Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Efek Perendaman Larutan Alkali Terhadap Prilaku Film Kertas Dari Nata de coco Yang Dimodifikasi Gustian, Irfan; Sutanto, Teja Dwi; Adfa, Morina
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 2, No 1 (2006): (Januari 2006)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.114 KB)

Abstract

Telah dibuat film kertas dari nata de coco yang di modifikasi dengan memanfaatkan air kelapa sebagai bahandasar yang difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat selulosa bakteri dari air kelapa dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum, memodifikasi selulosa bakteri yang dihasilkan menjadi lembaran kertas, menguji sifat fisik serta melihat morphologi kertas yang dihasilkan. Gel nata de coco yang dihasilkan dilakukan dua variasi perlakuan. Variasi yang pertama direndam dalam larutan NaOH 2% pada temperatur 80 – 90 oC selama 2 jam. Variasi yang kedua hasil dari peralakuan pertama direndam lagi dalam larutan NaOH 5% pada temperatur 80 – 90 oC selama 2 jam. Masing-masing variasi di hot press pada tekanan 100 Kgf/cm2 pada suhu 120 oC selama 3 - 5 menit. Hasil pengujian di dapat kerapatan kertas variasi 1 berkisar antara 1,0570 – 1,3330 g/cm2 dan lebih besar dibandingkan dengan kertas variasi 2 yaitu berkisar antara 0,7813 – 1,1666 g/cm2. Sifat penggembungan kertas atau derajat swelling kertas oleh air, variasi 1 memiliki derajat swellingberkisar antara 61,1842 – 91,2162% lebih kecil dibandingkan dengan derajat swelling kertas nata de coco variasi 2 berkisar 77,1428 – 109,4595%. Hasil SEM terlihat permukaan cukup rapat dengan serat yang panjang dengan arah yang tidak beraturan.   
Survey etnobotani, studi senyawa flavonoid dan uji brine shrimp beberapa tumbuhan obat tradisional suku Serawai di Propinsi Bengkulu Adfa, Morina
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 1, No 1 (2005): (Januari 2005)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.808 KB)

Abstract

Telah diidentifikasi dan diinventarisasi 47 spesies tumbuhan yang sering dipakai untuk berbagai pengobatan oleh masyarakat Serawai, 40 spesies diantaranya mengandung flavonoid dengan kadar yang bervariasi dan 11 spesies mengadung banyak flavonoid, yaitu Commersonia batramia L. Merr. (daun), Dillenia suffruticosa (kulit batang), Ocimum basilicum (bunga), Melastoma malabathricum L. Henderson (bunga, buah), Caesalpinia pulcherima L. Sw. (bunga), Coleus blumei Benth. (daun), Gnetum gnemon L. (kulit batang),Graptophyllum pictum L. Griff. (batang), Oroxyllum indicum (kulit batang), Eugenia Sp.(kulit batang) dan Knema glaucescens Jack. (kulit batang). Uji bioassay ekstrak metanol 11 spesies tersebut dengan metoda BrineShrimp Lethality Test aktif terhadap Artemia salina Leach.
6-Metoksi, 7-Hidroksi Kumarin dari Daun Pacar Air (Impatiens balsamina Linn.) Adfa, Morina
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 2, No 2 (2006): (Juli 2006)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.091 KB)

Abstract

Telah dilakukan isolasi 6-metoksi, 7 hidroksi kumarin (Scoploletin) dari daun Pacar Air (Impatiens      balsamina L.) yang diekstrak dengan menggunakan metanol dan pemisahan dengan chromatografy colum yang selanjutnya dipisahkan dengan mengunakan TLC preparasi. Strukturnya ditentukan dengan spektrum UV, IR, 1H NMR, 13C NMR, MS dan hasilnya dibandingkan dengan data literatur. Dari hasil isolasi didapat bahwa senyawa kumarin sebanyak 6 mg, berupa amorf berwarna kuning dengan titik leleh 199-2010C dan fluoresensi biru di bawah lampu UV 365 nm, mempunyai massa relatif 192 dengan rumus molekul C10H8O4.         
Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina Linn.) Adfa, Morina
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 4, No 1 (2008): (Januari 2008)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.201 KB)

