Claim Missing Document
Check
Articles

Membangun Kompetensi Nelayan Dalam Industri Kelautan Wesnawa, I Gede Astra; Christiawan, Putu Indra; Sudarmawan, Agus; Sulindawati, Luh Gede Erni
International Journal of Community Service Learning Vol 1, No 3 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.978 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v1i3.12609

Abstract

Pengembangan industri kelautan merupakan bagian integral dalam upaya pencapaian Indonesia sebagai poros maritim dunia. Nelayan sebagai ujung tombak pengembangan ini harus mengimbanginya dengan kompetensi yang baik. Akan tetapi, nelayan secara umum hanya memiliki kemampuan yang homogen, yaitu untuk melaut dan menangkap ikan. Permasalahan yang dihadapi nelayan dalam pengembangan industri kelautan, khususnya di Desa Sangsit adalah usaha yang dilaksanakan masih bersifat parsial dan individual. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi nelayan tersebut, maka solusi yang ditawarkan dalam mengembangkan industri kelautan adalah secara kolektif-aktif serta berorientasi keuntungan ekologis dan ekonomis. Tujuan dari program ini adalah dengan mendorong tumbuhnya sikap, keterampilan dan motivasi nelayan dalam mengoptimalkan potensi dan peluang industri kelautan. Program kemitraan ini dilaksanakan dengan pola pelatihan dan pendampingan kepada nelayan sebagai mitra yang telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra dalam usaha pembuatan perahu dan servis mesin perahu.
Pelatihan Dan Pembinaan Kerajinan “Tenun Songket” Desa Jinengdalem Sujanem, Rai; Sudarmawan, Agus
International Journal of Community Service Learning Vol 2, No 2 (2018): May 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.397 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v2i2.15539

Abstract

Tujuan dari pembinaan tenun songket di desa Jinengdalem adalah untuk membina sebuah kelompok perajin penenun songket yang mandiri dan memberdayakan potensi eknomi lokal. Pembinaan ini melibatkan bidang produksi dan manajemen usaha. Metode implementasinya adalah metode IbM dalam bidang produksi, yaitu perancangan dan modifikasi dari alat tenun dan alat-alat pendukung, pengadaan bahan baku, pelatihan keterampilan menenun songket. Kegiatan- kegiatan dalam bidang manajemen usaha meliputi pelatihan dalam manajemen usaha, pelatihan dalam pembukuan bisnis atau penciptaan situs jaringan e-commerce sebagai media promosi dan toko on-line dan pelatihan pemasaran berbasis internet. Hasil-hasil dari program implementasi IbM adalah sebagai berikut. Dalam bidang produksi, yaitu pengadaan desain produksi dan modifikasi alat tenun "cagcag", "paninjin" dan "dengkrek", pengadaan bahan baku utama seperti benang dan warna. Hasil dari pelatihan dalam produksi kerajinan dasar adalah variasi ukuran dasar tenun songket. Hasil dari pelatihan dalam variasi desain produk adalah variasi-variasi tenunan songket berdasarkan perkembangan pasar, dan desain songket sebagai cindramata seperti tas songket dengan berbagai model. Hasil dalam manajemen usaha adalah para peserta yang terdiri atas pengrajin songket telah mampu mengelola usaha, membuat pembukuan yang baik dan pengrajin telah memiliki situs jaringan (website) sebagai media promosi dan pemasaran. Penjualan produk pengrajin menjadi tersebar luas dan meningkat.
