Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian

Rancang Bangun Alat Pemanen Kopi pada Tingkat Petani Ardes Chris Pakiding; Lahming Lahming; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v6i1.10111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perancangan alat dan kinerja alat yang dirancang. Prosedur penelitian ini meliputi perancanan alat, membuat rumah rangkaian, sikat silinder dan gagang alat. Selama proses penelitian, parameter yang diamati adalah tegangan listrik yang masuk ke dinamo sehingga alat dapat melakukan pemanenan. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian alat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Penggunaan alat pemanen kopi pada tegangan listirik 8 dan 9 volt yang masuk ke dinamo dapat memutar beban yaitu sikat silinder namun tidak ada buah yang dipanen, tegangan listrik 10 volt memanen buah matang dengan jumlah 0.2 kg, tegangan listrik 11 volt memanen  buah matang dengan jumlah 0.4 kg dan pada tegangan listrik 12 volt alat memanen buah matang 0.8 kg dan mentah 0.2 kg, waktu penggunaan alat untuk setiap tegangan listrik dalam proses pemanenan adalah 30 menit.
Modifikasi Alat Pemecah Telur (EZ Cracker) untuk Skala Produksi Rumahan Masri Masri; Lahming Lahming; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 6, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v6i1.10706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara modifikasi alat pemecah telur untuk produksi rumahan dan unjuk kerja yang efektif dan efesien. Bentuk penelitian ini adalah modifikasi alat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat pemecah telur memiliki unjuk kerja secara efektif yaitu 270 butir/jam sedangkan secara manual diperoleh kapasitas efektif  304 butir/jam. Sehingga penggunaan alat yang dimodifikasi tidak terlalu efektif jika dibandingkan secara manual. Hal ini diakibatkan beberapa faktor seperti proses pemasukan bahan, posisi mata pisau, posisi telur yang kurang baik, dan ukuran bahan yang digunakan serta adanya telur yang tidak pecah sempurna saat pengujian. Namun alat ini cukup efisien karna pada saat memecahkan telur tangan tidak bersentuhan langsung dengan telur, bisa menggunakan tangan kiri maupun kanan, bisa digunakan semua kalangan umur, bisa memisahkan putih dan kuning telur, serta waktu pemecahan yang tidak jauh berbeda dengan cara manual.
Rancang Bangun Mesin Sortasi Buah Jeruk Manis Berdasarkan Warna Berbasis Arduino Nano Irwan Iwan; Lahming Lahming; Jamaluddin Jamaluddin; Nunik Lestari
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v8i1.19297

Abstract

Proses sortasi buah jeruk pada tingkat petani dan industri saat ini masih dilakukan secara manual oleh tangan manusia. Sortasi dengan cara ini memiliki beberapa kekurangan, sehingga dibutuhkan bantuan mesin sortasi untuk menjawab kekurangan-kekurangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangun mesin sortasi buah jeruk manis berdasarkan perbedaan warna yang berbasis Arduino Nano. Mesin sortasi ini dirancang menggunakan sensor warna Tcs 230 yang dikontrol oleh mikrokontroler Arduino Nano berbasis chip ATmega 328p, dan dilengkapi dengan LCD untuk menampilkan keterangan hasil sortasi. Penelitian ini menggunakan sampel buah jeruk manis dengan warna bervariasi antara hijau hingga kuning. Hasil pengujian menunjukkan tingkat keberhasilan sortasi warna sebesar 80%, sedangkan 20% buah gagal disortasi berdasarkan warnanya. Kegagalan tersebut disebabkan oleh warna pada buah yang sangat beragam sehingga sensor warna tidak dapat mendeteksi/menentukan warna buah tersebut, akibat nilai RGB yang tidak diprogramkan dalam mikrokontroler. Hal lain yang menjadi penyebab tidak efektifnya kerja mesin sortasi adalah karena jarak buah dengan sensor warna kurang diatur dengan baik sehingga sensor tidak fokus, dan menyebabkan cahaya yang keluar-masuk serta ketidaktepatan posisi buah akan mempengaruhi  akurasi hasil identifikasi pembacaan warna buah.
Modifikasi alat pengayak bubuk kopi (coffea sp.) Tipe silinder Yahyatul Nur; Jamaluddin Jamaluddin; Lahming Lahming
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v7i2.19129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dalam melakukan pengayakan dalam menghasilkan produk bubuk kopi yang lebih halus dan juga proses pengayakan yang lebih efektif. Penelitian ini adalah modifikasi alat yang bertujuan untuk melihat berapa kapasitas kerja alat pada saat pengujian. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian dengan melakukan uji coba perbandingan antara pengayak menggunakan mesin dan Arduino nano. Teknik analisis data dilakukan secara kauntitaif dengan statistik deksriptif. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengsortasi bubuk kopi. Proses pengujian alat menggunakan masing-masing 300 gram bubuk kopi dengan durasi 5, 10, dan 15 menit yang dilakukan sebanyak 3 kali uji coba.Berdasarkan hasil perbandingan dengan durasi waktu 5 menit, pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 245, 3 dan arduino nano sebesar 127,3 gram, durasi 10 menit pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 259,6 gram dan arduino nano sebesar 137,7 gram, dan durasi 15 menit pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 266,6 gram dan arduino sebesar 156,3 gram. Sehingga pengayakan bubuk kopi silinder, lebih efektif jika dibandingkan dengan pengayakan sebelumnya dengan menggunakan arduino nano.
Pengaruh Metode Pemijahan Yang Berbeda Terhadap Pebuaha Dan Daya Tetas Telur Pada Ikan Mas (Cyprunus Carpio) Jurais Jurais; Lahming Lahming; Ernawati Syahruddin Kaseng
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v7i2.18658

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan metode pemijahan yang berbeda terhadap pembuahan dan penetesan pemijahan pada ikan mas, dan untuk mengetahui metode perlakauan terbaik dalam pemijahan ikan mas pada menggunakan perlakuan metode yang berbeda terhadap pebuahan dan daya tetas telur ikan mas. Variabel Bebas  (Independent Variable), dalam penelitian ini adalah pemijahan dengan metode alami, semi buatan dan buatan. Variabel terikat (Dependent Variable), dalam penelitian adalah jumlah telur terbuahi dan jumlah telur menetas. Data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan metode sampling yang dilakukan mengambil perwakian telur dengan jumlah 300 dari jumlah keseluruhan telur yang di keluarkan pada setiap indukan Teknik analisis data yaitu dengan analisis ANOVA. Penggunaan metode pemijahan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah terbuahi dan jumlah menetas namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah telur yang dihasilkan. Metode terbaik pada penggunaan metode pemijahan yang berbeda adalah metode pemijahan alami. 
Modifikasi Knapsack Sprayer Elektrik Sebagai Penabur Pupuk Padat Hermawansyah Hermawansyah; Lahming Lahming; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v8i1.20877

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu teknik budidaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman. Pemberian pupuk padat pada tanaman yang dilakukan petani masih menggunakan cara konvensional dan membutuhkan waktu yang lama. Perkembangan knapsack sprayer elektrik penabur pupuk padat merupakan inovasi terbaru yang dapat membantu petani dalam proses pemupukan sehingga petani tidak lagi menggunakan cara yang konvensional dalam melakukan pemupukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur kinerja alat yang dirancang. Penelitian ini adalah penelitian modifikasi, pada penelitian ini dilakukan modifikasi knapsack sprayer elektrik sebagai penabur pupuk padat. Data yang dihasilkan dari pengujian alat berupa data kuantitatif dan akan dianalisis secara deskriptif. Pembuatan alat terbagi atas tiga tahapan yaitu tahap pertama, pembuatan rangka dan pemasangan komponen alat. Tahap kedua, perakitan sistem kontrol. Tahap ketiga, proses pemasangan atau penggabungan rangka dan sistem kontrol alat. Knapsack sprayer elektrik dapat berfungsi dengan baik. Knapsack sprayer elektrik dapat menabur pupuk padat dengan volume 16 L dalam waktu yang singkat sehingga memberikan unjuk kerja yang efektif.
Analisis Karakteristik Crackers Hasil Substitusi Tepung Terigu Dengan Tepung Ampas Tahu Nurul Charismawaty Sabir; Lahming Lahming; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 6, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v6i1.11178

