S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa .
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS IR 64 DAN AIR KELAPA PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium laxiflorum ., Ni Luh Sasih Nurcahyani; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh pemberian air cucian beras pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek, (2) perbedaan pengaruh pemberian air kelapa pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek, (3) pengaruh interaksi antara pemberian air cucian beras dan air kelapa pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan desain penelitian faktorial 4x4. Populasi dalam penelitian ini adalah bibit tanaman anggrek Dendrobium laxiflorum. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 tanaman anggrek yang dibagi menjadi 16 kelompok perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova dua arah dengan hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan air cucian beras dan air kelapa dengan konsentrasi yang berbeda memiliki interaksi yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Perlakuan dengan pemberian air cucian beras pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek tertinggi yaitu rata-rata berat kering tanaman anggrek sebesar 0,133 gram. Pemberian air kelapa pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek tertinggi yaitu rata-rata berat kering tanaman anggrek sebesar 0,071 gram. Pemberian air cucian beras dan air kelapa pada konsentrasi 60% dan 60% menghasilkan pertumbuhan tanaman anggrek tertinggi dengan rerata sebesar 0,167 gram.Kata Kunci : air cucian beras, air kelapa, pertumbuhan The research objectives to determine: (1) differences the effect of giving rice water in different concentrations on the growth of orchids, (2) differences the effect of coconut water in different concentrations on the growth of orchids, (3) the effect of interaction between giving rice water and coconut water in different concentrations on the growth of orchids. This research is experiment research with group randomized design and 4x4 factorial design. Population in this research was plant seed of Dendrobium laxiflorum. The samples in this research were 48 orchids that are divided into 16 groups. Data were analyzed using two-way ANOVA statistical. The results showed giving treatment rice water and coconut water with different concentrations had significant interaction on the growth of orchids. Treatment with giving rice water at different concentrations on the growth of orchids had highest average orchid plant dry weight of 0.133 grams. Treatment with giving coconut water at different concentrations on the growth of orchids had highest average orchid plant dry weight of 0,071 grams. Treatment with giving rice water and coconut water at a concentration of 60 % and 60 % resulted highest orchids growth with a mean of 0.167 grams.keyword : Coconut Water, Growth, Rice water
THE INFLUENCES OF EXTRACT YOUNG Musa paradisiaca var. sapientum IN VARIATION CONCENTRATION AND WATERING TIMING TO THE GROWTH PLANT OF Capsicum annuum L. ., Sagung Inten Astari; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak tanaman sebagai Zat Pengatur Tumbuh digunakan untuk mempercepat pertumbuhan. Ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda digunakan sebagai pengganti auksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh konsentrasi ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah, (2) pengaruh waktu penyiraman ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah, (3) mengetahui interaksi antara konsentrasi dan waktu penyiraman ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah. Populasi dalam penelitian ini adalah 54 bibit cabai merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3x3 dengan empat kali ulangan. Variabel pertama adalah konsentrasi k1 (5%), k2 (10%), dan k3 (15%). Variabel kedua adalah waktu penyiraman t1 (24 jam), t2 (48 jam), dan t3 (72 jam). Analisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA dua arah. Data dianalisis menggunakan uji Univariat dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menggunakan Post Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan tanaman pada konsentrasi 15% dan waktu penyiraman 24 jam memiliki biomassa tertinggi. Terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan konsentrasi 15% dan waktu penyiraman 24 jam.Kata Kunci : auksin, Capsicum annum L., waktu penyiraman, konsentrasi, ekstrak Musa paradisiaca var. sapientum. Plant extracts as plant growth regulator used to increased growth. Young Musa paradisiaca var. sapientum extract used instead of auxin. This study aims to determine (1) the effect concentration of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers, (2) the effect watering timing of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers, (3) the interaction between concentration and watering timing of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers. Populations in this research are 54 samples red chilli seeds. This study, using research design CRD factorial 3x3 with four replications. First variable is concentration k1 (5%), k2 (10%), and k3 (15%). Second variable is watering timing t1 (24 hours), t2 (48 hours), and t3 (72 hours). Analysis the data using two-way ANOVA. The data that analysis used Univariate test followed by Least Significant Difference (LSD) using Post Hoc Test. The results showed plants on 15% concentration and watering timing 24 hours had the highest biomass. There are significant difference between the treatments concentration of 15% and watering timing in 24 hours.keyword : auxin, Capsicum annum L., watering timing, concentration, Musa paradisiacal var. sapientum extract.
