Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Representasi Identitas Melalui Komunikasi Visual Dalam Komunitas Virtual Palanta Urang Awak Minangkabau Elda Franzia; Yasraf Amir Pialang; Acep Iwan Saidi
PANGGUNG Vol 25, No 4 (2015): Representasi, Transformasi, Identitas dan Tanda Dalam Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.736 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v25i4.45

Abstract

ABSTRACTIn virtual community, identity represented through various form. A person as community member is appearing through profile picture and doing communication activity between members in virtual community. The communication held actively in verbal and visual communication form consists of message exchange and meaning through symbols that understand thoroughly based on culture and custom with certain characteristic differ to each ethnic groups. Palanta Urang Awak Minangkabau is one of the virtual communities in Facebook social network. As an active virtual community, the communication is ongoing intensely between members. Conversation and interac- tion are often beginning with image posting by member. This research is aim to explain the variety of visual communication form in this certain virtual community as part of virtual identity con- struction of Minangkabau ethnic group. The method is virtual observation and documentation, with semiotic method analysis in cultural studies approach. This research gave the understanding of image typology and cultural symbolism in Minangkabau culture, especially in the context of virtual community in Facebook.Keywords: identity, communication, visual, Minangkabau, Facebook ABSTRAKDalam komunitas virtual, identitas direpresentasikan melalui berbagai bentuk. Individu yang menjadi anggota komunitas dihadirkan melalui foto profil dan melakukan aktivitas komunikasi antar individu dalam ruang komunitas virtual tersebut. Komunikasi berlangsung secara aktif meliputi tukar menukar pesan dan pemaknaan secara verbal dan visual melalui simbol-simbol penandaan yang dipahami bersama, dengan berbasis budaya dan adat dengan karakteristik tertentu yang berbeda antara etnis satu dengan yang lain. Palanta Urang Awak Minangkabau merupakan salah satu komunitas virtual di jejaring sosial Facebook. Sebagai komunitas virtual yang aktif, komunikasi berlangsung secara intens antar anggotanya. Percakapan dan interaksi sering kali dimulai dengan gambar yang dipaparkan oleh anggota komunitas. Kajian ini bertujuan untuk memaparkan ragam bentuk dan cara penyampaian komunikasi visual di dalam komunitas virtual ini sebagai bagian dari konstruksi identitas virtual etnis Minangkabau. Metode yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi virtual, melalui analisis semiotik dengan pendekatan cultural studies. Kajian ini memberi pemahaman terhadap tipologi gambar dan simbol-simbol budaya yang berlaku dalam adat Minangkabau, khususnya dalam konteks komunitas vir- tual di Facebook.Kata kunci: identitas, komunikasi, visual, Minangkabau, Facebook
Narasi Visual Kematian Pada Ilustrasi Buku Cerita Rakyat Anak Indonesia Refita Ika Indrayati; Pindi Setyawan; Acep Iwan Saidi
Jurnal Budaya Nusantara Vol 2 No 1 (2018): NUSANTARA & TEKNOLOGI
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol2.no1.a1713

Abstract

Folklore used as a tool to transfer life lesson from generation to generation. In the midst of modern children'sbooks that carry moral as a main theme, folklore must comes with a new adaptation to compete with other stories. Thisadaptation forced to change how sensitive theme must be delivered, such as death. This study aims to explore howIndonesian folklore books that narrated death in terms of images, texts, and relationships built between the twoelements. Using content analysis, this research takes an example of story containing subtheme as story line from fourprinted books of Indonesian children ’s folktales that published between 2015-2017.
PRODUKSI DAN SIRKULASI PESAN (MAKNA) DALAM DESAIN Acep Iwan Saidi
Jurnal Desain Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.009 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v1i01.342

Abstract

Makalah ini adalah deskripsi dan analisis dari "sejarah pembentukan" sebuah karya desain, sumber kemunculannya, pesan yang terkandung di dalamnya, dan bagaimana hal tersebut berkomunikasi dengan publik sehingga membentuk makna dan nilai di dalamnya. Walaupun penjelasannya cenderung teoritis, analisis dari sebuah karya desain diberikan sebagai contoh. Dalam makalah ini desain disimpulkan sebagai "entitas" yang kompleks, sebagai super struktur dan basis; struktur permukaan dan struktur dalam, felksibel sebagai disiplin, jaringan, dan berdiri sendiri secara tepat justru karena integrasi dengan berbagai disiplin ilmu. Dalam kompleksitas tersebut, sirkulasi pesan (makna) dan nilai-nilai desain terjadi pada masyarakat di mana mereka hidup dan berkembang.
Representasi Perempuan pada Desain Kemasan "Kiranti" Senja Aprela Agustin; Acep Iwan Saidi; Triyadi Guntur Wiratmo
Wimba : Jurnal Komunikasi Visual Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : KK Komunikasi Visual & Multimedia Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.996 KB) | DOI: 10.5614/jkvw.2011.3.2.1

