Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Mikroenkapsulasi Metformin Hidroklorida dengan Penyalut Etilsellulosa Menggunakan Metoda Penguapan Pelarut Noviza, Deni; Harliana, Tita; Rasyad, Ade Arinia
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol 18 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metformin hydrochloride is a biguanide class of oral antidiabetic drugs that have a half-life 1.5 to 3 hours, and it administration was repeated. In order to support the treatment of diabetic disease, metformin hydrochloride was made into microcapsules as a maintenance dose using solvent evaporation method using ethyl cellulose as a coated. The comparison between metformin hydrochloride and ethyl cellulose were 1: 0.75; 1: 1 and 1: 1.25. Microencapsulation evaluated by microscopic photograph, assay and dissolution test. At the microscopic picture shows metformin hydrochloride veiled by a layer of ethyl cellulose. The amount of metformin hydrochloride in F1 is 20.73%, 15.40% at FII and FIII is 10.11%. The biggest drug release inhibiton was achieved in formula 3 (1; 1.25) with dissolution efficiency was 0.170.
SOSIALISASI PENGGUNAAN INVERTER BERBASIS SOLAR SEL DI LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) DOMPET DUAFA PALEMBANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN Apriani, Yosi; Anwar, Wiwin Oktaviani; Rasyad, Ade Arinia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.715 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1153

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan oleh mitra kepada masyarakat yang kurang mampu (kaum dhuafa). Mitra yang dipilih adalah sebuah lembaga yang sangat memperhatikan kondisi masyarakat yang miskin (kaum dhuafa), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma ini sebuah lembaga nirlaba yang merupakan salah satu unit dari Dompet Dhuafa Palembang. Staf dan karyawan di LKC berjumlah 15 orang, dan hampir semuanya belum memahami pentingnya penggunaan inverter sebagai penghemat daya di klinik LKC. Permasalahan di klinik LKC DD Sumsel adalah belum memiliki peralatan penghemat daya berupa inverter berbasis solar sel yang aman terhadap lingkungan, sedangkan perlatan kesehatan di LKC banyak yang menggunakan listrik. Berdasarkan kondisi tersebut tim pengabdian berinisiatif mengadakan sosialisasi penggunaan inverter sebagai penghemat daya yang benar dan tepat, serta sosialisasi pemeliharaan instalasi listrik yang benar. Setelah sosialisasi terjadi peningkatan pemahaman pemakaian peralatan inverter sebesar 75%, dari 25%, sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.Abstract: This service activity aims to improve health services by partners to disadvantaged communities (the poor). The partner chosen is an institution that is very concerned about the conditions of the poor (poor), Free Medical Services is a non-profit organization which is a unit of the Dompet Dhuafa Palembang. The staff and employees at LKC are 15 people, and almost all of them do not yet understand the importance of using an inverter as a power saver at LKC clinics. The problem at the LKC DD Sumsel clinic is that it does not yet have power-saving equipment in the form of solar cell-based inverters that are safe for the environment, while many health equipment in LKC uses electricity. Based on these conditions the dedication team took the initiative to conduct socialization of the use of inverters as a true and right power saver, as well as a socialization of the maintenance of the correct electrical installations. After the socialization, there was an increase in understanding of the use of inverter equipment by 75%, from 25%, resulting in an increase in the quality of health services. 
Efek Diuretik Ekstra Daun Alpukat (Persea Americana Mill) pada Tikus Putih Jantan Rasyad, Ade Arinia; Hartawan, Hartawan
Syifa'Medika Vol 2, No 1 (2011): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v2i1.2858

Abstract

Ekstrak daun alpukat
Uji Nefrotoksik dari Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar Ade Arinia Rasyad; Putra Mahendra; Yasmin Hamdani
Jurnal Penelitian Sains Vol 15, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.389 KB) | DOI: 10.56064/jps.v15i2.100

