Ida Ayu Putu Hemy Ekayani
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

EFISIENSI PENGGUNAAN TELUR DALAM PEMBUATAN SPONGE CAKE Putu Hemy Ekayani, Ida Ayu
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 8, No 2 (2011): Edisi Juli 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.043 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v8i2.2853

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat kue berpori (spong cake) dengan kualitas baik  dengan menggunakan jumlah telur minimal yang dibantu dengan penggunaan baking powder secara optimal untuk menurunkan biaya produksi yang disebabkan oleh mahalnya harga telur. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium (eksperimen). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sponge cake terbaik dihasilkan dari dua variasi rancangan variasi kadar baking powder dan telur yakni resep pertama dengan formulasi tepung terigu 100 gram, baking powder 6 gram, telur 100 gram, lemak 75 gram, dan tanpa penambahaan air; dan resep ke dua dengan formulasi tepung terigu 100 gram, baking powder 2 gram, telur 80 gram, lemak 75 gram, dan air 16 gram. Jumlah telur yang digunakaan dalam kedua resep tersebut cukup jauh berkurang dari resep umum yang menggunakan 180 gram telur untuk 100 gram tepung terigu. Temuan penelitian ini akan berimplikasi pada sponge cake dengan harga yang lebih murah, tetapi dengan kualitas yang tetap relatif baik dapat dihadirkan ke pasar.   Kata-kata kunci: spong cake,  kualitas, baking powder, biaya produksi
PEMANFAATAN TEPUNG SINGKONG SEBAGAI SUBSTITUSI TERIGU UNTUK VARIASI CAKE Ariani, Risa Panti; Ekayani, I.A.P Hemy; Masdarini, Luh
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v5i1.8283

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk memperoleh variasi cake dari tepung singkong dengan mensubstitusi terigu. Karena terigu merupakan produk impor olahan dari gandum, sebagai usaha mendukung peningkatan ketahanan pangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu di laboratorium karena keterbatasan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data uji kualitas dari panelis terlatih, sedangkan data uji selera diperoleh dari masyarakat umum untuk mengetahui keberterimaan variasi cake singkong. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperoleh kualitas cake singkong pada kriteria yang sempurna pada, (a) pound cake dengan substitusi 80% bahan utama, (b) roll cake dengan substitusi 100% bahan utama, tetapi kualitas tekstur terendah, (c) chiffon cake dengan substitusi 100% bahan utama, serta pengembangan (volume) maksimal, (d) bolu kukus dengan substitusi 80% bahan utama, tetapi kualitas aroma terendah, (e) sponge cake dengan substitusi 80% bahan utama, tetapi semua kriteria terendah, (f) brownies dengan substitusi 100% bahan utama, serta semua kriteria tertinggi, (g) fruit cake menggunakan buah-buahan lokal dengan substitusi 100% bahan utama, serta semua kriteria tertinggi, dan (g) rainbow cake dengan substitusi 100% bahan utama, tetapi kualitas tekstur terendah. Secara umum keberterimaan masyarakat sangat menyukai variasi cake singkong, tetapi sponge cake dan rainbow cake memperoleh keberterimaan terendah. Dengan demikian 8 jenis cake dapat menggunakan tepung singkong sebagai substitusi terigu untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan. Kata kunci: tepung singkong, variasi cake, substitusi terigu Abstract The purpose of this study to obtain a cake variation of substituting wheat with cassava flour. Because wheat is imported products processed from wheat, in an effort to support increased food security. This study uses a quasi-experimental research in the laboratory because of the limitations to control all the relevant variables. Data collection instrument uses observation sheets to obtain quality test data from trained research, while the taste test data obtained from the general public to determine the acceptability of variation cassava cake. The data analysis was conducted by qualitative descriptive study. Research results obtained quality cake cassava on the criteria perfectly on, (a) pound cake with a substitution of 80% of the main ingredient, (b) roll cake with substitution of 100% main ingredient, but the quality of the texture of the lowest, (c) chiffon cake with substitution of 100% the main ingredient, and development (volume) maximum, (d) steamed sponge with the substitution of 80% of the main ingredient, but the quality of the aroma room, (e) sponge cake with a substitution of 80% of the main ingredient, but all the criteria lows, (f) brownies with substitution 100% main ingredient, as well as all the supreme criterion, (g) fruit cake using local fruits by substitution of 100% main ingredient, as well as all the supreme criterion, and (g) rainbow cake by substituting 100% main ingredient, but the texture quality lowest. In general acceptability of the community is like the variety of cassava cake, but the cake and rainbow sponge cake obtain the lowest acceptance. Thus the 8 types of cake can be used as a substitution of cassava flour wheat to support increased food security. Keywords: cassava flour, cake variation, substitution wheat
UJI KUALITAS KUE KERING (KUE SATU) KACANG KORO PEDANG (CANAFALIA ENSIFORMIS (L) DC) DENGAN TEKNIK PENGOLAHAN DIJEMUR DAN DIOVEN ., Kusnul Khotimah; ., Dra. Damiati, M.Kes; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.4114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kue kering (kue satu) kacang koro pedang dengan teknik pengolahan dijemur dan dioven dilihat dari aspek aroma, rasa, dan tekstur. Dengan metode pengumpulan data yaitu metode observasi dengan menggunakan uji organoleptik mutu hedonik yang diujikan kepada 21 orang panelis terlatih. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kualitas kue kering (kue satu) kacang koro pedang dengan teknik pengolahan dijemur dilihat dari aspek aroma berada dalam kategori baik (2,85) yaitu khas kacang koro pedang, rasa berada dalam kategori baik (2,90) yaitu manis, dan tekstur berada dalam kategori baik (2,85) yaitu rapuh. 2) Kualitas kue kering (kue satu) kacang koro pedang dengan teknik pengolahan dioven dilihat dari aspek aroma berada dalam kategori baik (2,66) yaitu khas kacang koro pedang, rasa berada dalam kategori baik (2,71) yaitu manis, dan tekstur berada dalam kategori baik (2,33) yaitu agak keras. Berdasarkan hasil penelitian uji kualitas kue kering (kue satu) kacang koro pedang (Canafalia Ensiformis (L) DC) dengan teknik pengolahan dijemur dan dioven secara keseluruhan berada dalam kategori baik yang membedakan hanya terdapat pada aspek tekstur yaitu agak keras. Kata Kunci : Kualitas, Kacang Koro Pedang, Kue Kering (Kue Satu) This study aims to know the quality of the koro pedang peanut pastry (satuh cake) by using ovened and dried processing techniques based on the flavor, taste, and texture aspects. With observation method in the data collection by using hedonic organoleptic quality tested to 21 trained panelists. Furthermore, the datas will be analyzed by using quantitative descriptive analysis method. The results show that 1 ) the quality of the koro pedang peanut cake (satuh cake) by using dried processing techniques bsed on the flavor aspect is in good category ( 2,85 ) the typical koro pedang peanut, taste is in a good category (2,90) the sweety, and the texture is in a good category (2,85) the crumbly. 2) The quality of the koro pedang peanut pastry by using ovened processing technique based on the flavor aspect is in a good category (2,66) the typical koro pedang peanut, taste is in a good category (2,71) the sweety, and texture is in a good category (2,33) that is rather hard. Based on the results of test quality of the koro pedang peanut pastry (satuh cake) by using ovened and dried processing techniques overall as are in either category the only difference found in the rather hard texture aspects. keyword : quality, koro pedang peanut, pastry (satuh cake)
STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN TEPUNG GADUNG MENJADI SPONGE CAKE ., Imas Sumiati; ., Cokorda Istri Raka Marsiti,S.Pd., M.Pd; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.1871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sponge cake dengan formulasi 100%, 75%, dan 50% tepung gadung dilihat dari segi rasa, warna dan tekstur. Penelitian ini adalah penelitian jenis eksperimen dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi. Sponge cake gadung dari aspek rasa, warna dan tekstur telah diuji oleh 25 orang panelis terlatih. Instrumen pengumpulan data adalah lembar uji mutu hedonik dengan 3 kriteria (baik, cukup dan kurang). Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) kualitas sponge cake dengan formulasi 100% memperoleh persentase rasa sebesar 89% pada kategori baik, warna sebesar 84% pada kategori baik dan tekstur 55% pada kategori kurang, (2) kualitas sponge cake dengan formulasi 75% memperoleh persentase rasa sebesar 87% pada kategori baik, warna sebesar 88% pada kategori baik dan tekstur sebesar 76% pada kategori baik, dan (3) kualitas sponge cake dengan formulasi 50% memperoleh persentase rasa sebesar 93% pada kategori baik, warna sebesar 100% pada kategori baik dan tekstur sebesar 97% pada kategori baik. Kata Kunci : kualitas,tepung gadung, sponge cake This research aims to find out of quality sponge cake with 100%, 75% and 50% formulation of yam flour, looked from taste, colour and texture. The type of this research is experimental research with data’s collection method is data observation. The aspect yam sponge cake from taste. Colour and texture has been tested by 25 panelists. Instrument of data’s collection is sheet of hedonic quality test with 3 criterias (good, sufficient, deficient). Here after, the analyzed use quantitative descriptive analysis. The results showed (1) quality of sponge cake with 100% formulation acquire taste presentation 89% on good category, 84% for colour and on good category, and texture 55% on deficient category, (2) sponge cake quality with 75% formulation acquire taste presentation is 87% on good category, 88% for colour presentation on good quality and texture is 76% on good category, and (3) quality of sponge cake with 50% formulation acquire for taste presentation 93% on good category, colour is 100% on good category and texture is 97% on good category. keyword : quality, yam flour, sponge cake
Studi Tentang Makanan Tradisional Khas Kecamatan Sawan Melalui Reinventarisasi Sebagai Upaya Pelestarian Seni Kuliner Bali ., Ketut Alit Catur Asrini; ., Ni Wayan Sukerti, S.Pd, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v4i1.6540

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan makanan pokok tradisional khas Kecamatan Sawan, (2) mendeskripsikan lauk pauk tradisional khas Kecamatan Sawan (3) mendeskripsikan sayuran tradisional khas Kecamatan Sawan, (4) mendeskripsikan jajanan tradisional khas Kecamatan Sawan dan mendeskripsikan minuman tradisional khas Kecamatan Sawan. Penelitian ini merupakan penelitian purposive sampling yang mengambil lokasi di Desa Sangsit, Desa Suwug dan Desa Sudaji. Teknik penentuan sample menggunakan purposive sampling yaitu mencari informan kunci, informan utama dan informan tambahan. Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi, dan (2) wawancara. Lembar observasi dan panduan wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) makanan pokok khas Kecamatan Sawan yang masih dipertahankan dan dijaga kelestariannya adalah nasi tulen, nasi moran kelor, lontong dan blayag, (2) lauk pauk khas Kecamatan Sawan diantaranya sudang lepet, abon sudang, pesan impun, palem dan lain-lain, (3) sayuran khas Kecamatan Sawan diantaranya jukut buangit, jukut undis, jukut nangka dan lain-lain, (4) jajanan khas Kecamatan Sawan diantaranya jaja laklak, jaja bulung, jaja godoh biu, jaja godoh nangka, jaja ongol-ongol dan (5) minuman khas Kecamatan Sawan diantaranya es trup, es teh jamur dan es bir. Reinventarisasi makanan tradisional khas Kecamatan Sawan diharapkan dapat diupayakan sebagai seni kuliner Bali yang perlu dibudidayakan kepada generasi selanjutnya.Kata Kunci : makanan tradisional, reinventarisasi, seni kuliner This study aims to: (1) describe the staple food of traditional District of Sawan, (2) describe the side dishes of traditional District of Sawan (3) describe the traditional vegetables typical of the District of Sawan, (4) describe the traditional snacks typical of the District of Sawan and describe the traditional drink typical District of Sawan. This research is purposive sampling that took place in the village of Sangsit, Suwug Village and Village Sudaji. Sample determination technique using purposive sampling that seek key informants, key informants and additional informants. Data collection techniques with methods (1) observation, and (2) interviews. Observation and interview guide was used as a research instrument, while data analysis was done by descriptive qualitative. The results showed that: (1) the staple food typical of the District of Sawan are still maintained and preserved is rice pure, rice moran moringa, rice cake and blayag, (2) side dishes typical of the District of Sawan such reactors lepet, shredded reactors, message impun, palm and others, (3) vegetables typical of the District of Sawan them jukut buangit, jukut undis, jukut jackfruit and others, (4) snacks typical of the District of Sawan them jaja Laklak, jaja bulung, jaja godoh Biu, jaja godoh jackfruit, jaja ongol -ongol and (5) typical drink District of Sawan including trup ice, iced tea and iced beer fungus. Reinventarisasi traditional food District of Sawan is expected to be pursued as a culinary arts of Bali that need to be cultivated to the next generation.keyword : traditional food, reinventarisasi, culinary arts