EKSPLORASI DAN PENYUSUNAN KAMUS MINI BERGAMBAR SPESIES TUMBUHAN PADA HUTAN WISATA MONKEY FOREST, UBUD, KABUPATEN GIANYAR ., Amelia Chiquita; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi floristik yang terdistribusi pada hutan wisata Monkey Forest; (2) Untuk mengetahui model kamus mini bergambar yang tersusun dari hasil kajian. Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan yang ada di seluruh area hutan wisata Monkey Forest di Ubud, Kabupaten Gianyar dengan luas area ±27 hektar. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan yang terkaver dalam kuadrat sebanyak 36 dengan kuadrat 10x10m. Sedangkan sampel yang terkait dengan pembuatan kamus mini bergambar adalah uji coba yang akan dilakukan kepada kelompok kecil sebanyak 5 orang yang dipilih secara acak dari Mahasiswa semester 8 Pendidikan Biologi yang telah mengikuti mata kuliah ekologi tumbuhan atau Ilmu Pengetahuan lingkungan. Serta untuk uji kelompok besar digunakan sampel sebanyak 18 orang dari semester 2 kelas B. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Pengumpulan data komposisi floristik berdasarkan kategori mature, sapling, dan seedling. Pembuatan kamus mini bergambar dengan cara menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Development, Design, Implementation, Evaluation). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Komposisi floristik spesies tumbuhan di Hutan Wisata Monkey Forest terdiri dari 28 familia, 63 spesies, dan 755 individu spesies. (2) Model kamus yang dikembangkan pada penelitian adalah kamus mini bergambar yang berisikan nama ilmiah, gambar, nama lokal, familia, dan deskripsi dari spesies tumbuhan. Sehingga, kamus mini bergambar yang yang dikembangkan dalam penelitian ini layak untuk dikembangkan sebagai media pembelajaran serta sarana informasi tambahan yang dapat dimanfaatkan. Kata Kunci : Komposisi Spesies, Kamus Mini Bergambar, Hutan Wisata Monkey Forest This study aims to determine: (1) the composition of which is distributed in the forest floristic Monkey Forest travel; (2) To identify model mini pictorial dictionary composed of the results of the study. This type of research is a kind of exploratory research. The population in this study were all plant species in the entire forest area travel Monkey Forest in Ubud, Gianyar with an area of ± 27 hectares. The sample in this study were all plant species terkaver in as many as 36 squared by the square of 10x10m. While the sample associated with creating mini pictorial dictionary is a test will be done to small groups of as many as five people selected at random from eighth semester student of Biology Education who have followed the course of plant ecology or environmental studies. As well as to test a large group used a sample of 18 people from the 2nd half of the class B. Sampling was done by systematic sampling. Floristic composition data collection by categories mature, sapling and seedling. Making mini pictorial dictionary by using a development model ADDIE (Analysis, Development, Design, Implementation, Evaluation). The results showed: (1) the floristic composition of plant species in Monkey Forest Tourism Forest consists of 28 familia, 63 species and 755 individual species. (2) Model dictionaries developed in the study are illustrated mini dictionary containing scientific name, image, local name, familia, and descriptions of plant species. Thus, the dictionary mini display developed in this study deserves to be developed as a learning medium as well as a means of additional information that can be utilized. keyword : Species Composition, Mini Picture Dictionary, Monkey Forest
