Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) Chairun Nisa; Pipin Fitriasari
JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN MADANI Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Akuntansi Manajemen Madani
Publisher : STIE Madani Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.929 KB) | DOI: 10.51882/jamm.v7i1.21

Abstract

This research aims to analyze the effect of fraud diamond and the level of religiosity onacademic fraud. The population of this research is STIE Madani Balikpapan bachelor degreestudents who have taken semester 4 above. The sampling technique uses purposive samplingand the total sample is 75 respondents. Data collection of this research used questionarymethod. Analysis method is Structural Equation Modeling (SEM) with Partial Least Square(PLS) and SmartPLS 3.0 as analysis tools. The results showed that capability had a positiveeffect on academic fraud. While pressure, opportunity, rasionalization, and the level ofreligiosity do not affect on academic fraud.
Aktifitas dan pola makan, minum dan memamah biak kancil (Tragulus javanicus) di kebun binatang Ragunan Jakarta dan Surabaya Nurhidayat Said; Adi Winarto; Arief Boediono; Ita Djuwita; Chairun Nisa; Tutik Wrediati; Heru Setijanto; Mohamad Fakhrudin
Hemera Zoa Vol. 77 No. 1 (1995): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.711 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada kancil (Tmgulus javanicus) di Kebun Binatang Ragunan - Jakarta dan Kebun Binatang Wonocolo - Surabaya untuk mendapatkan jenis makanan yang disukai, dan aktifitas makan, minum dan ruminasi dari kancil yang dikandangkan.Pada penelitian ini, disediakan 10 jenis makanan dan empat jenis diantaranya yaitu pisang, kacang panjang, kangkung dan pepaya lebih disukai. Aktifitas makan dilakukan pada siang dan malam hari, dan pada saat istirahat kancil melakukan aktifitas ruminasi. Perilaku makan dan ruminasi ini berbeda dengan perilakunya di habitas asalnya. Sedangkan aktifitas minum, jarang dilakukan, hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya kadar air di dalam makanan yang disediakan. Aktifitas makan dari kancil yang dikandangkan telah berubah menjadi diurnal dan nokturnal.
Three dimensional architecture of the sub epithelial connective tissue in the forestomach of the lesser mouse deer was studied by scanning electron microscopy after macerated with 10% NaOH. In general, the architecture of the connective tissue in the rumen and reticulum showed similar pattern, which was honeycomb like pattern. This pattern was observed in all portions of the forestomach. Primary wall bordered each cell of the honeycomb. Inside the cells there were some secondary or tertiary wall Savitri Novelina; Srihadi Agungpriyono; Yoshio Yamamoto; Chairun Nisa; Nabuo Kitamura; Junzo Yamada
Media Veteriner Vol. 6 No. 4 (1999): Media Veteriner
Publisher : Media Veteriner

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Three dimensional architecture of the sub epithelial connective tissue in the forestomach of the lesser mouse deer was studied by scanning electron microscopy after macerated with 10% NaOH. In general, the architecture of the connective tissue in the rumen and reticulum showed similar pattern, which was honeycomb like pattern. This pattern was observed in all portions of the forestomach. Primary wall bordered each cell of the honeycomb. Inside the cells there were some secondary or tertiary wall that connect to the primary ones. The primary wall in the rumen were leaflike shaped with narrow and irregular surface while those of the reticulum were low columnar shaped with convex surface. The honeycomb in the ruminal papillae showed similar pattern from the apical to the basal portion. On the contrary, cone-like primary wall without secondary or tertiary ones dominated the apical portion of the reticulum papillae. The sub epithelial connective tissue consisted of collagen fibers which were arranged and formed a network. The collagen fibers in the rumen were more densely distributed as compared to those of the reticulum. The differences observed may indicate a difference in function between the rumen and the reticulum in the digestive function of the lesser mouse deer.
CARBOHYDRATES OF CHANGES DURING THE FOLLICULAR DEVELOPMENT IN THE OVARY OF THE MOUSE DEER, TRAGULUS JAVANICUS Hamny -; Srihadi Agungpriyono; Ita Djuwita; Chairun Nisa; Wahono Esthi Prasetyaningtyas; Erdiansyah Rahmi
Jurnal Veteriner Vol 9 No 1 (2008)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The data available on the female reproductive organ of mouse deer (Tragulus javanicus) is still very limited. A study was therefore conducted to investigate the distribution and the concentration of carbohydrate residues during the development of ovary follicles. An ovary at luteal phase was used in this study. Thin sections of the ovary were prepared occording to the standard methods and they were then histochemically stained with flourecnece-labelled lectins such as peanut agglutinin (PNA), Ricinus communis agglutinin (RCA), Concanavalin A (Con A), Winged bean agglutinin (WGA) and Ulex europaeus agglutinin (UEA). The result showed that changes in the distribution and the concentration of carbohydrate occured during the development of the follicle. During the preantral stage, the cytoplasm of oosit contained carbohydrate with the residues of glucosa dan mannosa. Zona pelusida contained carbohydrates with residues of glucosa, mannosa, galactosa dan N-asetylgalactosamine, whereas extracellular matrix contained carbohydrate with the residues of glucosa dan mannosa. In the antral follicle, the cyitoplasm of oocytes contained carbohydarte with the residues of galactosa dan N-asetylgalactosamine, whereas its zona pelusida, extracellular matrix and follicular fluid contained carbohydarte with the residues of fucosa, N-asetylglucosamin and cyalic acid. Diffrences in the types and the distribution pattern of carbohydrates were observed in this study, both in preantral and antral follicles.
PENGGUNAAN MODEL ARIMAX UNTUK MERAMALKAN DATA CURAH HUJAN BULANAN DI BALI CHAIRUN NISA; I WAYAN SUMARJAYA; I GUSTI AYU MADE SRINADI
E-Jurnal Matematika Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MTK.2021.v10.i04.p341

