Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Wujud Kesantunan Imperatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI PSIA.1 SMAN 1 Kubu Karangasem. Adi Susrawan, I Nyoman
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Adi Susrawan, I Nyoman. 2012. Wujud Kesantunan Imperatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI PSIA.1 SMAN 1 Kubu Karangasem.   Pembimbing I                          : Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. Pembimbing II                        : Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd.   Kata Kunci: kesantunan, imperatif, pragmatik.   Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud pragmatik imperatif, (2) wujud kesantunan linguistik, dan (3) wujud kesantunan pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa sejauh di dalamnya terkandung maksud atau makna pragmatik imperatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan rekaman. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang (1) wujud pragmatik imperatif, (2) wujud kesantunan linguistik, dan (3) wujud kesantunan pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan metode wawancara dan metode rekam digunakan sebagai penunjang dalam pengumpulan data. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kontekstual. Berdasarkan analisis tersebut,  diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. (1) Ditemukan sembilan wujud pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kesembilan wujud pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. (a) tuturan yang mengandung makna pragmatik imperatif perintah, (b) permintaan, (c) desakan, (d)  bujukan, (e) persilaan, (f) larangan, (g) ngelulu, (h) harapan, dan (i) mengomando/aba-aba (2) Wujud kesantunan linguistik dapat diidentifikasi melalui tiga hal, yaitu (a) panjang pendek tuturan, (b) urutan tuturan, dan (c) ungkapan-ungkapan penanda kesantunan sebagai penentu kesantunan linguistik. Ungkapan yang dipandang sebagai pemerkah kesantunan imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya adalah tolong, coba, ayo, harap, silakan, dan biar. (3) Wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia diwujudkan dengan dua macam wujud tuturan, yakni (a) tuturan deklaratif dan (b) tuturan interogatif. Pemanfaatan kedua tuturan tersebut selain berfungsi sebagai bentuk kesantunan dalam bertutur juga berfungsi sebagai modifikasi tuturan untuk menjalin hubungan yang harmonis, menciptakan suasana pembelajaran yang dinamis, variatif, dan demokratis. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, disarankan hal-hal sebagai berikut. Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini dapat memberi masukan untuk merencanakan dan menciptakan suasana pendidikan dan pengajaran yang kondusif di sekolah. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penopang lancarnya komunikasi dan interaksi lintas budaya. Bagi peneliti berikutnya, dalam rangka replikasi, jangkauan penelitian ini dapat diperluas.  
Wujud Kesantunan Imperatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI PSIA.1 SMAN 1 Kubu Karangasem. Adi Susrawan, I Nyoman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.457 KB)

Abstract

ABSTRAK Adi Susrawan, I Nyoman. 2012. Wujud Kesantunan Imperatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI PSIA.1 SMAN 1 Kubu Karangasem.   Pembimbing I                          : Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. Pembimbing II                        : Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd.   Kata Kunci: kesantunan, imperatif, pragmatik.   Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud pragmatik imperatif, (2) wujud kesantunan linguistik, dan (3) wujud kesantunan pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa sejauh di dalamnya terkandung maksud atau makna pragmatik imperatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan rekaman. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang (1) wujud pragmatik imperatif, (2) wujud kesantunan linguistik, dan (3) wujud kesantunan pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan metode wawancara dan metode rekam digunakan sebagai penunjang dalam pengumpulan data. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kontekstual. Berdasarkan analisis tersebut,  diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. (1) Ditemukan sembilan wujud pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kesembilan wujud pragmatik imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. (a) tuturan yang mengandung makna pragmatik imperatif perintah, (b) permintaan, (c) desakan, (d)  bujukan, (e) persilaan, (f) larangan, (g) ngelulu, (h) harapan, dan (i) mengomando/aba-aba (2) Wujud kesantunan linguistik dapat diidentifikasi melalui tiga hal, yaitu (a) panjang pendek tuturan, (b) urutan tuturan, dan (c) ungkapan-ungkapan penanda kesantunan sebagai penentu kesantunan linguistik. Ungkapan yang dipandang sebagai pemerkah kesantunan imperatif yang dinyatakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya adalah tolong, coba, ayo, harap, silakan, dan biar. (3) Wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia diwujudkan dengan dua macam wujud tuturan, yakni (a) tuturan deklaratif dan (b) tuturan interogatif. Pemanfaatan kedua tuturan tersebut selain berfungsi sebagai bentuk kesantunan dalam bertutur juga berfungsi sebagai modifikasi tuturan untuk menjalin hubungan yang harmonis, menciptakan suasana pembelajaran yang dinamis, variatif, dan demokratis. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, disarankan hal-hal sebagai berikut. Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini dapat memberi masukan untuk merencanakan dan menciptakan suasana pendidikan dan pengajaran yang kondusif di sekolah. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penopang lancarnya komunikasi dan interaksi lintas budaya. Bagi peneliti berikutnya, dalam rangka replikasi, jangkauan penelitian ini dapat diperluas.  
PENGEMBANGAN BAHANAJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS BUDAYA LOKAL BALIDI KELAS VII SMP PGRI 3 DENPASAR Susrawan, I Nyoman Adi; Erawan, Dewa Gede Bambang
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.418 KB) | DOI: 10.36733/jsp.v7i2.71