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji nefrotoksik dari ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) selama 40 hari satu kali sehari secara oral pada tikus putih jantan dewasa galur wistar sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok. Satu kelompok diberikan aquadest (kontrol), kelompok yang lain diberikan ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis masing-masing 25,48 mg/200gBB, 50,96 mg/200gBB, dan 76,44 mg/200gBB. Dari hasil penelitian ini didapat pada dosis 25,48 mg/200gBB terjadinya penurunan kadar ureum dan kreatinin jika dibandingkan dengan kontrol, sedangkan pada dosis 50,96 mg/200gBB,dan 76,44 mg/200gBB terjadinya peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Dari data statistik Anova satu arah terlihat kadar ureum setiap kelompok perlakuan berbeda sangat signifikan (P<0,01). Dilanjutkan dengan uji Duncan, diperoleh pada dosis 50,96 dan 76,44 mg/200 gBB menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) juga tidak berbeda secara bermakna. Sedangkan pada kreatinin dari data statistik T-test independent juga terdapat perbedaan sangat signifikan (P<0,01). Dari data tersebut diketahui pada dosis 50,96 mg/200gBB dapat menyebabkan terjadinya nefrotoksik.
Pengaruh pemberian ekstrak nanas (Ananas comocus (L.) Merr) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus jantan hiperurisemia Ade Arinia Rasyad; Nurbaya Erjon
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol15.iss2.art2

Abstract

IntisariLatar belakang: Buah nanas secara empiris digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit asam urat, untuk membuktikan secara ilmiah maka dilakukan penelitian  dengan tujuan untuk mengetahui efek antihiperurisemia ekstrak buah nanas (Ananas comocus (L) Merr) terhadap tikus putih jantan yang diinduksi kalium oksonat dan jus hati ayam.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Hewan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (tween 80 1%), kelompok positif (allopurinol 27 mg/kgBB), kelompok III, IV, V diberi ekstrak buah nanas dengan dosis 125, 250 dan 500 mg/kgBB. Pengukuran kadar asam urat dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, dan 21.Hasil: Hasil perlakuan setelah diberikan ekstrak buah nanas selama 21 hari, rata-rata persentase penurunan kadar asam urat pada dosis berturut-turut yaitu 125, 250, dan 500 mg/kgBB  sebesar 18,61%, 27,49%, 34,27% serta pada kontrol positif sebesar 38,16%.Kesimpulan: Tiga dosis pemberian ekstrak tersebut dapat menurunkan kadar asam urat pada tikus hiperurisemia. Dosis ekstrak buah nanas yang optimal dapat menurunkan kadar asam urat adalah dosis 500 mg/kgBB karena sebanding dengan allopurinol dengan nilai signifikansi 0,497.Kata Kunci : Ananas comocus L, antihiperurisemia, kalium oksonat.Analysis of Prednison Content in Uratic Acid Jamu Which is Circulating in Mataram CityAnalysis of Prednison Content in Uratic Acid Jamu Which is Circulating in Mataram CityAbstract Background: Pineapples are empirically used by the society to treat gout, and to scientifically prove it, the research was conducted to examine the anti-hyperuricemic effects of the extract of pineapples (Ananas comics (L) Merr) in white rats induced by potassium oxonate and chicken liver juice.Method: This research was an experimental study with a complete randomized design. Animals were divided into 5 groups: negative control group (1% tween 80), positive group (27 mg/kgBW allopurinol), and group III, IV, V given pineapple extract at doses of 125, 250, and 500 mg/kgBW, respectively. Uric acid levels were measured on days 0, 7, 14, and 21.Results: After the treatment using pineapple extract given for 21 days, the mean percentages of decrease in uric acid levels at doses of 125, 250, and 500 mg/kgBW were 18.61%, 27.49%, and 34.27%, respectively, and the positive control had an average of 38.16%.Conclusion: The findings indicated that the three doses could reduce the uric acid levels in hyperuricemic rats. The optimal dose of pineapple extract that could decrease the uric acid levels was the dose of 500 mg/kgBW because it was equal to allopurinol with a significance value of 0.497. Keywords: Ananas comocus L, antihiperuricemia, potassium oxonate.  
Anti-hypercholesterolemic activity of herbal juice with shelf life of 50 and 100 days in male rats induced by PTU and high-fat diet Sari Meisyayati; Ade Arinia Rasyad; Frelis Setya Nanda; Ayu Lestari; Alex Ferianto; Rizki Wahyudi
Jurnal Ilmiah Farmasi 2022: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2022.art5