Abstract

Erratic raifall in the future has a major effect on life. Extreme rainfall can result in vaarious natural phenomena that have a negative impact in various fields work. The aim of this research is to find the best rainfall forecastng model in Bali using ARIMAX modeling, namely the transfer function model with an indeks Nino 3.4 as the input series. The transfer function model is a time series model that combines the regression approach and the ARIMA model for its error. Forecasting results suggest that the rainfall is linearly related to the Nino 3.4 indeks in the previous month. The best rainfall forecasting model has a value Akaike information criterion (AIC) is equal to .
PENDEKATAN PERSAMAAN CHAPMAN-KOLMOGOROV UNTUK MENGUKUR RISIKO KREDIT Chairun Nisa
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 20, No 77 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v20i77.3412

Abstract

Banyak permasalahan yang dapat dimodelkan dengan menggunakan program matematika yang bertujuan untuk menentukan nilai maksimum atau minimum.  Tujuan dalam pengembangan model matematika adalah untuk menggambarkan probabilitas kejadian yang akan terjadi. Model matematika dapat didefenisikan sebagai suatu variabel acak yang merupakan suatu fungsi yang menghubungkan setiap unsurdalam ruang sampel dengan bilangan real.Kebanyakan dari model yang ada didalam manajemen resiko kredit digunakan untuk menganalisis kualitas dari suatu kredit.Model-model ini didesain untuk menjelaskan tentang risiko dari kredit individu seperti halnya portofolio dari instrumen-instrumen kredit. Informasi masa lampau dari transisi kredit berkembang dari satu level kualitas atau laju ke level yang lain yang digunakan untuk mengestimasi model-model yang berbeda sehingga dapat menjelaskan evolusi probabilitas dari kualitas kredit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan persamaan Chapman-Kolmogorov dalam manajemen risiko untuk risiko kredit guna meminimalisir risiko. Model ini diketahui dengan baik, dimana ini adalah suatu model sederhana yang digunakan sebagai deskripsi proses stokastik untuk risiko aset. Persamaan Chapman-Kolmogorov dapat digunakan untuk mengetahui perubahan jangka pendek dalam risiko kredit.
Formulasi dan Edukasi Handsanitizer dan Disinfektan untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 Di Desa Pekan Tanjung Beringin Serdang Bedagai Atala Anjani Sembiring; Adelia Ananda; Alya Febrina Nasution; Chairun Nisa; Juwita Suhardi; Sandra Monika; Sherly Aglillah; Tiara Indriani; Muhammad Rifai
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.046 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.922