PEMBERIAN BIOURINE DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) ., Ni Luh Putu Puspitasari; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh pemberian Biourine terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau, (2) mengetahui pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau, (3) mengetahui interaksi pemberian Biourine dan air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan desain penelitian faktorial 4 x 4. Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman sawi hijau dari benih sawi hijau dalam kemasan bermerk Cap Panah Merah. tanaman sawi hijau yang memiliki rata-rata 3-4 lembar daun dengan tinggi yang sama digunakan sebagai sampel diperoleh dengan cara acak random sederhana. Variabel bebas penelitian ini adalah konsentrasi Biourie dan kosentrasi air kelapa, variabel terikatya adalah pertumbuhan tanaman sawi hijau yag diukur dari berat kering tanaman. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova two way. Hasil penelitian menunjukan (1) Ada pengaruh pemberian Biourine terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau berdasarkan hasil uji hipotesis yakni angka signifikansi 0,000, (2) Ada pengaruh pemberian Air Kelapa terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau berdasarkan hasil uji hipotesis yakni angka signifikansi 0,000, (3) Ada interaksi pemberian Biourine dan air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau berdasarka hasil uji signifikansi 0,041.Kata Kunci : pertumbuhan, biourine, air kelapa The purposes of this research were (1) ) to know the effects of the application of Bio-urine to the growth of green mustard, (2) to know the effects of the application of coconut water to the growth of green mustard, (3) to know the interaction of Bio-urine and coconut water’ application to the growth of green mustard. This research was an experimental research with Completely Randomized Design (CDR) and 4x4 factorial design. The population of this research was mustard greens from mustard greens seeds branded Cap Panah Merah, the green mustard which have 3-4 leaves in average with same height were used as the samples which were determined by simple random sampling. Independent variables in this research were the concentration of Bio-urine and coconut water, while the dependent variable is the growth of the green mustard crops measured by the dry weight of the crops. Data then analyzed statistically using two way Anova test. The result of this reaserch showes that (1) There is an effects of the application of Bio-urine to the growth of green mustard based on the result of hypothesis testing in which the significance value was 0,000, (2) There is an effects of the application of coconut water to the growth of green mustard based on the result of hypothesis testing in which the significance value was 0,000, (3) there is an interaction of the application of bio-urine and coconut water to the growth of green mustard based on the result of significance testing value of 0,041.keyword : Growth, Bio-urine, Coconut water
PENGARUH PEMBERIAN BIOURINE SAPI DAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) ., Ni Nyoman Januantari; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pertumbuhan tanaman tomat akibat pemberian Biourine sapi dengan konsentrasi yang berbeda, (2) perbedaan pertumbuhan tanaman tomat akibat pemberian ekstrak bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda, (3) perbedaan pertumbuhan tanaman tomat akibat kombinasi pemberian Biourine sapi dan ekstrak bawang merah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 5x5. Populasi penelitian ini adalah semai tanaman tomat. Sampel penelitian adalah 50 semai tanaman tomat dengan tinggi dan jumlah daun yang sama ditentukan dengan random sederhana. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova Two Way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal dengan Biourine sapi konsentrasi 45% paling baik menghasilkan pertumbuhan tanaman tomat rata-rata 0,67 g. Perlakuan tunggal dengan esktrak bawang merah konsentrasi 20% paling baik menghasilkan pertumbuhan tanaman tomat dengan rata-rata 0,68 g, dan kombinasi terbaik antara dua variabel bebas adalah Biourine sapi 45% dan ekstrak bawang merah 15% dengan rata-rata 0,79 g.Kata Kunci : Biourine sapi, ekstrak bawang merah, konsentrasi, pertumbuhan The purposes of this research was to know (1) the difference of tomato plants growth treated with different concentrations of cows Biourine, (2) the difference of tomato plants growth treated with different concentrations of shallots extract, (3) the difference of tomato plants growth as the result of combination between cows Biourine and shallots extract. This research was an experimental research with Completely Randomized Design (CRD) with 5x5 factorial design. Population