Abstract

Gender representation is often used as an attribute of a product differentiation in the current packaging design. One of the woman representation could be found on the packaging design of ‘Kiranti’, a herbal ready to drink which is better known as a traditional medicine by earlier Javanese culture. Kiranti as a text is combined by verbal and visual elements that are meaningful to the readers. How the representation of women and constructions as well as decoding by its consumer are the main questions of this research. Using of discourse analysis method, Kiranti’s text can be traced not only from the visualization, but also of ideas or opinions behind them, such as socio-cultural situation in which Kiranti disseminated. In addition, consideration of readers position as consumers are very important in interpreting the text of Kiranti, because implified particular knowledge in society. Decoding by readers are diverse, ranging from the interpretation of the same message as producer’s intention, differences in interpretation, until modify its message. Visual and verbal elements that appear are the result of the selected signs combination by the producer of meaning, that seeks to utilize conventions that can be accepted easily by society. The combination of the signs are also affected by the construction of discourses, such as codes of Javanese culture, the concept of beauty and menstruating women, as well as the inherent characteristics of femininity (gender), that represented by visual elements, both graphic imagery (photography and illustration), typography, color, and form of the bottle form.
Visualisasi Identitas Islam Dalam Komunitas Virtual Palanta Urang Awak Minangkabau Elda Franzia; Yasraf Amir Piliang; Acep Iwan Saidi
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 31 No 2 (2016): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v31i2.26

Abstract

Palanta Urang Awak Minangkabau merupakan salah satu komunitas virtual masyarakat etnis Minangkabau yang terbentuk di jejaring sosial Facebook. Komunitas virtual ini terbentuk sehagai ruang berkumpul dan bercakap di dunia maya, yang diperuntukkan untuk memupuk persaudaraan bagi masyarakat Minangkabau di mana pun berada. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah atau adat yang berlandaskan agama Islam dan Al Qur’an dideklarasikan sebagai identitas etnis masyarakat Minangkabau. Sebagai identitas etnis, nilai-nilai Islami menjadi landasan kehidupan pribadi dan sosial. Penelitian ini clilakukan untuk memahami bentuk-bentuk visualisasi identitas Islam yang terwujud di ruang virtual khususnya dalam komunitas Palanta UrangAwak Minangkabau. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan cultural studies dan metode analisis semiotik. Penggunaan tanda-tanda visual menjadi wujud visualisasi identitas Islam dalam ruang virtual jejaring sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi virtual foto profil anggota komunitas Palanta Urung Awak Minangkabau, untuk mengidentifikasi identitas Islam yang muncul di dalam komunitas virtual tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ragam tanda visual yang digunakan untuk membentuk identitas Islam melalui foto profil anggota komunitas virtual Palant Urang Awak Minangkabau di jejaring sosial Facebook.
Dimensi Ruang Dalam Karya Rupa (Studi Interdisiplin Terhadap Seni Instalasi Oksigen Jawa Karya Hanafi) Acep Iwan Saidi; Aminudin TH Siregar
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 31 No 2 (2016): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v31i2.34

Abstract

Penelitian ini bertajuk Dimensi Ruang dalam Karya Rupa: Studi Interdisiplin Terhadap Seni Instalasi Oksigen Jawa karya Hanafi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kebudayaan dan metode interdisiplin. Cara kerja pendekatan dan metode tersebut adalah dengan memosisikan karya rupa (objek riset) sebagai artefak kebudayaan yang bersifat keseharian, yakni sebagai ekspresi yang renik dan kompleks. Berdasarkan sikap ini, objek dianalisis dengan menempatkan disiplin seni rupa dan desain sebagai basis ontologis yang didukung oleh berbagai disiliplin lain yang relevan. Dari model kerja demikian dapat ditemukan sebentuk rumusan yang menarik, antara lain, bahwa Oksigen Jawa adalah karya rupa multiperspektif yang dengan demikian juga menjadi multikode. Karya ini menjadi representasi dari upaya seniman untuk merangkai kembali narasi kebudayaan dan kemanusiaan yang sejauh ini telah terputus karena spesialisasi disiplin, Karya semacam ini tercipta dari seorang seniman yang memiliki kesadaran tentang sejarah, Sejarah dipahami sebagai kausalitas yang dengan begitu menjadi akar peradaban. Kehidupan manusia tidak pernah keluar dari benang merah sejarah sedemikian. Bonus demografidi masa depan, yang menjadi motivasi tematik penciptaan Oksigen Jawa, hanya akan tercapai jika pembangunan manusia hari ini dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai dan karakteristik masyarakat yang telah mengakar dari sejarah sebagai basis identitas.
‘Gerak’ Pada Film Sebagai Kode Budaya Studi Kasus Film ‘Setan Jawa’ Karya Garin Nugroho: Studi Kasus Film 'Setan Jawa' Karya Garin Nugroho Agustina Kusuma Dewi; Yasraf Amir Piliang; Irfansyah Irfansyah; Acep Iwan Saidi
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 3 (2020): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i3.826

