Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum .
Unknown Affiliation

Published : 108 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENERAPAN METODE SQ3R DAN TEKNIK KLOSE TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA ., MUHAJI; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi penerapan metode dan teknik pembelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP SSN Kabupaten Lombok Timur. Variabel dalam penelitian ini adalah metode SQ3R, teknik klose, dan pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas, kemampuan membaca pemahaman sebagai variabel terikat. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Experimental Research Design dengan desain factorial 3x2. Sampel penelitian ini berjumlah 120 orang siswa kelas VIII yang diambil diambil dari sekolah berbeda menggunakan teknik proportional random sampling yang menghasilkan 3 kelas untuk perlakuan yang berbeda yang ditentukan dengan cara diundi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman. Data dianalisis menggunakan ANAVA tiga jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa yang diajar dengan metode SQ3R, teknik Klose dan cara konvensional (Fhitung > Ftabel ( 21,06 > 3,11) dan p-value = 0,000 < 0,05); (2) ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa antara siswa laki-laki dengan perempuan (Fhitung > Ftabel ( 5,19 < 3,96) dan p-value = 0,025 < 0,05); dan (3) tidak ada interaksi antara penerapan metode SQ3R, teknik membaca klose dan cara konvensional dengan jenis kelamin terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa (Fhitung > Ftabel ( 0,02 < 2,33) dan p-value = 0,981 > 0,05). Disimpulkan bahwa metode SQ3R, teknik klose dan cara konvensional berpengaruh signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri SSN Kabupaten Lombok Timur.Kata Kunci : metode SQ3R, teknik klose, kemampuan membaca pemahaman This research is aims at finding the interaction effect of instructional method and technique toward students reading comprehension. The research was conducted at SMP SSN Kabupaten Lombok Timur. The research variables were SQ3R method, close technique and conventional learning as independent variable, students’ reading comprehension as dependent variable. The research design used was experimental research design with 3x2 factorial design. The research sample were 120 students of eight grade which were taken from different school by using proportional random sampling technique which finally produce three sample classes that treated by using different treatment. Research instrument used to collect data was reading comprehension test. Data were analyzed using three-ways ANOVA. The research result shows that: 1) there is a different of students’ reading comprehension taught by using SQ3R method, close technique, and conventional learning (Fobs > Fcv ( 21,06 > 3,11) and p-value = 0,000 < 0,05); 2) there is a different of students’ reading comprehension between students’ male and female (Fobs > Fcv ( 5,19 < 3,96) and p-value = 0,025 < 0,05); and 3) there is no interaction between the implementation of SQ3R method, close technique and conventional learning with students’ reading comprehension (Fobs > Fcv ( 0,02 < 2,33) and p-value = 0,981 > 0,05). It can be concluded that SQ3R method, close technique and conventional learning have significant effect toward students’ reading comprehension for the eighth grade of SMP Negeri SSN Kabupaten Lombok Timur.keyword : SQ3R method, close technique, students’ reading comprehension
KORELASI PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP CARA MENGAJAR GURU DENGAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 SIKUR ., SYAMSUL WATHONI; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Korelasi Penguasaan Kalimat Efektif dan Persepsi Siswa terhadap Cara Mengajar Guru dengan Kemampuan Mengembangkan Paragraf. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penguasaan kalimat efektif diperoleh sebesar 18.73 dengan simpangan baku sebesar 1.743, dikatakan baik. (2) persepsi siswa terhadap cara mengajar guru, diperoleh sebesar 92,30, dengan simpangan baku sebesar 13.030, hasil ini menunjukkan cukup. (3) kemampuan mengembangkan paragraf diperoleh sebesar 72,88 dengan simpangan baku sebesar 9,961, hasil ini menunjukkan baik. (4) pengaruh penguasaan kalimat efektif dan persepsi siswa terhadap cara mengajar guru secara bersama-sama terhadap kemampuan mengembangkan paragraf terdapat korelasi yang signifikan dengan koefisien determinasi Ry(i,2,3)2 = (0,261)2 = 0,068 atau 6,8%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang signifikan penguasaan kalimat efektif, dan persepsi siswa terhadap cara