KERAJINAN BONGGOL BAMBU I KADEK SUDANCO DI BANJAR SRIBATU, DESA PENGLUMBARAN, KECAMATAN SUSUT, BANGLI. ., I Putu Agus Santika Putra; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i1.8736

Abstract

KERAJINAN BONGGOL BAMBU I KADEK SUDANCO DI BANJAR SRIBATU, DESA PENGLUMBARAN, KECAMATAN SUSUT, BANGLI. oleh I Putu Agus Santika Putra, NIM 1112031009 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang: (1) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan seni kerajinan bonggol bambu I Kadek Sudanco di Banjar Sribatu, Desa Panglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli. (2) proses pembuatan seni kerajinan bonggol bambu I Kadek Sudanco di Banjar Sribatu, Desa Panglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli. (3) jenis-jenis hasil kerajinan yang dibuat I Kadek Sudanco di Banjar Sribatu, Desa Panglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah I Kadek Sudanco dengan objek kerajinan bonggol bambu. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara,(3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Instrumen yang digunakan adalah (1) instrumen observasi, instrumen wawancara, instrumen dokumentasi dan instrumen kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah (1) analisis domain dan (2) analisis taksonomi. Hasil penelitian ini adalah: (1) alat yang digunakan dalam pembuatan seni kerajinan bonggol bambu, antara lain: kepe, palu, pahat, blakas, gergaji, mesin bor, grinda, gergaji mesin dan mesin kompresor. Bahan yang digunakan antara lain: bonggol bambu, cham, lem G, lem kayu fuma dan tali (2) Proses pembuatan seni kerajinan bonggol bambu I Kadek Sudanco diawali dengan proses pemerolehan bahan, pemilihan bahan, proses pembentukan, konstruksi dan proses finishing (3) Jenis-jenis produk yang dihasilkan I Kadek Sudanco di Banjar Sribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli dapat dikelompokkan berdasarkan wujud/bentuk (figuratif dan non figuratif), berdasarkan ukuran bahan bonggol bambu (bonggol bambu berukuran kecil, bonggol bambu berukuran sedang dan bonggol bambu berukuran besar), berdasarkan matra (dwi matra dan tri matra) dan berdasarkan penggunaan kontruksi. Kata Kunci : bonggol bambu, seni kerajinan, seni rupa CRAFT BONGGOL BAMBOO I KADEK SUDANCO DI BANJAR SRIBATU, DESA PENGLUMBARAN, KECAMATAN SUSUT, BANGLI. by I Putu Agus Santika Putra, NIM 1112031009 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRACT This research aims to obtain data about: (1) the tools and materials used in the making a craft of bonggol bamboo by I Kadek Sudanco in Panglumbaran Sribatu village, Susut, Bangli. (2) The crafting process of bonggol bamboo by I Kadek Sudanco in Panglumbaran Sribatu village, Susut, Bangli.. (3) The types of handicrafts by I Kadek Sudanco in Panglumbaran Sribatu village, Susut, Bangli. This research is a descriptive research with qualitative approach. The subject of this research is I Kadek Sudanco’s handicraft, and the object are bonggol bamboo’s handycraft. Data Collection in this research done with the technique (1) observations, (2) interviews,(3) documentations, and (4) literatures. The instrument that used is (1) observation instruments, interview instruments, documentation instruments and bibliographical instruments. Analysis of the data used is (1) domain analysis and (2) taxonomy analysis. The results of this research are: (1) the tools used in the making craft of bonggol bamboo, among others: kepe, hammer, sculpture, blakas, saws, drill, grinding machine, chainsaw and compressor. The material used among others: bongol bamboo, cham, G glue , Fuma wood glue and ropes. (2) The crafting process of bonggol bamboo by I Kadek Sudanco begin with material acquisition, material selection, forming, construction and finishing. (3) the products that are produced by I Kadek Sudanco in Panglumbaran Sribatu village, Susut, Bangli can be grouped based on the extant/forms (figurative and non-figurative), based on the bonggol bamboo size ( small, medium, and large), based on matra (dwi matra and tri matra) and based on the construction spend. keyword : bonggol bamboo, crafts, art
MENGGAMBAR EKSPRESI BEBAS LUKIS KACA NAGASEPAHA PADA EKSTRAKURIKULER DI SMP N 3 SUKASADA ., Ketut Widiastra; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.018 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i3.13635

