Tunalaras dan hiperaktif memiliki makna yang berbeda yaitu anak hiperaktif adalah anak memiliki hasrat untuk meakukan sesuatu dengan intensitas yang berlebih yang biasanya anak hiperaktif tidak bisa diam dan selalu bergerak. Sedangkan anak tunalaras adalah anak yang memiliki kelainan prilaku dan sosial yang berda pada tahap kelaianan yang kronis. Untuk itu diperlukan strategi dalam penanganan anak hiperaktif dan tunalaras. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui strategi penanganan hambatan prilaku serta emosi pada anak hiperaktif dan tunalaras. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research atau yang lebih dikenal studi pustaka. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara menelaah jurnal, buku, sumber-sumber data dan informasi lainnya yang relavan dengan kajian. Pada penelitian ini menggunakan anlisis data deskriptif dengan metode reduksi data dan analisis data serta penarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi penanganan anak hiperaktif dengan menggunakan pendekatan konvensional dan pendekatan trapis ilmiah menjadi salah satu strategi mengurangi atau mengatasi hiperaktif pada anak usia ini. Untuk penangan anak dengan tunalaras terdiri dari pendekatan biomedis, pendekatan psikodinamik, pendekatan perilaku, pendekatan pendidikan, dan pendekatan perilaku