Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

YOUTUBE, CITRA MEDIA INFORMASI INTERAKTIF ATAU MEDIA PENYAMPAIAN ASPIRASI PRIBADI Chandra, Edy
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.1035

Abstract

Perkembangan internet berkembang dengan pesat sesuai dengan pertumbuhan perkembangan situasi sosial yang ada. Media sosial telah menjadi salah satu varian internet yang juga berkembang dengan pesat. Salah satu bentuknya adalah Situs Video YouTube. Walau dalam perkembangannya Situs Video YouTube tidak lagi hanya digunakan lagi sebagai media untuk mengunggah dan membagikan video-video pribadi kepada rekan-rekan terdekat saja, tetapi lebih dari itu. Dilihat dari pemikiran teori interculutural adaptation yang mengatakan bahwa saat ini Bangsa Indonesia telah masuk dalam tahap adaptation terhadap penggunaan berbagai media sosial termasuk Situs Video YouTube. Melalui para pengguna Situs Video YouTube yaitu seorang Presiden hingga para kaum millennial. Melalui pengumpulan informasi sumber-sumber yang ada dan mengolahnya kepada bentuk sebuah analisis konten materi Video, telah dihasilkan berbagai gambaran bagaimana Situs Video YouTube secara spesifik digunakan oleh para penggunanya sesuai dengan tujuan dan seleranya. Beberapa gambaran kemungkinan terhadap penggunaan Situs Video YouTube dapat dijelaskan lebih lanjut dan rinci.
PENDAMPINGAN PENATAAN PAMERAN PRODUK FURNITURE STUDI KASUS: PENGUSAHA MEBEL, KLENDER, JAKARTA Mutiara, Maitri W.; W, Augustina Ika; Chandra, Edy; Marizar, Eddy S.
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.354 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2898

Abstract

Dalam persaingan dengan industri, ada beberapa hal berkaitan dengan promosi yang dapat dilakukan agar produk yang ditawarkan dapat diminati dan dibeli. Koperasi Industri kayu dan Mebel di Kawasan Klender merupakan tempat berkumpulnya Usaha Kecil Menengah produk kayu dan mebel sejak tahun 1950an. Namun sejak tahun 1970an sampai saat ini belum mengalami perubahan yang signifikan sesuai dengan kemajuan jaman. Selain pola pikir, proses produksi, serta teknologi yang lumayan tertinggal, juga pengetahuan mengenai model promosi di jaman modern ini. Tim dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara menyelenggarakan pelatihan dengan materi manajemen bisnis industri mebel dan pelatihan berkaitan dengan promosi produk kayu dan mebel. Pelatihan promosi khususnya pada Penataan Pameran produk Kayu dan Mebel. Penataan pameran tidak terlepas dari keindahan secara visual dan bagaimana tatanan tersebut mempengaruhi penggunanya secara psikologis. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat menambah daya tarik dan menjadi nilai lebih bagi produk kayu dan mebel yang ditata dengan prinsip-prinsip desain. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan minat pembeli dan pada akhirnya akan meningkatkan angka penjualan. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di koperasi ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan dalam penataan produk. Hasilnya para peserta mulai mengubah tata produk. Produk tidak hanya dikumpulkan di area yang sama, tapi juga ditata dan ditampilkan dengan lebih estetik dan memiliki konsep tertentu.
BUDAYA POPULER DAN SIMULACRA KAWULA MUDA JAKARTA DALAM PENGGUNAAN SITUS VIDEO YOUTUBE (KASUS UNGGAH VIDEO GAMALIEL-AUDREY DAN SINTA-JOJO) Edy Chandra; Umaimah Wahid
Sosiohumaniora Vol 15, No 2 (2013): SOSIOHUMANIORA, JULI 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.5 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v16i2.5742

Abstract

Situs video YouTube adalah salah satu varian dari situs jejaring sosial (situs jejaring sosial)yang mengembangkan dan minat dalam konvergensi media komunikasi digital untuk orang-orang mudasaat ini Jakarta. Menarik untuk menjadi pertanyaan berarti meng-unggah video meliputi kasus lip- sincdan musik pop di dunia maya dapat terjadi. Kasus ini diduga terkait dengan pemahaman budaya populerdan simulacra Jean Baudrillard yang merupakan bagian dari ideologi semiotik. Untuk itu peneliti tertarikuntuk mencoba untuk menyelidiki kasus ini dengan metode kualitatif. Ilustrasi studi kasus ini akhirnyamengarah pada kesimpulan bahwa keinginan yang kuat untuk menjadi berbeda karena faktor budayakompetisi di kalangan pemuda Jakarta menjadi faktor utama dalam penggunaan situs video YouTube,yang melahirkan budaya populer. Selain itu, sosok selebriti tempo dan menjadi salah satu faktor yangmendorong penggunaan simulacra di situs video YouTube. Saran dari hasil penelitian ini mengarah padapentingnya pertimbangan yang matang dalam proses meliputi vokal meng-unggah video pra dan lip-sincke situs video YouTube. Mengingat unsur etika ke garis depan sebelum timbulnya dampak hasil meliputiVokal dan unggah video ke situs video lip-sinc YouTube untuk dilihat oleh semua pengguna.
ANALISIS KOMUNIKASI VISUAL BUDAYA HIPPIES DALAM IKLAN SURFER GIRL ‘’SUMMER HOLIDAY @GRAND CITY SURABAYA’’ EDY CHANDRA
Communication Vol 7, No 1 (2016): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.167 KB) | DOI: 10.36080/comm.v7i1.79

