Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 AMLAPURA ., I NYOMAN SUTAMA; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. (2) menganalisis perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. (3) menganalisis perbedaan perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Amlapura tahun pelajaran 2012/2013 dengan populasi siswa kelas XI IPA yang berjumlah 155 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI IPA2 sebagai kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only control group design. Instrumen pengambilan data berupa tes keterampilan berpikir kritis dan instrumen keterampilan proses sains. Teknik analisis data yang digunakan adalah MANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. (2) terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan proses sains kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. (3) terdapat perbedaan kemampuan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.Kata Kunci : Pembelajaran Inkuiri, Keterampilan Berpikir Kritis, Keterampilan Proses Sains. This study aims at : (1) Analyzing the differences critical thinking skills between the students who take the inquiry learning model and students who take the direct instructional model . ( 2 ) analyzing the differences between students science process skills between the students who follow the inquiry learning model to the direct instructional model . ( 3 ) analyzing the differences of critical thinking skills and science process skills among students who take the inquiry learning model and students who take the direct instructional model. The experiment was conducted at SMAN 2 Amlapura in the academic year 2012/2013. The number of population for the research is 155 students from XI IPA. The sample is students of XI IPA1 as the experimental group, and class XI IPA2 as a control group. This research is a quasi experimental design with a post-test only control group design. Data is collected in the form of a test of critical thinking skills and science process skills instrument. The data analysis technique used is MANOVA followed by LSD test at significance level α = 0.05. The results shows that: ( 1 ) there is a difference between the critical thinking skills of students who take the students inquiry learning model to the students who follows the direct instructional model . Further analysis with LSD test group showed that critical thinking skills of students who got the inquiry learning model is better than the group of students who received direct instruction model of learning. (2) There is a difference between students science process skills who follow the model of inquiry learning with students who take direct instructional learning model. Further analysis with LSD test showed that the science process skills of the group of students who received inquiry learning model is better than the group of students who received direct instruction model of learning. (3) there are differences in the ability of critical thinking skills and science process skills among students who take the inquiry learning model to students who follow the direct instructional learning modelkeyword : Learning Inquiry , Critical Thinking Skills , Science Process Skills
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI DAN SIKAP ILMIAH SISWA ., KOMANG SUSILAWATI; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep dan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang mengikuti model Pembelajaran Langsung. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilaksanakan penelitian eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design dengan mengambil populasi penelitian siswa kelas XI IPA semester genap di SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan cara random assignment (penempatan secara acak). Data pemahaman konsep diukur dengan menggunakan tes pemahaman konsep dan sikap ilmiah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Manova. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran 7E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung; 2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model pembelajaran 7E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung; 3) terdapat perbedaan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan Model 7E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Kata Kunci : model siklus belajar 7E, pemahaman konsep, dan sikap ilmiah This study aimed to find out the differences in the understanding of scientific concepts and attitudes among students who learn with 7E learning cycle model with students who took the Direct Teaching Model. To achieve these objectives, experimental research with the research design of Pretest-Posttest Control Group Design were carried out by taking the study population are students of class XI Science SMAN 1 Semarapura, second semester, academic year 2013/2014. Samples were taken by means of random assignment. Data taken with the understanding of the concept of measure the concept understanding test, and scientific attitude using a questionnaire. The collected data were analyzed by using the technique of Manova analysis. Based on the analysis of data findings conclution as follow : 1) there are differences in the ability of understanding the concepts and scientific attitude among the students who take the learning cycle model 7E with students who take the direct instructional model; 2) there is a difference between the students understanding of concepts that follow the model of learning 7E with the students who take the direct learning model; and 3) There is a difference between the scientific attitude of students who studied with Model 7E with students who take the direct instructional model. keyword : Model 7E Learning Cycle, Understanding Concepts, Scientific Attitude
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI SISWA ., NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan prestasi belajar dan konsep diri antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan Asesmen Otentik dengan siswa yang mengikuti model Pembelajaran Langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan cara random assignment. Data prestasi belajar diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar dan data konsep diri dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan Manova. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dibuat beberapa simpulan yaitu: 1) Terdapat perbedaan prestasi belajar dan konsep diri antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 2) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 3) Terdapat perbedaan konsep diri antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung.Kata Kunci : Model Pembelajaran Group Investigation, Asesmen otentik, Pembelajaran Langsung, Prestasi Belajar, Konsep Diri This research aimed to determine differences in the ability of learning achievement and self-concept between students learning model of Group Investigation ( GI ) with Authentic Assessment and those learning direct instruction . This research is a design experiment with pretest - posttest control group design . The population of this research was the second semester of eighth grade students at SMP Negeri 1 Semarapura academic year 2013/2014 . Samples were taken by means of random assignment . Learning achievement data measured using tests of learning achievement and self-concept of data using questionnaires . The data were analyzed with Manova . Based on the results of hypothesis testing can be made several conclusions : 1 ) There was a difference in learning achievement and self-concept between students who studied with GI learning model with students learning with direct instructional model ; 2 ) There was a difference in learning achievement between students who learned with GI learning model with students learning with direct instructional model ; 3 ) There were differences between the self-concept of students with learning model GI study and those by direct instructional model .keyword : Learning Model Group Investigation, Authentic Assesment, Direct Learning, Learning Achievement, Self-Concept  
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA ., NI NYOMAN SUARDANI; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M.K
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan proses sains antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Untuk itu, maka dilaksanakan penelitian eksperimen dengan rancangan non equivalent, pretest-posttes, control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap di SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung tahun pelajaran 2013/2014, sedangkan sampelnya adalah kelas X2 dan X3 yang berjumlah 80 orang. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung; 2) Terdapat perbedaan kimampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung; 3) Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model model pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Kata Kunci : model pembelajaran berbasis masalah, kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan proses sains. This study aimed at analyzing the difference of Problem Solving Ability and Science Process Skill between students who learned through Problem Based learning and those who learned through Direct Instruction. Because of those reasons the researcher conducted an experimental research with non equivalent, pretest-posttes, control group design The Population of this study was the ten grade students of SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung in Academic Year 2013/2014 while the sample were X2 and X3 with the total number 80 students. The result of this study showed that (1) there was a difference on the problem solving ability and science process skill between students who learned through Problem Based Learning and those who learned through Direct Instruction. (2) there was a difference on Problem solving ability between students who learned through Problem Based Learning and those who learned through Direct Instruction. (3) there was a difference on the science process skill between students who learned through Problem Based Learning and those who learned through Direct Instruction. keyword : Problem Based Learning model, the Ability of problem solving and sciences skill.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERMUATAN KARAKTER TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA ., EKA DORA RIANI; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dalam pembelajaran biologi bermuatan karakter dan model pembelajaran DI. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Banjarangkan tahun pelajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan sebanyak 82 siswa. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur dan dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan MP.STM dalam pembelajaran biologi bermuatan karakter dan MP.DI (F= 76,528; p
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINS-TEKNOLOGI-MASYARAKAT (STM) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SIKAP ILMIAH SISWA ., NI NYOMAN KARTINI; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si
Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan penelitian eksperimen dengan rancangan pretest-posttest control group design. Jumlah sampel 77 orang terdiri dari 2 kelas yang diambil dengan teknik random assignment. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah dan kuesioner sikap ilmiah siswa. Data dianalisis dengan menggunakan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. 2). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran STM dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. 3). Terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Kata Kunci : pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM), kemampuan pemecahan masalah, sikap ilmiah siswa. The purpose of this study was to know the difference of students’ ability on problem solving and science attitude between students who learned by using Science – Technology – Society Approach and who learned by using Direct Instruction. This study was Quasi Experiment with pre-test–post-test nonequivalent control group design. The sample of this study was two classes consisting of 77 students choosen through random assignment. The data was collected though conducting problem solving skill test and students’ science skill questioner. The data was analyzed by using Multivariate Analysis of Variance then continued by Least Significant Difference test on the significant level α = 0,005. The result of the study were (1) there was the difference between students who learned by using Science – Technology – Society Approach and who learned by using Direct Instruction; (2) there was significant difference on students’ problem solving ability between students taught by using Science – Technology – Society Approach and those taught by using Direct Instruction; (3) there was significant difference on students’ science attitude between students taught by using Science – Technology – Society Approach and those taught by using Direct Instruction.keyword : Science – Technology – Society (STS) Approach, students’ ability on problem solving, science attitude
SINERGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA DESA, KERAJINAN DAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG Swasta, Ida Bagus Jelantik
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.992 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9122

Abstract

Program Ipteks bagi Wilayah di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali adalah program yang bertujuan untuk memberdayakan potensi masyarakat secara partisipatif melalui pemberian bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam  mengembangkan potensi-potensi unggul  yang ada  di  Kecamatan Kubutambahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Bidang-bidang yang menjadi fokus perhatian dalam program ini adalah bidang pertanian dan peternakan, kerajinan dan wirausaha, pariwisata, lingkungan hidup, dan kesehatan. Sementara itu, beberapa desa yang menjadi sasaran dalam program ini adalah Desa Bukti, Desa Bulian, Desa Depeha, dan Desa Tunjung. Program ini dilaksanakan melalui metode PALS (Participatory Action and Learning System) yang diterjemahkan menjadi berbagai bentuk kegiatan seperti pendidikan dan pelatihan (diklat), penyuluhan, pembinaan dan pendampingan, pelayanan, pemberian bantuan modal, dan bakti sosial. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah; 1) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani dalam budidaya tanaman kelapa unggul, tanaman obat, tanaman bumbu / rempah dapur; 2) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat peternak sapi dan babi dalam melakukan pemeliharaan dan membiakkan ternak mereka; 3) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan   masyarakat pesisir di Desa Bukti dalam bidang budidaya perikanan laut; 4)   meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pengrajin anyaman bambu dan kerajinan kertas dalam membuat disain dari kerajinan mereka; 5) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat wirausaha desa dalam meningkatkan kualitas minyak VCO hasil produksi mereka; 6) meningkatnya status kesehatan masyarakat sebagai hasil kegiatan safari kesehatan dan penyuluhan di bidang kesehatan; 6)tertatanya dengan baik lingkungan dan hijaunya kembali sejumlah lahan kritis yang ada di empat desa sasaran; 7) tertatanya dengan baik taman-taman sekolah khususnya di sekolah-sekolah dasar yang ada di empat desa sasaran ; 8) terbentuknya kelompok pemandu wisata spiritual yang siap mendukung berkembangnya wisata spiritual di Kecamatan Kubutambahan; dan 9) adanya pengetahuan  dan  keterampilan  di bidang kepemanduan wisata spiritual pada sejumlah pemuda desa sebagai hasil diklat dibidang kepemanduan wisata spiritual
Pengembangan LKS Sains dengan Setting Model Pembelajaran PBL untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Efikasi Diri Adi Prana, I Gusti Lanang Agung; Sadia, I Wayan; Swasta, Ida Bagus Jelantik
Thinking Skills and Creativity Journal Vol 1, No 2 (2018): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.592 KB) | DOI: 10.23887/tscj.v1i2.20396

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS sains yang memenuhi syarat validitas, kepraktisan dan efektivitas dengan setting model pembelajaran PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keyakinan diri siswa SMP. Pengembangan LKS ini mengacu pada model pengembangan 4-D yang disarankan oleh Thiagarajan et al.  (1974) yaitu define, design, develop dan disseminate. Validasi instrumen dan produk dilakukan oleh dua orang tenaga ahli dan sebelas orang praktisi. Kepraktisan dinilai oleh guru dan siswa, dan data keefektifan didapatkan dari 38 orang siswa. Metode analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan LKS. Efektivitas LKS dilakukan dengan one group pretest posttest design. Efektivitas LKS dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil penelitian menunjukan (1) LKS dinyatakan valid dengan skor rata-rata validitas 3,40, (2) LKS dinyatakan praktis dengan skor rata-rata kepraktisan 3,30, (3) LKS dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan thitung > ttabel (13,407 > 1,684) dan (4) LKS dinyatakan efektif untuk meningkatkan efikasi diri siswa dengan thitung > ttabel (16,838 > 1,687). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKS sains telah memenuhi syarat validitas, kepraktisan, dan efektivitas dengan setting model pembelajaran PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan efikasi diri siswa SMP.Kata Kunci: Lembar Kerja Siswa, Problem Based Learning, Keterampilan berpikir kritis, Efikasi diri
PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN LAUT DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN WAWASAN DAN MINAT ANAK-ANAK REMAJA PESISIR DALAM ASPEK BUDIDAYA PERIKANAN LAUT DI KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI Swasta, Ida Bagus Jelantik
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Minat anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng terhadap bidang kelautan dan perikanan sangatlah rendah  (Jelantik, 2001). Karena itu, haruslah ada upaya untuk menghentikannya. Terkait dengan upaya  ini, ada dua pertanyaan yang menarik untuk dikemukakan yaitu;  1) apakah pendidikan dan pelatihan dibidang budidaya perikanan laut dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan minat anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng pada bidang budidaya perikanan laut ?;  2)  bagaimanakah wujud model yang dapat diterapkan untuk memberdayakan anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng ? Untuk menjawab pertanyaan ini maka dilakukanlah penelitian pra eksperimental dengan menempatkan anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng sebagai subjek penelitian yang diberikan perlakuan berupa pendidikan dan pelatihan tentang aspek budidaya perikanan laut. Semua data yang diperoleh  dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan mencari rata-rata peningkatan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan diklat. Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa;  1) pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan minat anak-anak remaja pesisir dibidang budidaya perikanan laut;  2)  model pemberdayaan yang dapat diterapkan untuk anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng adalah model pemberdayaan yang menempatkan anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng sebagai sasaran, Pemda Kabupaten Buleleng sebagai penyandang  dana,  pihak universitas (Undiksha) sebagai penyedia fasilitator dan penyedia tenaga ahli, dan masyarakat pesisir sebagai pendukung kegiatan.
