Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

RANCANG BANGUN INTEGRASI APLIKASI PUBLIC ADDRESS SYSTEM TEXT TO SPEECH DAN FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM BERBASIS WIRELESS GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN JASA INFORMASI DI BANDAR UDARA HALIM PERDANA KUSUM Daniel Merkuri Lengkong; Muhammad Wildan; Toni
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol 12 No 1 (2019): Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi
Publisher : Politeknik Penerbangan Indonesia Curug

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.566 KB)

Abstract

The design of this application program is intended to facilitate users of flight services at airports to obtain information contents in a variety of languages (Indonesian, English, Chinese, Arabic) without any misinterpretation of meaning caused by intonation or accent lacking information officers true, besides that it is also to ease the workload of information officers in carrying out their work in operating or using Public Address System (PAS) and Flight Information Display System (FIDS) as a tool that serves to provide flight information to flight service users.
PENAMBAHAN LUMPUR AKTIF DALAM PROSES TERBENTUKNYA BIOGAS DARI LIMBAH CAIR HOME INDUSTRY TEMPE DI SURABAYA TAHUN 2017 Muhammad Wildan; Darjati .; Sukiran Al-Jauhari
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 15, No 2 (2017): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v15i2.674

Abstract

Limbah industri tempe tidak banyak dimanfaatkan oleh industri itu sendiri, khususnya limbah cair dari pengolahan tempe. Limbah cair tempe tersebut banyak mengandung bahan organik. Limbah cair tempe dapat dimanfaatkan sebagai energi yang ramah lingkungan yaitu biogas. Bahan baku biogas adalah bahan organik yang terdapat pada limbah cair tempe. Proses pembentukan biogas dengan cara anerob dimana membutuhkan waktu lama. Lumpur aktif dapat dijadikan starter pada pembuatan biogas. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui penambahan lumpur aktif pada limbah cair tempe untuk membantu proses terbentuknya biogas.Penelitian ini merupakan penelitian Pra-eksperimen dengan desain penelitian After Only Design. Terdapat 4 perlakuan limbah cair tempe dengan konsetrasi lumpur aktif 10%, 30%, 50%, dan 0%. Kondisi yang diamati selama proses pembentukan biogas yaitu temperatur dan pH. Hasil akhir yang diamati adalah perbedaan kadar gas methan dan lama nyala api dengan 4 perlakuan. Analisis data yang digunakan adalah one way Anova.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gas methan perlakuan 0 tanpa penambahan lumpur aktif 14,09%, perlakuan 1 dengan konsentrasi lumpur aktif 10% sebesar 29,29%, perlakuan 2 dengan konsentrasi lumpur aktif 30% sebesar 48,20%, perlakuan 3 dengan konsentrasi lumpur aktif 50% sebesar 61,09%. Sedangkan hasil nyala api didapat perlakuan 0, 1, 2, dan 3 adalah 3; 31,5; 37,16; dan 41 detik.Disimpulkan kandungan gas methan yang memenuhi syarat sebagai  biogas pada limbah cair tempe dengan penambahan lumpur aktif dengan konsentrasi 50% sebesar 61,09% serta memiliki nyala api terlama dengan rata-rata 41 detik. Limbah cair tempe dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan baku pembuatan biogas. Kata kunci : Limbah cair tempe, Lumpur aktif, Gas methan
Kajian Sustainable Material Bambu, Batu, Ijuk dan Kayu pada Bangunan Rumah Adat Kampung Naga Mamiek Nur Utami; Fadli Ardi; Muhammad Wildan; Aditya Dwi Saputro; R. Roro Astrid Utari
REKA KARSA Vol 2, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i2.464