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penerapan metode ekspresi bebas lukis kaca Nagasepaha pada ekstrakurikuler di SMP N 3 Sukasada, (2) hasil belajar metode ekspresi bebas lukis kaca Nagasepaha pada ekstrakurikuler di SMP N 3 Sukasada. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: (1) penerapan metode ekspresi bebas lukis kaca Nagasepaha pada ekstrakurikuler di SMP N 3 Sukasada terdiri dari beberapa tahap pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memantapkan siswa-siswi ke tujuan yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Tahap pertama dalam pembelajaran diawali dengan pemberian gambaran umum oleh guru ke pada siswa-siswi mengenai metode ekspresi bebas seni lukis kaca Nagasepaha dan perlengkapan yang diperlukan dalam berkarya seni lukis kaca. Tahap selanjutnya diteruskan dengan pembelajaran praktek yang terdiri dari, pembuatan sketsa awal, pemindahan objek sketsa ke permukaan kaca, tahap pewarnaan, dan Finishing (sentuhan akhir pada karya). (2) Hasil belajar metode ekspresi bebas lukis kaca Nagasepaha pada ekstrakurikuler di SMP N 3 Sukasada ditunjukkan dari berbagai tema yang ditampilkan karya siswa-siswi. Meskipun guru telah memberikan kebebasan dalam menentukan tema, masih ada beberapa karya siswa-siswi yang menunjukkan objek pewayangan sekaligus menjadi ciri khas lukis kaca Nagasepaha. Tema dari karya lukis kaca siswa-siswi dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu, tema pewayangan dan tokoh mitologi, tema tokoh kartun (imajinatif), tema bunga, dan tema alam benda. Kata Kunci : lukis kaca, ekstrakurikuler This research was conducted based on qualitative descriptive approach, which aims to describe (1) the application of Nagasepaha glass- free expression method on extracurricular in SMP N 3 Sukasada, (2) the result of the study of Nagasepaha glass-free expression method on extracurricular in SMP N 3 Sukasada. The results obtained from this research are as follows: (1) the application of Nagasepaha glass-free expression method on extracurricular in SMP N 3 Sukasada consists of several learning stages. It aims to stabilize the students to the expected goals of the activity. The first stage of the lesson begins with giving the teacher an overview to the students about Nagasepaha's glass-free artistic expression method and the tools needed for painting glass. The next stage is continued with practical learning which consists of, initial sketching, sketch object transfer to the glass surface, staining stage, and Finishing (final touches to the work). (2) The result of Nagasepaha glass-free expression method study in extracurricular in SMP N 3 Sukasada is shown from various themes displayed by the students. Although the teacher has given freedom in determining the theme, there are still some works of students who show the puppet show as well as the hallmark of glass painting Nagasepaha. The themes of glass painting students are grouped into several types namely, puppet themes and mythological figures, themes, themes of cartoon characters (imaginative), themes of interest, and the theme of nature.keyword : glass painting, extracurricular
KAJIAN SEMIOTIK DESAIN SAMPUL MAJALAH BOBO PRIODE FEBRUARI – APRIL 2013 ., I Gede Antara; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.486 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.3179

Abstract

Tampilan kemasan dalam suatu produk merupakan hal utama yang menjadi daya tarik pembeli. Majalah Bobo merupakan majalah anak yang cukup terkenal di indonesia dari pertama kemunculannya pada tanggal 14 April 1973, sampai sekarang di tahun 2013 masih tetap hadir dengan cerita, informasi, dan tampilan kemasan sampul yang menarik. Sehingga majalah Bobo tergolong majalah yang paling digemari dan penjualannya paling tertinggi di golongan majalah anak - anak dipasaran, terutama di daerah Singaraja. Dalam tampilan sampul majalah Bobo mengungkap banyak hal seperti, penemuan – penemuan, kerajinan, pendidikan, flora, fauna, mengenai artis, yang pada umumnya berbeda dari majalah anak – anak lainnya. Artikel ini mengulas Kajian semiotik desain sampul majalah Bobo priode Februari – April 2013, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat bersifat intepretatif (menggunakan