Abstract

‘Gerak’ adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai tujuan. Tranposisi kreatif ‘gerak’ pada film sebagai wahana diskursus budaya mengkonstruksi makna dengan modifikasi luas menjadi proses intersemiosis kebudayaan menjadi kode dan elemen nonlinguistik. Film ‘Setan Jawa’ karya Garin Nugroho (2016) yang menjadi studi kasus merupakan film sine-orkestra yang memunculkan dialektika di luar konvensi film dengan memisahkan bunyi menjadi berada di luar film memunculkan kode-kode kultural mencakup mitos, teologi primitif yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan dunia yang dibayangkan sebuah masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah transposisi identitas kultural dalam film ‘Setan Jawa’ melalui ‘gerak’ pada film, sebagai satu media diskursus budaya yang menurut psikoanalisis dapat memunculkan hipnotik massal kebudayaan. ‘Gerak’ menjadi kode kultural yang secara visual menawarkan paradigma baru bagi film sebagai sebuah karya seni. Metode penelitian menggunakan uji respon estetik sebagai bentuk tanggapan atas sebuah karya seni, konstruksi respon estetik sebagai indikator penelitian dikembangkan dari penelitian H. Hoege (1984), Roger Long (1979), Erving Goffman (1959); sebagai bentuk pengujian konsep ‘gerak’ atau dinamika dalam film ‘Setan Jawa’ yang merupakan unsur yang membangkitkan atau merangsang perasaan (emosi). Hasil pengujian kemudian didiskusikan menggunakan metode Focus Group, menghasilkan temuan bahwa ‘gerak’ dapat berperan sebagai kode yang bersifat intensional, sebuah kode kultural yang mengomunikasikan identitas kultural sekaligus juga menawarkan estetika lain dalam paradigma postmodern bagi penciptaan film sebagai karya seni (dan desain) di era Revolusi 4.0.
PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE PENGENALAN ALAT MUSIK TRADISIONAL BETAWI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY Dendi Ismi Sofian; Achmad Syarief; Acep Iwan Saidi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.969 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8288

Abstract

The existence of traditional musical instruments, especially Betawi, is increasingly disappearing, eroded by modern life and a global lifestyle that is more adopting Western musical instruments with  all its conveniences. One effort that can be done is to develop an application using augmented reality  technology. This research will focus on developing augmented reality applications using a mix approach  approach, which is a merger of qualitative and quantitative approaches. Whereas in the applicationdevelopment process, the method of designing Interactive Multimedia System Design Development  (IMSDD) was developed. This application is evaluated using the System Usability Scale. It can be  concluded that the application is categorized as “Good” with a grade scale “C” and acceptability rangesAbstrakKeberadaan alat musik tradisional khususnya Betawi semakin lama semakin menghilang tergerus kehidupan modern dan gaya hidup global yang lebih banyak mengadopsi alat musik Barat dengan segala kemudahannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan sebuah aplikasi menggunakan teknologi augmented reality. Penelitian ini akan berfokus pada pengembangan aplikasi augmented reality menggunakan pendekatan mix approach yaitu penggabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan dalam proses pengembangan aplikasi menggungkan metode perancangan Interactive Multimedia System Design Development (IMSDD). Aplikasi ini dievaluasi menggunakan System Usability Scale. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi tergolong kategori “Good” dengan grade scale “C” dan acceptability ranges termasuk “High”
KAJIAN SEMIOTIKA KONOTASI ORNAMEN BETAWI GIGI BALANG Muhammad Syukri Faiz; Acep Iwan Saidi; Ganal Rudiyanto
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.174 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8289

Abstract

The connotation semiotical study of the Betawi’s gigi balang ornament discusses the meaning of the gigi balang ornament which has begun to be revived by the DKI Jakarta provincial government. The study of meaning is expected to be a guideline that an ornament is not only an art but can affect people’s lives. With the connotative semiotic method, the meaning of gigi balang does not only stop until the connotative meaning but until the mythic meaning which is held firmly by the Betawi people.
PENGGUNAAN MODEL AIDA UNTUK PEMBENTUKAN KONSEP BRAND PHOTO CABIN PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Rendy Iswanto; Agung Eko Budiwaspada; Acep Iwan Saidi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.379 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8299

Abstract

Using Aida Model For The Formation Of The Brand Photo Cabin Concept In The Media SocialInstagram. The development of photo corner services in Surabaya is particularly fast making competitioneven tighter. The intense business competition makes photo business people corner does various waysto market its services. One of them is with using Instagram social media. Social media is used as ameans of promotion and marketing to increase consumer buying interest. This research is to analyzequalitatively on the use of the AIDA model, namely Attention, Interest (Interests), Desire (Desire) andAction (Actions in shaping the concept of a brand Photo Cabin on Instagram social media.