Abstract

Telah diisolasi senyawa aktif antibakteri dari daun pacar air (Impatiens balsamina Linn.) berupa kristalberwarna kuning sebanyak 7 mg dengan titik leleh 182-183o C. Berdasarkan data titik leleh, spektrum UV danspektrum IR diduga senyawa hasil isolasi adalah 1,4-naftoquinon yang tersubstitusi gugus metoksi. Senyawa murni hasil isolasi juga memperlihatkan aktivitas antibakteri 0,5-0,6 kali tetrasiklin terhadap bakteri uji Staphylococcusaureus dan Bacillus cereus.   
Isolasi Senyawa Flavonoid Aktif Berkhasiat Sitotoksik Dari Daun Kemuning (Murraya Panicullata L. Jack) Adfa, Morina
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 3, No 2 (2007): (Juli 2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.096 KB)

Abstract

Telah diisolasi senyawa flavonoid golongan flavon (apigenin) berupa kristal berwarna kuning muda sebanyak 30 mg dari daun kemuning (Murraya panicullata L. Jack) dengan titik leleh (195-196o C). Dari hasil uji Brine Shrimp Lethality Test terhadap senyawa ini tidak memberikan efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan LC50 194,786 ?g/ml. Karakterisasi senyawa hasil isolasi telah dilakukan dengan Kromatografi lapis tipis (KLT), spektrum UV dan IR   
Buah Kelor (Moringa Oleifera Lamk.) Tanaman Ajaib Yang Dapat Digunakan Untuk Mengurangi Kadar Ion Logam Dalam Air Sutanto, Teja Dwi; Adfa, Morina; Tarigan, Novrianto
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 3, No 1 (2007): (Januari 2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.102 KB)

Abstract

Biji buah kelor mengandung senyawa bioaktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampumengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam limbah suspensi denganpartikel kotoran melayang dalam air, sehingga sangat potensial digunakan sebagai koagulan alami untukmembersihkan air dari ion-ion logam terlarut [3][6]. Buah kelor dipetik kemudian dipisahkan dari kulitnya dandikeringkan, selanjutnya ditumbuk hingga menjadi serbuk dan diayak hingga diperoleh ukuran 180 ?m, 250 ?m, 355?m, 420 ?m dan 600 ?m. Sebanyak 0,5 gram serbuk biji kelor tersebut kemudian dicampur dengan 50 ml air yangmengandung 10 ppm ion besi, diaduk selama 2 menit agar proses sempurna, selanjutnya disaring dan sisa kadar besiyang terdapat dalam filtrat ditentukan dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makinkecil ukuran serbuk biji kelor ternyata kemampuannya untuk mengadopsi ion besi dalam air semakin besar, demikianjuga usia ternyata ikut menentuakan kemampuan biji kelor untuk mengadopsi ion-ion besi dalam air. Pengurangankadar ion besi yang paling besar terjadi pada penggunaan ukuran butir 180 ?m dari biji kelor yang berusia muda yaitusebesar 874 ?g besi/gram biji kelor.   
Pengaruh Boraks, Asam dan Basa Terhadap Pergeseran Panjang Gelombang Ekstrak Air Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) Oktiarni, Dwita; Khasanah, Siti Nur; Adfa, Morina; Nesbah, Nesbah; Angasa, Eka
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 12, No 2 (2016): (Juli 2016)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.521 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan ekstrak air bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) terhadap pergeseran panjang gelombang, yang ditambahkan dengan larutan boraks, asam (HCl), dan basa (NaOH) dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Adanya penambahan pereaksi boraks pada larutan bunga rosella mampu menggeser panjang gelombang dari 517 nm menjadi 558 nm. Penambahan pereaksi NaOH mampu menggeser dari 517 nm menjadi 583 nm. Sedangkan pada saat penambahan pereaksi HCl hampir tidak terjadi pergeseran panjang gelombang. Berdasarkan hasil analisis semikuantitatif dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, larutan ekstrak air bunga rosella yang ditambahkan dengan larutan boraks pada konsentrasi 1%, memberikan puncak serapan pada panjang gelombang 558 nm, NaOH pada 583 nm, dan HCl pada 517 nm
Pembuatan Bioplastik Berbahan Pati Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.), Gliserin Dan Penambahan Nanopartikel Zno Dengan Menggunakan Metode Melt-Intercalation Maryanti, Evi; Pasaribu, Cahaya; Adfa, Morina; Yudha S, Sal Prima; Fitriani, Dyah
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 12, No 2 (2016): (Juli 2016)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.422 KB)