penafsiran), bermaksud menjelaskan gambaran semiotik yang ada pada tampilan desain sampul majalah Bobo priode Februari – April 2013.Kata Kunci : Desain sampul majalah Bobo, kajian semiotik Cover of a product is the most important thing which is attract the buyers. ‘Majalah Bobo’ is kid’s magazine which is enough popular in Indonesia. From the first publich in April 14,1973 till now 2013 it is consistence with story, information and interesting cover. Se ’Majalah Bobo’ is the the best seller for kid’s magazine at market, especially in Singaraja. The cover of ‘Majalah Bobo’ showes many things like, invention, art, education, flora and fauna, artists which is different from other kid’s magazine in general. This artiek is to analyse semiotic design study of ‘Majalah Bobo’ cover’s Februari to April 2013 period, by using descriptive kwalitative method in the characteristic interpretative to ekplains semiotic of the cover of ‘Majalah Bobo’ Februari to April 2013.keyword : Cover desingn of ‘Majalah Bobo’ semiotic study
SISTEM PENURUNAN KETERAMPILAN SENI LUKIS WAYANG KAMASAN OLEH I NYOMAN MANDRA ., I B SHINDU PRASETYA; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.368 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i1.17013

Abstract

SISTEM PENURUNAN KETERAMPILAN SENI LUKIS WAYANG KAMASAN OLEH I NYOMAN MANDRA Oleh Ida Bagus Shindu Prasetya, NIM 1412031025 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) latar belakang murid I Nyoman Mandra dalam menimba keterampilan melukis wayang Kamasan, (2) tahapan-tahapan yang dikerjakan I Nyoman Mandra di dalam mengajarkan melukis wayang Kamasan pada muridnya, dan (3) hasil karya lukis para murid I Nyoman Mandra dalam pembelajaran melukis wayang Kamasan. Subjek dan objek penelitian ini adalah karya lukis I Nyoman Mandra sebagai referensi belajar murid-muridnya serta proses penurunan keterampilan seni lukis wayang Kamasan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hal yang melatarbelakangi murid-murid Nyoman Mandra untuk belajar melukis di Sanggarnya bukan hanya karena faktor ekonomi dan sekedar hobi, namun juga karena kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya yang sudah turun temurun. (2) Penurunan keterampilan melukis di sanggar Nyoman Mandra diawali dengan pemahaman tema untuk mengenal karakter dalam cerita pewayangan, dilanjutkan dengan pemahaman bentuk karakter wayang, seperti mata, hidung, mulut, kumis, wajah, hiasan gelung, telinga, sikap tangan, kaki, hiasan gelang tangan dan kaki, hiasan dada dan wastera sampai dengan hiasan-hiasan di luar tokoh wayang seperti hiasan bingkai, hiasan dalam ruang, hiasan batu-batuan dan hiasan pepohonan. Setelah itu diberikan pemahaman penempatan warna. (3) Hasil dari lukisan wayang Kamasan yang dibuat murid-murid dari sistem Aprentisip dan sistem Pewarisan memiliki tingkat kemiripan yang berbeda dengan hasil lukisan Nyoman Mandra, dimana hasil lukisan Wayang Kamasan dari anak-anak Nyoman Mandra lebih mendekati karya Nyoman Mandra sendiri dibandingkan dengan murid pada zaman dulu dan atau sekarang yang melalui sistem Aprentisip. Walaupun hasilnya berbeda, kedua sistem ini sama-sama memberi manfaat bagi para pebelajar antara lain mengembangkan sensitifitas, melatih kreativitas, membina sikap kecermatan, ketekunan, kerapian dan kerja sama. Selain itu, memupuk apresiasi terhadap hasil kerja keterampilan, memupuk bakat dan minat dalam keterampilan melukis Wayang Kamasan.Kata Kunci : wayang, kamasan THE INHERITANCE SYSTEM OF PAINTING SKILL OF KAMASAN PUPPET BY I NYOMAN MANDRA By Ida Bagus Shindu Prasetya, NIM 1412031025 Art Education Department ABSTRACT The objectives of this study were describing about (1) background of I Nyoman Mandra’s students in drawing on painting skill of Kamasan puppet, (2) the steps which were done by I Nyoman Mandra in teaching about painting Kamasan puppet to his students, and (3) the painting results by I Nyoman Mandra’s students in learning about painting Kamasan puppet. The subject and object of this study was the painting result by I Nyoman Mandra as a reference for his children to learn and the process of lowering painting skill of Kamasan puppet. This study was descriptive qualitative research. The methods of data collection in this study were used (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) literature. The