of this research was tomato seedling. The sample was 50 tomato seedlings with relatively the same height and number of leaves, determined by simple random sampling method. The data then analyzed statistically using Two Way Anova test. The results of this research shows that a single treatment with cows Biourine at 45% is the best treatment leads to the growth of tomato plants resulted in an average of 0.67 g. Single treatment with shallots extract at 20% is the best treatment that leads to the growth of tomato plants resulted in an average of 0.68 g, and the best combination between the two dependent variables is 45% of cows Biourine and 15% of shallots extract resulted in an average 0.79 g.keyword : concentration, cows Biourine, growth, shallots extract
Pengaruh Metode Pembelajaran Snowball Drilling Dengan Soal Objektif Diperluas Terhadap Hasil Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sidemen Tahun Pelajaran 2013/2014 ., Ida Ayu Cindya Prawesti p; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran snowball drilling dengan soal objektif diperluas terhadap hasil dan aktivitas belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sidemen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan pre-test post-test non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sidemen tahun pelajaran 2013/2014. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling dan didapatkan kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen serta kelas XI IPA 1 sebagai kelompok kontrol yang masing-masing kelompok berjumlah 30 siswa. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dibelajarkan dengan metode pembelajan snowball drilling, sedangkan pada kelompok kontrol dibelajarkan dengan metode ceramah. Data tentang hasil belajar dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar kognitif berupa tes dengan tipe soal objektif diperluas, sedangkan data aktivitas belajar siswa dikumpulkan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar yang diobservasi oleh dua orang observer pada setiap pertemuan. Untuk menguji signifikansi perbedaan pengaruh perlakuan yang diberikan digunakan analisis kovarian (anakova) dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000) antara penggunaan metode pembelajaran snowball drilling dengan soal objektif diperluas dan metode ceramah terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem ekskresi manusia, (2) aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan metode snowball drilling lebih tinggi dibandingkan aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan metode ceramah. Rerata aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan metode snowball drilling berada dalam kategori cukup aktif, sementara pada kelas yang dibelajarkan dengan metode ceramah rata-rata aktivitas belajar siswa berada pada kategori kurang aktifKata Kunci : Snowball Drilling, Soal Objektif Diperluas, Hasil Belajar, Aktivitas Belajar This research aimed to know the influence of snowball drilling method of learning equiped with extended objective test toward learning achievement and activities on the lesson of human excretory system in class XI Sciences Program SMA N 1 Sidemen. The research was a quasi-experimental with pre-test post-test non-equivalent control group design. The population were all students of class XI Sciences Program SMAN 1 Sidemen of academic year 2013/2014. Samples were taken by simple random sampling technique with the experimental group was students of class XI Science Program 2 and the control group was students of class XI Sciences Program 1 and in each group consisting of 30 students. Experimental group of this research was subjected to the snowball drilling method, while the control group was subjected to the lecture method. The learning achievement data were collected by using a cognitive achievement test, while the student learning activities were collected by using observation sheets and observed by two observers in each meeting. The research was done by descriptive analyses and analysis of covariance (Anacova) with a significance level of 5%. The results of this research shows that (1) there is a significant difference ( p = 0.000 ) between the use of snowball drilling method and lectures method on cognitive learning results of students on the lesson of human excretory system, (2) student learning activities by using snowball drilling method is higher than student learning activities by using the lecture method. The mean score of student learning activities that learned with snowball drilling method is categorized moderately active, while the activity of student that learned with lecture method is categorized less active. keyword : Snowball Drilling, Extended Objective Test, Learning Achievement, Learning Activities