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ROOM SERVICE (TRAY SET-UP) MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DI SMK N 2 SINGARAJA ., Ketut Nonik Setiawati; ., Ni Desak Made Sri Adnyawati, S.Pd,M.Pd; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.4322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan Hasil Belajar Siswa, (2) Respon Siswa terhadap pembelajaran Room Service (Tray Set-Up) setelah diterapkan model kooperatif tipe TGT berbantuan Lembar Kerja Siswa terhadap siswa kelas XlA5 di SMK N 2 Singaraja. Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XlA5 SMK Negeri 2 Singaraja yang berjumlah 35 orang terdiri dari 16 orang putra dan 19 orang putri. Data hasil belajar didapat dengan tes hasil belajar dan tes unjuk kerja. Data respon siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket tertutup. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Penerapan Model Kooperatif tipe TGT berbantuan Lembar Kerja Siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu mencapai rata-rata pada siklus I sebesar 78.86 dengan kualifikasi belum memenuhi KKM dan pada siklus II mencapai 83.14 dengan kualifikasi memenuhi KKM, atau terjadi peningkatan sebesar4,28. Pencapaian ketuntasan klasikal siklus I sebesar 74% dan pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 89%, hal ini berarti terjadi peningkatan ketuntasan klasikal siklus I ke siklus II sebesar 14.29%, pada kualifikasi memenuhi KKM (2) Respon siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT berbantuan LKS di peroleh rata-rata sebesar 79,80 dengan kualifikasi positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT berbantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar Room Service (Tray Set-Up) pada siswa kelas XlA5 SMK Negeri 2 Singaraja Tahun pembelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Kooperatif Tipe TGT, LKS,Hasil Belajar This research aimed at discovering (1) Improvement of students’ learning result, (2) Students’ response toward Room Service instruction (Tray Set-Up) after Cooperative Model Type TGT combined with students’ worksheet were implemented in class XlA5 of SMK N 2 Singaraja. This research was a classroom action research. The research was conducted in two cycles, in which each cycle consisted of planning, action, observation/evaluation and reflection. Subject of this research was the 35 students in class XlA5 of SMK N 2 Singaraja, consisted of 16 male and 19 female students. Data were gained by using learning result and performance tests. The students’ responses were gained by using closed questionnaire. Data analysis was conducted descriptive quantitatively. The result of the research showed that (1) The implementation of Cooperative Model Type TGT combined with students’ worksheet were able to improve the students’ learning result, in which mean score in cycle I was 78,86 classified as sufficient enough or had not been fulfilled passing grade, and in cycle II was 83.14 classified as good or had been fulfilled the passing grade, therefore the improvement between the mean score in cycle I and cycle II was 4.28 the classical achievement in cycle I was 74% and in cycle II was 89%, it showed that there was 14.29% classical improvement, qualified as good or had been fulfilling the passing grade (2) The students’ response toward the implementation of Cooperative Model Type TGT combined with students’ worksheet, it was gained that the mean score was 79.80 qualified as positive. Those results showed that by implementing Cooperative Model Type TGT combined with students’ worksheet was able to improve the learning result of Room Service (Tray Set-Up) in class XlA5 of SMK N 2 Singaraja Academic Year 2013/2014. keyword : Cooperative Type TGT, students’ worksheet, learning result
PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA MENJADI KUE PIA KERING ., Nyoman Restu; ., Dra. Damiati, M.Kes; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.4853

Abstract