result of this study showed that (1) it was the background for Mr. Mandra’s students to learn painting in his studio, not only because of economy factors and hobbies, but also the awareness of the importance of cultural preservation that has been declining for generations. (2) The lowering of painting skill in the Mr. Mandra’s studio was started with the understanding of themes to know the puppet’s characters, continued with the understanding of the shapes of the characters, such as eyes, nose, mouth, mustache, face, head ornament, ears, arms, legs, hands and legs ornaments, chest ornaments and another ornaments outside of the characters such as frame, decoration in room, rocks decoration, and trees decoration. Next was given the understanding of color placement. (3) The painting results from Kamasan puppet which were made by the students from Aprentisip system and inheritance system had similar level which was different with Mr. Mandra’s painting result where the painting of Kamasan puppet from his children were more closer to Mr. Mandra’s than Mr. Mandra’s students through Aprentisip system. Although the results were different, both systems gave benefits for learners such as developing sensitivity, training creativity, developing intelligence, perseverance, tolerance, and cooperation. On the other hand, it was fostering the appreciation of result of work skills and fostering talent and interest in painting Kamasan puppet.keyword : Puppet, Kamasan
TEKNIK PEMBUATAN UKIRAN PADMASANA YANG MENGGUNAKAN PASIR MELELA DI DESA KEROBOKAN KABUPATEN BULELENG BALI ., I Komang Suardana Karang; ., Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.388 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.4717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sejarah ukiran padmasana, (2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan ukiran padmasana, (3) teknik pembuatan ukiran padmasana, (4) dan bagaimana bentuk dan motif yang dihasilkan dalam ukiran padmasana di Desa Kerobokan Kabupaten Buleleng Bali. Subjek penelitian adalah Bapak Nyoman Sometirta pemilik UD. Sumber Tirta Merta. Manfaat penelitian ini yaitu untuk (1) penulis, (2) masyarakat luas, (3) dan untuk lembaga Universitas Pendidikan Ganesha. Data penelitian tentang teknik ukiran padmasana dikumpulkan menggunakan instrumen berupa lembar instrumen observasi, instrumen wawancara dan instrumen dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sejarah ukiran padmasana menurut Lontar “Dwijendra Tattwa”, palinggih berbentuk Padmasana dikembangkan oleh Danghyang Dwijendra, atau nama (bhiseka) lain beliau. (2) bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan ukiran padmasana meliputi: pasir melela, semen, air, sedangkan alat meliputi: cetakan dari batu bata merah, waterpass, siku-siku, penggaris kayu, meteran, kuas, pangot, centong ukuran sedang, centong ukuran besar.. (3) teknik. Pembuatan ukiran padmasana melalui beberapa tahapan: proses pencarian pasir melela, pengolahan pasir melela, proses penyampuran pasir melela dengan semen, proses penuangan, proses perataan, proses penorehan (pengukiran). (4) bentuk dan motif yang dihasilkan dalam ukiran padmasana di Desa Kerobokan Kabupaten Buleleng Bali meliputi: motif karang gajah, karang goak (manuk), batun timun, dan mas-masan. Sedangkan bentuk yang dihasilkan meliputi: padmasana, patung ganesha, patung dewi saraswati, dan palinggih jero gede. Kata Kunci : padmasana, ukiran,pasir melela The purpose of this Research are (1) The History of “Ukiran Padmasana”, (2) The Material that used on “Ukiran Padmasana”, (3) The techniques of how to build “Ukiran Padmasana”, (4) and How forms and motifs that produces In “Ukiran Padmasana” In Kerobokan Village on Buleleng Regency Province Bali. The subject of this Research is Mr. Nyoman Sometirta as the owner of UD. Sumber Tirta Merta. The benefit of this Research are (1) The writen, (2) The citizens, (3) and also to Ganesha University of Education. The Data of this Research is about the techniques of “Ukiran Padmasana” is collected using the instruments in the Form of sheets of observation Instruments, Interview Instruments, and Documentation Instruments. The data that has been collectedm will be analyzed using Descriptive Kualitatif techniques with Using