Abstract

Dampak adanya covid-19 memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat karena dampaknya menyerang berbagai aspek mulai kesehatan, sosial, ekonomi dan pendidikan terkena imbasnya. Di satu sisi banyak masyarakat yang cenderung acuh dengan adanya covid-19 sehingga penyebarannya makin meluas dan penderita covid-19 selalu mengalami kenaikan, disinilah peranan mahasiswa KNN-DR 81 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dalam memberikan edukasi dalam pembuatan handsanitizer dan disenfektan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat agar selalu menjaga diri sendiri dan orang-orang sekitar dari bahaya covid-19 serta mengurangi dan menekan jumlah penambahan masyarakat yang positif covid-19. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data pada pengabdian masyarakat ini dengan cara observasi lapangan, dokumentasi dan studi pustaka (yang bersumber dari buku dan jurnal-jurnal). Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat memiliki pemahaman betapa pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari covid-19, dan dengan kesadaran yang dimiliki masyarakat penulis berharap ini akan mampu mengurangi peningkatan jumlah masyarakat yang positif covid-19.
Variasi morfometrik tiga jenis kepiting biola jantan (Decapoda: Ocypodidae) yang ditangkap di Kawasan Mangrove Jaboi, Pulau Weh, Indonesia Djamani Rianjuanda; Ilham Zulfahmi; Kavinta Melanie; Chairun Nisa; Epa Paujiah; Irfannur Irfannur; Muliari Muliari; Rena Marlinda
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.095 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.3.16887

Abstract

The objective of the present study was to analyze the morphometrics variation of three male fiddler crab species collected from Jaboi mangrove area, Weh island, Indonesia. A total of 50 male fiddler crab species from each species (Tubuca dussumieri, Gelasimus vocans and Austruca perplexa) were collected from three research station used digging method and direct capture. The number of morphological characters that measured was 18 characters. The water quality and soil parameters observed were salinity, pH of water and soil, water temperature, C-organic concentration in substrate and sediment type. ANOVA (confidence interval of 95%) and Discriminant Function Analysis was used for analizing the morphometric variation beetwen species. The results showed that the mangrove area of Jaboi, Weh island provides a suitable habitat characteristic for male fiddler crab. Tubuca dussumieri and Gelasius vocans tend distributed in the area with sediment type of mud, while Austruca perplexa tends distributed in the area with sediment type of sand. The result of statistical analysis showed that there were ten separate characters between Tubuca dussumieri and Gelasimus vocans, 17 separate characters between Tubtubuca dussumieri and Austruca perplexa, and 13 separate characters between Gelasimus vocans and Austruca perplexa. Morphometrics variation can be observed in the carapace, propodus, mouth, walking legs, and eye stalks.Keywords:Morphometric variationCarapacs lengthBig propudusSmall propudusWalking legsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfometrik tiga jenis kepiting biola jantan yang ditangkap di kawasan mangrove Jaboi Pulau Weh, Indonesia. Sebanyak 50 ekor kepiting biola jantan dari masing masing jenis (Tubuca dussumieri, Gelasimus vocans dan Austruca perplexa) dikoleksi dari tiga titik stasiun penelitian menggunakan metode digging dan pengambilan langsung. Jumlah karakter morfometrik kepiting jantan yang diukur adalah sebanyak 18 karakter. Parameter kualitas air dan tanah yang diukur meliputi salinitas, pH air, pH tanah, suhu air, kandungan C-organik subtrat dan tipe sedimen. Analisis terhadap data morfometrik dilakukan menggunakan ANOVA (selang kepercayaan 95%) dan Discriminant Function Analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kawasan mangrove Jaboi, Pulau Weh memiliki karakteristik habitat yang sesuai bagi kepiting biola. Tubuca dussumieri dan Gelasimus vocans cenderung terdistribusi pada wilayah dengan persentase tipe sedimen lumpur yang lebih tinggi, sementara Austruca perplexa cenderung terdistribusi pada wilayah dengan persentase tipe sedimen pasir yang lebih tinggi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat 10 karakter pembeda antara Tubuca dussumieri dengan Gelasimus vocans, 17 karakter pembeda antara Tubtubuca dussumieri dengan Austruca perplexa dan 13 karakter pembeda antara Gelasimus vocans dengan Austruca perplexa. Variasi morfometrik tersebut dapat terlihat pada bagian karapas, capit, mulut, kaki gerak dan tangkai mata.Kata kunci:Variasi morfometrikPanjang karapasCapit besarCapit kecilKaki gerak
Penerapan Layanan Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Chairun Nisa; Tri Wulandari; Nadiya Nurhasannah; Gusman Lesmana
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesulitan mengajar merupakan isu yang sering muncul di kalangan siswa, problem ini disebabkan oleh beragam faktor, di antaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Kesulitan dalam belajar ditandai dengan hasil belajar yang rendah, siswa tidak mampu belajar dengan semestinya, dan sulit memahami apa yang dipelajari. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapai siswa berada pada peringkat terendah. Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama secara konseptual, kecerdasan, dan motivasi belajar setiap murid. Menurut Mulyono (2012), kesulitan belajar secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu kesulitan belajar yang terkait dengan perkembangan (gangguan perhatian, ingatan, motorik dan persepsi, bahasa dan berpikir) dan kesulitan belajar akademik (kesulitan membaca, menulis dan berhitung atau matematika). Untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa diperlukan kerjasama yang baik antara manajemen/supervisi, pembelajaran, dan bimbingan konseling yang merupakan tiga pilar pendidikan.
Variasi morfometrik tiga jenis kepiting biola jantan (Decapoda: Ocypodidae) yang ditangkap di Kawasan Mangrove Jaboi, Pulau Weh, Indonesia Djamani Rianjuanda; Ilham Zulfahmi; Kavinta Melanie; Chairun Nisa; Epa Paujiah; Irfannur Irfannur; Muliari Muliari; Rena Marlinda
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.16887

