Made Diah Angendari
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 120 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Angendari, Made Diah; Mayuni, Putu Agus; Budhyani, I Dewa Ayu
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.391 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9602

Abstract

Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 60 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidupnya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam bidang kecantikan yang berorientasi pada kesiapan mencari kerja, sedangkan peralatan kecantikan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 12 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Pengabdian masyarakat pernah dilaksanakan di SLB pada tahun 2012 dan 2013. Untuk tahun 2014 dari pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa sangat mengharapkan diadakan pelatihan di bidang kecantikan yaitu manicure, pedicure, dan nail art. Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang kecantikan (manicure, pedicure, dan nail art).
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Angendari, Made Diah
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.124 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v2i2.9141

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatikan membuat  kreasi  benda  funsioanal  menggunakan  kain  flanel  yang  siap  dijual  dan mampu menumbuhkan jiwa wirausaha serta untuk mengetahui tanggapan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B terhadap pelatihan pembuatan kreasi benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha. Metode kegiatan pengabdian masyarakat  ini  menggunakan  metode  ceramah, demontrasi langsung dipraktekkan oleh  peserta,  serta tanya jawab. Metode ceramah  digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang kreasi produk fungsional dan kain flanel, yaitu meliputi sejarah kain flanel, kegunaan kain flanel, macam-macam kain flanel. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku kain flnnel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk fungsional. Tanya jawab  digunakan  untuk  melengkapi  hal-hal  yang  belum  terakomodasi  oleh  kedua metode di atas. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang melibatkan  siswi  SD,  SMP  dan  SMA  sebagai subyek  sasaran. Hasil  pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flanel dapat dinyatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari: (1) Kehadiran peserta sesuai dengan target yaitu 91% (20 dari 22 siswa) (2) hasil pelatihan dinyatakan sangat baik sesuai dengan analisis rubrik penilaian kinerja. (3) Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang dilihat dari keseriusan mengikuti pelatihan, banyaknya produk yang dibuat dan mencoba membuat produk dengan kresai masing-masing.
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA Diah Angendari, Made
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.706 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i2.9278

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatikan membuat kreasi benda funsioanal menggunakan kain flanel yang siap dijual dan mampu menumbuhkan jiwa wirausaha serta untuk mengetahui tanggapan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B terhadap pelatihan pembuatan kreasi benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi langsung dipraktekkan oleh peserta, serta tanya jawab. Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang kreasi produk fungsional dan kain flannel yaitu meliputi sejarah kain flanel, kegunaan kain flanel, macam-macam kain flanel. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku kain flnnel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk fungsional. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang melibatkan siswi SD, SMP dan SMA sebagai subyek sasaran. Hasil pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flanel dapat dinyatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari: (1) Kehadiran peserta sesuai dengan target yaitu 91% (20 dari 22 siswa) (2) hasil pelatihan dinyatakan sangat baik sesuai dengan analisis rubrik penilaian kinerja. (3) Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang   dilihat dari keseriusan mengikuti pelatihan, banyaknya produk yang dibuat dan mencoba membuat produk dengan kresai masing-masing.
RAMBUT INDAH DAN CANTIK DENGAN KOSMETIKA TRADISIONAL Angendari, Made Diah
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 9, No 1 (2012): Edisi Januari 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.612 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v9i1.2875