Penelitian jenis eksperimen ini bertujuan (1) mengetahui kualitas kue pia kering tepung biji nangka teknik subsitusi, dengan formulasi bahan tepung biji nangka sebesar 75% dan 50% dilihat dari aspek rasa, warna dan tekstur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar uji mutu hedonik dengan 5 tingkatan (sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik) yang diujikan kepada 25 panelis terlatih. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1).Kualitas kue pia kering tepung biji nangka A (50% : 50%) dilihat dari aspek rasa berada dalam kategori sangat baik (3,56) sesuai dengan tolak ukur yaitu manis, gurih dan terasa khas nangka, warna berada dalam kategori baik (2,88) yaitu sesuai dengan tolak ukur putih kecoklatan, dan tekstur berada dalam kategori baik (2,96) yaitu rapuh,(crispy, kurang berlapis, dan bagian dalam lembut, sedangkan kue pia kering tepung biji nangka B ( 75% : 25% ) dilihat dari aspek rasa berada dalam kategori baik (2,96) sesuai tolak ukur yaitu gurih, kurang manis, terasa khas nangka, warna berada dalam kategori baik (2,48) sesuai dengan tolak ukur yaitu putih kecoklatan dan tekstur berada dalam kategori baik (2,72) sesuai dengan tolak ukur yaitu rapuh,(crispy, kurang berlapis, dan bagian dalam bagian dalam lembut. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung biji nangka ini dapat dijadikan penganekaragaman makanan yaitu kue pia kering tepung biji nangka. Kata Kunci : tepung biji nangka, kualitas, kue pia kering The aim of this type of experimental research ( 1 ) determine the quality of the pia cake dried jackfruit seed flour substitution technique , the material formulation jackfruit seed flour by 75 % and 50 % in terms of aspects of flavor , color and texture . Data collection methods used in this research is the method of observation . The instruments used in this research that hedonic quality test sheet with five levels excellent , good, fair , poor , and not both were tested to 25 trained panelists . Subsequently analyzed using quantitative descriptive technique . The results showed 1 ) .The quality of the pia pastry flour dried jackfruit seeds A (50%: 50 % ) viewed from the aspect of taste is in the excellent category ( 3.56 ) according to the yardstick of sweet, savory and distinctive feel jackfruit , colors are in either category 2.88) is in accordance with brownish white yardstick , and textures are in either category ( 2.96 ) that is brittle , crispy , less layered , and the inside soft , while the pia pastry flour dried jackfruit seeds B ( 75 % : 25 % ) viewed from the aspect of a sense of being in either category ( 2.96 ) corresponding measures, savory , not sweet enough , was typical of jackfruit , the colors are in either category (2.48 ) in accordance with the measures, brown and white textures are in either category (2.72 ) in accordance with a benchmark that is brittle , ( crispy , less layered , and the inner soft part in . Based on these results it can be concluded that this jackfruit seed flour can be used as a diversification of food that is dry pia pastry flour jackfruit seeds . keyword : jackfruit seed flour , quality , moon cake
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN DI SMK NEGERI 2 SINGARAJA ., Ni Kadek Sudiarti; ., Dra. Damiati, M.Kes; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.5961

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengetahui, (1) penyediaan fasilitas K3 pada bengkel produksi pengolahan makanan di SMK Negeri 2 Singaraja, (2) sikap siswa dalam penerapan K3 pada pembelajaran praktik pengolahan makanan di SMK Negeri 2 Singaraja, dan (3) kendala yang dihadapi dalam penerapan K3 pada pembelajaran praktik pengolahan makanan di SMK Negeri 2 Singaraja. Sampel dalam penelitian ini adalah bengkel produksi pengolahan makanan, guru produktif pengolahan makanan, dan siswa kelas X dan XI di SMK Negeri 2 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode observasi, angket, dan wawancara, yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) penyediaan fasilitas K3 pada bengkel produksi pengolahan makanan di SMK Negeri 2 Singaraja berada pada kategori baik dengan skor 38,3, dimana mana pada bengkel I mencapai kesesuaian sebesar 66,67%, pada bengkel II sebesar 73,33%, serta pada bengkel III sebesar 73,33%, (2) sikap siswa dalam penerapan K3 pada pembelajaran praktik pengolahan makanan di SMK Negeri 2 Singaraja berada pada kategori sangat baik dengan skor 69,2 atau sebesar 