mengajar guru dengan kemampuan mengambangkan paragraf siswa kelas XI SMAN 1 Sikur. Kabupaten Lombok Timur Provinsi, Nusa Tenggara Barat.Kata Kunci : Penguasaan Kalimat Epektif, Persepsi Siswa, Cara Mengajar Guru, Kemampuan Mengembangkan Paragraf This research aims at investigating the correlation between the mastery of effective sentence and students’ perception on the way of teacher teaching and the ability of developing paragraph. The data were collected by using tests and questionnaire. The data were analyzed using regression and correlation statistic technique. The result of the research shows that: (1) the mean score of the mastery of effective sentence is 18.73 with the standard deviation of 1.743, which is considered as good, (2) the mean score of 92,30 with the standard deviation of 13.030, which is considered as adequate, (3) the mean score of the ability of developing paragraph is 72.88 with the standard deviation of 9,961 which is considered as good, (4) there is a correlation of the mastery of effective sentence and students’ perception on the way of teacher teaching simultaneously on the ability of developing paragraph with determination coefficient Ry(1,2,3)2 = (0.261)2 = 0.068 or 6.8%. based on those analysis, it can be concluded that there is a significant correlation between the mastery of effective sentence and students’ perception on the way of teacher teaching and the ability of developing paragraph of eleventh grade students of SMAN 1 Sikur, East Lombok regency, Nusa tenggara Barat.keyword : the mastery of effective sentence, students’ perception, the way of teacher teaching, the ability of developing paragraph
ANALISIS PERTANYAAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SELONG LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 ., H. LALU SEGEP WIDJAYA; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti: jenis pertanyaan guru Bahasa Indonesia dalam interaksi belajar mengajar, tingkat kognitif pertanyaan guru, dan fungsi pertanyaan guru. Untuk mencapai tujuan penelitian rancangan penelitian deskriptif digunakan. Sampelnya adalah seorang guru yang mengajar Bahasa Indonesia di kelas V, SD 3 Selong, Lombok Timur. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi yang dibantu dengan perekaman proses pembelajaran dan interview. Analisis data dilakukan dengan rangkaian langkah yaitu: reduksi data, penyajian, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan guru selama interaksi kegiatan belajar mengajar berkisar pada pertanyaan menyempit sejumlah 62 pertanyaan atau 62.62% dan pertanyaan meluas sebanyak 37 pertanyaan atau 37.37%. Terkait dengan tingkat pertanyaan guru, hasil penelitian adalah sebagai berikut: pertanyaan pengetahuan sebanyak 40 pertanyaan atau 43.01 %, pertanyaan pemahaman sebanyak 42 pertanyaan atau 45.61%, pertanyaan aplikasi sebanyak 4 pertanyaan atau 4.30% dan pertanyaan evaluasi sebanyak 4 pertanyaan atau 4.30%. Secara umum pertanyaan itu berfungsi sebagai strategi dalam interaksi belajar mengajar.Kata Kunci : Pertanyaan guru, jenis pertanyaan guru dalam interaksi belajar, tingkat kognitif pertanyaan, dan fungsi pertanyaan Abstract This reasearch was conducted to examine : the types of teacher’s questions in teaching learning interaction of Indonesian language, the cognitive level of teacher’s questions in teaching learning interaction of Indonesian language, and function of teacher’s questions teacher’s questions in teaching learning interaction of Indonesian language. To achieve the research objectives descriptive research design was employed. One teacher was chosen as the subject of the study, this teacher taught Bahasa Indonesia to the fifth grade students of state elementary school 3 Selong, East Lombok. The data was collected using observation method assisted by the recording of teaching learning process and interview. The data analysis was carried out in a series of processes: data reduction, data presentation and conclusion. The result of the present study showed that the teacher asked 62 narrow questions or 62.62 % and 37 broad questions or 37.37 %. From cognitive level of questions, questions of knowledge were 40 questions or 43.01 %, comprehension questions were 42 questions or 45.61 % , application questions were 2 questions or 2.15%, analysis questions were 1 question or 1.07%, synthesis questions were 4 questions or 4.30%, and evaluation questions were 4 questions or 4.30%. The questions mainly function as a strategy for teaching and learning interaction. keyword : Teacher’s question, Teaching and learning Interaction types of question, Cognitive level of questions, and function of questions.