Abstract

Surfer girl merupakan salah satu merek produk pakaian wanita muda yang diwujudkan dalampencitraan kehidupan sosial tiga wanita muda muda yang gemar beraktivitas di pantai Kuta Bali.Dalam proses branding Surfer girl melakukan publikasi iklan, salah satunya iklan pakaiansurfer girl "Summer Holiday @Grand Kota Surabaya". Iklan tersebut di duga menampilkannilai-nilai budaya kaum hippies dalam tampilan komunikasi visualnya. Tujuan menelaah unsurnilai-nilai budaya dalam iklan akan ditelaah dengan pendekatan semiotika visual yanginterpretatif, melalui proses metode image board/mood board dalam penggalian data informasi.Harapan terhadap hasil penelaahan iklan pakaian surfer girl "Summer Holiday @Grand KotaSurabaya" dapat mengungkap sisi positif dan negatif nilai-nilai budaya pada kaum Hippiesterhadap pencitraan kawula muda di Indonesia.
ANALISA VIDEO YOUTUBE “BUAH MANIS JAGA KEJAYAAN LELUHUR SUKU BADUY” SEBAGAI RESPON PEMBANGUNAN BUDAYA BERKELANJUTAN Edy Chandra; Ariani Kusumo Wardhani; Lidya Novita; Vanesa Verensian
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.438 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.16383

Abstract

The Indonesian nation is a nation known for its natural wealth and cultural and ethnic diversity. One of them is the Baduy Tribe who has been known and talked about by the community. With loyalty to customs and the universe. In the end, a stigma emerged in the community, that the Baduy Tribe is a tribe that sells honey. This stigma has emerged as a controversy after President Jokowi wore traditional Baduy clothing at the state event of the Indonesian MPR Session in 2021, which was raised by several netizens on Twitter social media.The controversy over this statement has aroused the response of netizens in mainstream media, so that it becomes an interesting topic to try to glance at virtual anthropological content on YouTube social media which has been produced by various sources of users of YouTube social media accounts. In this study using a virtual ethnographic research method on a YouTube social media channel called ASUMSI with the category " Distrik:Buah Manis Jaga Kejayaan Leluhur Suku Baduy ".Through the virtual ethnographic research method, it will be explored in more depth how netizens respond to the controversy regarding the stigmatization of the Baduy Tribe as an ethnic honey seller. And ends with a conclusion that virtual ethnography through YouTube social media has great potential to build a positive image of the life of the Baduy Tribe, as one of the ethnic diversity in Indonesia, which is part of the response to sustainable cultural development in the industrial era. 4.0.Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang dikenal dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya dan suku. Salah satunya adalah Suku Baduy yang telah dikenal dan dibicarakan oleh masyarakat. Dengan kesetiaan pada adat istiadat dan alam semesta. Pada akhirnya muncul stigma dimasyarakat, bahwa Suku Baduy merupakan suku penjual madu. Stigma ini mencuat menjadi kontroversi perbincangan pasca Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Baduy pada acara kenegaraan Sidang MPR RI tahun 2021, yang dilontarkan oleh beberapa netizen di media sosial Twitter. Kontroversi pernyataan tersebut telah memabangkitkan respon para netizen di media mainstream, sehingga menjadi sebuah topik menarik untuk mencoba melirik konten antropologi virtual pada media sosial YouTube yang telah banyak diproduksi oleh berbagai sumber pengguna akun media sosial YouTube. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi virtual pada channel media sosial YouTube yang bernama ASUMSI dengan kategori “Distrik:Buah Manis Jaga Kejayaan Leluhur Suku Baduy”.Melalui metode penelitian etnografi virtual akan ditelusuri lebiih mendalam bagaimana netizen merespon terhadap kontroversi pernyataan stigma Suku Baduy sebagai etnis penjual madu. Dan berakhir kepada sebuah kesimpulan bahwa etnografi virtual melalui media sosial YouTube memiliki potensi besar membangun citra positif kehidupan Suku Baduy, sebagai salah satu keanekaragaman suku di Indonesia, yang menjadi bagian dari respon pembangunan budaya berkelanjutan di era industri. 4.0 
EKSPLORASI KEARIFAN LOKAL DESA KADUGENEP MELALUI PERANCANGAN KREATIF VIDEO PROFILE Nuryadi Nuryadi; Edy Chandra
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.832 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.18482

