Claim Missing Document
Check
Articles

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK ISOLATOR DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) Mayangsari, Diana Fitria; Adianto, Hari; Yuniati, Yoanita
REKA INTEGRA Vol 3, No 2 (2015): Edisi Kesepuluh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.257 KB)

Abstract

PT IPMS (INTI PINDAD MITRA SEJATI) merupakan perusahaan industri manufaktur dengan salah satu hasil produksi adalah isolator. PT IPMS telah melakukan perbaikan dalam proses produksi, namun perbaikan tersebut masih belum mengurangi jumlah cacat secara signifikan. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)  merupakan suatu prosedur untuk mengidentifikasi kegagalan produk berdasarkan potential cause. FMEA berfungsi untuk menentukan nilai Risk Priority Number (RPN) yang selanjutnya akan diidentifikasi lebih lanjut menjadi fokus utama dalam menentukan akar dari potential cause menggunakan Fault Tree Analysis (FTA). Dari akar permasalah tersebut dapat ditentukan usulan perbaikan dan pengendalian agar dapat membantu perusahaan untuk mengurangi resiko kegagalan produksi.   Kata kunci: Failure Mode And Effect Analysis, Fault Tree Analysis, Risk Priority Number, Potential Cause   ABSTRACT PT IPMS (INTI PINDAD MITRA SEJATI) is an industrial manufacturing company with one of the products is an insulator. PT IPMS has made improvements in the production process, but the improvement is still not significantly reduce the number of defects. Method of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is a procedure to identify potential cause product failures based. FMEA is used to determine the value of the Risk Priority Number (RPN), which subsequently will be further identified a major focus in determining the root cause of potential use Fault Tree Analysis (FTA). From the roots of these problems can be determined proposed improvement and control in order to help the company to reduce the risk of production failures. Keywords: Failure Mode And Effect Analysis, Fault Tree Analysis, Risk Priority Number, Potential Cause
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling Martin, Martin; Rukmi, Hendang Setyo; Adianto, Hari
REKA INTEGRA Vol 1, No 3 (2013): Edisi Ketiga
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.437 KB)

Abstract

Penjualan suatu produk  berkaitan erat dengan minat konsumen. Semakin tinggi minat konsumen akan membuat semakin tinggi juga penjualan produknya. Minat konsumen dipengaruhi oleh pengaruh sosial, pengalaman konsumsi, dan bauran pemasaran. Sebagai salah satu produsen handphone, Samsung ingin meningkatkan penjualan produknya melalui peningkatan minat konsumen. Penelitian ini bertujuan menghasilkan usulan peningkatan minat konsumen dalam pembelian handphone Samsung berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah structural equational modeling.  SEM (Structural Equational Modeling) merupakan metode yang terdiri atas analisis jalur, analisis faktor, dan regresi berganda. Metode structural equational modeling dilakukan dengan bantuan program Lisrel 8.80. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap minat konsumen adalah harga, proses, dan promosi. Kata kunci: Minat Konsumen, Structural Equational Modeling, Lisrel   ABSTRACT Sell a product be related to consumer interest. Higher consumer interest will make product sold higher too. Consumer interest depend by consumption experience, social effect, and marketing mix. As one of handphone producer, Samsung will increase sale of it’s product by increase consumer interest. This research have a purpose to make suggestion to increase consumer interest on buying handphone Samsung depend by variable-variable which influence consumer interest. Method used is Structural Equational Modeling. SEM (Structural Equational Modeling) is a method which comprise with path analysis, factor analysis, and multiple regression. Structural Equational Modeling Method used by Lisrel 8.80. Variabel which have biggest influence to consumer interest are price, process, and promotion. Keyword: Consumer Interest, Structural Equational Modeling, Lisrel
USULAN PERBAIKAN KUALITAS KUAT TEKAN PRODUK BATA BETON PAVING BLOCK DENGAN TAMBAHAN TRASS MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI BALAI BESAR KERAMIK Efmi, Annisa; Adianto, Hari; Zaini, Emsosfi
REKA INTEGRA Vol 3, No 4 (2015): Edisi Keduabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.903 KB)

Abstract

Penelitian ini akan mengembangkan kombinasi dan teknik pembuatan paving block dengan tambahan trass yang didapat oleh Balai Besar Keramik menggunakan Metode Taguchi. Dari Metode Taguchi, matriks ortogonal terpilih L27 dengan 3 faktor terkendali masing-masing 3 level dan 1 faktor tidak terkendali dengan 2 level. Faktor terkendali terpilih adalah komposisi bahan, kehalusan butir dan lama perawatan, sedangkan faktor tidak terkendali adalah kadar lumpur didalam pasir. Hasil kuat tekan yang optimal dari level dan faktor terpilih adalah sebesar 34,780 MPa, pada Standar Nasional Indonesia meningkat masuk kedalam Mutu B, dari hasil kuat tekan sebelumnya sebesar 15,624 MPa termasuk kedalam Mutu C. Hasil tersebut menunjukkan kombinasi hasil dari Metode Taguchi dapat memberikan kuat tekan lebih baik dari sebelumnya. Kata kunci: Metode Taguchi, kuat tekan, paving block, trass.   ABSTRACT This research will develop combinations and manufacturing techniques to make paving block with trass obtained by the Center hall of Ceramics using Taguchi method. From Taguchi method, orthogonal array elected L27 with 3 each controllable factor 3 level and one uncontrollable factor with two levels. Selected controllable factor is the composition of the material, grain fineness and length of treatment, while the uncontrollable factor is the levels of silt in the sand. Optimum compressive strength results of levels and factors amounted to 34.780 MPa, the Indonesian National Standard increased into Quality B, of the results of the previous compressive strength of 15.624 MPa included into the Quality C. These results suggest the combination of results from Taguchi method can provide compressive strength better than before. Keywords: Taguchi method, compressive strength, paving blocks, trass.
Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII Bandung MAYA, R SASKIA; Mustofa, Fifi Herni; Adianto, Hari
REKA INTEGRA Vol 2, No 1 (2014): Edisi Kelima
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.354 KB)