Abstract

This research categorized as Research and Devenlopment (R&D) that aims to (1) describe and identify the design process and the feasibility of learning materials of Bali based on Balinese culture, (2) to describe and analyze the responses of VII grade students of SMP PGRI 3 Denpasar towards the development of Indonesian language based materials of local culture Bali. The data obtained through observation, interview, and questionnaire methods. Furthermore, the collected then analyzed by qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis. The results showed that the development of Indonesian language learning materials based on local Balinese culture included into very well category. It was based on the validation results by the subject matter expert who gave an assessment with an average score of 88.42. The results of the pilot test, both initial field trials and major field trials also showed an average score of 90.28 and 92.50 included in the excellent category. Moreover, a good response is also obtained in this study, the overall average score given by students as users of teaching materials is 4.45 included very positive category. Thus, it can be concluded that the developed teaching materials are feasible to be used in the learning process.
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KOMUNIKASI ANTARSISWA DI SMP N 1 SAWAN SINGARAJA Susrawan, I Nyoman Adi
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.501 KB) | DOI: 10.36733/jsp.v5i2.441

Abstract

This descriptive qualitative research aimed at describing the form and process of linguistic implicature form which exists in the communication among students of SMP N 1 Sawan. The method of data collection in this research was observation interview and recording. The data gathered were then analyzed through three phase namely data reduction, data display, and data verification. The result of this study showed that there were three forms of language functions namely imperatives or command, reporting and questioning. The reason of choosing those forms of language function was to avoid misunderstanding among speakers or hearers so that no one will get offended. Besides, the use of imperatives, report, and questions was due to the factor of familiarity and intimacy between speakers. In relation to conversational implicature, the students of SMP N 1 Sawan use six kinds of implicature. Those are, asking, rejecting, mocking, commanding, ordering, and informing facts. Hopefully, the result of this research can give contribution in understanding the implied meaning of the speaker to the hearer.
IBM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Susrawan, I Nyoman Adi; Puspadewi, Kadek Rahayu
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Bakti Saraswati (JBS) : Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.434 KB)

Abstract

Program IbM ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru di SMP Negeri 4 Mengwi dalam menulis artikel ilmiah dan untuk meningkatkan pemahaman pegawai perpustakan dalam penataan ruang perpustakaan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam program IbM ini adalah metode ceramah, tanya jawab, dan simulasi. Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang strategi menulis artikel ilmiah dan strategi dalam menembus jurnal-jurnal ilmiah. Dengan pemberian penjelasan ini diharapkan para guru peserta pelatihan memiliki pemahan yang komperhensif berkaitan dengan penulisan artikel ilmiah. Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat menerima penjelasan tentang penulisan artikel ilmiah serta saat mempraktekkannya. Metode ini memungkinkan guru-guru menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang penulisan artikel ilmiah dan juga pengalaman setelah praktek menulis artikel ilmiah. Selanjutnya, metode simulasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan untuk memberikan kesempatan mempraktekan materi pelatihan yang diperoleh. Kegiatan IbM ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Mei 2017 di ruang guru SMP Negeri 4 Mengwi  dengan diikuti oleh 52 orang peserta. Hasil dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. 1) Guru-guru sangat tekun mengikuti seminar dan pelatihan, mereka aktif mengajukan pertanyaan, dan melakukan kerja sama yang baik dalam menyusun artikel ilmiah. 2) Meningkatnya pemahaman guru-guru tentang penulisan artikel ilmiah dan strategi dalam menembus jurnal ilmiah 3) Meningkatnya pemahaman para pegawai perpustakaan dalam penataan ruang perpustakan. 4) Modul penulisan artikel ilmiah ber-ISSN. Modul ini dapat dijadikan referensi ketika para guru ingin menulis artikel ilmiah. Berkat bantuan modul ini para guru mampu menghasilkan artikel ilmiah yang siap untuk diterbitkan pada jurnal yang diinginkan.
DIVERSIFIKASI “TUMERIC JUICE” Puspadewi, Kadek Rahayu; Budiningsih, Desak Nyoman; Susrawan, I Nyoman Adi
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Bakti Saraswati (JBS) : Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.46 KB)