Abstract

Peranan rambut sangat penting untuk diperhatikan, karena rambut bukan hanya sebagai pelindung kepala dari berbagai hal seperti bahaya benturan/pukulan benda keras, sengatan sinar matahari, dan sebagainya, tetapi ia juga merupakan “perhiasan” yang berharga. Rambut yang tebal, panjang, hitam/berwarna, berkilau, sehat dan mudah diatur memberikan daya pesona tersendiri bagi pemiliknya. Keadaan kehidupan kita di alam tropis dengan udara panas, mengakibatkan banyak berkeringat dan banyaknya debu. Oleh karena itu teknik dan penggunaan kosmetika yang digunakan untuk perawatan kulit harus berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit, mempertahankan kondisi kulit agar tetap baik dan mampu mencegah timbulnya kelainan pada kulit akibat proses usia, pengaruh lingkungan dan sinar matahari Perawatan rambut agar menjadi indah dan sehat dapat dilakukan dengan menggunakan kosmetika tradisional.   Kata-kata Kunci: Kosmetika Tradisional, Rambut, Indah
PEMANFAATAN KULIT BAWANG MERAH SEBAGAI PEWARNA KAIN DENGAN TEKNIK JUMPUTAN MENGGUNAKAN MORDAN TAWAS, KAPUR, DAN TUNJUNG Diah Angendari, Made
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 12, No 1 (2015): Edisi Januari 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.347 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v12i1.4899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil pewarnaan kain dengan teknik jumputan menggunakan zat warna kulit bawang tanpa proses mordating, (2)  perbedaan hasil jadi pewarnaan kain teknik jumputan dengan kulit bawang merah dengan modan tawas, kapur, dan tunjung, (3)  hasil jadi pewarnaan kain teknik jumputan dengan kulit bawang merah yang paling disukai antara menggunakan mordan tawas, kapur, dan tunjung.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Uji kualitas meliputi  penilaian ketuaan warna dan tingkat kesukaan panelis.  Peneliti  menggunakan pengujian mutu hedonik, yaitu panelis diminta tanggapan tentang kesukaan  produk hasil eksperimen. Analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran tentang data yang diperoleh yaitu ketuaan warna. Uji statistik digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Kulit bawang merah dapat digunakan sebagai bahan pewarna kain dengan teknik jumputan tanpa proses mordating. (2) Ada perbedaan hasil jadi pewarnaan kain teknik jumputan dengan kulit bawang merah dengan menggunakan mordan tawas, kapur, dan tunjung, tawas menghasilkan warna yang lebih muda, kapur sedang dan tunjung warna tua (3) Hasil jadi pewarnaan kain teknik jumputan dengan kulit bawang merah yang paling disukai antara menggunakan mordan tawas, kapur, dan tunjung adalah yang menggunakan mordan tawas.
PERKEMBANGAN BATIK SITUBONDO DI SAUNG BATIK PUSPA BAHARI DESA ASEMBAGUS ., Alfi Lailatul Badriy; ., I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.11712