Abstract

Telah dilakukan pembuatan bioplastik berbahan pati ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dan gliserin dengan penambahan nanopartikel ZnO menggunakan metode Melt-Intercalation. Nanopartikel ZnO disintesis menggunakan capping agent ekstrak air daging bawang putih (Allium sativum) melalui metode presipitasi. Pembuatan bioplastik dilakukan dengan cara menambahkan pati ubi jalar (Ipomoea batatas L.), gliserin dan penambahan nanopartikel ZnO dengan variasi konsentrasi 0%, 1%, 3% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioplastik yang dihasilkan tidak berwarna (bening) dan transparan. Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa bioplastik yang dihasilkan mengandung gugus OH, C-H, dan C-O.
POTENSI DAUN KAYU BAWANG (PROTIUM JAVANICUM) SEBAGAI PENGHAMBAT KERJA ENZIM TIROSINASE Batubara, Irmanida; Adfa, Morina
Sains & Matematika Vol 1, No 2 (2013): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of Kayu Bawang (Protium javanicum) plant is needed beside its utilization for building material, especially the utilization of the leaves which easily to get. The aim of this research was to describe the potency of Kayu Bawang leaves as tyrosinase inhibitor, an enzyme which responsible to synthesis melanin as natural color of the skin. The leaves of Kayu Bawang macerated with methanol. The methanol extract then partitioned with n-hexane, EtOAc, n-BuOH, and water. All fractions were concentrated and tested its ability to inhibit tyrosinase with two substrates namely L-DOPA (diphenolase reaction) and L-tyrosine (monophenolase reaction). The result showed that n-hexane fraction could inhibit diphenolase reaction with IC50 value of 114.2 ppm. EtOAc fraction could inhibit monophenolase reaction (IC50 834.0 ppm). Methanol extract, n-BuOH fraction, and water fraction could not inhibit tyrosinase activities. The conclusion is nonpolar and semi polar compounds in Kayu Bawang leaves could be utilized as whitening agent. 
Potensi Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Rhizopus oryzae L. Adfa, Morina; Ekasari, Munifilia; Avidlyandi, Avidlyandi; Supriati, Rochmah; Yudha S., Salprima
Jurnal Riset Kimia Vol 12, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v12i2.404

Abstract

Pacar air (Impatiens balsamina L.) plant belongs to the Balsaminaceae family and is used as an indigenous medicine in Asia for fingernail inflammation, fractures, and rheumatism treatments. Moreover, the antipruritic, antianaphylactic, antifungal, antibacterial, and antitumor activities of some compounds, especially phenolics and quinones from this plant have been studied extensively. Therefore, this study aims to determine the antifungal activity of Pacar air leaves (Impatiens balsamina L.) methanol extract against Rhizopus oryzae L. and the IC50 value. The results showed that an increase in the concentrations of I. balsamina L. leaves methanol extract significantly raised the fungal growth. Furthermore, the extract inhibition against R. oryzae L. at various concentrations of 0.5; 0.7; 0.9; 1.1; and 1.3% w/v were 10, 21.9, 58.06, 68.06, and 79.72%, respectively, while the IC50 value was 0.896%. Hence, the presence of naphthoquinones and other secondary metabolites are responsible for its antifungal activity. Based on these results, the antifungal potential of I. balsamina L. leaves against soft-rot fungi is useful in the future.