Abstract

The main purpose of this community service program is to optimize the marketing and diversification of jamu products. Jamu is a herb derived from natural herbs formulated without using chemicals as additives. Tumeric Juice is a traditional jamuthat using turmeric as its main material. In the management of tumeric juice still facing several problems, namely: 1) the limited gas stove so that the gas stove for business is used together for household purposes, 2) the limited capacity of the blender machine to smooth the raw materials, 3) the marketing is not yet optimal that is only for foreign tourists alone and only 1 type of jamu, and 4) does not have a monthly cashbook cash so that cash flow becomes unclear. To overcome these problems required transfer of technology through mentoring activities, counseling, and training. From the activities that have been done, 1) the existence of a special gas stove for the business, 2) the existence of a blender machine with a capacity of 1 kg, 3) the marketing of jamu is not only for foreign tourists but also for local communities, 4) there are three types ofjamu products, namely piduh, sambiroto, and temulawak and 5) the existence of cash book finance.
ABDIMAS SMP NEGERI 7 DENPASAR Arjaya, Ida Bagus Ari; Susrawan, I Nyoman Adi
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Bakti Saraswati: Media Publikasi Penelitian dan Penerapan IPTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.864 KB)

Abstract

SMP Negeri 7 Denpasar is one of the leading schools located in the City Center, namely Jalan Gunung Rinjani, Denpasar. This school has many achievements, both in the academic field and in the non-academic field. In the academic field, SMP Negeri 7 Denpasar is one of three school public schools that have passed verification from the Education Office to implement UNBK. SMP Negeri 7 Denpasar also received an award as one of the schools with integrity in the implementation of National Examination with a value of 9.5. Although most of the teachers at SMP Negeri 7 Denpasar have applied the student active learning approach, in reality teachers find it difficult to implement e-learning  models. Related to similar aspects, namely learning problems. From the aspect of library facilities, SMP Negeri 7 Denpasar already has a representative library and is very comfortable to be used by students both for learning and doing assignments .. But the obstacles or problems here are the types of reading books and subject books in SMP Negeri 7 Denpasar still classified less so students only get reading literature or limited learning resource books. The method used in this study is the interview method, namely in-depth interviews with informants, discussion methods, methods of active participation, demonstration methods, and methods of analyzing the understanding of trainees' teachers (pretest and post test) using a t-test. The results of the analysis show that there are significant differences (p = 0.001 <?) of the teachers' understanding in SMP Negeri 7 Denpasar between before and after participating in e-learning training.
ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI MIPA 7 SMA N 7 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Adhiguna, I Made Pradipta; Susrawan, I Nyoman Adi; Erawan, Dewa Gede Bambang
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Bakti Saraswati (JBS) : Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.661 KB)