Abstract

Abstrak Bangunan yang baik adalah bangunan yang dapat memanfaatkan potensi alam dan memakai bahan bangunan yang ada di lingkungannya. Bangunan yang sustainable adalah bangunan yang dapat menyeimbangkan 3 faktor, yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi, dalam hal ini sustainable dari segi material bangunannya yang menjadi topik utama dalam penelitian ini. Khusus untuk material ada beberapa faktor lagi yang perlu diperhatikan yaitu faktor umur, produksi dan energi dari pengolahan material tersebut. Kampung Naga merupakan kampung yang mendapatkan sertifikasi desain arsitektur bangunan hijau dan hemat energi Indonesia dari Green Building Council of Indonesia (GBCI) di Jawa Barat, Kampung Naga masih memelihara budaya asli nenek moyangnya serta sudah menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupannya hingga saat ini. Masyarakat Kampung Naga memiliki falsafah taat kepada Tuhan YME, menghormati leluhur serta hidup bersama alam. Dari falsafah tersebut membuat masyarakatnya dapat menjaga budaya dan lingkungnya dari dulu hingga sekarang, sehingga dari beberapa material bangunan yang dipakai adalah sustainable. Kata kunci : Sustainable material, rumah adat Kampung Naga, bambu, batu, ijuk, kayu.   Abstract A good building is a building that can harness the potential of nature and use of building materials that exist in the environment . Sustainable building is a building that can balance the three factors , namely environmental , social and economic , in this case in terms of sustainable building materials is a major topic in this study . Especially for materials there are some more factors to note are the factors of age , and the production of energy from the material processing . Kampung Naga is a village which get certified green building architectural design and energy saving Indonesia from the Green Building Council of Indonesia ( GBCI ) in West Java , Kampung Naga still maintain the original culture and their ancestors have implemented the system 3R ( Reduce, Reuse , Recycle ) in the life until now . Kampung Naga society has a philosophy of obedience to God Almighty , honoring ancestors and living with nature . The philosophy of the community can create and maintain a culture lingkungnya from the past until now , so from some of the building materials used are sustainable . Keywords : Sustainable materials , Kampung Naga traditional house , bamboo , stone , fibers, wood
Ḥarakah al-Ṭullāb wa al-Siyāsah: Dirāsat fi Mawqif al-Ṭullāb al-Muslimīn al-Indūnīsiyīn min al-Siyāsah bi Indūnīsīyā Muhammad Wildan
Studia Islamika Vol 8, No 1 (2001): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sdi.v8i1.697

Abstract

Since the very beginning of Indonesian nationalism, students have been instrumental in Indonesian politics. The proto-nationalist student organization, Budi Utomo, established in 1908, was one of the central proponents of the nationalist movement at the turn of the century. Students also played a critical role in the political developments since 1965, when Orde Lama (Old Order) ended and the Orde Baru (New Order) began. The present article focuses on those students who were involved in the Muslim youth organization PII (Pelajar Islam Indonesia, Indonesian Muslim Students' Association), particularly on its dynamic political attitudes during the Old Order and New Order.DOI: 10.15408/sdi.v8i1.697
PERSEKUTUAN MUSIM JAWA-TIONGHOA MELAWAN BELANDA DALAM PERANG SABIL LASEM (1750 M) Abdul Aziz; Muhammad Wildan
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 7, No 1 (2022): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ttjksi.v7i1.5336

Abstract

 Dinamika hubungan di antara pribumi dengan etnis Tionghoa sepanjang sejarah nusantara adalah kajian yang menarik, utamanya di era penjajahan Belanda. Pada kasus perang Sabil di Lasem tahun 1750, memunculkan pertanyaan terkait adanya persekutuan mereka saat melawan Belanda, mengingat banyak sentimen negatif muncul akibat kebijakan rasialis Belanda waktu itu, apalagi Tionghoa adalah etnis yang eksklusif, sehingga persekutuan tersebut menarik untuk diteliti. Metode penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang dimulai dari pengumpulan data, kritik, interpretasi sampai dengan historiografi. Teori mobilisasi sumber daya, jihad dan akulturasi digunakan sebagai pisau analisis sekaligus pemandu penelitian, dengan pendekatan sosiologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua faktor terjadinya persekutuan di antara Muslim Jawa dan etnis Tionghoa, yaitu faktor pencetus dan pendukung. Adapun faktor pencetus nya meliputi mobilisasi sosial (poros utama terbentuknya gerakan) dan sama-sama sebagai golongan tertindas. Kemudian faktor pendukungnya meliputi, adanya perdagangan, kooperasi bisnis, pernikahan, dan persaudaraan, kemudian memunculkan akulturasi dan asimilasi sosial, sehingga akhirnya membentuk integrasi sosial. Faktor pendukung ini akan di mobilisasi oleh para tokoh untuk membentuk gerakan sosial yang terejawantah dalam Perang Sabil. 
Pemilihan Pemimpin Non-Muslim di Wilayah Mayoritas Muslim Perspektif Nahdatul Ulama dan Mummadiyah Muhammad Wildan; Muammar Bakry
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum SEPTEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i3.21282

