Glucomannan adalah polisakarida larut air dan digunakan sebagai agen pengjel, pengental makanan, dan dietary fiber. Penelitian ini bertujuan menentukan efisiensi metode isolasi senyawa glucomannan dari singkong menggunakan dua metode isolasi. Metode isolasi pertama adalah cara kimia yaitu mengekstraksi glucomannan dari tepung singkong menggunakan aquades dengan perbandingan 1:2 b/v dan etanol 95% sebagai pengendap. Metode kedua adalah cara enzimatis yaitu mengekstraksi glucomannan dari tepung singkong menggunakan enzim a-amilase lyquazyme (crude enzyme) sebanyak 12g tepung singkong/1 mL enzim dalam buffer asetat pH 4,5. Kedua metode isolasi tersebut dibandingkan dengan cara menentukan rendemen masing-masing dan melihat pengaruh kedua metode isolasi tersebut melalui identifikasi struktur mikro dan analisis fasa. Hasil penelitian diperoleh rendemen glucomannan yang diisolasi secara kimia sebanyak 1,2% b/b sedangkan secara enzim diperoleh 2,7% b/b. Efisiensi metode isolasi cara enzim 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan cara kimia. Hasil analisis struktur mikro dan identifikasi fasa kedua metode isolasi tidak memberikan hasil signifikan untuk salah satu fasa. Kedua metode isolasi tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan fasa dan diperoleh 2 (dua) fasa yaitu manosa dan glukosa dengan rasio maltose/glukosa kurang dari 1/1.Kata kunci: glucomannan, singkong (Manihot Utilissima), a-amilase lyquazyme, ekstraksi.