Abstract

Merujuk, mendukung, serta melanjutkan program-program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam membantu pengembangan pengusaha kecil menengah yang banyak tersebar di wilayah Indonesia saat ini. Dimana pengembangan program-program yang sukses diimplementasikan hingga meraih Rekor MURI, yaitu Business Matching 2022 di Nusa Dua Bali. Rekor kebangkitan ekonomi kreatif dengan nilai income 214 Trilyun dalam transaksi selama 3 hari. Atas dasar fakta-fakta tersebut, proses pengembangan tersebut masih belum merata dilakukan. Jika mendengar produsen lokal berupa tas, maka akan merujuk kepada wilayah Kota Bandung dan Kota Tasikmalaya di Jawa Barat. Tentunya Kawasan pengerajin tas masih dapat ditemukan di wilayah Desa Kadugenep, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Dikenal dengan nama “desa kecil seribu mesin”. Kualitas produk-produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produsen-produsen dari kota Bandung dan kota Tasikmalaya. Fakta saat ini dari potensi perekonomian di wilayah Desa Kadugenep belum maksimal dikenal secara luas. Fakta ini menjadi poin rencana penelitian terapan dan usulan konsep kreatif memilk tujuan untuk mengangkat kembali ciri khas kearifan lokal di kawasan Desa Kadugenep melalui pemikiran dan perencanaan kreatif perancangan video profile. Metode penelitian observasi dan wawancara dilakukan dengan informan di pengurus dan pengerajin Desa Kadugenep. Paradigma dalam penelitan ini adalah nonpositivisme studi literatur untuk meneliti pembahasan dalam konsep tertentu dalam sebuah literatur atau wacana situasi pada Desa Kadugenep. Asumsi yang diharapkan kepada Desa Kadugenep adalah terciptanya solusi kreatif tayangan video profile yang menjadi indikator perkembangan informasi kerajinan tas di Desa Kadungenep melalui media video profile dimasa mendatang.
DAMPAK STIMULUS-RESPON KONSUMEN TERHADAP MARAKNYA GAYA VISUAL IKLAN FLEXING PRODUK BINOMO BUDI SETIAWAN. Edy Chandra; Maitri Widya Mutiara
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.682 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19622

Abstract

Masyarakat Indonesia di awal tahun 2019 telah perkenalkan dengan berbagai produk investasi digital, salah satunya dikenal dengan brand Binomo. Sejak tahun 2011 Pemerintah Indonesia telah menerbitkan aturan tentang perdagangan produk investasi digital dengan bentuk UU Nomor 11 tahun 2011 mengenai perdagangan berjangka komoditi. Brand Binomo merupakan sebuah produk dalam bentuk platform trading saham dan mata uang asing yang dilakukan oleh broker yang menggunakan sistem binary option. Brand Binomo diperkenalkan dan viral di Indonesia pada awal tahun 2019 dengan diluncurkannya video iklan testimoni “Binomo Budi Setiawan”. Strategi pendekatan testimoni serta, gaya komunikasi pada iklan testimoni “Binomo Budi Setiawan” merupakan sebuah sosok pria kaya raya yang memperlihatkan kesuksesannya (flexing) dalam penggunaan brand Binomo. Iklan testimoni dengan pendekatan flexing sudah merupakan bentuk gaya komunikasi iklan yang sudah lama digunakan dalam pendekatan sebuah iklan produk yang berbasis kepada pencitraan (Image Oriented). Faktanya cukup sukses meraih respon positif dari masyarakat terukur dalam respon dan komentar iklan yang tayang pada media online YouTube. Fakta menarik untuk diungkap dalam penelitian terhadap video iklan Brand Binomo adalah apa dan bagaimana stimulus-respon (maraknya flexing) pada visualisasi iklan Brand Binomo Budi Setiawan dapat disampaikan dengan sukses kepada target sasaran masyarakat Indonesia dan menjadi sebuah ledakan era flexing sebagian besar masyarakat di Indonesia. Metode penelitian yang ditempuh adalah dalam bentuk pengumpulan data berupa pengalian sumber informasi lliteratur berupa jurnal, buku rujukan, dan informasi media massa, serta melakukan observasi digital berupa analisa konten-konten video terkait. Pendekatan paradigma penelitian nonpositivisme Etnografi Virtual, dimana model cara berpikir ini di anggap mewakili respon konsumen yang berada dalam sebuah kumpulan masyarakat di dalam dunia maya. Asumsi dari akhir kesimpulan penelitian ini, diharapkan para konsumen dimasa mendatang dapat lebih cermat dan teliti untuk merespon lebih lanjut bentuk-bentuk iklan investasi.
Studi Visual Information Flows: Infografis Mahasiswa Mata Kuliah Identitas Merek Mariati Mariati; Edy Chandra; Juven Anderson; Yussyca Yussyca; Sheren Juan Angela
IMATYPE: Journal of Graphic Design Studies Vol 1, No 2: August 2022
Publisher : Penerbit Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37312/imatype.v1i2.5886