Domain analyzed and Taksonomi analyzed. The Result of this Research show that (1) The history of “Ukiran Padmasana” according to “Dwijendra Tattwa”, “Palinggih” shaped “Padmasana” is developed by “Danghyang Dwijendra”, and (Bhiseka) Is the another name of Danghyang Dwijendra. (2) The material that used that used to build “Ukiran Padmasana” are: Melela sand, Cement, Water, and the tool are: The mold of Red brick, Wood Ruller, Gauge, Brush, “Pangot”, “Centong ukuran sedang”, “Centong ukuran besar”. (3) “Ukiran Padmasana” through several stages, they are: Process of searching Melela sand, The provessing of Melela sand, Process of the Mixing the Melela sand with cement and also with the water, pouring Process, Loveller process, Carving process, (4) The Form and motif thas Has been product on “Ukiran Padmasana” at Kerobokan Village on Buleleng Regency Province Bali, such as: “Karang Gajah” motif, “Karang Goak (Manuk)”, “Batun Timun”, and some gold wherecs The Form that has been product such as: “Padmasana”, “Ganesha” statue, “Dewi Saraswati” statue, and “Palinggih Jero Gede”. keyword : “Padmasana”, “Ukiran”, Melela sand
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LUKIS JARI/FINGER PAINTING KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA SINGARAJA ., Galih Efendi; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.816 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya lukis jari/finger painting anak–anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain (ember, panci, kompor, sendok, gelas, kain lap, kain celemek, taplak meja plastik), bahan (tepung maizena/tepung kanji, pewarna makanan, sabun cair, minyak goreng, air, tepung beras, dan kertas gambar A4). (2) Proses pembelajaran lukis jari/finger painting dilakukan dengan sistem area, berdampingan dengan pembelajaran lainya, guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran lukis jari/finger painting, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak dengan portofolio melihat proses dan hasil kerja siswa. (3) Hasil karya lukis jari/finger painting anak-anak kelompok B TK Negeri Pembina Singaraja beraneka ragam, namun dikelompokan pada kedekatan perkembangan anak menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield, dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak cenderung mengacu pada tingkat perkembangan masa coreng-moreng, dan masa pra-bagan, tema karya yang terlihat cenderung mengacu pada bentuk taman bunga, pemandangan, hewan, sampai manusia. Kata Kunci : Pembelajaran, lukis jari/finger painting, alat dan bahan, hasil karya. This study aims to (1) To know the tools and materials that used to learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja (2) To know the proces of learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, and (3) to know the result of finger painting children in kindergarten Negeri Pembina Singaraja. This study to survey examination with qualitative descriptive approach, the research conducted through interviews and questionnaire, continued with observation and documentation. Results obtained, (1) Tools and materials that used in learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, among others (buckets, pans, stove, spoon, glass, cloth, fabric aprons, plastic tablecloths), materials (cornstarch/flour, food coloring, liquid soap, cooking oil, water, rice flour, and drawing paper A4). (2) The learning process of finger painting done with the system area, accompany to the orther learning, teachers prepare media and equipment for learning, then demonstrate how to use the media, as well as guiding students in the learning finger painting, after finished learning, teacher evaluation the work of children to see the portfolio process and the work of students. (3) The work of finger painting children in group B kindergarten Negeri Pembina Singaraja are variation and different, but grouped in similary to a child's development according to the theory of development child’art Victor Lowenfield, and the results largely the work of children tended to refer to the level of future development streaks - mottle, and pre-charts, the theme of works that looks likely refers to the shape of the flower garden, landscape, animals, to humans.keyword : Learning, finger painting, tools and materials, masterpiece.