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perkembangan motif batik (2) perkembangan kunci bahan baku dan warna batik Situbondo di Saung Batik Puspa Bahari. Penelitian ini dilakukan di Saung Batik Puspa Bahari Desa Asembagus Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan objek perkembangan motif batik, perkembangan kain dan warna batik Situbondo.Sumber informan dalam penelitian ini ialah, pemilik serta pengrajin batik Situbondo di Saung Batik Puspa Bahari. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara, Instrumen penelitian adalah lembar observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perkembangan motif batik Situbondo di Saung Batik Puspa Bahari Desa Asembagus meliputi: (a) motif terdahulu yaitu: motif ikan berenang, motif turtle, motif peacock, motif hearth perkembangan motif batik Situbonda (b) motif yang sudah berkembang yaitu: motif Aquatic, Geometris Semburan, Semburan, Diamond, Couple Diamond, Triple Diamond, Leter Es I, Ceker Ayam, Gelombang Cinta, Campuran, Sayap, Patah Tebu dan Gunung (2) Perkembangan bahan baku dan warna batik Situbondo yaitu: (a) perkembangan bahan baku yang digunakan untuk batik Situbondo yaitu: kain prima, primisima berkembang menggunakan kain santung, sutra, dan dobi (b) perkembangan warna yang digunakan untuk batik Situbondo yaitu: zat pewarna alam (ZPA) berkembang menggunakan zat pewarna sintesis (ZPS). Kata Kunci : Kata Kunci: Batik Situbondo, Perkembangan, Motif batik The aim of this observation are to know the development of batik design (1) The development of rawmaterial and the color of batik Situbondo regency. This observation is conducted in Saung Batik Puspa Bahari Asembagus village, asembagus subdistrict, situbondo district. The Source of this observation are the owner also the official of Situbondo’s batik in Saung’s Batik Puspa Bahari. The object of this observation are the development of batik motif, cloth, and the color of batik Situbondo. Observation technique and interview were used as the instrument of eliciting the data. The instrument of this observation are sheets and interviews. Data analyzed is using descriptiv analysis. The results of this study show that (1) The development of Situbondo’s batik motif in Saung Batik Puspa Bahari Asembagus village there are: (a) The old motif there are: swimming fist, turtle, peacock, and hearth motif. The development of Situbondo’s batik motif (b) Motives the have been developed are: Aquatic Motifs, Geometric Bursts, Bursts, Diamonds, Couple Diamonds, Triple Diamond, Leter Es, Chicken Claws, Love Waves, Mixes, Wings, Broken cane, and Mountains (2) The development of raw material and batik Colors Situbondo there are: (a) The development of raw materials uside for batik Situbondo namely: Prime Cloth, Primisima developedusing Satung, Silk, and Dobi. (b) The development of colors used for batik Situbondo namely: Natural Day Substance (ZPA) developed using Synthetic day (ZPS). keyword : Keywords: Situbondo’s Batik, Development, Batik’s Motif
BATIK BALI PADA INDUSTRI SARI AMERTA BATIK COLLECTION DI DESA BATUBULAN KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR ., Dewa Ayu Widia Natalia; ., Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd.; ., Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.15346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1)mendeskripsikan teknik pembuatan Batik Bali (2)mendeskripsikan proses pembuatan Batik Bali, (3)mendeskripsikan motif batik Bali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1)Teknik membuat batik Bali yaitu teknik tulis yang dipadukan dengan teknik colet, dan teknik cap yang dipadukan dengan teknik remekan. (2)Proses pembuatan Batik Bali yaitu persiapan, pelaksanaan (berbeda setiap teknik) dan penyelesaian. (3)Motif Batik Bali di Sari Amerta Batik Collection Kabupaten Gianyar dibuat berdasarkan dari ungkapan ekspresi dan kreatifitas para pengrajin batiknya, dengan ciri khas Bali dari segi budaya, flora dan faunanya. Motif batik yang diciptakan antara lain, motif flora yaitu motif kembang sepatu, motif fauna yaitu motif ikan dan naga, motif manusia yaitu motif penari Bali, dan motif benda mati yaitu motif Barong Bali, dan rumah adat.Kata Kunci : Batik Bali, Motif Batik, Teknik Membatik, Proses Membatik The aims of this current research were (1) to describe the Balinese batik making technique (2) to describe the Balinese batik making process and procedures (3) to describe and observed the motif of Balinese batik, in Gianyar Regency.This research was a descriptive research. Both of interview method and observation method has been used in order to collect datas needed. The instruments of this research were observation form and interview form. This research used descriptive analysis technique in order to make datas analysis. The conclusions of this research were (1) the Balinese batik in Sari Amerta Batik Collection were made by using the combination of painting technique and colet technique and also the combination of printing technique and abstract technique (2) the Balinese batik in Sari Amerta Batik Collection were made by using diverse process and procedures depended on the motif making technique and colouring technique (3) the motif of Balinese batik in Sari Amerta Batik Collection were made depending on the expression and creativity of the creator based on Balinese characteristic which were usually using culture, floral and faunas as an object. this current research has found some motives of Balinese batik in Sari Amerta Batik Collection, such as floral Motif that used hibiscus as an object, Faunas Motif that used fish and dragon as the object, Human activity Motif that used Balinese dancer as an object and Biotic Motif that used Barong and traditional house as an objectkeyword : Balinese Batik, Batik Motif, Batik making Techniques, Batik making Process and Procedures
Pengembangan Busana Pesta Malam Dengan Sumber Ide Busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris ., NI LUH DESI ARIATI; ., Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.16013

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendefinisikan proses pengembangan busana pesta malam; (2) menerangkan hasil pengembangan produk pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) penelitian ini menggunakan proses pengembangan model ADDIE. Adapun langkah-langkah pengembangan model ADDIE yaitu; (a) menganalisis sumber ide dalam pengembangan busana pesta malam; (b) merancang desain busana pesta yang akan dikembangankan sesuai dengan sumber ide; (c) peneliti melakukan pengembangan terhadap desain yang telah dibuat menggunakan model pengembangan ADDIE; (d) tahap implementasi, dilakukan uji coba produk terhadap hasil pengembangan busana pesta malam; (e) tahap yang terakhir dilakukan evaluasi dari keseluruhan proses pengembangan. (2) penelitian ini ma malam menghasilkan sebuah produk berupa busana pesta malam dengan sumber ide busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris. Dengan tingkat pencapaian sangat baik dengan presentase 90,52%. Kata Kunci : Busana Pesta Malam, Pengembangan, Sumber Ide. This research aimed at (1) defining the process of development of nightgown; (2) explaining the result of the development of nightgown with the source of idea based on Queen Elizabeth fashion in English Kingdom. The design of this study was Research and Development with ADDIE model. The result of development showed that, (1) this study used the development process of ADDIE model. As for the steps of ADDIE model are: (a) analyze, in this process the researcher analyzed the source of idea of the development of nightgown; (b) the researcher made the design of nightgown which was developed based on the source of idea being used; (c) development, in this step the researcher did a development to the design which had been made by using ADDIE model; (d) the next step was implementation, in this step, product test was done to the result of development of the nightgown: (e) the last step was evaluation, in this step the evaluation of the development process was done. (2) the result of this study was a product in form of a nightgown with the source of idea based on Queen Elizabeth fashion in English Kingdom. The best level of achievement with percentage 90.52%.keyword : Keywords: nightgown, development, source of idea
Pengembangan Tata Rias Pengantin Modifikasi Bali Madya Gaya Badung ., I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti; ., Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.18436

