Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sosiohumaniora

RESISTENSI ATAS DISKURSUS PLURALISME AGAMA DALAM TEKS MEDIA Muhamad Isnaini; Umaimah Wahid
Sosiohumaniora Vol 14, No 1 (2012): SOSIOHUMANIORA, MARET 2012
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.422 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v14i1.5480

Abstract

Uji materi UU Pencegahan Penodaan Agama (UU No.1/PNPS/1965) telah berlangsung selama Januari-April 2010 lalu. Bermacam diskursus muncul selama uji materi tersebut. Uji materi juga tak luput dari pemberitaan media, termasuk media online. Bagaimana media online dengan ideologi Islam menyikapi diskursus pluralisme agama yang muncul selama uji materi adalah permasalahan utama penelitian ini. Tiga media online dipilih sebagai objek penelitian, yakni Eramuslim.com, Hidayatullah.com, dan Republika online. Penelitian menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media online cenderung resisten atas diskursus pluralisme agama. Resistensi di level teks dilakukan melalui tiga isu, yakni kebebasan beragama tanpa batas, pemikiran liberal, dan konspirasi Barat. Analisis di level praktik diskursus mendukung resistensi itu, dan diperkuat dalam level praktik sosiokultural. Resistensi media online membawa konsekuensi tersendiri, yakni menjadikan mereka sebagai aparatus ideologi negara, melegitimasi penguasa, dan ter-hegemoni kebijakan kekuasaan. Kedepannya, dalam memberitakan isu-isu sensitif (misalnya terorisme, konflik antar umat beragama), media Islam harus mulai berpikir mentarget audience “out of the box”. Termasuk mereformasi pilihan tema dan angle liputan. Sesuatu yang lebih “ramah lingkungan” dan tak didominasi rasa “hate speech” terhadap yang lain.