62,88%, meskipun dalam beberapa hal belum dilakukan secara maksimal terutama ketika praktik, dan (3) terdapat kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam penerapan K3 pada pembelajaran praktik pengolahan makanan yaitu sulitnya mengontrol siswa dalam jumlah banyak, jumlah peralatan yang kurang memadai, serta masih terdapat siswa yang tidak mematuhi aturan dan tata tertib praktikum. Kata Kunci : fasilitas, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pembelajaran praktik pengolahan makanan, sikap This research is descriptive quantitative research to determine, (1) the provision of K3 facilities in food processing production workshop at SMK Negeri 2 Singaraja, (2) the students’ attitude in applying K3 in the food processing practical learning at SMK Negeri 2 Singaraja, and (3) the obstacle which faced in applying K3 on the food processing practical learning at SMK Negeri 2 Singaraja. The sample in this study is a group of food processing production workshop, food processing productive teachers, and students of class X and XI in SMK Negeri 2 Singaraja. The data collection methods used in the research are the method of observation, questionnaires, and interviews, which are then analyzed descriptively. The results showed that, (1) the provision of K3 facilities in food processing production workshop group at SMK Negeri 2 Singaraja were in good category with a score was 38,3 which is the first group achieved suitability was 66,67%, in the second group was 73,33%, and the third group was 73,33%, (2) the students’ attitude in applying K3 in the food processing practical learning at SMK Negeri 2 Singaraja were in very good category with a score was 69,2 or 62,88% although in some cases has not been done optimally especially when practice, and (3) there were obstacles faced by teachers and students in applying K3 in the food processing practical learning such as the difficulty to control the students in large quantities, the amount of equipments were inadequate, and there were students who did not obey the rules and regulations in practicum. keyword : facilities, occupational health and safety (K3), food processing practical learning, attitude
REINVENTARISASI MAKANAN TRADISIONAL KHAS KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SENI KULINER BALI ., Putu Purnami Dewi; ., Ni Wayan Sukerti, S.Pd, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v4i1.6545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui jenis hidangan pokok tradisional khas Kecamatan Sukasada, (2) mengetahui jenis lauk-pauk tradisional khas Kecamatan Sukasada, (3) mengetahui jenis sayuran tradisional khas Kecamatan Sukasada, (4) mengetahui jenis minuman tradisional khas Kecamatan Sukasada, (5) mengetahui jenis jajanan tradisional khas Kecamatan Sukasada. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang mengambil lokasi di Desa Pegayaman, Desa Wanagiri, Desa Pancesari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Teknik penentuan sample menggunakan purposive sample yaitu tokoh masyarakat Sukasada, ibu rumah tangga sekitaran Kecamatan Sukasada dan pedagang sekitaran Kecamatan Sukasada. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode (1) observasi, dan (2) wawancara. Lembar observasi dan panduan wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, jenis-jenis hidangan tradisional Bali Kecamatan Sukasada diolah dari (1) makanan pokok, antara lain nasi tulen, nasi moran sele, nasi moran keladi, nasi moran bungkil biu, bubuh baas, (2) lauk pauk, antara lain dendeng be mujair, pesan be mujair, pesan be kuning, urutan be celeng,lawar dolong barak, lawar dolon putoh, lawar nangka, lawar paku (3) sayuran, antara lain plecing kangkung, plecing paku, jukut ares, komoh dolong (4) jajanan, antara lain jaja bantal biu, jaja buah tulud, (5) minuman, antara lain kopi, es daluman, teh hangat. Kata Kunci : Reinventarisasi, Makanan Tradisional, Sukasada This result observation is purpose for : (1) Knowing kind of main special foods from Sukasada District, (2) Knowing kind of main special traditional meats from Sukasada District, (3) Knowing kind of main special traditional vegetables from Sukasada District, (4) Knowing kind of main special traditional beverages from Sukasada District, (5) Knowing kind of main special traditional cakes from Sukasada District. This observation is survey observation which is took places at Pegayaman village, Wanagiri village, Pancasari village Sukasada