Karakteristik Gulma Tanaman Anggur Berdasarkan Nilai Penting dan SDR (Summed Dominance Ratio) ., Wenta Ginting; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) struktur floristik gulma pada tanaman anggur, (2) besarnya indeks nilai penting gulma pada tanaman anggur, (3) besarnya indeks SDR (Summed Dominance Ratio) gulma pada tanaman anggur. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksploratif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh gulma yang terdapat di kebun anggur. Sampel penelitian ini adalah spesies gulma yang ada pada 3 Zona di kebun anggur yang terkaver oleh kuadrat ukuran 1 x 1 m sebanyak 30 kuadrat. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Pengumpulan data floristik dengan menggunakan metode kuadrat dan deskriptif. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Struktur floristik gulma pada tanaman anggur terdiri dari 20 spesies gulma dengan 12 familia, (2) Karakteristik gulma pada tanaman anggur berdasarkan 5 Nilai Penting terbesar secara keseluruhan ialah Commelina benghalensis L (55.8%), Cyperus rotundus (32.5%), Digitaria ciliaris (29.2%), Portulaca oleracea L (19.2%), Axonopus compressus (17.2 %), (3) Karakteristik gulma pada tanaman anggur berdasarkan 5 SDR terbesar secara keseluruhan ialah Commelina benghalensis L (27.9%), Cyperus rotundus (16.2%), Digitaria ciliaris (14.6%), Portulaca oleracea L (9.61%), Axonopus compressus (8.61%). Kata Kunci : Gulma, Floristik, Nilai Penting, Summed Dominance Ratio The aims of this research is to know (1) the floristic structure of weeds on the grape plant, (2) the magnitude of important value index of weeds on the grape plant, (3) the magnitude of SDR (Summed Dominance Ratio) index of weeds on the grape plant. This research is exploratory research. The population in this study are all weeds contained in the vineyard. The sample of this research was the weed specieses that exist in the three zones in the vineyard covered by the square sized of 1 x 1 m by 30 squares. Sampling was done by systematic sampling. Floristic data collected by quadrate method. The collected data was then analyzed by ecologycal statistic and descriptive. The results of this research indicate (1) The structure of floristic weeds on the grape plant consists of 20 specieses of weeds with 12 familia, (2) Characteristics of weeds in crops of grape plant by 5 Important overall is Commelina benghalensis L (55.8%), Cyperus rotundus (32.5%), Digitaria ciliaris (29.2%), Portulaca oleracea L (19.2%), Axonopus compressus (17.2%), (3) Characteristics of weeds on the vines by SDR 5 overall is Commelina benghalensis L (27.9%), Cyperus rotundus (16.2%), Digitaria ciliaris (14.6%), Portulaca oleracea L (9.61%), Axonopus compressus (8.61%). keyword : Weeds, Floristic, Importance Value, Summed Dominance Ratio
EFEKTIFITAS BIOPESTISIDA EKSTRAK KASAR DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP MORTALITAS KUTU PUTIH (Paracoccus marginatus) ., Putu Wira Adi Sanjaya; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kutu putih merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang perlu dihindari. Perlindungan terhadap tanaman terhadap kutu putih perlu dilakukan dengan menggunakan pestisida alami. Bahan pestisida alami salah satunya berasal dari daun cengkeh. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui biopestisida ekstrak kasar daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) mempunyai efek mortalitas terhadap kutu putih (Paracoccus marginatus), (2) mengetahui Lethal Concentration 50% (LC50) dari ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) yang efektif dalam membunuh kutu putih (Paracoccus marginatus). Penelitian ini meripakan penelitian sungguhan dengan menggunakan model rancangan acak lengkap (RAL). Sampel dalam penelitian ini adalah kutu putih yang diasumsikan homogen. Jumah sampel sebanyak 320 ekor. Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) dengan konsentasi 0%, 5%, 10% dan 15% . Variabel terikat adalah jumlah kutu putih yang mati. Pengumpulan data diperoleh dari metode eksperimen dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Non Parametrik. Hasil penelitian menunjukan (1) ada perbedaan efektifitas biopestisida ekstrak kasar daun cengkeh yang berbeda berdasarkan uji Kruskall Wallis yakni nilai signifikansi sebesar 0,00, dimana nilai tersebut
EKSPLORASI DAN ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS TUMBUHAN LANGKA DI HUTAN WISATA MONKEY FOREST, KECAMATAN UBUD, GIANYAR ., Reynaldi Setyawan; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi floristik, densitas, dan fisiognomi spesies tumbuhan langka yang ada di Hutan Wisata Monkey Forest, Kecamatan Ubud, Gianyar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan yang ada di seluruh area hutan dengan luas area ±27 hektar. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang termasuk kategori langka yang terkover dalam kuadrat sebanyak 36 kuadrat. Sedangkan sampel untuk sosial masyarakat dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, masyarakat biasa, penglingsir, dan petugas konservasi Hutan Wisata Monkey Forest. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling dengan menggunakan metode kuadrat dengan ukuran 1x1 meter (seedling), 5x5 meter (sapling), 10x10 meter (mature). Data komposisi floristik, densitas, dan fisiognomi spesies tumbuhan langka dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Komposisi floristik spesies tumbuhan langka di Hutan Wisata Monkey Forest terdapat 20 familia, 37 spesies, dan 584 individu spesies tumbuhan langka; (2) Densitas spesies tumbuhan langka yang memiliki presentase densitas tertinggi adalah Baccaurea racemosa dengan densitas sebesar 4,75%, sedangkan spesies tumbuhan langka yang memiiki presentase densitas terendah adalah Ficus religiosa, Antidesmus bunius, Anttidesmus gheasimbela, Lansium domesticum, Bisofhia javanica, Citrus maxima, Phyllanthus buxifolius, Ficus superba, Palaquium rostratum, Aistonia Scholaris, dan Rauwolfia serfintina dengan densitas sebesar 0,03%; (3) Fisiognomi spesies tumbuhan langka didominasi oleh spesies tumbuhan yang termasuk habitus pohon dengan jumlah sebanyak 412 individu spesies dengan persentase kategori mature (80,50%), sapling (19,02%), dan seedling (0,48%). Pada habitus perdu dengan jumlah sebanyak 1 individu dengan persentase kategori mature (100%). Sedangkan habitus liana dengan jumlah sebanyak 131 individu spesies dengan persentase kategori mature (3,08%), dan seedling (96,18%). Kata Kunci : Tumbuhan Langka, Fisiognomi, Densitas, Hutan Wisata Monkey Forest This study aims to determine the floristic composition, density, and the physiognomy of rare plant species that exist in Forest Tourism Monkey Forest, District of Ubud, Gianyar. Type of research is a kind of exploratory research. The population in this study were all plant species that exist in the entire forest area of ± 27 hectares. The sample in this study is a plant species including rare category that is excluded in the squares by 36 squares. While the sample to the social community in this research are public figures, ordinary people, penglingsir, and conservation officers Tourism Forest Monkey Forest. Sampling was done by systematic sampling using the 1x1 meter squared (seedlings), 5x5 meters (sapling), 10x10 meter (mature). Data floristic composition, density, and the physiognomy of rare plant species were analyzed statistically and descriptive ecology. The results showed (1) the floristic composition of plant species rare in Monkey Forest Tourism Forest there are 20 familia, 37 species and 584 individual species of rare plants; (2) The density of rare plant species that have the highest density percentage is baccaurea racemosa with a density of 4.75%, while the rare plant species who coined the percentage of lowest density is Ficus religiosa, Antidesmus bunius, Anttidesmus gheasimbela, Lansium