Transformasi Rupa Bali Pada Gerbang Utama Gereja Kristen Pniel Blimbingsari, Jembrana-Bali ., I Made Edy Suastawa; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.799 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i1.8571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) gambaran bangunan gerbang utama Gereja Kristen Pniel Blimbingsari, Jembrana-Bali, (2) gambaran hasil transformasi rupa bali pada gerbang utama Gereja Kristen Pniel Blimbingsari, Jembrana-Bali. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif (qualitative). Subyek penelitian adalah gerbang utama gereja dan obyeknya adalah transformasi rupa Bali. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Dengan menggunakan instrumen berupa check list, kamera dan buku sumber. Hasil penelitian ini menunjukan (1) gerbang utama gereja Kristen Pniel Blimbingsari merupakan produk tranformasi budaya antara Hindu-Bali dan budaya Kristen karena mengadopsi arsitektur tradisional Bali yaitu menggunakan pedoman konsep kori agung pada pura di Bali. (2) yang merupakan hasil transformasi rupa Bali meliputi Salib pada puncak gerbang utama, ornamen burung merpati, ornamen GKPB Pniel, ornamen domba, patung malaikat penjaga, pintu pada gerbang utama, tiga tingkatan pada gerbang utama dan ragam hias kebun anggur. Yang meski sudah mengalami penggubahan dengan cerita-cerita ajaran Kristen tetapi tetap memakai pola dasar dan penempatan yang sama dengan konsep kori agung pura. Dimaksudkan untuk menghormati budaya setempat dan kehadiranya dapat diresapi dan diterima oleh umat Bali secara utuh, namun tidak lupa sebagai sarana menyampaikan nilai-nilai agama Kristen pada umatnya.Kata Kunci : , rupa Bali, gerbang utama GKPB Pniel Blimbingsari This study aimed to describe (1) an overview of the building's main gate of Blimbingsari Peniel Church, Jembrana, Bali, (2) the description of the results of Bali’s transformation in the main gate of Blimbingsari Peniel Church, Jembrana, Bali. This research used descriptive qualitative research. Subjects were the main gate of the church and its object is about the transformation of Balinese form. The techniques that had been used to collecting data was observation, interviews, documentation and literature. By using the instrument in the form of check list, a camera and book sources. These results was indicate (1) the main gate of Blimbingsari Peniel church is a product of the transformation between Hindu-Balinese culture and Christian culture since adopting traditional Balinese architecture which used the concept guidelines Kori Agung temples in Bali. (2) which is the result of the transformation Balinese form include the Cross at the end of the main gate, pigeon’s ornamental, ornamental of GKPB Pniel, sheep ornaments, statues of guardian angels, the door at the main gate, three levels at the main gate and decorative vineyard. Although experiencing composed with the Christian’s stories but still used patterns and placement of the same basic concept Kori Agung temple. Intended to respect the local culture and its presence can be infused and accepted by the people of Bali as a whole, but do not forget as a means to extend the values of Christianity on his people.keyword : transformation, Balinese form, main gate GKPB Pniel Blimbingsari
KARYA SENI DARI BAHAN LOGAM BEKAS DI ALAN AND DINAH ART SERIRIT, SINGARAJA ., I Gede Yogi Saputra; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.826 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.9623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni dari bahan logam bekas di Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja; (2) proses pembuatan karya seni dari bahan logam bekas di Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja; (3) jenis-jenis produk yang dihasilkan dari karya seni dari bahan logam bekas di Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Alan and Dinah Art sedangkan objek penelitian ini adalah karya seni yang dihasilkan dari logam bekas. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara dengan menggunakan analisis domain, taksonomi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) alat yang digunakan meliputi tang, palu, mesin gerinda, besi tabung, meja las, pacal, gunting tuas, nampan kayu, las listrik, mal, obeng,dan kuas. Adapun bahan yang digunakan adalah logam bekas berupa drum, tabung Freon, rantai motor, laher, bulatan besi, gir, besi beton, kaleng bekas dan besi hollow. (2) proses pembuatan karya seni dari bahan logam bekas adalah pembuatan desain, pemilihan bahan, proses pembuatan sket atau mal, proses pemotongan bahan, proses pembentukan bahan, proses perakitan bahan, dan proses finishing. (3) jenis-jenis produk yang dihasilkan meliputi karya seni yang berbentuk kucing, anjing, ayam, kuda, keledai, burung, babi, kelinci, tikus, ikan, kerbau, kambing, orang-orangan sawah, cermin, jam, tempat surat, papan nama, robot anjing, huruf dan angka, kursi, robot, meja, lampu hias, tikus meneropong, tikus memancing, dan kelinci sedang bermain golf. Kata Kunci : Karya Seni Berbahan Logam Bekas The aims of this study is to know: (1) the tools and materials that is used to made the artwork made from secondhand of metal at Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja; (2) the process of making the artwork made by secondhand of metal at Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja; (3) the kinds of product that are produced at Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja. This study was descriptive study with qualitative approach. The subject of this study was Alan and Dinah Art Seririt, Singaraja and the object was the artwork produced. The data of the study were collected through observation, interview, domain analysis, taxonomy analysis, and documents analysis. The result of the study showed that (1) the tools that is used namely plier, hammer, grinding machine, iron tubes, welding table, pacal, scissors lever, wooden tray, welding electric, mal, screwdriver, and brush. As for the material that is used is a metal in the form of drums, Freon tube, motorcycle chain, bearing, metal sphere, gear, concrete metal, tin and hollow metal. (2) the process of making the artwork made from secondhand of metal namely making the design, choosing the materials, making a sketch or mal, cutting the materials which has been sketched, forming the materials, assembling the materials, and last finishing. (3) the kinds of products that is produce namely the artwork in the form of cat, dog, hen, horse, donkey, bird, pig, rabbit, rat, fish, buffalo, scarecrow, mirror, clock, pigeonhole, nameplate/signboard, robot of dog, font and number, chair, robot, table, decorated lamp, telescoped mouse, fishing rat, and golfed rabbit. keyword : Art Works Which is Made Of Scrap Metal
Co-Authors ., Amalia Ika Safitri ., Babat Nufus T s ., Dewa Agung Mandala Utama ., Fitri Ayu Nurjannatin ., I B SHINDU PRASETYA ., I Gede Dwitra N. Artista ., I Gede Yogi Saputra ., I Kadek Budiana ., I Kadek Susila Priangga ., I Ketut Dedi Susiawan ., I Made Edy Suastawa ., I Putu Agus Santika Putra ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si. ., Indrianti Amilda Pratami ., Kadek Edy Satriawan ., Ketut Widiastra ., Lailatul Choiriyah ., Made Wijana ., Nurur Rahman ., Ririn Gusmawarni ., Salma Putri Nur r Alimudin . Alimudin ., Alimudin Amalia Ika Safitri . Arry Komang Gede Bhaskara . Babat Nufus T s . Dewa Agung Mandala Utama . Dewi, Ni Wayan Erica Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn. . Drs.Jajang S,M.Sn . Drs.Mursal . Fira Sartika Putri Fitri Ayu Nurjannatin . Galih Efendi . Galih Efendi ., Galih Efendi Gede Eka Harsana Koriawan Gede Nuarsana . I B SHINDU PRASETYA . I Gede Antara . I Gede Astra Wesnawa I Gede Dwitra N. Artista . I Gede Suardika I Gede Yogi Saputra . I Gusti Made Budiarta I Gusti Made Budiarta I Kadek Budiana . I Kadek Susila Priangga . I Ketut Dedi Susiawan . I Ketut Sudita I Ketut Supir I Komang Suardana Karang . I Made Edy Suastawa . I Made Rosis Ariwangsa . I Made Rosis Ariwangsa ., I Made Rosis Ariwangsa I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si . I Nyoman Sudiarka . I Putu Agus Santika Putra . I Wayan Sudiarta Ida Bagus Made Pandit Parastu . Indrianti Amilda Pratami . Kadek Edy Satriawan . Ketut Widiastra . Lailatul Choiriyah . Langen Bronto Sutrisno Luh Suartini . M.Si ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si Made Sudiksa . Made Sudiksa ., Made Sudiksa Made Wijana Muhammad Farhan Nugraha Nabilatul Warda Ni Luh Gede Erni Sulindawati Ni Nyoman Sri Witari Ni Putu Indri Kusumasari . Ni Wayan Erica Dewi Norman Efendi . Nurur Rahman . Pande Made Ari Sugitha . Putu Eka Juniarta . Putu Indra Christiawan Putu Tri Janu Budi Utama Rai Sujanem Ririn Gusmawarni . Rochman Kifrizyah . Salma Putri Nur r . UNDIKSHA . Yeni Yuanda Putri . Yulia Nurul Fatih