Abstract

Penelitian pengembangan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan langkah-langkah pada tata rias pengantin modifikasi Bali Madya Gaya Badung dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu; analyze (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), evaluation (evaluasi). Penelitian ini menggunakan ahli isi untuk menguji lembar kuesioner berupa angket dan ahli produk untuk menguji produk dengan menggunakan lembar kusioner yang sudah valid. Hasil penelitian menunjukkan hasil akhir dari pengembangan tata rias pengantin Madya Bali Gaya Badung berupa: (1) Tata rias wajah; (2) Penataan rambut; (3) Busana; (4) Aksesoris. Hasil akhir dari pengembangan melibatkan uji produk ahli dari tata rias pengantin Bali sebagai penilai produk tata rias pengantin modifikasi Bali Madya Gaya Badung. Berdasarkan penilaian uji produk mendapatkan hasil dengan tingkat pencapaian sangat baik dengan presentasi 92,77% untuk tata rias pengantin wanita dan 91,11% untuk tata rias pengantin pria yang dinilai dari segi tata rias wajah, penataan rambut, busana serta aksesoris.Kata Kunci : Tata rias, Pengembangan, Modifikasi. This development research aims to develop steps for modification of bridal makeup in Bali, Madya Badung Style using the ADDIE development model which consists of 5 steps, namely; analyze, design , development, implementation, evaluation. This study uses content experts to test questionnaire sheets in the form of questionnaires and product experts to test products using questionnaires that are valid. The results of the study show the final results of the development of the Badung Style Balinese bridal make-up in the form of: (1) Make up; (2) Hairdressing; (3) Clothing; (4) Accessories. The final result of the development involves testing expert products from Balinese bridal make up as an appraiser of modified bridal bridal products in Bali, Badung Style. Based on the test results the product obtained results with very good achievement with a presentation of 92.77% for the makeup of the bride and 91.11% for the makeup of the groom which was assessed in terms of makeup, hair styling, clothing and accessories.keyword : Cosmetology, Development, Modification
PEMANFAATAN PERCA ENDEK MENJADI PRODUK TABLE MAT ., Dwi Sekrita Rizki; ., Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 3 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v6i3.8965