PENGARUH PEMBELJARAN INKUIRI TERHADAP MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PADA SISWA KELAS VIII MTs. MUALLIMAT NW PANCOR KABUPATAN LOMBOK TIMUR ., MARNIATI; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri (A) terhadap minat baca (B1) dan hasil belajar membaca (B2). Penelitian ini menggunakan rancangan post-test only non-equivalent control group design. Populasi terdiri dari 203 siswa dan sampel penelitiannya sebanyak 80 siswa. Data dikumpulkan dengan kuisioner minat baca dan tes hasil belajar membaca. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat baca antara siswa yang belajar dengan metode inkuiri dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional (Fhitung =4,376; P < 0,05), (2) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar membaca antara siswa yang belajar dengan metode inkuiri dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional. (Fhitung = 43,617; P < 0,05), (3) terdapat pengaruh yang signifikan minat baca dan hasil belajar membaca yang menggunakan metode inkuiri dengan menggunakan metode belajar konvensional.Kata Kunci : Pembelajaran inkuiri, minat baca, hasil belajar membaca This study aims to determine the effect of inquiry learning model (A), the interest in reading (B1), and reading achievement (B2). This study used a post-test only design a non-equivalent control group design. Population consisted of 203 students while the sample consisted of 80 students. The data were collected using questionnaire of interest in reading and reading achievement test. The results showed: (1) there is a significant effect on interest in reading between the students who studied with the method of inquiry by students who studied and conventional methods (Fobs =4,376; P < 0,05), (2) there is a significant effect on learning achievement between students who studied with the method of inquiry and students who studied with conventional method (Fobs = 43,617; P < 0,05) (3) there is a significant effect on reading interest and learning achievement between the students who studied with the method of inquiry by students who studied and conventional methods.keyword : inquiry learning, reading, reading achievement
SESENGGAK SASAK DITINJAU DARI SEGI BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA ., SAMSUL JAYADI; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan (1) bentuk sintaksis yang berkaitan dengan frasa, klausa, dan kalimat, (2) makna semantik, dan (3) fungsi pragmatik yang terdapat dalam sesenggak Sasak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data primr dalam penelitian ini dari buku kumpulan sesenggak Sasak karya Drs. H. L. Muhammad Azhar, SH Msi, yang berupa dokumen data sesenggak Sasak sebanyak 150 data. Kemudian sumber data sekundernya adalah hasil wawancara dengan para tokoh masyarakat penutur sesenggak Sasak, berupa penjelasan-penjelasan yang berkaitan dengan makna, fungsi, tujuan dan konteks sesenggak digunakan. Objek penelitian difokuskan pada bentuk, makna, dan fungsi sesenggak. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data primer, dan teknik wawancara untuk memperoleh data sekunder. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Kegiatan analisis data terdiri atas (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) Verifikasi. Ada tiga temuan dalam penelitian ini, yaitu (1) sesenggak Sasak dari sisi bentuk sintaksis terdiri atas frasa nominal, frasa verbal, frasa ajektival, frasa adverbial, frasa numeral, dan frasa preposisional. Kemudian terdapat juga klausa yang meliputi: klausa nominal, klausa verbal, klausa bilangan, dan klausa depan. Berikutnya ditemukan juga kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. (2) sesenggak Sasak yang mengandung aspek makna semantis berupa makna konotatif, sosial, afektif, reflektif dan kolokatif. (3) Analisis fungsi menunjukkan bahwa fungsi pragmatik bahasa yang muncul dalam sesenggak Sasak meliputi: fungsi informasional, ekspresif, direktif, dan estetik. Kata Kunci : sesenggak, form, function, and meaning This study aims to analyze and describe (1) syntaxtic form related to phrase, clause, and sentence which are found in sesenggak sasak. (2) Semantics meaning, (3) and Pragmatic function. This study is a descriptive research in which it applies qualitative analysis. The procedure of overcoming the problem applied in this study was library observation, then the