Abstract

This study aims to determine the chemical quality and organoleptic level of panelist acceptance of crackers resulting from the substitution of wheat flour with tofu dregs flour. This research is a quantitative research with an experimental approach. This study uses a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments with the ratio of wheat flour and tofu dregs flour, namely 100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, and 25%:75% with 3 repetitions. This research was carried out in two stages. The first stage is making tofu dregs flour and then the second stage is making crackers. The variables observed in this study were chemical tests which included water content, ash content, protein, carbohydrates, crude fiber and organoleptic tests. Data were processed using SPSS version 21, with the method of analysis of variance (ANOVA) and continued with the DMRT test (Duncan). The results showed that the addition of tofu dregs flour gave effect to the crackers produced, so that the best treatment was found, namely treatment A with a composition of 75% wheat flour and 25% tofu dregs flour.
Karakteristik Minuman Probiotik Kombinasi Sari Buah Nenas (Ananas comosus L.) dan Pepaya (carica papaya L.) reza arianto sultan; Lahming Lahming; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v8i1.21344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minuman probiotik hasil kombinasi sari buah nenas (Ananas comosus L.) dan sari buah pepaya (Carica papaya L.). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dengan perbandingan sari buah nenas dan pepaya yaitu 75% : 25%, 50% : 50%, dan 25% : 75% dengan 3 kali pengulangan. Penelitian  ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama pembuatan sari buah nenas dan pepaya kemudian tahap kedua pembuatan minuman probiotik. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah uji kimia yang meliputi pH, total asam laktat, aktivitas antioksidan, total BAL dan ALT serta uji organoleptik yang meliputi warna, rasa dan aroma. Data diolah menggunakan program SPSS versi 23, dengan metode analisis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan tes DMRT (Duncan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi sari buah nenas dan pepaya memberikan pengaruh nyata terhadap karakteristik minuman probiotik yang dihasilkan, sehingga ditemukan perlakuan terbaik yakni perlakuan B dengan komposisi sari buah nenas  50% dan sari buah pepaya 50% dengan nilai pH 3.96, nilai total asam laktat 2.41, aktivitas antioksidan 84.13, total bakteri asam laktat 9.06 Log CFU/ml, angka lempeng total 9.13 Log CFU/ml, tingkat kesukaan warna dengan nilai 5, aroma dengan nilai 3.82 dan rasa dengan nilai 1.92.
Modifikasi Alat Pengomposan Berbasis Internet of Things pada Proses Dekomposisi Kompos Fahrul Rahman; Lahming Lahming; Fathahillah Fathahillah; Khaidir Rahman; Muhammad Rizal
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 8, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v8i2.23418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan langkah-langkah kerja dalam memodifikasi alat pengomposan  berbasis Internet of Things dalam proses dekomposisi kompos dan untuk mengetahui hasil modifikasi alat pengomposan berbasis Internet of Things dapat memberikan kinerja yang efektif dan efisien dalam proses dekomposisi kompos. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan jenis penelitian Research and Development (R & D) dengan model Waterfall. Variabel yang dikontrol adalah suhu ruang dan kelembaban bahan dengan menggunakan sensor soil moisture dan sensor DHT11. Data yang diperoleh dari hasil pembacaan sensor akan ditampilkan melalui aplikasi android yaitu Blynk. Hasil Penelitian menunjukkan sensor yang digunakan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan keinginan peneliti, Pada proses pengujuan fungsional tingkat kesalahan sensor soil moisture dan DHT11 masing- masing 0.16 % dan 0.03%. Serta pada saat pengujian oprasional sensor dapat membaca dengan baik mengikuti fluktuasi pergantian suhu dan kelembaban lingkungan sekitar yaitu pada pukul 07:00, 12:00 dan 18:00 WITA
Modifikasi Alat Tanam Benih Langsung (Atabela) Sistem Semi Otomatis Untuk Tanaman Padi (Oryza Sativa L) Asis Asis; Andi Sukainah; Lahming Lahming
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.19333

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian modifikasi atau rakayasa yang bertujuan untuk mengetahui proses perancangan dan kinerja alat yang dihasilkan. Perancangan  alat  terdiri   dari   beberapa   mekanisme   perancangan diantaranya terdiri dari dua tahapan yaitu komponen mekanik dan komponen sistem kontrol. Data penelitian diproleh dari hasil pengujian secara manual dan menggunkan alat. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan statistik deskriptif. Hasil pengujian diperoleh efisiensi penanaman manual menghasilkan rata-rata waktu 4.33 detik tiap baris dengan empat lubang penanaman, jarak tanam memilik rata-rata 28,3 cm, jumlah benih yang jatuh tiap lubang yaitu 16.1 dan benih yang tidak tertanam 975 gram dari sampel 1000 gram. Penanaman dengan menggunakan alat  menghasilkan rata-rata waktu 1 detik tiap baris dengan empat lubang penanaman, jarak tanam memilik rata-rata 20 cm, jumlah benih yang jatuh tiap lubang yaitu 14.4 dan benih yang tidak tertanam 970 gram dari sampel 1000 gram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penanaman manual dan menggunakan alat, perlakuan yang terbaik yaitu dengan menggunakan alat yang mana dari segi waktu, jarak tanam dan jumlah benih yang jatuh pada setiap lubang penanaman lebih efisien dan efektif.This research is a modification or engineering research that aims to determine the design process and the performance of the resulting tool. The design of the tool consists of several design mechanisms including two stages, namely mechanical components and control system components. Research data obtained from the results of testing manually and using tools. The data analysis technique was carried out qualitatively with descriptive statistics. The test results obtained that the efficiency of manual planting produces an average time of 4.33 seconds per row with four planting holes, the planting distance has an average of 28.3 cm, the number of seeds that fall in each hole is 16.1 and 975 grams of seeds that are not planted from a sample of 1000 grams. . Planting using a tool produces an average time of 1 second per row with four planting holes, the average spacing is 20 cm, the number of seeds that fall per hole is 14.4 and 970 grams of unplanted seeds from a sample of 1000 grams. The results of this study indicate that manual planting and using tools, the best treatment is to use a toolwhich in terms of time, spacing and number of seeds that fall in each planting hole is more efficient and effective.