Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA (FISIKA) SISWA KELAS VIII SMP N ., Ni Putu Ary Prasetya Dewi; ., Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3661

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran perubahan konseptual berbantuan peta konsep (MPPKBPK), siswa yang belajar dengan model pembelajaran perubahan konseptual (MPPK), dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (MPL). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Abiansemal Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 16 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumah 3 kelas. Data pemahaman konsep awal (pre-test) dan pemahaman konsep (post-test) dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan 20 butir tes pemahaman konsep dengan reliabilitas tes 0.933. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan MPPKBPK, MPPK, dan MPL (F =10,616; p
EFEKTIVITAS MODEL KONFLIK KOGNITIF DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA MATERI TEKANAN ., Ni Kadek Egar Widyarani; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan perbedaan proporsi remediasi miskonsepsi siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dan 3) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pre-testpost-test nonequivalen control group desain. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 62 orang siswa.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji perbedaan proporsi (uji z) dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa profil miskonsepsi siswa pada materi tekanan bervariasi dengan rentangan konsepsi berkisar antara tiga sampai tujuh yang menunjukkan bahwa sebelum proses pembelajaran, siswa telah memiliki berbagai konsepsi. Remediasi miskonsepsi untuk kelompok eksperimen sebesar 54% (70% saat pret-test dan 16% saat post-test) sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 26% (73% saat pret-test dan 47% saat post-test), dengan nilai zhitung > zα/2 yaitu 2,80> 1,96. Miskonsepsi siswa masih resisten meskipun telah diterapkan model pembelajaran konflik kognitif.Kata Kunci : miskonsepsi, model konflik kognitif, model pembelajaran konvensional, retensi miskonsepsi. This study aimed at describing 1) the students’profile misconceptions, 2) the differences of students’ misconceptions remediation proportion between the experimental group and the control group, and 3) the students’ misconception retentions. This research was a quasi-experimental research with pre-test post-test nonequivalent control group design. Samples were taken by using simple random sampling which consisted of 62 students. Data were analyzed by using descriptive analysis techniques and two parts proportion difference test (z test) with 5% in significance level. The result shows that the profile of the student misconceptions in the pressure subject matter varies with concept range are about three to seven kinds of conception which indicates that before learning process, the students have different conceptions. Remediation of misconceptions for the experimental group is 54% (70% on pre-test and 16% on post-test), while for the control group is 26% (73% on pre-test and 47% on post-test), with the value of zhitung > zα /2, namely 2.80 > 1.96. The percentage of students’ misconception during a retention test increases after 3 weeks when the treatment was not given. Students’ misconceptions are still resistant although cognitive conflict learning model have been applied.keyword : misconception, cognitive conflict model, conventional learning model, retention of misconception
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2013/2014 ., Komang Hendra Eka Pranata; ., Dewi Oktofa Rachmawati,S.Si,M.Si; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3112