data were analyzed and interpated by giving conclusion. The research results indicate that: (1) Syntactic form of sesenggak Sasak consists of: Phrase which covers noun phrase, verb phrase, adjective phrase, adverb phrase, numerical phrase, and prepositional phrase. Then, clause covers noun clause, verb clause, numerical clause, and prepositional clause, (2) semantics form of sesenggak Sasak consists of: konotation meaning, social, affective, reflective, and collocative, (3) function analysis shows that pragmatic function appears in Sesenggak Sasak cwhich covers: informational, expressive, directive, and estatic function. Meanwhile, another language function which is not used in Sesenggak Sasak is Fatic function. keyword : sesenggak, form, function, and meaning
TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SELONG DITINJAU DARI RETORIKA ., M. YAMIN JAMALUDIN; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan (1) prinsip organisasi tuturan guru (2) pola organisasi tuturan guru; dan (3) teknik pengembangan tuturan guru di kelas XI SMA Negeri 1 Selong. Subjek penelitian adalah seorang guru bahasa Indonesia kelas XI. Objek penelitian ini adalah prinsip organisasi tuturan, pola organisasi tuturan, dan teknik pengembangan tuturan guru di kelas XI SMA Negeri 1 Selong. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara disertai pencatatan lapangan dan perekaman. Analisis data dilakukan tiga tahap, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian dan klasifikasi data, (3) penyimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian bahwa tuturan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI SMA Negeri 1 Selong adalah (1) prinsip organisasi tuturan guru bahasa Indonesia meliputi prinsip koherensi, kesatuan, dan penekanan. Ketiga prinsip itu saling berkaitan satu sama lain untuk menciptakan tuturan yang informatif; (2) pola organisasi tuturan guru bahasa Indonesia berupa pola urutan kronologis, topikal, kausal, dan pemecahan masalah; (3) Teknik pengembangan tuturan guru bahasa Indonesia berupa teknik induktif, deduktif, sebab akibat, menjelaskan, contoh, dan perulangan. Dengan demikian, tuturan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI SMA Negeri 1 Selong ditinjau dari retorika memperlihatkan adanya prinsip organisasi tuturan, pola organisasi tuturan dan teknik pengembangan tuturan yang bervariasi yang digunakan untuk mempersuasi dan menjelaskan pelajaran.Kata Kunci : tuturan, retorika, guru, pembelajaran This research used a descriptive qualitative. The purpose of this research was to describe and explain (1) The principle of teachers’ speech organization (2) The pattern of teachers’ speech; and (3) The technique of developing teachers’ speech on the conversation at the eleventh grade of SMAN 1 Selong. The subject of this research was Indonesia Teachers who were teaching at the eleventh grade. The object of the research were; The principal of teachers’ speech organization, The pattern of teachers’ speech, and The technique of developing teachers’ speech on the conversation at the eleventh grade of SMAN 1 Selong. The data of this research were collected by using obseravtion technique and interview accompanied with note taking on the field and recording. Analyzing the data were done into three phases, Namely (1) data reduction, (2) presentation and classification of data and, (3) summary and verification of data. The result of the research shows that teachers’ speech in teaching Bahasa Indonesia at the eleventh grade of SMAN 1 Selong are as follows: (1) The principle of teachers’ speech organization in teaching Bahasa Indonesia used the principle of coherence, unity, and stressing. All these principles related each other to create informative speech; (2) The pattern of teachers’ speech organization in the form of chronological, topical, causal, and porblem solving. (3) The technique of developing teachers’ speech in teaching Bahasa Indonesia in the form of inductive, deductive, causity, explanation, examples, and review. Thus, the teachers’ speech in teaching Bahasa Indonesia at the eleventh grade of SMAN 1 Selong viewed from the rhetorica shows that there is the principle of speech organization, pattern of speech organization, and technique of developing speech variously which is used to persuade and explain the lesson. keyword : Speech, rhetorica, teachers, and Learning.