Abstract

AbstractBackground: Herbal juice with the composition of rosella flower, garlic, red ginger, dan lime extract, apple cider vinegar andhoney has been proven to be effective as an anti-hypercholesterolemia and has a high level of safety through acute and sub chronic toxicity tests that have been carried out. To be marketed, it is also necessary to know how long this herbal juice formula preserve its antihyperlipidemic effect during the storage process.Objective: This study was aimed to examine the effectiveness of herbal juice stored for 50 days and 100 days in PTU-induced rats and high-fat diet.Methods: This test used 6 groups of animals consists of group I (Na CMC 0.5%/negative control), group II (fresh herbal juice), group III (herbal juice stored 50 days at room temperature), group IV (herbal juice stored for 50 days at cold temperatures), group V (herbal juice stored for 100 days at room temperature), and group VI (herbal juice stored for 100 days at cold temperatures). The dosage of the test preparation was 5.4 ml/kg given once a day for 10 days. Induction was carried out using PTU ad libitum and high-fat diet twice a day for 10 days. Measurement of serum total cholesterol levels was carried out on day 0 and 11 using the CHOD-PAP method.Results: Groups II and IV could reduce cholesterol significantly compared to the negative control group (p<0.05), while the other groups could increase blood cholesterol level.Conclusion: Herbal juice showed effectiveness as anti-hypercholesterolemia in male white rats after being stored for 50 days and 100 days. Shelf life and temperature do not reduce its activity.Keywords:anti-hypercholesterolemia, herbal juice, shelf life, temperatureIntisariLatar belakang:Jus herbal dengan komposisi sari bunga rosella, bawang putih, jahe merah, jeruk nipis, cuka apel dan madu telah terbukti efektif sebagai antihiperkolestrolemia dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi melalui uji toksisitas akut dan subkronik yang telah dilakukan. Untuk dapat dipasarkan, perlu pula diketahui seberapa lama formula jus herbal ini mampu mempertahankan efek antihiperlipidemianya selama proses penyimpanan.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas jus herbal yang disimpan 50 hari dan 100 hari pada tikus yang diinduksi PTU dan pakan tinggi lemak.Metode:Pengujian ini menggunakan 6 kelompok hewan perlakuan yang terdiri dari kelompok I (NaCMC 0,5%/kontrol negatif), kelompok II (jus herbal segar), kelompok III (jus herbal yang disimpan 50 hari suhu kamar), kelompok IV (jus herbal yang disimpan 50 hari suhu dingin), kelompok V (jus herbal yang disimpan 100 hari suhu kamar), dan kelompok VI (jus herbal yang disimpan 100 hari suhu dingin). Dosis sediaan uji 5,4 ml/kgbb yang diberikan satu kali sehari selama 10 hari. Induksi dilakukan dengan pemberian PTU ad libitum dan pakan tinggi lemak 2x sehari selama 10 hari. Pengukuran kadar kolesterol total serum dilakukan pada hari ke-0 dan ke-11 dengan metode CHOD-PAP.Hasil:Kelompok II dan IV dapat menurunkan kolesterol secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol negatif (p<0,05), sementara kelompok lain mengalami peningkatan kadar kolesterol darah.Kesimpulan: Jus herbal menunjukkan efektivitas sebagai antihiperkolesterolemia pada tikus putih jantan setelah disimpan selama 50 hari dan 100 hari. Masa simpan dan suhu tidak mengurangi aktivitasnya.Kata kunci :antihiperkolesterolemia, jus herbal, masa simpan, suhu
Sub chronic toxicity effect of combination of herbal juice on the function and 2 histopathology feature of male Wistar rat liver Ade Arinia Rasyad; Aisah Aisah; Lidia Lidia; Sari Meisyayati
Jurnal Ilmiah Farmasi 2022: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2022.art14