Abstract

The objective of the present study was to analyze the morphometrics variation of three male fiddler crab species collected from Jaboi mangrove area, Weh island, Indonesia. A total of 50 male fiddler crab species from each species (Tubuca dussumieri, Gelasimus vocans and Austruca perplexa) were collected from three research station used digging method and direct capture. The number of morphological characters that measured was 18 characters. The water quality and soil parameters observed were salinity, pH of water and soil, water temperature, C-organic concentration in substrate and sediment type. ANOVA (confidence interval of 95%) and Discriminant Function Analysis was used for analizing the morphometric variation beetwen species. The results showed that the mangrove area of Jaboi, Weh island provides a suitable habitat characteristic for male fiddler crab. Tubuca dussumieri and Gelasius vocans tend distributed in the area with sediment type of mud, while Austruca perplexa tends distributed in the area with sediment type of sand. The result of statistical analysis showed that there were ten separate characters between Tubuca dussumieri and Gelasimus vocans, 17 separate characters between Tubtubuca dussumieri and Austruca perplexa, and 13 separate characters between Gelasimus vocans and Austruca perplexa. Morphometrics variation can be observed in the carapace, propodus, mouth, walking legs, and eye stalks.Keywords:Morphometric variationCarapacs lengthBig propudusSmall propudusWalking legsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfometrik tiga jenis kepiting biola jantan yang ditangkap di kawasan mangrove Jaboi Pulau Weh, Indonesia. Sebanyak 50 ekor kepiting biola jantan dari masing masing jenis (Tubuca dussumieri, Gelasimus vocans dan Austruca perplexa) dikoleksi dari tiga titik stasiun penelitian menggunakan metode digging dan pengambilan langsung. Jumlah karakter morfometrik kepiting jantan yang diukur adalah sebanyak 18 karakter. Parameter kualitas air dan tanah yang diukur meliputi salinitas, pH air, pH tanah, suhu air, kandungan C-organik subtrat dan tipe sedimen. Analisis terhadap data morfometrik dilakukan menggunakan ANOVA (selang kepercayaan 95%) dan Discriminant Function Analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kawasan mangrove Jaboi, Pulau Weh memiliki karakteristik habitat yang sesuai bagi kepiting biola. Tubuca dussumieri dan Gelasimus vocans cenderung terdistribusi pada wilayah dengan persentase tipe sedimen lumpur yang lebih tinggi, sementara Austruca perplexa cenderung terdistribusi pada wilayah dengan persentase tipe sedimen pasir yang lebih tinggi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat 10 karakter pembeda antara Tubuca dussumieri dengan Gelasimus vocans, 17 karakter pembeda antara Tubtubuca dussumieri dengan Austruca perplexa dan 13 karakter pembeda antara Gelasimus vocans dengan Austruca perplexa. Variasi morfometrik tersebut dapat terlihat pada bagian karapas, capit, mulut, kaki gerak dan tangkai mata.Kata kunci:Variasi morfometrikPanjang karapasCapit besarCapit kecilKaki gerak