TINDAK TUTUR PENGAWAS DALAM KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK PADA GURU SMA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012/2013 ., LALU MUHAMAD HIDLIR; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan jenis, macam, dan fungsi tindak tutur yang digunakan para pengawas dalam supervisi akademik pada guru SMA di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan data secara etnografis melalui teknik rekam. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa tindak tutur dalam kegiatan supervisi akademik pada guru SMA di Kabupaten Lombok Timur menyimpulkan tiga hal sebagai temuan, yakni: (1) jenis tindak tutur yang meliputi tindak tutur langsung, tidak langsung, literal, tidak literal, langsung literal, langsung tidak literal, tidak langsung literal, dan tidak langsung tidak literal dan yang paling dominan digunakan peserta tutur adalah tindak tutur langsung; (2) macam tindak tutur yang meliputi tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi dengan tindak lokusi sebagai tindak yang paling dominan muncul pada ujaran-ujaran para peserta; dan (3) fungsi tindak tutur yang meliputi fungsi direktif, komisif, ekspresif, representatif, dan deklarasi dengan fungsi direktif yang paling dominan muncul dalam ujaran para peserta tutur. Kata Kunci : tindak tutur, supervisi akademik, etnografis This research aims at analyzing and describing types and functions of the speech used by supervisors in academic supervising of senior high schools in East Lombok Subdistric. It used qualitative approach which data were taken ethnographically using recording technique. The data were analyzed using qualitative descriptive. The results of this research are (1) the type of speech involves direct speech, indirect speech, literal, non-literal, direct literal, direct non-literal, indirect literal, and indirect non-literal, while the most dominant used by the speakers is direct speech; (2) the kind of speech involves locution, illocution, and perlocution with the locution is the most frequently used on the speech of the speakers, and; (3) the function of speech involves directive, commisive, expressive, representative, and declarative with the most frequently used is the function of directive form the speech of the speakerskeyword : speech, academic supervision, etnografis
PENALARAN SISWA DALAM MENYAMPAIKAN ARGUMEN LISAN DITINJAU DARI PENGORGANISASIAN TUTURAN DI KELAS IX SMP NEGERI 1 BANJAR ., MADE SAMITHA PUTRA; ., Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari pola organisasi tuturan, (2) penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari teknik pengembangan tuturan, dan (3) penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari pemilihan materi bahasa di kelas IX SMP Negeri 1 Banjar. Dalam mencapai tujuan ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa di kelas IX SMP Negeri 1 Banjar. Secara umum objek penelitian ini adalah penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari pengorganisasian tuturan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Data yang diperoleh dianalis secara deskriptif kualitatif yang meliputi tiga tahapan yaitu, (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari pola organisasi tuturan yang muncul adalah pola sebab-akibat, pola kronologis, pola spasial, pola pemecahan masalah, dan pola topikal. (2) Penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari teknik pengembangan tuturan yang muncul adalah teknik sebab-akibat, teknik narasi, teknik urutan spasial, teknik kronologis, teknik deduktif, teknik klimaks, teknik induktif, dan teknik analogi. (3) Penalaran siswa dalam menyampaikan argumen lisan ditinjau dari pemilihan materi bahasa yang muncul adalah pemilihan kata yang jelas dan sederhana, majas personifikasi, gaya bahasa pleonasme, kata yang berona, kata spesifik, gaya bahasa sarkasme, gaya bahasa metafora, gaya bahasa perumpamaan, dan gaya bahasa hiperbola.Kata Kunci : penalaran, argumen lisan This research aimed at describing: (1) student’s reasoning in oral argument from talk organization pattern point of view, (2) student’s reasoning in oral argument from talk development technique point of view, and (3) student’s reasoning in oral argument from language materials point of view in the ninth grade of SMP Negeri 1 Banjar. In achieving this objective, the researcher used qualitative description research design. The subjects of this research are the ninth grade students of SMP Negeri 1 Banjar. In general, the object of this research is student’s logical reasoning in oral arguing from talk organization point of view. The researcher collected the data using observation method. The collected data were analyzed by using qualitative description technique with