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan (1) meningkatkan pemahaman konsep siswa, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Singaraja pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 dengan melibatkan 24 orang siswa. Penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus tindakan dengan materi fluida. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika, motivasi belajar, tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual, dan model pembelajaran perubahan konseptual. Data penelitian terdiri dari data pemahaman konsep, motivasi belajar dan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual. Data pemahaman konsep fisika siswa dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep, motivasi belajar dan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual dikumpulkan dengan angket. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah nilai pemahaman konsep siswa 77 dan ketuntasan klasikal (KK) 85%, skor rata-rata motivasi belajar siswa minimal berada pada kategori tinggi, dan skor rata-rata tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual minimal berada pada kategori positif. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terjadi peningkatan pemahaman konsep fisika siswa (siklus I: = 83,07, KK = 87,50% dan siklus II: = 86,46, KK=100%), (2) motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah diimplementasikan pembelajaran dengan model pembelajaran perubahan konseptual (siklus I: =79,83 dengan kategori tinggi, siklus II: =80,08 dengan kategori tinggi), dan (3) tanggapan siswa terhadap implementasi pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran perubahan konseptual adalah positif. Kata Kunci : model pembelajaran perubahan konseptual, pemahaman konsep, dan motivasi belajar The aim of this classroom action research were (1) to improve the students’ physics concept understanding, (2) to improve their learning motivation, and (3) to describe their responses towards conceptual change learning model in physics. This study was conducted at class XI IPA 1 SMA Negeri 3 Singaraja in 2nd semester of the academic year 2013/2014 by involving 24 students. This classroom action research consisted of two cycles with fluida material. Every cycle consists of four stages were planning, acting, observation, and reflection. The Objects of this study were the students’ physics concept understanding, learning motivation, student responses, and conceptual change learning model. The data from this study were physics concepts, students’ learning motivation and the students’ responses toward conceptual change learning model. The data of physics concepts were collected by a test, while the students’ learning motivation and the students’ responses toward conceptual change learning model were obtained by using questionnaire. The successful criteria of this study were ≥ 77 for value of students’ physics concept understanding and ≥ 85% for classical completeness, while the average value of student learning motivation was at least at the high category, and the average value of student responses toward the application conceptual change model was at least on positive category. The result showed that (1) there was an improvement on the students’ physics concepts understanding (Cycle I: = 83,07, KK=87,50% and Cycle II: =86,46, KK=100%), (2) there was improvement in the students’ learning motivation after the implementation of the conceptual change learning model (Cycle I: = 79,83 with high category and Cycle II: =80,08 with high category), and (3) the students’ responses were positive toward implementation of conceptual change learning model in physics teaching. keyword : conceptual change learning model, physics concepts, and learning motivation
ANALISIS KONSEPSI SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI 1 TABANAN ., Ni Made Suci Bhakti Karya Utami; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8362

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) profil miskonsepsi siswa SMA, (2) penyebab timbulnya miskonsepsi, dan (3) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Subjek penelitian adalah 65 siswa kelas X MIPA-9 & 11, serta seorang guru fisika di SMA Negeri 1 Tabanan. Pengumpulan data menggunakan tes miskonsepsi, pedoman wawancara dan check list. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) persentase rata-rata hasil tes miskonsepsi siswa mengalami peningkatan konsepsi ilmiah, kategori sound understanding mengalami perubahan dari 2,7% menjadi 17,5%, kategori partial understanding mengalami perubahan dari 19,5% menjadi 19,3%, kategori specific misconception mengalami perubahan dari 21,8 menjadi 19,1%, kategori no understanding mengalami perubahan dari 23,3% menjadi 17,7%, dan kategori no response mengalami perubahan dari 32,8% menjadi 26,4%. (2) penyebab miskonsepsi siswa didominasi dari siswa dan pengalam pribadi siswa, buku teks, dan metode mengajar guru. (3) retensi menunjukkan miskonsepsi siswa masih bersifat resisten. Kata Kunci : konsep, konsepsi, miskonsepsi, suhu dan kalor, retensi The research aimed at describing: (1) the students’ misconceptions profile, (2) the causes of misconceptions, and (3) misconceptions retentions of the senior high school students on temperature and heat material. This research used descriptive analytic method. The subjects were 65 students at class X MIPA-9 & 11, and a physics teacher. Data were collected by using a misconceptions test, an interview, and check list. The results are as follow: (1) the average percentage of students’ misconception test results increases to be scientific conception, sound understanding category changes from 2.7% to 17.5%, partial understanding category changes from 19.5% to 19.3%, specific misconception category changes from 21.8 to 19.1%, no understanding category changes from 23.3% to 17.7%, and no response categor changes from 32.8% to 26.4%; (2) the causes of misconception are dominated from the students theirselves, personals experiences, textbooks, and teaching methods; (3) The retention of the studens’ misconceptions is still resistent.keyword : concept, conception, misconceptions, temperature and heat, retention
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Ni Wayan Lestari; ., Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd.; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3963

Abstract

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe quis team (SPATQT) dan strategi pembelajaran ekspositori (SPE). Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 338 orang. Sampel diambil dengan teknik kelas random sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIIIB5 dan VIIIB7 dengan jumlah 65 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data hasil belajar IPA, yang diperoleh dengan tes hasil belajar IPA. Data tes hasil belajar IPA dianalisis dengan analisis deskriptif dan ANAVA satu jalur. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan SPATQT dan SPE (F=52,582 ; p
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2013/2014 Komang Hendra Eka Pranata .; Dewi Oktofa Rachmawati,S.Si,M.Si .; Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3112

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan (1) meningkatkan pemahaman konsep siswa, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Singaraja pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 dengan melibatkan 24 orang siswa. Penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus tindakan dengan materi fluida. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika, motivasi belajar, tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual, dan model pembelajaran perubahan konseptual. Data penelitian terdiri dari data pemahaman konsep, motivasi belajar dan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual. Data pemahaman konsep fisika siswa dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep, motivasi belajar dan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual dikumpulkan dengan angket. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah nilai pemahaman konsep siswa 77 dan ketuntasan klasikal (KK) 85%, skor rata-rata motivasi belajar siswa minimal berada pada kategori tinggi, dan skor rata-rata tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran perubahan konseptual minimal berada pada kategori positif. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terjadi peningkatan pemahaman konsep fisika siswa (siklus I: = 83,07, KK = 87,50% dan siklus II: = 86,46, KK=100%), (2) motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah diimplementasikan pembelajaran dengan model pembelajaran perubahan konseptual (siklus I: =79,83 dengan kategori tinggi, siklus II: =80,08 dengan kategori tinggi), dan (3) tanggapan siswa terhadap implementasi pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran perubahan konseptual adalah positif. Kata Kunci : model pembelajaran perubahan konseptual, pemahaman konsep, dan motivasi belajar The aim of this classroom action research were (1) to improve the students’ physics concept understanding, (2) to improve their learning motivation, and (3) to describe their responses towards conceptual change learning model in physics. This study was conducted at class XI IPA 1 SMA Negeri 3 Singaraja in 2nd semester of the academic year 2013/2014 by involving 24 students. This classroom action research consisted of two cycles with fluida material. Every cycle consists of four stages were planning, acting, observation, and reflection. The Objects of this study were the students’ physics concept understanding, learning motivation, student responses, and conceptual change learning model. The data from this study were physics concepts, students’ learning motivation and the students’ responses toward conceptual change learning model. The data of physics concepts were collected by a test, while the students’ learning motivation and the students’ responses toward conceptual change learning model were obtained by using questionnaire. The successful criteria of this study were ≥ 77 for value of students’ physics concept understanding and ≥ 85% for classical completeness, while the average value of student learning motivation was at least at the high category, and the average value of student responses toward the application conceptual change model was at least on positive category. The result showed that (1) there was an improvement on the students’ physics concepts understanding (Cycle I: = 83,07, KK=87,50% and Cycle II: =86,46, KK=100%), (2) there was improvement in the students’ learning motivation after the implementation of the conceptual change learning model (Cycle I: = 79,83 with high category and Cycle II: =80,08 with high category), and (3) the students’ responses were positive toward implementation of conceptual change learning model in physics teaching. keyword : conceptual change learning model, physics concepts, and learning motivation
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA (FISIKA) SISWA KELAS VIII SMP N Ni Putu Ary Prasetya Dewi .; Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd .; Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3661

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran perubahan konseptual berbantuan peta konsep (MPPKBPK), siswa yang belajar dengan model pembelajaran perubahan konseptual (MPPK), dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (MPL). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Abiansemal Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 16 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumah 3 kelas. Data pemahaman konsep awal (pre-test) dan pemahaman konsep (post-test) dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan 20 butir tes pemahaman konsep dengan reliabilitas tes 0.933. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan MPPKBPK, MPPK, dan MPL (F =10,616; p
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Wayan Lestari .; Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd. .; Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3963

