I GUSTI AGUNG HANDAYANI .
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL SISWA ., I GUSTI AGUNG HANDAYANI; ., Dr.I Wayan Sadra,M.Ed; ., Prof. Dr.I Made Ardana,M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) pada pengetahuan awal tinggi, apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan Model Siklus Belajar 5E lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran Konvensional (2) pada pengetahuan awal rendah, apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan Model Siklus Belajar 5E lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran Konvensional (3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran (Siklus Belajar 5E dan Konvensional) dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari pengetahuan awal siswa (tinggi dan rendah). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Abiansemal, dengan populasi seluruh siswa kelas VII tahun ajaran 2013/2014 yang banyaknya 154 siswa. Jenis penelitian adalah eksperimen semu (quasi eksperiment), dengan rancangan penilitian faktorial 2x2. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data pengetahuan awal siswa, dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan berturut-turut melalui tes pengetahuan awal dan tes kemampuan pemecahan masalah dalam bentuk tes essay. Data kompetensi awal dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji ANAVA. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut: (1) pada pengetahuan awal tinggi, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan Model Siklus Belajar 5E lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran Konvensional (Q = 13,91; p < 0,05); (2) pada pengetahuan awal rendah, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Konvensional lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan Model Siklus Belajar 5E (Q = 6,69; p < 0,05); (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran (Siklus Belajar 5E dan Konvensional) dan pengetahuan awal siswa (tinggi dan rendah) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa (F = 13,025; p > 0,05).Kata Kunci : Model Siklus Belajar 5E, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa, Pengetahuan Awal Siswa The aims of research are : (1) Is the student’s ability in solving the mathematic problem by studying with Learning Cycle “5E” Model is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with conventional learning seeing from high pre- knowledge (2) Is the student’s ability in solving the mathematic problem by studying with Learning Cycle “5E” is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with conventional learning seeing from low pre-knowledge (3) Is there interaction between the two learning models (learning cycle “5E” and conventional) with the student’s ability in solving mathematic problem seeing from student’s pre- knowledge (high and low). Research is done in SMP Negeri 1 Abiansemal, with the population of all class VII students in learning year of 2013/2014 is as much as 154 students. The type of this research is quasi experiment, with the research factorial 2x2. The taking of sample is done by simple random sampling technique. The data of student’s pre- knowledge, and the student’s ability in solving mathematic problem are collected continously through pre-knowledge test and ability test in solving the problem in the form of essay test. The data of pre/initial competence and the ability of students in solving the mathematic problem is analyzed by using descriptive statistic and ANAVA test. Based on analysis result, is found the results as following : (1) the student’s ability in solving mathematic problem by studying with learning cycle “5E” model is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with conventional learning seeing from high pre-knowlege (Q = 13,91 ; p < 0,05) ; (2) the student’s ability by studying with conventional learning is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with learning cycle “5E” model seeing from low pre-knowlege (Q = 6,69; p < 0,05); (3) there is an interaction learning models (learning cycle “5E” and conventional) and student’s pre-knowledge (hing and low) toward the student’s ability in solving the mathematic problem (F = 13,025; p
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL SISWA ., I GUSTI AGUNG HANDAYANI; ., Dr.I Wayan Sadra,M.Ed; ., Prof. Dr.I Made Ardana,M.Pd
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.284 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) pada pengetahuan awal tinggi, apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan Model Siklus Belajar 5E lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran Konvensional (2) pada pengetahuan awal rendah, apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan Model Siklus Belajar 5E lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran Konvensional (3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran (Siklus Belajar 5E dan Konvensional) dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari pengetahuan awal siswa (tinggi dan rendah). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Abiansemal, dengan populasi seluruh siswa kelas VII tahun ajaran 2013/2014 yang banyaknya 154 siswa. Jenis penelitian adalah eksperimen semu (quasi eksperiment), dengan rancangan penilitian faktorial 2x2. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data pengetahuan awal siswa, dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan berturut-turut melalui tes pengetahuan awal dan tes kemampuan pemecahan masalah dalam bentuk tes essay. Data kompetensi awal dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji ANAVA. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut: (1) pada pengetahuan awal tinggi, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan Model Siklus Belajar 5E lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran Konvensional (Q = 13,91; p < 0,05); (2) pada pengetahuan awal rendah, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Konvensional lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan Model Siklus Belajar 5E (Q = 6,69; p < 0,05); (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran (Siklus Belajar 5E dan Konvensional) dan pengetahuan awal siswa (tinggi dan rendah) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa (F = 13,025; p > 0,05).Kata Kunci : Model Siklus Belajar 5E, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa, Pengetahuan Awal Siswa The aims of research are : (1) Is the student’s ability in solving the mathematic problem by studying with Learning Cycle “5E” Model is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with conventional learning seeing from high pre- knowledge (2) Is the student’s ability in solving the mathematic problem by studying with Learning Cycle “5E” is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with conventional learning seeing from low pre-knowledge (3) Is there interaction between the two learning models (learning cycle “5E” and conventional) with the student’s ability in solving mathematic problem seeing from student’s pre- knowledge (high and low). Research is done in SMP Negeri 1 Abiansemal, with the population of all class VII students in learning year of 2013/2014 is as much as 154 students. The type of this research is quasi experiment, with the research factorial 2x2. The taking of sample is done by simple random sampling technique. The data of student’s pre- knowledge, and the student’s ability in solving mathematic problem are collected continously through pre-knowledge test and ability test in solving the problem in the form of essay test. The data of pre/initial competence and the ability of students in solving the mathematic problem is analyzed by using descriptive statistic and ANAVA test. Based on analysis result, is found the results as following : (1) the student’s ability in solving mathematic problem by studying with learning cycle “5E” model is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with conventional learning seeing from high pre-knowlege (Q = 13,91 ; p < 0,05) ; (2) the student’s ability by studying with conventional learning is better than the student’s ability in solving the mathematic problem with learning cycle “5E” model seeing from low pre-knowlege (Q = 6,69; p < 0,05); (3) there is an interaction learning models (learning cycle “5E” and conventional) and student’s pre-knowledge (hing and low) toward the student’s ability in solving the mathematic problem (F = 13,025; p