Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGAWASAN OLEH SATKER PSDKP TANJUNG BALAI KARIMUN TERHADAP KAPAL DI BAWAH 5 GT YANG BEROPERASI DI PERAIRAN TANJUNG BALAI KARIMUN Muhammad Zaki Prawira; Mey Krisselni Sitompul; Nisha Desfi Arianti; Rizki Baasithu
JURNAL JALASENA Vol 3 No 1 (2021): AGUSTUS 2021
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/jalasena.v3i1.550

Abstract

Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tanjung Balai Karimun tetap mengawasi kapal ikan dibawah 5 GT berupa pengawasan langsung agar tidak terjadi penyalahgunaan alat tangkap berjenis trawl, karena alat tangkap berjenis trawl ini merupakan alat tangkap yang sering digunakan oleh kapal kecil untuk menangkap ikan, jenis alat tangkap ini bisa merusak biota laut. Pengawasan yang dilakukan oleh SATKER PSDKP Tanjung Balai Karimun biasanya dilakukan sebulan hanya dua kali saja, dan waktu pengawasanya bersifat rahasia agar tidak diketahui oleh pemilik kapal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pengawasan oleh SATKER PSDKP Tanjung Balai Karimun terhadap kapal di bawah 5 GT yang beroperasi di perairan Tanjung Balai Karimun. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode Kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi serta menggunakan sumber data primer dan sekunder, sedangkan analisis data dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1). Dalam menjalankan tugasnya, Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan menerapkan dua pengawasan yaitu pengawasa berupa Surat Laik Operasi (SLO) dan pengawasan langsung berupa patroli. 2). Kapal dibawah 5 GT diawasi dengan pengawasan berupa patroli langsung oleh Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Patroli dilakukan sebanyak dua kali dalam satu bulan. 3). Dalam melakukan pengawasan masih kedapatan pelanggaran alat tangkap, berjenis trawl yaitu alat tangkap terlarang yang digunakan kapal dibawah 5 GT dalam menangkp ikan. 4). Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan memberikan edukasi awal terhadap pemilik kapal yang melakukan pelanngaran, dan akan menindak lanjuti apabila kedapatan kedua kali apabila melakukan pelanggaran.
METODE KOMPREHENSIF PEMASANGAN CABLE LADDER PADA RUANG AKOMODASI PROJECT DRILLSHIP “DEEP WATER TITAN” DI PT. KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD Abdul Qayyum Redha; Fajar Tyas Adi; Muhammad Zaki Prawira
JURNAL JALASENA Vol 1 No 2 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.681 KB) | DOI: 10.51742/jalasena.v1i2.96

Abstract

Peralatan penunjang sistem kelistrikan seperti cable ladder merupakan peralatan yang biasanya digunakan untuk mengikat dan menunjang instalasi pengkabelan seperti kabel listrik, kabel data, kabel telepon dan pengkabelan lainnya. Kabel ladder adalah perlengkapan yang digunakan untuk jalur pemasangan kabel listrik agar aman dan terlihat lebih rapi. Kabel ladder merupakan sebuah sistem managemen saluran kabel untuk mendukung konstruksi instalasi kabel listrik berisolasi yang digunakan untuk distribusi listrik dan distribusi komunikasi. Instalasi pada kabel ini sangat penting karena menentukan level ketinggian pemasangan kabel. Instalasi pada kabel ini membuat dan mempermudah pengaturan ketinggian, penahan dan support lainnya pada pemasangan kabel. Instalasi kabel ladder akan mempengaruhi terhadap jumlah kabel atau arus yang melewatinya.
MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DAN PEMASANGAN PIPA BERBAHAN CPVC DI PT. KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD Muhammad Septyan Herido; Trisno Susilo; Alyuan Dasira; Andrew Pradana Putra; Muhammad Zaki Prawira
JURNAL JALASENA Vol 1 No 2 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.036 KB) | DOI: 10.51742/jalasena.v1i2.99

Abstract

Karimun Sembawang Shipyard merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa perbaikan kapal (ship repair) dan bangunan baru (ship new building). Untuk efektivitas produksi perusahaan dan mencapai target yang telah disepakati oleh pihak pemilik kapal (owner) dan pihak penyedia jasa pembuatan kapal diperlukan perencanaan teknis produksi yang tepat. Sistem perpipaan merupakan salahsatu komponen pendukung operasional pada kapal yang sangat penting, pada proses produksinya dengan material yang terbatas metode fabrikasi dan pemasangan pipa CPVC berdasarkan pembagian per paket sistem (test package) harus lebih diprioritaskan agar dapat mencapai efisiensi pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat dan mempermudah proses line check dibandingkan dengan teknis produksi berdasarkan semua sistem karena membutuhkan waktu produksi yang lebih lama.
MENENTUKAN PENEMPATAN POSISI PALING TEPAT DALAM PROSES PEMUATAN (LOADING) BLOCK-BLOCK KAPAL KEATAS TONGKANG DALAM PROSES PENGIRIMAN (SHIPMENT) DI PT KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD Trisno Susilo; Herlinawati Herlina wati; Alyuan Dasira; Andrew Pradana Putra; Muhammad Zaki Prawira
JURNAL JALASENA Vol 1 No 1 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.715 KB) | DOI: 10.51742/jalasena.v1i1.7