three steps, namely; (1) reducing data, (2) presenting data, and (3) concluding. The findings of this research show: (1) student’s reasoning in oral argument from talk organization pattern point of view that appear was a cause effect patterns, chronological patterns, spatial patterns, problem solving patterns, and topical patterns. (2) student’s reasoning in oral argument from talk development technique point of view that appear was techniques causal, narrative technique, spatial sequence technique, chronological technique, deductive technique, climax technique, inductive technique, and analogy technique. (3) Student’s reasoning in oral argument from language materials point of view that appear was the selection of the words that is clear and simple, personification figure of speech, redundancy stylistic, hue word, specific word, sarcasm stylistic, metaphor stylistic, parable stylistic, and hyperbole stylistic. Based on the result of this research, it’s suggested to the students to practice of oral argument by utilizing the talk organization pattern in order to the speech became more interesting and effective. Besides that, by determine the talk organization pattern, talk development technique, and language materials, the students can more be easier to organize main idea, so it will produce a good and interesting argument. keyword : reasoning, oral argument
Implementasi Pengintegrasian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 di Kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja. ., NI PUTU ARIANTINI; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) implementasi pengintegrasian sikap spiritual dan sikap sosial dalam perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja, (2) implementasi pengintegrasian sikap spiritual dan sikap sosial dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja, dan (3) hambatan-hambatan yang dihadapi guru bahasa Indonesia dalam mengintegrasikan sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran bahasa di kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, klasifikasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi pengintegrasian sikap spiritual dan sikap sosial dalam perencanaan pembelajaran terletak atau ditunjukkan pada komponen tujuan dan langkah-langkah pembelajaran, (2) implementasi pengintegrasian sikap spiritual dan sikap sosial dalam pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan cara memberikan motivasi/dorongan, peringatan, arahan, teguran, penugasan, dan penguatan kepada siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan pengintegrasian sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran bahasa terletak pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Hambatan dalam perencanaan, yaitu guru mengalami kesulitan dalam menentukan KD dari KI 1 dan KI 2 untuk diintegrasikan ke KD dari KI 3 dan KI 4 karena tidak adanya pedoman yang pasti. Hambatan dalam pelaksanaan, yaitu guru mengalami kesulitan mengimplementasikan pengintegrasian sikap spiritual dan sosial dalam kegiatan pembelajaran karena harus menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda. Kata Kunci : sikap spiritual dan sosial, pembelajaran bahasa Indonesia, dan kurikulum 2013. This study aims to describe and analyze (1) the implementation of the integration of the spiritual attitudes and social attitudes in the planning of learning, (2) the implementation of the integration of the spiritual attitudes and social attitudes in the implementation of learning, and (3) the barriers faced by Indonesian teachers in integrating attitude spiritual and social attitudes in language learning in the classroom SMP Negeri 1 Singaraja. The study was designed in the form of qualitative descriptive study. Subjects in this study were the teacher in the classroom Indonesian SMP Negeri 1 Singaraja. The data collected in this study using the methods of documentation, observation, and interviews. Data were analyzed through three stages: data reduction, data classification, and withdrawal of conclusion. The results showed that (1) the implementation of the integration of spiritual attitude and social attitudes in the learning plan is shown in the components or objectives, measures, and assessment, (2) implementation and integration of the spiritual attitude of social attitudes in the implementation of learning carried out by means of motivating / encouragement, warning, direction, reprimand, assignment, and reinforcement to students while participating in learning activities, (3) the obstacles faced by teachers in implementing the integration of the spiritual attitudes and social attitudes in language learning lies in the planning and implementation of learning. Barriers in the planning, namely teachers