District, Buleleng Regency. Sample of this observation technique using purposive sample which mean that the information was get from the figure man of Sukasada District, housewives around Sukasada district and seller around district. Gathering technique data using, (1) Observation method, (2) Interview method. This paper of observation and guiding interview use as instrumental observation and data analysis do by deskriptif kualitatif. This observation result show that kinds of Balinese traditional Special Foods Made from (1) basic foods such as, nasi tulen, nasi moran sele, nasi moran keladi, nasi moran bungkil biu, bubuh baas (Rice porridge), (2) meats such as, dendeng be mujair, pesan be mujair, pesan be kuning, urutan be celeng,lawar dolong barak, lawar dolon putoh, lawar nangka, lawar paku (3) vegetables such as, plecing kangkung, plecing paku, jukut ares, komoh dolong (4) cakes such as, jaja bantal biu, jaja buah tulud, (5) beverages such as, kopi, es daluman, teh hangat. keyword : Reinventarisation , Food Traditional, Sukasada
PENERAPAN HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN DI KITCHEN HOTEL THE LAGUNA, A LUXURY COLLECTION RESORT & SPA NUSA DUA, BALI ., Ni Nyoman Yudiantari; ., Cokorda Istri Raka Marsiti,S.Pd., M.Pd; ., Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.5976

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) penerapan higiene sanitasi pengolahan makanan di kitchen hotel The Laguna, a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua, Bali (2) upaya yang dilakukan pihak hotel The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, Bali untuk meningkatkan disiplin kerja staff kitchen dalam menerapkan higiene sanitasi pada kegiatan pengolahan makanan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis melalui empat proses yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) display data serta (4) mengambil kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah (1) penerapan higiene sanitasi pengolahan makanan di kitchen hotel The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua, Bali secara umum sudah dilaksanakan dengan baik, meliputi higiene sanitasi ruangan, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi bahan makanan. Namun penerapan personal hygiene staff kitchen masih kurang. Terdapat beberapa staff kitchen yang tidak menggunakan sarung tangan dan topi koki saat mengolah makanan. (2) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja staff kitchen dalam menerapkan higiene sanitasi yaitu dengan membentuk champion higiene sanitasi yang bertugas memberikan training class terkait penerapan higiene sanitasi, melaksanakan Internal Audit, melakukan pendekatan kepada staff kitchen yang tidak disiplin, dan menyediakan fasilitas pendukung penerapan higiene sanitasi. Kata Kunci : higiene sanitasi, kitchen, pengolahan makanan. The aims of this research is to know (1) the application of hygiene and sanitation of food processing in hotel kitchen The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua, Bali, (2) the efforts made by the hotel The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, Bali in maintaining and improving the application of hygiene and sanitation in food processing activities. Data were analyzed through four processes, such as: (1) data collection, (2) data reduction, (3) display data, and (4) the conclusion and verification. The results of this study were: (1) the application of hygiene and sanitation of the food processing in hotel kitchen The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua, Bali in general has been well implemented. This can be seen from the hygiene sanitation of food processing including the hygiene sanitation of processing room, hygiene and sanitation of equipment, and hygiene sanitation of foodstuffs. However, the application of personal hygiene of kitchen staff was quite lacking. It was caused some kitchen staff are less hand gloves and not wearing a hat chef while processed some food, (2) The efforts to improve the application of hygiene and sanitation were to establish the champion of hygiene and sanitation, where assigned to provide training class on the application of hygiene and sanitation, implementing Internal Audit, and also approach to the kitchen staff. In addition, the hotel also made another effort to provide facilities to support the application of hygiene and sanitation. keyword : hygiene sanitation, kitchen, food processing.