Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MALACAK, MANATAK, MAIMBUL: KEARIFAN LOKAL PETANI DAYAK BAKUMPAI DALAM PENGELOLAAN PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT -, Wahyu; -, Nasrullah
Jurnal Komunitas Vol 4, No 1 (2012): Tema Edisi: Kearifan Lokal Tidak Pernah Kering
Publisher : Jurnal Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mngeksplorasi kearifan lokal petani Dayak dalam pengelolaan padi di lahan rawa pasang surut. Penulis ingin membuktikan persepsi bahwa Indonesia yang kaya pertaniannya dapat memberikan kemakmuran bagi para petani. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa iklim yang tidak menentu dan bencana alam merupakan tantangan bagi para petani yang perlu banyak mendapat perhatian. Untuk itu, dalam budaya kearifan lokal, para petani Bakumpai Dayak memiliki cara tertentu mengelola pertanian dan teknologi produksi terutama termanifestasikan dalam konsep lokal malacak, manatak dan maimbul. Kearifan lokal juga manifest dalam  cara mencangkul, bantangan dan siklus pertanian.The objective of this study is to discuss the local wisdoms of Dayak rice farmers in managing rice fields in todal marsh area. This study is to prove the assumption that Indonesian rice agriculture can provide welfare for its farmers. Research methods used in this study is qualitative approach, data collection was done by observation, interviews, and documentation. Research found that the erratic climate or natural disaster are the challenges for farmers. In Kalimatan, however, to maintain agricultural and production technology Dayak farmers have developped local wismon in managing agriculture most apparently manifested in three forms: malacak, manatak, dan maimbul. Local knowledge  is also apparent in hoeing methods, bantangan management, and agricultural cycles.
ANALISA LAJU PERTUMBUHAN EMISI CO2 KOTA PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN POWERSIM Retnowaty, Sri Fitria; Saputri, Oktaviana; -, Elsie; -, Wahyu
Sistem Informasi Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.394 KB)

Abstract

Gas karbon dioksida (CO2) adalah salah satu gas rumah kaca yang berpotensi menyebabkan pemanasan global. Emisi gas tersebut yang berasal dari sisa pembakaran kegiatan transportasi, permukiman, dan industri saat ini cenderung meningkat. Salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan memanfaatkan tumbuhan untuk menyerapnya. Dalam penelitian ini dilakukan analisa Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting di Kota Pekanbaru dalam menyerap emisi CO2. Untuk mengetahui kemampuan RTH dalam menyerap CO2 direncanakan dua skenario, yakni mengoptimalkan luas pepohonan pada RTH eksisting serta gabungan pengelolaan RTH yang belum dikelola pemerintah dan penambahan RTH baru. Analisis kemampuan penyerapan CO2 oleh RTH eksisting dilakukan menggunakan simulasi model program Powersim
MALACAK, MANATAK, MAIMBUL: KEARIFAN LOKAL PETANI DAYAK BAKUMPAI DALAM PENGELOLAAN PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT -, Wahyu; -, Nasrullah
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 4, No 1 (2012): Tema Edisi: Kearifan Lokal Tidak Pernah Kering
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v4i1.2394

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mngeksplorasi kearifan lokal petani Dayak dalam pengelolaan padi di lahan rawa pasang surut. Penulis ingin membuktikan persepsi bahwa Indonesia yang kaya pertaniannya dapat memberikan kemakmuran bagi para petani. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa iklim yang tidak menentu dan bencana alam merupakan tantangan bagi para petani yang perlu banyak mendapat perhatian. Untuk itu, dalam budaya kearifan lokal, para petani Bakumpai Dayak memiliki cara tertentu mengelola pertanian dan teknologi produksi terutama termanifestasikan dalam konsep lokal malacak, manatak dan maimbul. Kearifan lokal juga manifest dalam  cara mencangkul, bantangan dan siklus pertanian.The objective of this study is to discuss the local wisdoms of Dayak rice farmers in managing rice fields in todal marsh area. This study is to prove the assumption that Indonesian rice agriculture can provide welfare for its farmers. Research methods used in this study is qualitative approach, data collection was done by observation, interviews, and documentation. Research found that the erratic climate or natural disaster are the challenges for farmers. In Kalimatan, however, to maintain agricultural and production technology Dayak farmers have developped local wismon in managing agriculture most apparently manifested in three forms: malacak, manatak, dan maimbul. Local knowledge  is also apparent in hoeing methods, bantangan management, and agricultural cycles.
Kemenangan Caleg Perempuan dari Partai Perindo di DPRD Kabupaten Asahan dalam Pemilu Legislatif 2019 -, Wahyu; Noak, Piers Andreas; Apriani, Kadek Dwita
Jurnal Nawala Politika Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Politik 2022
Publisher : Jurnal Nawala Politika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research to describe the factors that can influence the victory of female candidates from the Perindo party in the Asahan Regency DPRD in the 2019 legislative elections. The community environment in Asahan which is still thick with patriarchal culture is one of the challenges that must be faced by female candidates. Factors that influence the victory of female candidates are the values possessed by female candidates and the closest male figures who support female candidates and have strengths that can be utilized. Therefore, the researcher used the concept of Male Power Relations to describe the winning factors for female candidates in Asahan. This research then found the answer that the victory of female candidates was influenced by the male power relation which was not absolute, the figure of female candidates and the proportional electoral system.