have difficulty in determining the KD of KI 1 and KI 2 to be integrated into the KD of KI and KI-3-4. Obstacles in the implementation, namely teachers have difficulty in dealing with student character different. Based on these findings, it can be concluded that the implementation of the integration of the spiritual and social attitudes in planning lies in the component objectives, measures, and assessment of learning. Its implementation is done by providing motivation / encouragement, warning, direction, reprimand, assignment, and reinforcement to students while participating in learning activities. The obstacle lies in the planning and implementation. Advice can be given of the results of this research that teachers should be more meningatkan accuracy in selecting the KD of KI-1 and KI-2 to be integrated into the KD of KI and KI-3-4. For the education department, should further enhance the delivery of training related to the implementation of the curriculum in 2013. keyword : spiritual and social attitudes, learning Indonesian, and curriculum 2013.
PERBANDINGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA BELANDA: SEBUAH KAJIAN ANALISIS KONTRASTIF ., YOGA PUTRA SEMADI; ., Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan (1) persamaan dan perbedaan frase verba dalam bahasa Indonesia dengan frase verba dalam bahasa Belanda pada kalimat tunggal dan (2) persamaan dan perbedaan frase verba dalam bahasa Indonesia dengan frase verba dalam bahasa Belanda pada kalimat majemuk. Subjek penelitian ini adalah buku yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Belanda, serta native speaker orang Belanda. Objek penelitian ini adalah perbandingan frase verba dalam bahasa Indonesia dengan frase verba dalam bahasa Belanda pada kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pencatatan dokumen dan wawancara. Metode analisis data digunakan beberapa langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persamaannya, yaitu dibentuk oleh afiksasi, letak verba di belakang nominal, adanya kata kerja bantu, dibentuk oleh keterangan aspek, verba dapat berbentuk verba dasar. Perbedaanya, yaitu pembentukan verba oleh afiks, pembentukan kalimat aktif-pasif, letak verba berdasarkan tenses, penggunaan kata kerja bantu, perpaduan verba dengan kelas kata lain, pembentukan kalimat tunggal bentuk interogatif dan imperatif. (2) Persamaannya, yaitu dibentuk oleh afiksasi, perpaduan verba dan keterangan, letak verba dalam induk kalimat. Perbedaanya, yaitu posisi verba berbeda di dalam induk maupun anak kalimat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan yang signifikan antara frase verba dalam bahasa Indonesia dan bahasa Belanda pada kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Untuk itu, disarankan kepada lembaga pendidikan agar selalu melakukan penelitian terkait dengan perbandingan struktur bahasa antara bahasa satu dan bahasa lainnya. Kata Kunci : frase verba, analisis kontrastif. This qualitative descriptive study aims to describe (1) the similarities and differences of the verb phrase in Indonesian and Dutch language on simple sentence, and (2) the similarities and differences of the verb phrase in Indonesian and Dutch language on complex sentence. The subjects of this study were the books of Indonesian and Dutch language, and native speakers of Dutch language. Object of this study is the comparison of the verb phrase in single sentence and complex sentence of Indonesian and Dutch language. The data collection methods used is the method of recording documents and interviews. There are several steps for data analysis; those are data reduction, data report, and conclusion. The result of study shows that (1) the similarities are formed by affixation; the verb position is behind of nominal; there are auxiliaries verb, formed by aspect adverbial, the form of verb is base verb. The differences are verb formed by affixation, the formation of active-passive sentences; the position of the verb based on tenses, there are auxiliaries verb, formed by other word class, formation of a single sentence interrogative and imperative forms. (2) The similarities of verb phrase in the complex sentence are formed by affixation; formed by aspect adverbial, the position of the verb in the main clause. The difference is the position of the verb is different in the stem and clause. Based on the results of study, it can be concluded that there are significant similarities and differences between verb phrases in Indonesian and Dutch languages in single and complex sentence. Therefore, it is suggested to educational institutions to always conduct research about the comparison of language structure to other languages. keyword : verb phrase, contrastive analysis.