Abstract

This article discusses non-Muslim leaders in the region choosing Muslims from the views of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah. The formulation of the problem to be answered in this study is What is the leadership succession procedure in Islam? (2) What is the fiqh view of non-Muslim leadership? (3) What is the view of the Islamic community organizations Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah on the law of choosing non-Muslim leaders in Muslim-majority areas?The type of research used by the author is library research which is guided by data processing and is also obtained from various literature related to the title of this article which is sourced from primary data and secondary data. The research approach used is a political approach. The results of this study indicate that the leadership succession procedure in Islam there is no standard and standard procedure set by the Al-Qur'an and Hadith, but the jumhur of ulama agrees that leaders in Islam are chosen in two ways, namely appointed by ahlul halli wal aq in the election committee and appointed by the previous leader. The majority of fiqh scholars view that non-Muslim leadership in Muslim-majority areas is not allowed because their leadership is not valid according to Islamic sharia, unless these non-Muslim leaders lead and control in non-Muslim-majority areas. Meanwhile, in the view of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah regarding the law of choosing non-Muslim leaders, there is already a fatwa stipulation from the two organizations that it is haram to choose non-Muslim leaders but Nahdlatul Ulama provides a little leeway by exempting in an emergency.Keywords: Non-Muslim Leaders, Succession, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah 
Sistem Ekonomi Islam Simbol Kesejahteraan Masyarakat Muhammad Wildan; Muhammad Wildan
el-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.33 KB) | DOI: 10.24090/ej.v6i1.2047

Abstract

The term “economy” comes from Greek word “oikonomia” consisting of “oikos” which means household and “nomos” which means regulation. The word “oikonomia” can be defined as the applicable regulation to fulfill the needs in a household. Islamic economics aims to build the economic independence of society collectively, meanwhile conventional economics is still individualistic. In the amidst of globalization, the efforts of sharia economist in covering coventional economic flow are already good enough. System that is already ingrained in society cannot easily be changed. The good strategic plan is required in instilling Islamic economic system in the middle of society. Thomas Kuhn says: ”every system has paradigm and the core of Islamic economic paradigm is definitely from Qur’an and Sunnah”.
Pelatihan Penulisan Puisi dan Cerpen di Kalangan Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Daerah Kota Tangerang Selatan Washadi Washadi; Adam Muhammad Nur; Muhammad Wildan; Sabri Koebanu
Pekodimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Pekodimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.97 KB)

