Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERANCANGAN PROGRAM PERAWATAN YANG EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN DOWNTIME MESIN PADA LUBE OIL BLENDING PLANT (LOBP) (Analyze the Design of an Effective Maintenance Schedule to Decrease Engine Downtime on the Lube Oil Blending Plant) Karina, Rona Malam
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 50, No 3 (2016)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.39 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.50.3.7

Abstract

Maintenance seringkali dihubungkan sebagai akar dari suatu kehandalan (reliability), oleh karena itu, perlu adanya strategi maintenance yang baik untuk meningkatkan reliability dari suatu sistem produksi. Lube Oil Blending Plant (LOBP) Lemigas merupakan instalasi pabrikasi minyak lumas terdiri dari storage tank, premix tank, blending tank, filling machine dengan desain proses manufacturing batch line flow yang belum memiliki jadwal perawatan yang baik. Perancangan penjadwalan maintenance diperlukan untuk mengurangi downtime pada mesin produksi, sehingga tidak mengganggu jadwal produksi. Penjadwalan yang diusulkan adalah preventive maintenance dengan metode age replacement untuk mengidentifikasi pola kerusakan sebagai langkah perbaikan untuk mendapatkan interval preventive maintenance. Penentuan interval waktu penggantian pencegahan dengan menggunakan metode age replacement dapat menghasilkan nilai penurunan downtime sebesar 4.4%, sehingga terjadi penghematan biaya perawatan mesin sebesar 35%.Maintenance is often attributed as the root of a reliability, therefore, the need for a good maintenance strategies to improve the reliability of a production system. Lemigas Lube Oil Blending Plant is a fabrication lubricant installation is composed of storage tanks, premix tanks, blending tanks, filling machine with batch manufacturing process line design flow that does not yet have a good maintenance schedule. The design of maintenance scheduling is required to reduce the downtime on the production machine, so as not to interfere with the production schedule. The proposed scheduling is preventive maintenance with age replacement method to identify patterns of damage as improvement to get preventive maintenance intervals. The determination of preventive replacement time interval by using the method of age replacement can generate value decrease downtime amounting 4.4%, so engine maintenance cost savings 35 %.
PENGARUH PENGGUNAAN ASAM AZELAT SEBAGAI COMPLEXING AGENT DALAM GEMUK LUMAS NABATI Hanifuddin, M; Fibria, Milda; Respatiningsih, Catur Yuliani; Karina, Rona Malam
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 52, No 1 (2018)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.891 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.52.1.93

Abstract

Litium hidroksida (LiOH) sangat umum digunakan sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumas dalam bentuk sabun. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan untuk aplikasi tujuan umum (general purpose) yang suhu operasinya tidak melebihi 130C, dengan nilai dropping point biasanya 180C. Performa gemuk lumas dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan bahan pengompleks ke dalam formulasinya. Beberapa jenis bahan pengompleks yang ditambahkan dalam gemuk lumas diantaranya asam azelat, asam adipat, asam benzoat dan asam salisilat. Dalam penelitian ini, digunakan penambahan asam azelat secara bertahap mulai dari 12,5 gr; 15gr; 17,5gr; 20 gr sebagai substitusi sebagian asam 12-HSA, dengan tujuan untuk mendapatkan gemuk lumas sabun litium kompleks. Penelitian menunjukkan gemuk lumas diperoleh yang diperoleh secara optimum memiliki nilai dropping point sebesar 251OC dan nilai konsistensi sebesar 286 atau masuk dalam kategori NLGI 2. Pada pengujian unjuk kerja didapat nilai scar diameter sebesar 0,37 mm, sehingga dapat disimpulkan bahwa asam azelat bekerja secara sinergis dengan sabun litium sebagai bahan pengompleks dalam gemuk lumas nabati.
FOAMING CAN REDUCE LUBRICATION OF LUBRICANTS SO CAUSING WEAR Karina, Rona Malam; Hanifuddin, M; Wibowo, Setyo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol 41, No 3 (2018)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.492 KB) | DOI: 10.29017/SCOG.41.3.332

Abstract

Foaming on oil has a very undesirable effect which can cause an increase in oxidation by intensive mixture with air, damage to cavitation, and insufficient oil transportation in the lubrication circulation system which can cause poor lubrication. Adding the appropriate antifoam additives is one way to avoidfoaming. To determine the tendency of foaming formation which has an impact on the stability of the performance of lubricating oil, so that there is wear and tear in research in the laboratory by means of; 6 types of lubricating oil taken from the market are tested for viscosity, index viscosity, flash point, pour point and color. As well as to determine the effect of foam formation tested foaming tendency / stability and wear before and after antifoam added from 6 (six) types of lubricated oil obtained from the market. The result after adding antifoam additives, three types (GB, SH, and MH) of six types of lubricated oil were tested, the tendency of foaming and the wear results met the required limits, namely 0/50/0 ml for foaming tendency and maximum 0.5 mm for wear, while for 3 (three) oils, the results are not satisfying the required limits.
Stabilitas Oksidasi Castor Oil Sebagai Minyak Lumas Dasar O Karina, Rona Malam
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 43, No 1 (2009)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.416 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.43.1.124

Abstract

Minyak nabati mempunyai sifat pelumasan yang baik, tetapi stabilitas oksidasinya sangat buruk. Stabilitas oksidasi pada minyak lumas adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh selama pemakaian. Oleh karena itu meningkatkan stabilitas oksidasi adalah teknologi kunci untuk keperluan ini. Dalam penelitian ini digunakan 2 macam cara yaitu pertama dengan penambahan 4 jenis aditif antioksidan yang berbeda yaitu Octadecyl-3-(3,5-di-tert.butyl-4-hydroxyphenyl)-propionate (P), Pentaerythritol Tetrakis (F), Phenyl-alpha-naphthylamines (A) dan Zinc Dialkyldithiophosphate (Zn). Kedua memodifikasi castor oil menjadi produk COME (castor oil methyl ester) dan ECOME (epoxidyzed castor oil methyl ester). Evaluasi stabilitas oksidasi bahan dasar minyak lumas menggunakan metode microoxidation dengan pemanasan 2000C. Kemudian hasilnya dianalisis dengan penentuan bilangan asam, viskositas dan massa deposit, untuk melihat pengaruh penambahan aditif dan perbandingannya terhadap hasil modifikasi castor oil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aromatic amine (A) adalah aditif paling baik di antara 4 jenis aditif anti oksidan lainnya. Penambahan sebesar 1%-berat aditif aromatik amine dapat menahan stabilitas oksidasi sampai 69% nilai kenaikan TAN nya, sedangkan untuk data viskositas dan massa deposit kenaikannya meningkat sampai 50%. Sehingga diperoleh data bahwa efektifitas penambahan 1 %-berat aditif antioksidan A (jenis Aromatic Amine) yangditambahkan ke dalam castor oil dapat meningkatkan stabilitas oksidasi. COME Gliserol (Castor Oil Methyl Ester Glycerol) sebagai hasil modifikasi castor oil dapat menaikkan ketahanan oksidasi sampai + 50 %.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESISI DAN AKURASI DATA HASIL UJI DALAM MENENTUKAN KOMPETENSI LABORATORIUM (The Factor that Affect the Precision and Accuracy of Test Result Data within Determine the Laboratory Compentency Level) Ulfiati, Ratu; Purnami, Tri; Karina, Rona Malam
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 51, No 1 (2017)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.512 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.51.1.15

Abstract

Jaminan mutu hasil pengujian laboratorium yang dapat menentukan kompetensi laboratorium, antara lain dari hasil uji banding antar laboratorium atau uji profesiensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi presisi dan akurasi data hasil uji dalam rangka penjaminan mutu laboratorium. Penelitian ini mengambil kasus penyelenggaraan uji profesiensi pelumas yaitu Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation Proficiency Testing Programme yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Nasional bekerjasama dengan PPPTMGB LEMIGAS pada tahun 2014 dengan parameter uji meliputi Viskositas Kinematik pada 40oC dan 100oC, Viskositas pada Suhu Rendah (Metode CCS), Angka Basa Total, serta Sifat Penguapan (Metode Noack). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa data hasil uji yang tidak memuaskan untuk parameter viskositas 40oC dan 100oC masing-masing adalah 19,51% dan 10.26%, TBN 8,00%, CCS 5,56% dan untuk Sifat Penguapan (Metode Noack) seluruhnya memuaskan. Sedangkan %RSD paling rendah adalah viskositas kinematik pada 40oC sebesar 0,5516 dan %RSD paling tinggi yaitu sifat penguapan metode noack sebesar 7,048. Data hasil uji dengan nilai %RSD kecil mempunyai tingkat presisi dan akurasi yang lebih baik, sehingga kumpulan data tersebut sangat sensitif terhadap perbedaan nilai dan mudah masuk dalam kategori outlier. Faktorfaktor yang mempengaruhi presisi dan akurasi data adalah pemilihan metode uji, kompetensi personil, kalibrasi atau verifikasi alat uji serta penggunaan bahan kimia yang tepat. Presisi dan akurasi data hasil uji menentukan tingkat kompetensi laboratorium, hal ini dapat dicapai apabila sistem manajemen mutu telah diimplementasikan secara efektif dan konsisten.The competence of a laboratory is supported by its quality assurance which is affected, the results of interlaboratory comparisons or profi ciency testing. The objective of this study to determine the factors that affect the precision and accuracy of test result data in the framework of laboratory quality assurance. This study was carried out using the case of lubricants profi ciency testing namely Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation Proficiency Testing Programme organized by the National Accreditation Committee in cooperation with PPPTMGB LEMIGAS in 2014, profi ciency testing parameters include Kinematic Viscosity at 40C and 100C, Viscosity at Low Temperature (CCS Method), Total Base Number (TBN), and Evaporation Loss (Noack Method). The evaluation of the results indicate that the test results which are not satisfactory for the viscosity parameter at 40C and 100C are 19.51% and 10.26% respectively, TBN is 8.00%, CCS is 5.56%, whereas for evaporation loss (Noack Method), all the results are satisfactory. Whereas the lowest %RSD is kinematic viscosity at 40C0.5516 and the highest is evaporation loss (Noack Method) 7.048. The data with lower %RSD have better precision and accuracy level, as a result the aggregate of the data are very sensitive to the value disparity. More over these data are much easier to enter the outlier category. The factors that affect the precision and accuracy data include selection test method, personnel competency, callibration or verifi cation of the equipment, and using appropriate chemical reagent. The precision and accuracy of the data indicating that the laboratory competency level are accessible, if the effectiveness and consistency of quality manajemen system have already implemented.
Penelitian Durabilitas Minyak Lumas Mesin Sepeda Motor Sae 10w-40, Api Sl/Jaso Mb Melalui Uji Jalan Karina, Rona Malam; Hanifuddin, M.; Widodo, Setyo
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 50, No 1 (2016)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.50.1.299

Abstract

Penggunaan minyak lumas yang tepat akan berpengaruh pada kinerja mesin yang baik, sehingga masa pakai mesin kendaraan lebih lama dan meningkatkan efi siensi secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat minyak lumas untuk kendaraan sepeda motor SAE 10W 40, API SL/JASO MB yang memerlukan spesifi kasi khusus dengan kinerja yang optimum, kemudian melakukan uji jalan sampai mencapai jarak tempuh 5000 km. Analisis minyak lumas bekas (used oil) dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja minyak lumas dan pengaruh pemakaiannya terhadap komponen mesin. Hasil analisis menunjukkan bahwa minyak lumas bekas mesin sepeda motor hasil formulasi, hasilnya masih di bawah nilai batas toleransinya, sehingga dapat disimpulkan bahwa durabilitas minyak lumas hasil formulasi ML-F mampu digunakan sampai jarak tempuh 5000 km.
Metode Pengambilan Data Pendukung Konsumsi Minyak Lumas pada Uji Jalan sebagai Unjuk Kerja Minyak Lumas Karina, Rona Malam
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 41, No 2 (2007)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.581 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.41.2.66

Abstract

Rancang bangun mesin yang mensyaratkan penggunaan minyak lumas sesuai dengan API service mesin, kualitas konstruksi mesin, material mesin, kondisi operasi, perawatan mesin, bahan bakar dan kualitas minyak lumas yang dipakai adalah variabel yang mempengaruhi konsumsi minyak lumas, namun demikian yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan uji jalan adalah adanya persiapan dari kendaraan uji yang akan dipakai yaitu verifikasi dan rekondisi mesin kendaraan. Dalam makalah ini disajikan beberapa metode pengambilan konsumsi minyak lumas yang harus dipilih sebelum dilakukan road test, agar pelaksanaan pengambilan percontoh pada ketepatan penambahan minyak lumas atau bahan bakar dapat terukur dan terkoreksi dengan tepat, sehingga konsumsi minyak lumas yang dihasilkan dapat diketahui dengan tepat dan benar.
Pengaruh Pemakaian Minyak Lumas pada Komponen Mesin Diesel Melalui Uji Jalan Karina, Rona Malam; Rulianto, Dimitri
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 41, No 3 (2007)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.337 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.41.3.77

Abstract

Untuk mengetahui penetapan waktu penggantian (drain interval) yang paling efektif dan ekonomis, serta untuk menganalisis problem gangguan serius dan kerusakan pada mesin kendaraan perlu dilakukan uji jalan dengan cara menganalisis karakteristik fisika-kimia minyak lumas baru dan minyak lumas bekas serta rating terhadap komponen mesin. Pada makalah ini disajikan hasil analisis rating terhadap komponen kendaraan mesin diesel yang dipakai pada uji jalan setelah menempuh jarak 20.000 kilometer. Penelitian ini dilakukan dengan cara: merekondisikan mesin dengan mengganti beberapa komponen utama mesin dan melakukan penyetelan sesuai spesifikasi yang direkomendasikan pabrik pembuatnya; melakukan running-in sejauh + 1000 km; dan melakukan uji jalan dengan target pelaksanaan mencapai jarak tempuh 20.000 km, yang dilakukan terhadap 4 percontoh minyak lumas mesin diesel dengan 6 kendaraan uji dan kondisi operasi normal 300 km per hari meliputi route dalam dan luar kota. Berdasarkan hasil evaluasi rating beberapa komponen mesin yang terdapat pada 6 (enam) kendaraan uji, bahwa 4 (empat) jenis minyak lumas mesin diesel SAE 15W40, API CH-4 yang digunakan dapat digunakan sampai jarak 20.000 km.
Kompatibilitas Campuran Minyak Lumas Dasar Jenis Mineral dengan Minyak Nabati sebagai Minyak Lumas Dasar Pelumas Mesin Kendaraan Bermotor Karina, Rona Malam; Yuliani, Catur
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 44, No 3 (2010)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.44.3.172

Abstract

Minyak lumas sangat berperan dalam dunia industri automotif. Saat ini kebutuhan akan minyak lumas meningkat dalam tingkat konsumsi maupun persyaratan teknis seiring dengan meningkatnya jumlah pemakai minyak lumas dan persyaratan yang dibutuhkan oleh mesin kendaraan bermotor. Minyak jarak yang diperoleh dari Ricinus communis telah lama digunakan sebagai bahan pengganti minyak lumas dasar mineral karena minyak jarak memiliki karakteristik (termasuk biodegradasi) sangat baik dibanding minyak lumas dasar lain. Pencampuran minyak jarak dengan minyak lumas sintetik dan minyak lumas dasar mineral diharapkan dapat meningkatkan kualitas minyak lumas dasar, di mana karakteristik minyak lumas dasar mineral telah diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan cara mencampur minyak lumas dasar sintetik dan minyak lumas dasar mineral dengan minyak nabati agar kualitas minyak lumas dasar campuran dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompatibilitas melalui uji karakteristik fisika-kimia dan uji semi unjuk kerja dari campuran minyak nabati hasil sintesis dan minyak lumas dasar mineral. Penelitian ini menggunakan tiga macam minyak lumas dasar, yaitu dua minyak lumas dasar mineral jenis high viscosity index dan satu minyak lumas dasar sintetik. Pecampuran dilakukan berdasarkan perbandingan % (w/w) minyak nabati hasil sintesis terhadap minyak mineral. Konsentrasi minyak nabati hasil sintesis yang dibuat pada percobaan ini, yaitu 0%, 4%, 8%, 12%, serta 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran minyak nabati hasil sintesis ke dalam base oil jenis mineral dapat memperbaiki 3 karakteristik base oil mineral tersebut , yaitu total acid number (TAN) , indeks viskositas, dan ketahanan terhadap keausan. Namun dilihat dari kelarutan, kedua campuran antara minyak nabati dan minyak mineral tidak dapat larut dengan baik karena perbedaan kepolarannya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan kompatibilitas yang sempurna sehingga perlu ditambahkan aditif emusifier.
Fluida Incompressible sebagai Penyalur Tenaga dalam Sistem Hidrolik Tertutup Karina, Rona Malam
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 45, No 2 (2011)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.45.2.696

Abstract

Fluida incompressible adalah cairan yang penggunaannya sebagai penyalur tenaga dalam sistemhidrolik karena sifatnya dalam sistem tertutup seperti dalam sistem bejana berhubungan, yangdapat juga disebut minyak rem. Kerja sistem rem dari master silinder ke piston untuk mentransferenergi mekanis dapat menghasilkan panas akibat gesekan antara minyak rem dengan permukaansalurannya. Kondisi tersebut menyebabkan minyak rem harus memiliki spesifikasi khususberkaitan dengan perubahan suhu, yaitu titik didih dan sifatnya yang tidak berubah drastis padasuhu tinggi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan formula minyak rem DOT 3 untuk kendaraanbermotor menggunakan bahan dasar dan pelarut kimia dengan perbandingan komposisi ± 20%dan ± 80%, serta ditambahkan sedikit aditif. Hasil yang diperoleh dari analisis karakteristik fisikakimia serta semi unjuk kerjanya menunjukkan bahwa dari empat formula yang dirancang terdapatsatu formula yang hasil analisisnya memenuhi syarat spesifikasi minyak rem DOT 3, yaitu formulaFMR 4. Namun, kualitas yang sebenarnya dapat dilihat dalam uji performa apabila diaplikasikanpada sistem pengereman kendaraan bermotor.