Abstract

Terlepas dari nilai estetika pada infografis, penelitian ini memfokuskan pada pembahasan visual information flows/alur informasi visual. Secara ringkas, infografis adalah sebuah alat/media informasi yang menggabungkan informasi (teks) dan grafik (data visual). Dari riset yang sudah ada sebelumnya dengan penemuan 12 tipe visual information flows (The 12 VIF) oleh (Lu, et al., 2020), peneliti melakukan studi eksperimen terhadap 265 mahasiswa dengan latar belakang pendidikan berbeda (DKV dan non-DKV) untuk merancang 65 infografis dalam berkelompok. Melalui metode penelitian mixed methods dengan model embedded design, penelitian ini bertujuan mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap visual information flows serta pertimbangannya saat merancang sebuah infografis. Selain analisis 65 karya, peneliti melakukan survei terhadap 114 responden mahasiswa serta wawancara terhadap 5 dosen team teaching untuk mendapatkan korelasi data satu dengan yang lainnya. Hasil menunjukkan bahwa adanya korelasi dengan hasil desain infografis mahasiswa yang mengabaikan visual information flows dan lebih mementingkan estetika yaitu tata letak dan komposisi. Hasil juga menunjukkan bahwa mahasiswa paling banyak menggunakan tipe VIF Portrait dikarenakan terdapat similaritas dengan briefing tugas oleh dosen terkait ukuran bidang A4. 
PERANCANGAN VISUAL PROMOSI PRODUK KULINER ORIENTAL “UNCLE TJIA’S KITCHEN” Edy Chandra; Apriliana Kurnia Putri
VISUAL Vol 18 No 2 (2023)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/vis.v18i2.22269

Abstract

Abstrak— Semasa pandemi covid-19 yang muncul dan mewabah diseluruh dunia termasuk Indonesia. Munculah beberapa aturan pembatasan interaksi diluar ruangan guna menanggulangi penyebaran covid-19, sehingga hal tersebut mempengaruhi hampir seluruh sektor khususnya sektor ekonomi seperti UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah ). Banyak UMKM yang harus menutup usahanya karena pembeli lebih memilih berbelanja secara offline. Contoh salah satu UMKM yang terkena dampak adalah Neighbor Coffee Spot. Namun hal tersebut tidak membuat pemilik berhenti memulai bisnisnya. Pada tahun 2020, dibangun bisnis baru dibidang kuliner didaerah petak enam yang bernama Uncle Tjia’s Kitchen. Mereka menyajikan masakan khas Hakka khususnya perayaan hari raya imlek. Meski menu yang disajikan terbilang unik, kurangnya media promosi yang menarik membuat usaha ini kurang dikenal oleh pembeli sekitar. Perancangan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran pembeli terhadap keunikan produk yang disajikan oleh Uncle Tjia’s Kitchen melalui media promosi yang bersifat informatif dan terstruktur. Metode perancangan yang digunakani: orientasi, analisis, konsep kreatif, serta desain. Media visual promosi utama berupa fotografi produk dengan media pendukung seperti poster, x-banner, spanduk, table tent, table mat, sticker dinding, TV menu board, digital banner, dan sosial media Instagram.
New Ancol Logo Design, Brings the Meaning of “Happiness” or “Disappointment” for Indonesian People Edy Chandra; Maitri Widya Mutiara
IMAGIONARY Vol 1 No 1 (2022): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.308 KB) | DOI: 10.51353/jim.v1i1.679

Abstract

Discussing the brand of a company, of course, it will begin with a face called a logo. Ancol as one of the companies that focuses on local Indonesian tourism has taken a stand to change its image to the community. With one of his efforts to change the visual appearance of the Ancol logo with a new design. Unfortunately, the results of the hard work of Ancol Public Relations failed to win sympathy from the community. Some people expressed their dislike through a response on twitter. It turned out that the impact of the visual change actually received a negative response from most Indonesians who had had experience visiting Ancol before. This is a formulation of a problem that questions how the picture of the negative response of the Indonesian people to the visualization of the new Ancol Logo and the development efforts of Ancol public relations. Through a qualitative research method approach with the form of case studies that are explored through various mass media reports and progress on existing social media. In the discussion, there was a fact of opinion from a practitioner who stated the discrepancy of the change in the use of the originally colored to monotonous shades of blue. The next hope is that ancol public relations can listen and further develop the Ancol logo to a better form.