Abstract

Abstract Background: Previously, the activity test of the combination herbal juice of garlic, rosella flower, red ginger, lime, apple cider vinegar, and honey, combined herbal juice can lower blood sugar [1] and can reduce total cholesterol levels [11]. In the use of traditional medicine and its effectiveness, its safety must also be proven before herbal juices are circulated in the communityObjective: This study was to determine the subacute hepatotoxic effect of the combination herbal juiceMethod: This research is an experimental study using 24 rats divided into four groups. Namely, the control group was given distilled water, and the group was given the combination herbal juice at a dose of 28, 14, and 7 mg/kg BW/day for 28 days. The measurement parameters were the increased activity of SGOT and SGPT and histopathological features of liver cells. The data were statistically analyzed with one-way ANOVA analysisResults: The administration of combination herbal juice for 28 days at a dose of 28, 14, and 7 mg/kg BW/day did not increase SGOT activity but caused a significant decrease in SGPT levels, namely by 20.34%, 19.39%, and 15.30%. From the histopathological picture of liver cells, at a dose of 28 mg/kg BW/day, there was no histopathological damage to liver cellsConclusion: Subacute administration of combined herbal juice did not cause hepatotoxicity in Wistar male white ratsKeywords: Combination herbal juice, subacute toxicity, histopathology, SGOT, and SGPT Intisari Latar belakang: Telah dilakukan sebelumnya uji aktivitas dari jus herbal kombinasi bawang putih, bunga rosella, jahe merah, jeruk nipis cuka apel dan madu,  jus herbal kombinasi dapat menurunkan gula darah  [1] dan dapat menurunkan kadar kolesterol total [11]. Dalam penggunaan obat tradisional, selain efektifitasnya, keamanannya pun harus dibuktikan sebelum jus herbal beredar dimasyarakatTujuan: Penelitian ini untuk mengetahui efek hepatotoksik sub akut dari jus herbal kombinasiMetode: Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan 24 ekor tikus yang terbagi dalam 4 kelompok. yaitu kelompok kontrol yang diberi akuades dan kelompok yang diberi jus herbal kombinasi dengan dosis 28, 14 dan 7 mg/kgBB/hari selama 28 hari. Parameter pengukuran adalah peningkatan aktivitas SGOT dan SGPT serta gambaran histopatologi sel hati. Data dianalisa secara statistik dengan  analisa ANOVA satu arahHasil: Pemberian jus herbal kombinasi selama 28 hari dengan dosis 28, 14 dan 7 mg/kgBB/hari tidak menyebabkan peningkatan aktifitas SGOT  tetapi menyebabkan penurunan kadar SGPT secara signifikan yaitu sebesar 20,34 %, 19,39 % dan 15,30 %. Dari gambaran histopatologi sel  hati, dosis 28 mg/kggBB/hari tidak ditemukan kerusakan histopatologi sel hatiKesimpulan: Pemberian subakut jus herbal kombinasi tidak menyebabkan hepatotoksik pada  tikus putih jantan galur wistarKata kunci : Jus herbal kombinasi, toksisitas subakut, histopatologi, SGOT, dan SGPT
MIKROENKAPSULASi KAPTOPRIL DENGAN PENYALUT ETIL SELULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT Ade Arinia Rasyad; Deni Noviza Muslim
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 8 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk membuat suatu sediaan Ie pas lambat dengan cara mikroenkapsulasi menggunakan metoda penguapan pelarut. Bahan polimer yang digunakan untuk membentuk dinding mikrokapsul adalah etil selulosa dengan berbagai perbandingan (1:1; 1:1,25; 1: 1,5). Sediaan mikrokapsul yang terbentuk dievaluasi dengan distribusiukuran partikel, foto mikroskopis dan uji disolusi. Formula 3 mikrokapsul kaptopril dengan perbandingan 1: 1,5 memberikan hasil yang baik. Uji disolusi mikrokapsul menggunakan metode II (metode dayung) dengan medium dapar posfat pH 6,8 memenuhi persyaratan untuk sediaan lepas lambat, yaitu dalam waktu 6 jam persentase obat terdisolusi sebesar 55,76 %. Kata kunci: kaptopril, etilselullosa, mikroenkapsulasi, penguapan pelarut 