Studi Tentang Peranan Pelatihan dan Pembuatan Demplot dalam Menentukan Keberhasilan Budidaya Abalon (Haliothis squamata) di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali Swasta, Ida Bagus Jelantik
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Abalon (Haliothis squamata) merupakan salah satu komoditas perikanan yang perlu dikembangkan lebih lanjut mengingat permintaan pasar semakin meningkat dan harganya cukup tinggi. Untuk mengembangkan komoditas perikanan ini, perlu adanya tenaga-tenaga terampil yang dapat menjamin keberhasilan proses budidayanya. Terkait dengan itu, maka cukup menarik untuk dikaji apakah pemberian pelatihan dan pembuatan demplot dibidang budidaya abalone (Haliothis squamata) benar-benar dapat menghasilkan tenaga-tenaga terampil sehingga dapat menentukan keberhasilan budidaya abalone (Haliothis squamata) itu ? Untuk menjawab pertanyaan itu, dilakukanlah penelitian eksperimental lapangan dengan pola quasi eksperimen. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian pelatihan dan pembuatan demplot budidaya abalone benar-benar efektif menghasilkan tenaga-tenaga terampil dalam bidang budidaya abalone (Haliothis squamata). Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah terbentuknya tenaga-tenaga terampil dibidang budidaya abalone (Haliothis squamata) sehingga dapat menjamin keberhasilan budidaya abalone (Haliothis squamata) itu sendiri. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah para teknisi budidaya perikanan dari CV. Dewata Laut yang ada di Desa Penyabangan, dengan jumlah sampel sebanyak 13 orang teknisi. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah ; 1) memberikan pelatihan budidaya abalone kepada 13 orang teknisi sebanyak 6 kali pertemuan dengan durasi 120 menit untuk setiap pertemuan ; 2) menyediakan demplot budidaya abalone dan memberikan kesempatan kepada para teknisi yang sudah dilatih untuk melakukan praktik membudidayakan abalone selama 3 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan melakukan test, sedangkan bentuk data yang dikumpulkan berupa ; a) data peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam bidang budidaya abalone ; b) data pertumbuhan dan hasil panen abalone selama 3 bulan pemeliharaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ; 1) adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan para teknisi dalam hal teknik budidaya abalon, rata-rata sebanyak 72,5 % ; 2) tingkat keberhasilan budidaya abalone oleh para teknisi cukup tinggi dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 2,5 gram dan sintasan mencapai 30 % selama 3 bulan pemeliharaan.
Co-Authors ., A.A.Istri Paramita ., Devita Kurnia Sari ., Gede Sedana Putra ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gusti Lanang Agus Awitama ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Komang Dewi Lyastiti ., Made Ari Sanjaya ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Putu Lilik Widiari ., Ni Putu Sintya Dhamayanti ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Ni Wayan Surya Ningsih ., Putri Erma Rosita ., Serlis Nofiana Sari A.A.Istri Paramita . Adi Prana, I Gusti Lanang Agung Dedi Soedharma Devita Kurnia Sari . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Eka Dora Riani EKA DORA RIANI . Gede Ari Yudasmara Gede Sedana Putra . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . I Dewa Gede Tresna Yudiana I Dewa Gede Tresna Yudiana I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Gusti Lanang Agung Adi Prana I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA . I Gusti Lanang Agung Adi Prana ., I Gusti Lanang Agung Adi Prana I Gusti Lanang Agus Awitama . I Gusti Ngurah Yuda Pranata . I NYOMAN SUTAMA . I Nyoman Wijana I WAYAN ADNYANA . I Wayan Angga Bradnyana . I Wayan Jaya Antara . I Wayan Julianto . I Wayan Julianto ., I Wayan Julianto I Wayan Redhana I Wayan Sadia I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala . Ida Ayu Putu Surya Hantari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Jasmine Masyitha Amelia Kadek Lila Antara Kadek Meitasari . Kadek Meitasari ., Kadek Meitasari Kadek Pande Evi Enitasari . Komang Dewi Lyastiti . KOMANG SUSILAWATI . Komang Wina Ratnasari . Komang Wina Ratnasari ., Komang Wina Ratnasari Luh Deva Oktari Luh Mayda Ruspita Sari Made Ari Sanjaya . Mennofatria Boer Ni Kadek Mita Purnama Yanti . NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Yuni Merawati . Ni Luh Yuni Merawati ., Ni Luh Yuni Merawati Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Nyoman Dian Martini NI NYOMAN KARTINI . NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Indah Swardiani Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Sintya Dhamayanti . Ni Putu Yunik Pradnya Swari . Ni Wayan Agus Sinarsih . Ni Wayan Mery Wintari . Ni Wayan Surya Ningsih . PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. . Putri Erma Rosita . Putu Ayu Wulandari . Putu Ayu Wulandari ., Putu Ayu Wulandari Putu Bintang Orissa . Putu Budi Adnyana Riani, Eka Dora Sanusi Mulyadiharja Serlis Nofiana Sari . Yusli Wardiatno