Abstract

Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana jauh lebih luas lautannya dari pada daratan maka sudah merupakan hal yang wajar pembangunan dan pengaturan transportasi laut perlu mendapat perhatian yang besar, sehingga mendukung kelancaran angkutan laut yang salah satunya kegiatan pemuatan block-block kapal. Kegiatan pemuatan block-block kapal adalah kegiatan yang dapat mendukung kelancaran dalam mode transportasi dari pelabuhan PT. Karimun Sembawang Shipyard ke pelabuhan lainnya yang ada di Singapura. Agar proyek pembangunan kapal dapat berjalan sesuai rencana maka kegiatan pemuatan block-block kapal ke kapal tongkang mempuyai kedudukan yang sangat penting. Proses pemuatan tak lepas dari posisi penempatan titik berat dari block –block kapal yang akan di muat pada tongkang yaitu Center of Gravity dan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui posisi pemuatan blok-blok kapal yang paling tepat diatas tongkang yang dilakukan menggunakan tongkang Ellite Progress I/II yang berbeda posisi pada proses pengiriman. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa posisi dengan Center of Gravity paling tepat terbilang dapat membantu dalam segi keamanan dan kestabilan kapal tongkang dalam pengiriman juga posisi seimbang tongkang yang diinginkan dengan keadaan trim yang lebih terangkat kebelakang agar mempermudah penarikan tali dengan tug boat dan juga heel atau kemiringan yang seimbang dari sisi kiri dan kanan tongkang untuk menjaga keseimbangan yang baik selama perjalanan pengiriman.
ANALISA TEGANGAN DAN DEFORMASI TERHADAP PENGARUH VARIASI SUDUT KEMIRINGAN V BEVEL PADA PROSES PENGELASAN STAINLESS STEEL BUTT JOINT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Zakwan Hilmy; Muhammad Zaki Prawira; Alyuan Dasira; Andrew Pradana Putra
JURNAL MARITIM Vol 4 No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v4i1.658

Abstract

Baja merupakan material yang sering digunakan dalam proses fabrikasi kapal. Dalam proses pembangunannya, material baja akan ditreatmen sedemikian rupa agar tersambung dengan struktur lain. Proses penyambungan ini disebut pengelasan dimana terdapat perlakuan panas pada base metal (baja) menggunakan/tidak menggunakan filler (logam pengisi). Hal tersebut tentunya akan membuat hasil pengelasan memiliki resiko terjadinya tegangan dan deformasi. Salah satu treatment yang dilakukan sebelum pengelasan adalah proses pembuatan bevel. Bevel dibuat sebagai jalur las untuk selanjutnya diisi oleh logam pengisi. Pada penelitian ini dilakukan analisa menggunakan metode elemen hingga pada hasil pengelasan dengan variasi bevel untuk melihat deformasi dan tegangan pada hasil sambungan. Adapun variasi yang digunakan adalah 5, 15, 30, 45, 60 (dalam derajat per single bevel). Hasil dari simulasi menunjukan bahwa besar dari sudut kemiringan bevel mempengaruhi fenomena-fenomena pengelasan seperti normal stress,deformasi, equivalen stress, distribusi suhu, dan directional heat flux.dimana niilai tegangan (normal stress dan equivalen) yang dihasilkan pengelasan dengan sudut kemiringan bevel 5 derajat. Sedangkan dengan menggunakan sudut kemiringan 60 derajat tegangan yang dihasilkan adalah yang terkecil. Selain itu semakin luas area bevel yang digunakan pada proses pengelasan maka distribusi panas terkecil yang diterima oleh base metal maka semakin kecil. Dan semakin menjauhi WCL maka distrubusi panas akan semakin turun.. Pada directional heat flux yang emrupakan jumlah energi yang dihasilkan dari masukan panas pengelasan tertinggi dihasilkan oleh pengelasan dengan sudut kemiringan bevel 30 derajat.
ANALISA FINITE ELEMENT METHOD (FEM) UJI BEBAN PADA MEJA POLYETHYLENE Muhammad Fazly Arliansyah; Saputra saputra; Rahman Rahman; Widi Suyudi Ashari; Muhammad Zaki Prawira; Alyuan Dasira
JURNAL JALASENA Vol 4 No 2 (2023): FEBRUARI 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/jalasena.v4i2.877

Abstract

FEM is an overall method based on an approach using numerical analysis. In this method, the structure to be analyzed is discretized into small elements (finite elements) which are connected to each other by nodal points (discrete points). The use of FEM analysis is also commonly used with the ANSYS workbench application. The use of the table is often found in everyday life. In this study, we will test the strength of a table made of polyethylene against a load of 5000N which will be applied to the surface of the table. The results to be taken from this study are the results of the deformation and equivalent stress of the table surface. After carrying out a load test of the size of the table using the ANSYS workbench software, the maximum deformation result for the table surface is 0.0086057 or 0.008 x 1000 = 8cm. Meanwhile, the equivalent stress result was 6.99 Pascals.