Abstract

Penelitian jenis eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perca endek menjadi produk table mat dilihat dari aspek unsur dan prinsip desain. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Instrumen yang digunakan lembar penilaian berdasarkan tolak ukur dan dikonversi dengan pedoman skala 3 yang diujikan kepada 16 panelis terlatih. Panelis terlatih terdiri dari 2 Dosen PKK Tata Busana, 3 dosen Seni Rupa, 4 Guru Tata Busana SMK Negeri 2 Singaraja, 2 Guru Tata Busana SMK Negeri 1 Seririt, 5 Guru Tata Busana SMK Negeri 1 Sukasada. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) Kualitas keselarasan produk table mat berada dalam kategori baik (2, 81), (2) Kualitas keseimbangan produk table mat berada dalam kategori baik (2,93), (3) Kualitas irama produk table mat berada dalam kategori baik (2,93), (4) Kualitas pusat perhatian produk table mat berada dalam kategori baik (2,69), (5) Kualitas keseluruhan produk table mat berada dalam kategori baik (2,93). Kata Kunci : Kata kunci: kualitas, perca endek , table mat. This experiment is to determine the type of quality quilted table mat product endek be seen from the aspect of design elements and principles. Data collecti on menthods used menthod of observation. The instrument used by the benchmark assessment from and converted to 3 scale guidelines are tested to 16 panelists. Panelists consisted of two lecturers PKK dressmaking, 3 Arts lecturer, 4 Master dressmaking SMK Negeri 2 Singaraja, 2 Master dressmaking SMK Negeri 1 Seririt, 5 Master dressmaking SMK Negeri 1 Sukasada. Then the analyzed using quantitative descriptive techniques. The results of this study were (1) the quality of the product alignment table mat be in either category (2,81), (2) the quality of the product table mat balance is in both categories (2,93), (3) The quality of the product cadence table mat are in both categories (2,93), (4) Quality limelight table mat products are in good category (2,69), (5) the overall quality of the product table mat be in good category (2,93). keyword : Keywords: quality, rag endek, table mat.
Co-Authors . SURYANI ., Alfi Lailatul Badriy ., Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari ., Dewa Ayu Dwitya p ., Dewa Ayu Widia Natalia ., Dwi Sekrita Rizki ., I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti ., Kadek Megayanti ., Kadek Mirayanti ., Kiki Agus Winarsih ., Linda Lestari ., Luh Ade Haryawati ., Made Yunitari ., Muniah ., Ni Kadek Asri Cahyani ., Ni Luh Ayu Utami ., NI LUH DESI ARIATI ., Ni Nyoman Dina Triana Dewi ., Ni Putu Putri Astuti ., Nilam Sari ., Putu Ayu Laksmidevi ., Rizki Ari Safitri Agustini . Agustini Agustini Agustini Agustini, Agustini Alfi Lailatul Badriy . Amalia, Nuratul Anastasia Bita . Anggirihin Kusuma . apriliasari, ikka Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari . Cok Istri Sri Pradnya Dewi Dewa Ayu Dwitya p . Dewa Ayu Widia Natalia . Dewa Ayu Widia Natalia Natalia Dewi, Cok Istri Sri Pradnya Dika Ayu Fitriana Dindayanti Gusti ayu Dwi Sekrita Rizki . Espandiah, Putri Kristi gera suartini vera Gusti Ayu Putu Ari Andini . Haryawati, I Luh Ade Hermayani, Kadek I Dewa Ayu Made Budhyani I Dewa Ayu Made Budhyani I Gede Sudirtha I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti . I Luh Ade Haryawati Ika Mayani . ikka apriliasari Kadek Hermayani Kadek Hermayani . Kadek Megayanti . Kadek Mirayanti . Kiki Agus Winarsih . KOMANG WIDIASTARI . Kurnia Dwi Prayani . Lestari, Ayu Putu Rahayu Pertiwi Linda Lestari . Lisanti Zeftiatul Ana Luh Ade Haryawati . Luh Maharani Tanaya Made Karisnayani Made Yunitari Made Yunitari . Maria Dapa Talu . Maria Ellysabeth Waha Mare . Muniah . Natalia, Dewa Ayu Widia Natalia Ni Kadek Asri Cahyani . Ni Kadek Lina Wiartini . Ni Kadek Lina Wiartini ., Ni Kadek Lina Wiartini Ni Ketut Widiartini Ni Komang Angreni . Ni Luh Ayu Utami . Ni Luh Desi Ariati NI LUH DESI ARIATI . Ni Luh Putri Laranangis . Ni Made Sari Rezeki . Ni Nyoman Dina Triana Dewi . Ni Nyoman Ratih Diana Utari Ni Putu Dewi Sri w . Ni Putu Putri Astuti . Ni Putu Riska Cahyani Ni Putu Sisnutari d . Ni Putu Sisnutari d ., Ni Putu Sisnutari d Ni Putu Wulan Hartawati Ni Wayan Widya Sami . Nilam Sari . Nuratul Amalia Putri Kristi Espandiah Putri Maylina Sari Putu Agus Mayuni Putu Ayu Laksmidevi . Rizki Ari Safitri . Ruhama'Ul Magfirah . Sapta Utami . Siti Nur Kholifah . Suryani Suryani Tanaya, Luh Maharani Trisna Nurmeisarah . Utari, Ni Nyoman Ratih Diana vera, gera suartini warsaditha aprila arista dita Yunitari, Made