Abstract

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe quis team (SPATQT) dan strategi pembelajaran ekspositori (SPE). Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 338 orang. Sampel diambil dengan teknik kelas random sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIIIB5 dan VIIIB7 dengan jumlah 65 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data hasil belajar IPA, yang diperoleh dengan tes hasil belajar IPA. Data tes hasil belajar IPA dianalisis dengan analisis deskriptif dan ANAVA satu jalur. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan SPATQT dan SPE (F=52,582 ; p
EFEKTIVITAS MODEL KONFLIK KOGNITIF DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA MATERI TEKANAN Ni Kadek Egar Widyarani .; Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd .; Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan perbedaan proporsi remediasi miskonsepsi siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dan 3) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pre-testpost-test nonequivalen control group desain. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 62 orang siswa.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji perbedaan proporsi (uji z) dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa profil miskonsepsi siswa pada materi tekanan bervariasi dengan rentangan konsepsi berkisar antara tiga sampai tujuh yang menunjukkan bahwa sebelum proses pembelajaran, siswa telah memiliki berbagai konsepsi. Remediasi miskonsepsi untuk kelompok eksperimen sebesar 54% (70% saat pret-test dan 16% saat post-test) sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 26% (73% saat pret-test dan 47% saat post-test), dengan nilai zhitung > zα/2 yaitu 2,80> 1,96. Miskonsepsi siswa masih resisten meskipun telah diterapkan model pembelajaran konflik kognitif.Kata Kunci : miskonsepsi, model konflik kognitif, model pembelajaran konvensional, retensi miskonsepsi. This study aimed at describing 1) the students’profile misconceptions, 2) the differences of students’ misconceptions remediation proportion between the experimental group and the control group, and 3) the students’ misconception retentions. This research was a quasi-experimental research with pre-test post-test nonequivalent control group design. Samples were taken by using simple random sampling which consisted of 62 students. Data were analyzed by using descriptive analysis techniques and two parts proportion difference test (z test) with 5% in significance level. The result shows that the profile of the student misconceptions in the pressure subject matter varies with concept range are about three to seven kinds of conception which indicates that before learning process, the students have different conceptions. Remediation of misconceptions for the experimental group is 54% (70% on pre-test and 16% on post-test), while for the control group is 26% (73% on pre-test and 47% on post-test), with the value of zhitung > zα /2, namely 2.80 > 1.96. The percentage of students’ misconception during a retention test increases after 3 weeks when the treatment was not given. Students’ misconceptions are still resistant although cognitive conflict learning model have been applied.keyword : misconception, cognitive conflict model, conventional learning model, retention of misconception
ANALISIS KONSEPSI SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI 1 TABANAN Ni Made Suci Bhakti Karya Utami .; Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd .; Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo .
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8362

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) profil miskonsepsi siswa SMA, (2) penyebab timbulnya miskonsepsi, dan (3) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Subjek penelitian adalah 65 siswa kelas X MIPA-9 & 11, serta seorang guru fisika di SMA Negeri 1 Tabanan. Pengumpulan data menggunakan tes miskonsepsi, pedoman wawancara dan check list. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) persentase rata-rata hasil tes miskonsepsi siswa mengalami peningkatan konsepsi ilmiah, kategori sound understanding mengalami perubahan dari 2,7% menjadi 17,5%, kategori partial understanding mengalami perubahan dari 19,5% menjadi 19,3%, kategori specific misconception mengalami perubahan dari 21,8 menjadi 19,1%, kategori no understanding mengalami perubahan dari 23,3% menjadi 17,7%, dan kategori no response mengalami perubahan dari 32,8% menjadi 26,4%. (2) penyebab miskonsepsi siswa didominasi dari siswa dan pengalam pribadi siswa, buku teks, dan metode mengajar guru. (3) retensi menunjukkan miskonsepsi siswa masih bersifat resisten. Kata Kunci : konsep, konsepsi, miskonsepsi, suhu dan kalor, retensi The research aimed at describing: (1) the students’ misconceptions profile, (2) the causes of misconceptions, and (3) misconceptions retentions of the senior high school students on temperature and heat material. This research used descriptive analytic method. The subjects were 65 students at class X MIPA-9 & 11, and a physics teacher. Data were collected by using a misconceptions test, an interview, and check list. The results are as follow: (1) the average percentage of students’ misconception test results increases to be scientific conception, sound understanding category changes from 2.7% to 17.5%, partial understanding category changes from 19.5% to 19.3%, specific misconception category changes from 21.8 to 19.1%, no understanding category changes from 23.3% to 17.7%, and no response categor changes from 32.8% to 26.4%; (2) the causes of misconception are dominated from the students theirselves, personals experiences, textbooks, and teaching methods; (3) The retention of the studens’ misconceptions is still resistent.keyword : concept, conception, misconceptions, temperature and heat, retention