Formulasi Krim Clindamycin sebagai Anti Jerawat dan Uji Efektivitas terhadap Bakteri Propionibacterium acne Doddy Rusli; Ade Arinia Rasyad; Putra Asa Nugraha
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.909 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan antibiotik clindamycin sebagai zat aktif terhadap bakteri Propionibacterium acne. Pada penelitiaan ini clindamycin diformulasikan menjadi sediaan krim anti jerawat dengan menggunakan variasi konsentrasi emulgator TEA dan asam stearat yaitu F1 (2% : 6%), F2 (3 :12%), F3 (4% : 18%). Selanjutnya dilakukan evaluasi karakteristik mutu fisik krim meliputi organoleptik, homogenitas, pH, freeze thaw, viskositas. Pada hari ke-1 didapatkan data pH, homogenitas, daya tercuci dan viskositas dari sediaan krim, kemudian dilakukan uji freeze thaw sebanyak 6 siklus selama 24 hari. Dan didapat data pH dan viskositas dari sediaan krim. Pada penelitian ini F2 yang menunjukan sediaan krim yang paling stabil dengan variasi konsentrasi (3% : 12%). Hasil analisis terhadap perubahan pH krim F1 dan F3 menunjukkan adanya perubahan yang signifikan, sedangkan pada F2 tidak mengalami perubahan yang signifikan, dan pada pengukuran viskositas dianalisa dengan anova one way didapatkan F2 yang paling stabil atau tidak terjadi perubahan yang signifikan. Untuk uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi dengan cara sumuran. Hasil pengujian bakteri dengan 3 kali pengulangan didapatkan data formulasi krim clindamycin mempunyai zona hambat lebih besar dibandingkan dengan kontrol positif yang beredar dipasaran, dengan rata-rata yang didapat yaitu F2 A : 33,76 mm, F2 B : 32,90 mm dan F2 C : 32,20 mm, sedangkan untuk kontrol positif rata-rata yang didapat adalah 24,80 mm, sementara kontrol negatif tidak menunjukan aktivitas antibakteri. Ini menunjukan bahwa krim clindamycin memiliki aktivitas antibakteri.
Pengaruh Ekstrak Buah Stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit Putih Jantan yang Diinduksi Glukosa Ade Arinia Rasyad; Noprizon; Siti Nurhidyah
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.042 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak buah stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) Terhadap penurunan kadar gula darah mencit putih jantan yang diinduksi glukosa. Untuk mengetahui apakah ekstrak etanol buah stroberi dapat menurunkan kadar gula darah dan pada dosis mana yang menunjukan penurunan kadar gula darah yang paling efektif. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi diperoleh ekstrak buah stroberi seberat 47,17 g rendemen sebanyak 4,717%. Ekstrak yang diperoleh diuji pada 25 ekor mencit, Hewan uji dikelompokkan secara acak dalam 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol negatif yang diberikan Tween 80 1%, kelompok kontrol positif yang diberikan acarbose murni 6,5 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak buah stroberi dengan variasi masing-masing dosis 294 mg/kgBB, 595 mg/kgBB, 1190 mg/kgBB. Untuk menaikkan kadar gula darah mencit diinduksi sekrosa 3,5 g/kgBB. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase penurunan kadar gula darah untuk kontrol negatif adalah 2,47%, untuk dosis 294 mg/kgBB sebesar 20,27%, untuk dosis 595 mg/kgBB adalah 24,38%, untuk dosis 1190 mg/kgBB adalah 41,99%, dan untuk kontrol positif adalah 55,89%. Penurunan kadar gula darah yang paling efektif terlihat pada dosis 1190 mg/kgBB. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi dosis ekstrak buah stroberi, maka semakin meningkat efek penurunan kadar gula darahnya.