This Author published in this journals
All Journal Healthy Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN DAN KEBIASAAN MINUM AIR TEH DENGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA IBU HAMIL Rika Resmana
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.851 KB)

Abstract

Prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia masih tinggi.Kasus anemia tertinggi adalah anemia defisiensi zat besi.Penyebab anemia gizi besi pada ibu hamil dimungkinkan berhubungan dengan kecukupan konsumsi makanan ibu hamil yaitu ketidakcukupan konsumsi energi, protein, zat besi dan adanya faktor penghambat penyerapan zat besi yaitu kebiasaan minum air teh setelah makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, tingkat konsumsi zat besi dan kebiasaan minum air teh dengan kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur. Penelitian dilakukan dengan studi kasus-kelola pada bulan Juni-Juli 2009. Sampel diambil secara simple random sampling sebanyak 90 orang ibu hamil terdiri dari 45 kasus ibu hamil dengan anemia dan 45 kontrol yaitu ibu hamil tidak anemia. Data tingkat komsumsi makanan dikumpulkan melalui recall selama tiga hari. Data yang diperoleh dianalisis secara bivariabel dan multivariabel dengan analisis Regresi Logistik. Faktor yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil adalah tingkat konsumsi energi dengan p< 0,001 (OR=49; 95%CI=12,50-192,06), tingkat konsumsi protein dengan p < 0,001 (OR=29,33; 95%CI=3,70-232,44) dan tingkat konsumsi zat besi dengan p 0,005 (OR=14,26; 95%CI=1,75–115,72). Faktor kebiasaan minum air teh tidak berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur dengan p : 0,147. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa faktor tingkat konsumsi energi yang secara bersamaan dengan tingkat konsumsi protein, kebiasaan minum air teh, paritas dan keteraturan minum tablet tambah darah mempengaruhi kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. Peluang terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil yang dipengaruhi jika keempat faktor risiko tersebut ada secara bersamaan adalah 99,8%. Untuk meningkatkan keberhasilan penanggulangan anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur diperlukan peningkatan kualitas penyuluhan pada ibu hamil khususnya mengenai makanan yang berhubungan dengan penyebab terjadinya anemia (makanan sumber karbohidrat dan makanan sumber protein hewani) serta penjelasan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi