Sutarmanto .
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN, Pontianak

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD Dewi, Siti Ara; ., Fadillah; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2016): Februari 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.388 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan motorik kasar melalui pembelajaran kegiatan tari pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Taman Pena Kabupaten Kubu Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa PAUD Taman Pena yang berjumlah 10 orang. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah PAUD Taman Pena Kabupaten Kubu Raya. Perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatan motorik kasar melalui pembelajaran kegiatan tari pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Taman Pena Kabupaten Kubu Raya dapat dikategorikan baik. Berdasarkan analisis perbandingan data pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan motorik kasar melalui pembelajaran kegiatan tari di PAUD Taman Pena Kabupaten Kubu Raya, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan tersebut diperoleh karena perilaku anak yang sangat baik dalam tarian dengan  pembelajaran kegiatan tari.   Kata Kunci: peningkatan, motorik kasar, kegiatan tari Abstract: This research aims to improve gross motor activities through dance activity in children aged 5-6 years in early childhood education programs of Taman Pena, Kubu Raya district. The research method used is descriptive method. The research subjects were students in early childhood education programs of Taman Pena which amounts to 10 students. A site used as a place of research is early childhood education programs of Taman Pena, Kubu Raya district.  Lesson planning and implementation of learning to improve gross motor skillsthrough teaching dance to children aged 5-6 years in early childhood education programs of Taman Pena Kubu Raya dictrict can be categorized as either. Based on a comparative analysis of cycle 1 and cycle 2 can be seen that an increase in gross motor skills through learning dance activity in early childhood education programs of Taman Pena Kubu Raya district, so the researchers concluded that the increase is obtained due to the excellent behavior of children with learning activities in the dance. Keywords: enchancement, rough motoric, dance activity
PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF DI TAMAN KANAK-KANAK IDHATA II KABUPATEN KETAPANG Samsinar, .; ., Yuline; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2016): JANUARI 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.927 KB)

Abstract

   Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi kemampuan kognitif masih rendah antara lain: anak belum dapat mengelompokkan kertas warna, anak belum dapat menyebutkan warna dari kertas warna, anak belum dapat melompati kertas warna. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah guru 1 orang dan anak 20 orang. Berdasarkan hasil penelitian, ditarik suatu kesimpulan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru antara lain: a) merumuskan tujuan, b) mengembangkan dan mengorganisasikan materi media, c) merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, d) menercanakan penelolaan kelas, e) merencanakan prosedur alat penilaian. 2) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai berikut: a) Melakukan pijakan lingkungan, b) Melakukan pijakan sebelum main, c) Pijakan saat main, d) Pijakan setelah main. 3) Peningkatan perkembangan kognitif anak sebagai berikut: a) Anak mengelompokkan kertas warna sebesar 73,3%. b) Anak menyebutkan warna dari kertas warna sebesar 80%. c) Anak melompati kertas warna sebesar 73,3%.   Kata kunci: perkembangan kognitif, Taman Kanak-kanak    1 Abstract: This research is motivated cognitive ability is still low among others: the children can not classify the color paper, the children can not mention the color of the paper color, the children can not jump over color paper. This research is a form of action research with descriptive method. The subjects were teachers one person and children 20. Based on research results, be concluded that: 1) Planning of learning that teachers include: a) formulating objectives, b) develop and organize the material medium, c) planning scenario learning activities, d) menercanakan penelolaan class, e) planning procedures tool assessment. 2) Implementation of the learning that teachers do as follows: a) Conduct environmental footing, b) Conduct a foothold before the play, c) Stepping while playing, d) Footing after play. 3) Improved cognitive development of children as follows: a) Children of color paper classifies 73.3%. b) Children mention the color of the color paper by 80%. c) Children jumping over 73.3% of colored paper.   Keywords: cognitive development, kindergarten
PENGENALAN DOA-DOA PENDEK MELALUI VIDEO ANIMASI UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN Muriana, .; ., Marmawi R; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.514 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Sedangkan media yang digunakan adalah video animasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengenalan doa-doa pendek melalui vodeo animasi untuk anak usia 3-4 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah anak yang berjumlah 10 orang, yang terdiri 3 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Lokasi penelitian ini adalah TPA Taman Pena Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis data, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa melalui vedio animasi dapat mengenalkan doa-doa pendek dengan mudah pada anak usia 3-4 Tahun. Kesimpulan umum tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:1) Perencanaan pembelajaran sudah direncanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi guru oleh teman sejawat, guru sudah menentukan tema, indikator hasil belajar serta mengorganisasikan materi, alat dan media, guru menyusun rencana kegiatan dan guru membuat lembar penilaian; 2) Pelaksanaan pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. 3) Respon anak sangat baik dalam kegiatan ini. Hal ini ditandai anak senang saat melakukan kegiatan dan anak fokus pada saat kegiatan dilaksanakan. Kata Kunci: Pengenalan doa-doa pendek, video animasi. Abstract: This study uses classroom action research. While the media used is the video animation. The purpose of this study to find out the introduction of short prayers through vodeo animation for children aged 3-4 years. Subjects in this study were children who were 10 people, including three boys and seven girls. The location of this research are Landfill Park Pena Kubu Raya. Based on the research that has been done and the results of data analysis, it can generally be concluded that through vedio animations can introduce short prayers easily in children aged 3-4 years. The general conclusion that can be described as follows: 1) Planning of learning has been well planned. It can be seen from the observation of teachers by peers, teachers have determined theme, indicators of learning outcomes and organizing materials, tools and media, teachers plan activities and teachers make the assessment sheet; 2) The study has been carried out properly. 3) The response was very good child in this activity. This marked a happy childhood and a child while doing activities focus on when the project is implemented. Keyword : The introduction of short prayers, video animation.
Serlly Jumenika Velaria, Sri Lestari, Sutarmanto Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak Email: ancax39zvela@yahoo.com Velaria, Serlly Jumenika; Lestari, Sri; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 12 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.178 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pembinaan yang dilakukan kepala TK terhadap disiplin guru dalam perencanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak Kanisius Pontianak Utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode diskriptif pedekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan: (1) Kepala Taman Kanak-kanak memberikan arahan dan penjelasan kepada guru di Taman Kanak-kanak Kanisius Pontianak Utara tentang penyusunan PROTA, PROMES, RKM dan RKH, (2) setiap guru wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RKH, Kepala Taman Kanak-kanak meninjau, memantau, dan memberikan penilaian terhadap kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya, (3) Kepala Taman Kanak-kanak Kanisius Pontianak Utara memberikan himbauan, bimbingan dan penghargaan kepada guru mengenai evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan (4)Teknik pembinaan yang dilakukan kepala TK Kanisius Pontianak Utara melalui beberapa kegiatan seperti seminar, KKG, kunjungan kelas, dan pertemuan pribadi. Kata kunci : Pembinaan Kepala TK, Disiplin Guru TK Abstract: The purpose of this study is to describe the coaching is done on the kindergarten head teacher discipline in planning learning in kindergarten Canisius North Pontianak. The research method used is descriptive method qualitative approach. Based on the results, it can be concluded as follows: (1) The head of kindergarten provides guidance and explanation to teachers in kindergarten Canisius North Pontianak on the preparation of PROTA, PROMES, RKM and RKH, (2) every teacher is required to conduct learning in accordance with RKH, head of kindergarten review, monitor, and provide an assessment of the teacher's performance in carrying out its duties, (3) the Head of kindergarten Canisius North Pontianak provide an appeal, guidance and appreciation to teachers regarding the evaluation of learning that have been implemented, and (4) did the head coaching technique Canisius North Pontianak kindergarten through several activities such as seminars, KKG, classroom visits, and personal meetings expected to make a schedule for teachers to follow the discipline of coaching activities. Keywords: Guidance Head of kindergarten, kindergarten teacher Discipline
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Endolia, Kornelia; ., Fadillah; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 12 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.267 KB)

Abstract

Abstrak: Perkembangan mengungkapkan bahasa anak usia 5-6 tahun yaitu menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, menyebutkan kelompok gambar yang  memiliki bunyi yang sama, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi lisan melalui metode bermain peran  pada anak usia 5-6 tahun di TK Gembala Baik Kecamatan Pontianak Selatan. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian yakni anak yang berjumlah 20 anak usia 5-6 tahun. Peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan melalui metode bermain peran dapat diketegorikan berkembang sangat baik yakni: anak dapat mengeksperesikan komunikasi sesuai dengan perannya, dan anak dapat mentaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. Kata Kunci: Berkomunikasi Lisan, Bermain Peran     Abstract: Development of language reveals that children aged 5-6 years to answer more complex questions, mentioning groups of images that have the same sound, communicate orally, vocabulary, and recognize symbols in preparation foe reading, writing, and arithmetic. This research aims to improve oral communication skills through methods play a role in children aged 5-6 years in kindergarten Good Shepherd Southern District of Pontianak . This research is a form of action research with descriptive method . Research subjects that children who are 20 children aged 5-6 years . Improvement of oral communication skills through role-playing method can be developed very well diketegorikan namely : the child can express his communication in accordance with its role , and the child can obey the rules applicable in a game . Keyword: Verbal Communication, Role Playing
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Indarini, Diah; ., Marmawi R; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2015): Pebruari 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sains melalui pembelajaran kontekstual pada anak usia 5-6 tahun  di PAUD Gemilang Pontianak. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas  dengan metode deskriptif. Dari kegiatan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sains melalui pembelajaran kontekstual memperoleh nilai 3,7 dengan kategori sangat baik. Perencanaan yang telah dilakukan guru adalah: menentukan tema, TPP, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, hasil belajar, dan langkah-langkah pembelajaran, pengorganisasian kegiatan, merencanakan penilaian, dan RKH 2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sains melalui pembelajaran kontekstual memperoleh nilai 3,85 dengan kategori sangat baik 3) Dari hasil observasi penilaian anak, melalui pembelajaran kontekstual  terdapat peningkatan 80% terhadap kemampuan sains pada anak. Kata Kunci  : Peningkatan kemampuan sains, Pembelajaran Kontekstual Abstract: The purpose of this research is to improve the ability of science through contextual learning in children aged 5-6 years in early childhood Gemilang Pontianak. This research is a form of action research with descriptive method. Of research activities obtained the following results: 1) Planning to improve science learning through contextual learning gain value of 3.7 with very good category. Planning is a teacher who has done: determine the theme, TPP, basic competencies, indicators, learning objectives, learning outcomes, and learning steps, organizing activities, assessment plan, and RKH 2) Implementation to improve science learning through contextual learning gain value 3.85 with a very good category 3) From the observation of the child assessment, through contextual learning there is an increase of 80% in the ability of science to children. Keyword : Increasing the capability of science, Contextual Learning
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK MENJADI TIDAK MANDIRI PADA USIA 5-6 TAHUN DI RAUDATUL ATHFAL BABUSSALAM Salina, Eva; Thamrin, M.; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 6 (2014): Juni 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor internal, faktor eksternal dan faktor paling berpengaruh yang menyebabkan anak menjadi tidak mandiri pada usia 5-6 tahun di Raudatul Athfal Babussalam Pontianak Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 3 guru, 3 anak usia 5-6 tahun yang tidak mandiri dan 3 orang tua anak tidak mandiri. Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor internal yaitu dari emosi dan intelektual tidak menyebabkan anak menjadi tidak mandiri. Faktor eksternal yang menyebabkan anak menjadi tidak mandiri adalah  pola asuh orang tua dan status ekonomi keluarga. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh yang menyebabkan anak menjadi tidak mandiri adalah faktor dari luar diri anak yaitu pola asuh orang tua yang overprotektif.   Kata Kunci : Anak Tidak Mandiri, Faktor internal, Faktor Eksternal. Abstract: This study aimed to describe the internal factors, external factors and most influential factors that cause children to become dependent at the age of 5-6 years in Raudatul Babussalam RA North Pontianak. The method used is descriptive method with qualitative approach. The sample was 3 teachers, 3 children aged 5-6 years who are dependent, and 3 parents’s dependent children. The results of the data analysis showed that the internal factors of emotional and intellectual that does not cause the children becomes dependent. External factors that cause children to be dependent is parenting parents and family economic status. While the most influential factors that cause children to be dependent is external factors, namely children parenting parents were overprotective. Keywords: Dependent Children, Internal Factors, External Factors.
ANALISIS PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK Rosari, Reni; Syukri, M.; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2015): Pebruari 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta hambatan yang dihadapi guru dalam pembelajaran mengembangkan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun di TK Bina Empat Lima II Pontianak Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftip dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 2 orang guru yaitu guru kelas dan guru pendamping serta anak kelompok B2. Dari hasil penelitian bahwa pembelajaran pengembangan motorik halus guru cenderung mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009 dan sudah diterapkan dengan baik. Dalam pembelajaran pengembangan motorik halus pada anak guru menggunakan metode dan media. Metode yang digunakan guru adalah metode tanya jawab, metode ceramah, metode pemberian tugas dan metode praktek langsung. Selain metode guru juga menggunakan media, media yang digunakan guru yaitu media yang dibuat sendiri atau sudah disediakan di TK. Selain itu juga hambatan yang dihadapi oleh guru yaitu pada minggu dan bulan pertama tahun ajaran anak belum mampu mengikuti kegiatan pembelajaran serta anak belum mempunyai pengalaman belajar di kelas B kelompok usia 5-6 tahun.   Kata kunci: Pembelajaran, Pengembangan, Motorik Halus. Abstract: This study aimed to describe the planning, implementation, evaluation, as well as the barriers faced by teachers in learning to develop fine motor skills in children aged 5-6 years in kindergarten Bina Four Five II Pontianak West. This study uses a qualitative approach deskriftip research. The subjects were 2 teachers, classroom teachers and assistant teachers and children in group B2. From the research that learning fine motor development of teachers tend to refer to Permendiknas 58 in 2009 and has been implemented well. In learning fine motor development in children of teachers using methods and media. The method used by the teacher is a question and answer method, the lecture method, the method of administration tasks and methods of direct practice. In addition to the methods teachers use the media, the media used is a media teacher made or already provided in kindergarten. In addition, weeks and months of the school year children to follow the learning activities as well as the child has not had the experience of learning in class B age group of 5-6 years. Keywords: Learning, Development, Fine motor skills.
PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKAL-MUMTAZ PONTIANAK KOTA Yulanda, Riska; Astuti, Indri; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 10 (2013): Oktober 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peranan guru dalam mengembangkan perilaku kemandirian pada anak usia 5-6 tahun di TK Al- Mumtaz Pontianak Kota. metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan subjek penelitian adalah guru dan anak TK Al-Mumtaz Pontianak Kota. Dalam pembuatan perencanaan pembelajaran guru menggunakan pedoman pada Permen No 58 tahun 2009 dan menggunakan kurikulum terintegrasi yang merupakan keterpaduan antara kurikulum nasional dan kurikulum yang dirancang sendiri dengan berciri khas pada keterpaduan nilai-nilai islam pada bidang pengembangannya. Metode yang digunakan guru dalam mengambangkan perilaku kemandirian pada anak guru menerapkan metode pembiasaan dan metode keteladanan. Penggunaan media yang digunakan guru dalam mengambangkan perilaku kemandirian pada anak yaitu guru menggunakan media sentra yang telah ditentukan dari sekolah. Perilaku yang ditunjukananak B3 anak sudah bias mandiri. Hambatan yang ditemui hanya diawal anak masuk sekolah. Kata kunci : Peranan guru, mengembangkan perilaku mandiri, anak usia dini Abstract: This study aimed to describe the role of teachers in developing independence behavior in children aged 5-6 years in kindergarten Al - Mumtaz Pontianak City. research method used was qualitative research subject is the teacher and kindergarten children Al - Mumtaz Pontianak City. In making lesson plans teachers use the guidelines in Regulation No. 58 of 2009 and uses an integrated curriculum that is the integration of the national curriculum and the curriculum itself with distinctively designed the integration of Islamic values ??in the field of development. The method used in the floating teacher autonomy behavior in children and teachers use methods habituation exemplary method. Teachers' use of media used in floating the independence of behavior in children that teachers are using media centers that have been determined from the school. B3 child behavior indicated the child is able to be independent. Obstacles encountered only at the beginning of school children. Keywords : The role of the teacher, develop independent behavior, early childhood.
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK DI TK GEMILANG PONTIANAK KOTA Rahmawati, Desi; Ali, Muhamad; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 9 (2014): September 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, pendekatan, serta evaluasi guru dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan di TK Gemilang Pontianak Kota. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan yang dilakukan guru cukup baik, guru menyiapkan RKH satu hari sebelum pembelajaran, menyiapkan kelas dan media sesuai dengan tema yang akan dipelajari. Hal ini terlihat hanya sekali guru mengajak anak untuk mengingat kegiatan belajar pada hari sebelumnya, melakukan apersepsi serta menginformasikan tema pada hari itu. Pelaksanaan pembelajarannya pun guru lebih dominan menggunakan papan tulis dan buku tugas dibanding dengan media lainnya. Guru tidak menggunakan pendekatan yang berpusat pada anak, hanya melakukan rolling/tukar posisi duduk anak dalam 2 minggu sekali. Kemudian pada saat evaluasi, terlihat beberapa kali saja guru melakukan tanya jawab pada anak kegiatan apa yang sudah dilakukan dalam satu hari pembelajaran dan guru tidak pernah menginformasikan kegiatan belajar untuk esok harinya pada anak-anak. Kata Kunci : Strategi guru, Kemampuan Membaca Permulaan, Anak usia dini  Abstract: This study aimed to describe the planning, implementation, approach and evaluation of teacher’s in improving the beginning of reading skills at TK Gemilang Pontianak Kota. This study used a descriptive research method with qualitative approach. Result of data analysis showed that the planning is done well enough by teachers, teachers prepare RKH one day before study, to prepare the classroom  and media according to the themes that will be studied. It is seen that only once the teacher invites the childrens to remember the learning activities on the previous day, did apperception and inform the theme of the day. Even at the implementation of learning the teachers more dominant uses a blackboard and book task than using other media. Teacher does not use centered approach in children, only to exchange the child sitting every two weeks. Then at the time of the evaluation, the teacher only seeb a few times do question and answer on children of what activities is already done in one day learning and teacher never inform the child about next day learning activities. Key words: teacher strategy, beginning reading skills, early childhood