domesticum, Bisofhia javanica, Citrus maxima , Phyllanthus buxifolius, Ficus superba, Palaquium rostratum, Aistonia scholaris, and Rauwolfia serfintina with a density of 0.03%; (3) physiognomy of rare plant species is dominated by plant species including tree habitus with a total of 412 individual species to the percentage of mature category (80.50%), sapling (19.02%), and seedling (0.48%). At the habitus of shrubs with a total of 1 individuals with the percentage of mature categories (100%). While habitus lianas with a total of 131 individual species to the percentage of mature category (3.08%), and seedling (96.18%).keyword : Rare Plants, physiognomy, Density, Monkey Forest Forest Tour
PENGARUH PERBEDAAN KADAR AMPAS TEH SEBAGAI MEDIA TANAM DAN INTENSITAS PENYIRAMAN AIR TEH TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.) DENGAN TEKNIK VERTIKULTUR ., Ida Ayu Kade Trisnayanthi; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan pertumbuhan Selada dengan menggunakan ampas teh sebagai media tanam, (2) mengetahui perbedaan pertumbuhan Selada dengan penyiraman air teh, (3) mengetahui interaksi antara penambahan media tanam ampas teh dan intensitas penyiraman air teh terhadap pertumbuhan Selada. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuning, Kec./Kab. Buleleng, selama dua bulan. Penelitian eksperimental ini menggunakan desain faktorial 3x3, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) memakai tiga kali ulangan. Variabel bebas penelitian ini adalah kadar ampas teh sebagai media tanam, penyiraman dengan air teh, dan kombinasi keduanya. Variabel terikatnya adalah pertumbuhan tanaman selada, diukur dari berat keringnya. Perlakuan pertama yaitu penggunaan ampas teh dicampur tanah sebagai media tanam dengan perbandingan (1 : 1), (2 : 1) dan (1 : 2), perlakuan kedua yaitu penyiraman tanaman menggunakan air keran dan air teh, dengan intensitas penyiraman menggunakan air keran 1 kali sehari untuk semua perlakuan, sedangkan penyiraman menggunakan air teh, 1 kali setiap tujuh hari dan 2 kali setiap tujuh hari. Hasil penelitian dianalisa secara statistika dengan uji ANAVA dua arah. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh perbedaan kadar ampas teh terhadap pertumbuhan selada. Berdasarkan hasil uji hipotesis, angka signifikansinya 0,040. (2) Ada pengaruh intensitas penyiraman air teh terhadap pertumbuhan selada. Berdasarkan uji hipotesis yakni angka signifikansinya 0,046. (3) Ada interaksi antara kadar ampas teh sebagai media tanam dan intensitas penyiraman menggunakan air teh terhadap pertumbuhan selada. Berdasarkan hasil uji hipotesisnya dengan angka signifikansi 0,049.Kata Kunci : air teh, ampas teh, selada (Lactuca sativa L.). The research porposes were to know (1) the differences of tea waste as planting media on the growth of lettuce, (2) the differences of watering intensity using tea water on the growth of lettuce, (3) the interaction between tea waste and watering intensity on the growth of lettuce. This research was conducted in Banyuning village, Buleleng District of Buleleng Regency, for two months. This experimental research applied factorial design of 3x3 and used full randomized design (FRD) with three replications. The independent variables were the concentration of tea waste, watering and its interaction. The dependent variable was the growth of lettuce plants measured by its dry weight. First treatment was the application of tea waste mixed with soil in ratio of (1 : 1), (2 : 1), and (1 : 2) and the second treatment was watering intensity, that is zero every week, once every week, and twice every week. The result of this study was analyzed statistically using two-way ANOVA. The result shows that (1) There is an effect of tea waste as planting media with different concentrations on the growth of lettuce, which the significance value is 0,040, (2) There is an effect of different watering intensity using tea water on the growth of lettuce, which the significance value is 0.046, (3) There is a interaction effect between application of tea waste and watering intensity toward the growth of lettuce which the significance value is 0,049.keyword : tea water, tea waste, Lettuce (Lactuca sativa L.).