Co-Authors ., ANNISA ., I Gusti Ayu Ratih Sintya Dewi ., I Kadek Aryana Prayoga ., I Nyoman Artawa ., Kadek Letiraismayani ., Ni Kadek Ratna Wati ., Ni Luh Gede Dhanayasa ., Ni Made Yuniharsih ., PUTU AYU MERTASARI PINATIH A. A. RATNA RAKASIWI . A.A.Sagung Dian Chandradewi . Agus Sujianto . Annisa . DESAK PUTU EKAYANI . Dewa Ayu Sri Wisnontari . Dewa Ayu Sri Wisnontari ., Dewa Ayu Sri Wisnontari Drs. I Nyoman Seloka Sudiara, M.Pd . Fendy Darmawan I Putu . Fendy Darmawan I Putu ., Fendy Darmawan I Putu Firlisa Era Setiawati . Firlisa Era Setiawati ., Firlisa Era Setiawati Gde Artawan H. LALU SEGEP WIDJAYA . I Dewa Gede Budi Utama I Gede Nurjaya I Gusti Ayu Hari Widayani . I Gusti Ayu Ratih Sintya Dewi . I Kadek Aryana Prayoga . I Ketut Paramarta I Nengah Martha I Nyoman Artawa . I Nyoman Yasa I Putu Gede Sutrisna . I Wayan Artika I Wayan Wendra Ida Ayu Made Oka Dwijayanti . Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd . Ida Bagus Sutresna Ika Fransiska Dewi . Ika Fransiska Dewi ., Ika Fransiska Dewi KADEK ARY KUNTI PUTRI . Kadek Dessy Ratna Dewi . Kadek Devi Antariyani . Kadek Devi Antariyani ., Kadek Devi Antariyani Kadek Letiraismayani . KETUT ARDANA . KOMANG MARIANI ARTATI . Komang Tri Wahyuni . LALU MUHAMAD HIDLIR . M. YAMIN JAMALUDIN . M.Pd Drs. I Nyoman Seloka Sudiara . M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . M.Pd S.S. Ida Bagus Rai . MADE SAMITHA PUTRA . Made Sri Indriani MARNIATI . MUHAJI . Ni Kadek Devi Wiryanti . Ni Kadek July Indrayani . Ni Kadek Parmini . NI KADEK PUSPITA DEWI . Ni Kadek Ratna Wati . NI KOMANG WEDAYANTHI . Ni Luh Gede Dhanayasa . Ni Luh Sovianita Natalia . Ni Luh Sovianita Natalia ., Ni Luh Sovianita Natalia Ni Made Rai Wisudariani Ni Made Yuniharsih . NI PUTU ARIANTINI . Ni Putu Ayu Nila Purmita Sari . Ni Putu Ayu Nila Purmita Sari ., Ni Putu Ayu Nila Purmita Sari Ni Putu Widyari . Ni Putu Widyari ., Ni Putu Widyari Ni Wayan Wistari . Ni Wayan Wistari ., Ni Wayan Wistari Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . PUTU ARYA SUDARMA PUTRA . Putu Ayu Mertasari Pinatih . Putu Novita Susiyanti Dewi . Putu Novita Susiyanti Dewi ., Putu Novita Susiyanti Dewi Putu Suryani . Sagung Putu Efi Indriani . SAMSUL JAYADI . SANG PUTU MERTA PUJAWAN . SYAMSUL WATHONI . Wayan Febby Evayana Karnawa . Wisnu, I Wayan Gede YOGA PUTRA SEMADI .