Abstract

This research is descriptive research with the purposes; (1) Obtaining objective illustration about locutionary, illocutionary, and perlocutionary speech action in the learning process of Indonesian of eleventh grade MIPA 7 of SMAN 7 Denpasar in academic year 2018/2019. (2) Finding out the factors that influence the appearance of locutionary, illocutionary, and perlocutionary speech action in the Indonesian learning process of eleventh grade MIPA 7 of SMAN 7 Denpasar in academic year 2018/2019. The data collection was done by observation, interview and record techniques. The obtained data were analyzed by qualitative descriptive. The locutionary speech acts that spoken by teacher and student in the learning process of Indonesian were 27 utterances, the illocutionary were 36 utterances and perlocusionary   were 36 utterances, teacher and student deliver their speeches in the classroom based on their speech mode which is to convey intentions to interlocutor and the emergence of perlocutionary speech acts in the learning process of Indonesian was influenced by two factors; the teacher who has extensive knowledge about perlocutionary speech acts, so that the teacher could use the speech acts in the learning process, teacher and student deliver their speeches in the class room based on their speech mode with the purpose of the speech which is delivered to have power of influence or effect for interlocutor.
MENCEGAH TERMARGINALNYA BAHASA DAERAH : SEBUAH KAJIAN DARI PERSPEKTIF MULTI KULTURAL DAN POLITIK BAHASA DI INDONESIA Astawa, I Nengah; Sukanadi, Ni Luh; Susrawan, I Nyoman Adi; Indrawati, IGAP Tuti
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak orang sangat sangat kawatir akan bahasa daerahnya karena setiap tahunnya pengguna bahasa daerah diperkirakan terus semakin berkurang. Jika saja para penggunanya tidak mengambil langkah-langkah yang signifikan dalam menanggulangi kepunahannya, di masa depan kita akan dikecam oleh para generasi mendatang karena dianggap tidak bisa menjaga kekayaan sebagai warisan budaya. Punahnya bahasa daerah disebabkan oleh beberapa hal antara lain : hegemoni bahasa asing terhadap bahasa daerah. Bahasa asing dianggap mampu secara ekonomi lebih menguntungkan terlebih lagi dikaitkan dengan daerah tujuan wisata, sedangakn bahasa daerah kurang mampu memberikan kesejahtraan yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan bahasa asing tertentu seperti bahasa Inggris misalnya. Banyak orang dari Nusantara atau bahkan dunia datang ke daerah tujuan wisata untuk mengadu nasib mereka. Mampu berbahasa Indonesia dengan lancar, mereka tdak merasa berdosa sama sekali tidak menggunakan bahasa daerah mereka sendiri. Di perkotaan dan sekitarnya, bahasa yang dipakai di sekolah-sekolah sebagai bahasa pengantar adalah bahasa Indonesia. Keadaan ini mempercepat kematian bahasa daerah mereka. Untuk mencegah kepunahan akan bahasa daerah, peranan para birokrat atau para politisi sangat krusial dalam mencegah termarginalnya atau kepunahan bahasa daerah. Tindakan yang nyata yg bisa dilakukan antara lain dengan melakukan aktifitas budaya yang memberikan ruang untuk menggunkaan bahasa daerah, melalui pendidikan baik formal maupun informal dan juga melalui perundang-undangan.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SANGGAR SENI TARI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Yuliastuti, Ida Ayu Nyoman; Artajaya, I Wayan Eka; Susrawan, I Nyoman Adi
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v5i1.2451

Abstract

AbstractSekar Dewata dance studio and Jari Menari dance studio still experience problems in improving the quality of learning for children with special needs. The lack of visual facilities that are owned and the lack of teaching standards between one teacher and another teacher makes the learning process less attractive and difficult to understand by children with special needs. In overcoming these problems, the implementation method used is the procurement of equipment, counseling, training, mentoring and coaching. The equipment provided in this service is a sound system, LCD projector, and mirror glass replacement. In addition to procurement of equipment, counseling is also conducted on how to use these tools. This is useful to support the learning systems of the two dance studios to be more effective and can be easily understood by children with special needs. Other activities that have been carried out are training and mentoring in the preparation of standard operating procedures. This is useful to help dance studios have standards in teaching, so that there is a suitability of the teaching system between dance instructors and other dance instructors. With this dedication activity, the quality of learning in both partners has increased and children with special needs are quicker to understand each dance movement taught. The service activities that have been carried out are expected to encourage children with special needs to be more enthusiastic and more confident in participating in dance performances so that they can show their talents and potential. Keywords: children with special needs, dance art studio, standard operating procedures AbstrakSanggar tari Sekar Dewata dan sanggar tari Jari Menari masih mengalami kendala dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus. Kurangnya sarana visual yang dimiliki dan belum adanya standar pengajaran antara pengajar satu dengan pengajar lainnya membuat proses pembelajaran menjadi kurang menarik dan susah untuk dimengerti oleh anak berkebutuhan khusus. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, metode pelaksanaan yang digunakan yaitu pengadaan peralatan, penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan pembinaan. Peralatan yang diberikan dalam pengabdian ini adalah sound system, lcd projector, dan penggantian kaca cermin. Selain pengadaan peralatan juga dilakukan penyuluhan cara penggunaan alat-alat tersebut. Hal ini berguna untuk menunjang sistem pembelajaran kedua sanggar tari agar lebih efektif dan dapat mudah dimengerti oleh anak berkebutuhan khusus Kegiatan lainnya yang telah dilakukan yaitu pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan standar operasional prosedur. Hal ini berguna untuk membantu sanggar tari memiliki standar dalam pengajaran, sehingga terjadi kesesuaian sistem pengajaran antara pengajar tari satu dengan pengajar tari lainnya. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, kualitas pembelajaran pada kedua mitra mengalami peningkatan dan anak berkebutuhan khusus lebih cepat memahami setiap gerak tari yang diajarkan. Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan ini, diharapkan dapat mendorong anak berkebutuhan khusus agar lebih bersemangat dan lebih percaya diri dalam mengikuti kegiatan pagelaran seni tari, sehingga dapat menunjukkan bakat dan potensi yang dimiliki. Kata kunci: anak berkebutuhan khusus, sanggar seni tari, standar operasional prosedur