Abstract

Menulis merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengekspresikan diri dan menuangkan ide-ide yang ada di dalam pikiran secara mendalam dan empiris. Mengapa dikatakan empiris? Karena tulisan memiliki sifat fisik yang terlihat dan dapat dibuktikan eksistensinya. Untuk mengungkapkan perasaan dan ekspresi diri, menulis puisi dan menulis cerpen dapat dijadikan sebuah alat untuk menggambarkan perasaaan seseorang bahkan lebih jauh lagi puisi dan juga cerpen dapat membantu seseorang untuk menggambarkan kondisi sosial, budaya religi tertentu. kemudian, dengan menuliskan puisi ataupun cerpen seseorang dapat memberikan pesan-pesan terkait fenomena yang muncul di masyarakat meskipun tidak tersampaikan secara langsung karena untuk memahami sebuah puisi ataupun karya sastra berbentuk prosa seperti cerpen terkadang memerlukan analisa dan pemahaman mendalam sehingga pesan yang disampaikan dalam karya sastra tersebut dapat dipahami dengan sangat jelas dan baik. Perkembangan puisi juga karyas sastra lainnya seperti cerpen saat ini jika dilihat sudah sedikit mengalami perubahan. Karya sastra mutakhir yang muncul di era sekarang ini lebih banyak berfokus pada karya sastra-karta sastra yang popular  sehingga perlu adanya sosialisasi-sosialisasi terkait dengan karya sastra puisi atau cerpen yang berisi pesan-pesan yang spesifik dalam penulisan-penulisan karya sastra tersebut. Hal ini agar nantinya karya sastra puisi maupun cerpen ini terus mengalami perkembangan-perkembangan yang baik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa menulis puisi ataupun cerpen sebagai suatu karya sastra tentu saja dapat memberikan jalan bagi para penulisnya untuk menyampaikan isu-isu sosial, budaya bahkan isu-isu terkait dengan agama dimana karya sastra ini dapat menjadi alat penyampai pendapat dan ide bagi setiap orang. Anak-anak muda dan kaum milenials saat ini perlu diberikan sedikit motivasi dan petunjuk untuk menyalurkan ide dan mengekspresikan pemikirannya terhadap sesuatu dengan menulis karya sastra khususnya agar segala sesuatu yang disampaikan tidak hanya mengena pada khalayak tetapi secara estetis dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Dengan latar belakang di atas target Pengabdian yang akan dilaksanakan kali ini adalah Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama cabang Tangerang selatan (IPNU Tangsel). IPNU Tangerang Selatan merupakan sebuah oraganisasi badan otonomi Nahdlatul Ulama, yang merupakan organisasi islam terbesar di Indonesia, yang terkenal dengan konsep moderat dan tolerannya. Salah satu Program IPNU adalah meningkatkan budaya literasi pelajar dalam menyambut bonus demografi. Artinya hal ini merupakan salah satu perjuangan bersama dengan IPNU dan dapat dijadikan program bersama dalam literasi khususnya literasi sastra di bidang penulisan kreatif seperti puisi dan juga cerpen.Kata Kunci: Menulis, Puisi, Agama, Anak Muda
TANTANGAN DAN PELUANG SEORANG KOMUNIKATOR DALAM PROSES PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA KOMUNIKAN Levinda Melati; Muhammad Wildan; Resi safitri; Rizky Bani Y; Raja Aybeun Daffa S
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 4 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i4.8868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kredibilitas komunikator dalam menyampaikan pesan dengan fokus pada opini generasi milenial terhadap Kepala Penerangan Kodam Jaya. Kredibilitas komunikator sangat penting dalam mempengaruhi penerima pesan, terutama di era digital di mana informasi dapat dengan mudah tersebar luas dan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method atau metode campuran dengan pendekatan sekuensial eksplaratori . Campuran antara data awal kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei pendapat, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada generasi milenial yang merupakan target audiens dari Kepala Penerangan Kodam Jaya. Kuesioner ini mengukur persepsi generasi milenial terhadap kredibilitas komunikator, termasuk faktor-faktor seperti keahlian, integritas, otoritas, dan empati demikian akan mengarah pada deskripsi metode yang digunakan dalam penelitian secara tersusun. Bagian metodologi biasanya merupakan bagian terpanjang kedua dalam abstrak. Ini harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan pembaca memahami apa yang telah dilakukan, dan pertanyaan penting yang harus diberikan.
RISIKO DERAJAT ASFIKSIA NEONATORUM BERDASARKAN JENIS PERSALINAN Laras Putri Kusumawati; Syiska Atik Maryanti; Muhammad Wildan
Jurnal Keperawatan Terapan Vol 5 No 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jkt.v5i1.359

Abstract

Asphyxia neonatorum is the state of the newborn does not immediately breathe spontaneously and regularly. The factor of labor and after delivery is closely related to the asphyxia state. The purpose of this study is to know the risk of degree of asphyxia neonatorum based on the type of labor in Baladhika Husada Hospital of Jember in 2017. The research design using correlational analytics with retrospective design. The sample of this research is some of maternal mothers who gave birth baby asphyxia at Baladhika Husada Hospital of Jember in 2017 with amount of 99 respondents. Secondary data was collected by looking at the history of the type of labor and how many babies had asphyxia on medical record at Baladhika Husada Hospital of Jember in 2017. The data were analyzed by odds ratio formula. The test result using Odds Ratio is known by OR = 3,033, p = 0,064, meaning that the recommended labor has a 3-fold greater risk of causing neonatal asphyxia compared with spontaneous and sectio cesarean delivery. With the results of this study, researchers do not recommend delivery in advance to be the main choice of mother maternity.