Abstract

Pengendalian persediaan merupakan hal utama yang sangat penting untuk menjamin kelancaran dari mekanisme pemenuhan suatu kebutuhan. Kekurangan ataupun keterlambatan penyaluran Raskin merupakan masalah yang harus diperbaiki dengan cara menentukan jumlah optimal pemesanan Raskin agar semua permintaan dapat terpenuhi sesuai dengan jumlah dan waktu penyaluran yang tepat berdasarkan ongkos terkecil. Penentuan jumlah optimal pemesanan Raskin dapat diselesaikan dengan Model Integrasi Kebijakan Inventori Sistem Nilai Rantai 3 Eselon (Nur bahagia, 2001) yang terdiri dari unit produksi, retailer dan depot lalu diimplementasikan ke dalam sistem nilai rantai 2 eselon yang hanya terdiri dari retailer dan depot dengan dilakukannya pengembangan pada ongkos transportasi. Kata kunci: pengendalian persediaan, multi eselon, optimal pemesanan Abstract Inventory control is the main thing that is very important to ensure the smooth running of a compliance mechanism needs. Shortages or delays in delivery Raskin is a problem that must be corrected by determining the optimal number Raskin ordering that all requests can be fulfilled in accordance with the amount and distribution of the right time based on smallest costs. Determination of the optimal number Raskin booking can be completed with Model Integration Policy Value Chain Inventory System 3 Echelon (Nur Bahagia, 2001) which consists of the production units, retailers and depot then implemented into the value chain 2-echelon system consisting only of the depot to the retailers and does development on transportation costs. Keywords: inventory control, multi-echelon, the optimal ordering
USULAN MEMINIMASI WAKTU SET-UP DENGAN MENGUNAKAN METODE SINGLE MINUTE EXCHANGE DIE (SMED) DI PERUSAHAAN X Saputra, Rivan; Adianto, Hari; Irianti, Lauditta
REKA INTEGRA Vol 4, No 2 (2016): Edisi Keempatbelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.599 KB)

Abstract

Perusahaan X adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi pipa AC mobil. Salah satu produk dihasilkan adalah pipa tipe BBB1145-230000. Kendala yang dihadapi perusahaan X adalah waktu set-up yang lama dan berulang-ulang. Penelitian bertujuan meminimasi waktu set-up agar dapat meningkatkan produktivitas dengan mengunakan Metode Single Minute Exchange Die (SMED) pada perusahaan X. Tahapan yang dilakukan dalam SMED antara lain langkah pengumpulan data elemen gerakan set-up yang dilakukan, memisahkan internal set-up menjadi ekternal set-up, menyederhanakan seluruh aspek operasi set-up serta perhitungan produktifitas dari penerapan SMED. Hasil yang didapat dengan penerapan metode SMED adalah didapatkannya waktu set-up mesin yang lebih cepat, peningkatan produk yang dihasilkan dan keuntungan perusahaan meningkat sebesar 3.81%. Kata Kunci: Metode SMED, Waktu Set-up, Internal Set-up dan Eksternal Set-up ABSTRACT Company X is a company engaged in manufacturing produce car air conditioner pipe. One of the resulting product is a type of pipe BBB1145-230000. The obstacles faced by company X is a set-up time is long and repetitive. The research aims to minimize set-up time in order to increase productivity by using Method Single Minute Exchange of Die (SMED) in the company X. Steps being taken in SMED include data gathering step motion elements set-up is done, the internal set-up separates into external set-up, simplifying all aspects of operations set-up as well as the calculation of the productivity of the application of SMED. The results obtained with the implementation of SMED method is finding a time machine set-up faster, increasing the resulting product and company profits increased by 3.81%. Keywords: SMED Method, Time Set-up, Internal and External Set-up
USULAN RANCANGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK PEMBUATAN JIG LOCATOR SIDE BODY DI PT. PELITA SEHAT ABADI Yudistira, Agung; Susanty, Susy; Adianto, Hari
REKA INTEGRA Vol 2, No 4 (2014): Edisi Kedelapan
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.794 KB)

Abstract

PT. Pelita Sehat Abadi (PT. PSA) adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pemesinan, pada saat ini perusahaan menghasilkan berbagai jenis mesin, jig construction, tools, dan lain-lain. Perusahaan mendapatkan proyek pembuatan jig untuk perusahaan otomotif di tanah air, saat ini sering mengalami masalah dalam pembuatan jig, seperti proses atau kegiatan yang dikerjakan melebihi waktu yang telah ditentukan, dan biaya pengerjaan yang melebihi anggaran. Untuk menghindari masalah-masalah tersebut, digunakan perencanaan jadwal dan pengendalian biaya dalam pembuatan jig locator side body, sehingga perusahaan PT. PSA dapat berproduksi sesuai dengan waktu dan biaya yang diharapkan. Metode perencanaan dan pengendalian yang digunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Analisis Variansi. Perencanaan dan pengendalian dalam pembuatan jig locator side body ini untuk melihat apakah ada perbedaan antara perencanaan dan realisasi dari jadwal (waktu) kegiatan dan biaya.   Kata kunci: perencanaan, pengendalian, manajemen proyek   ABSTRACT PT. Pelita Sehat Abadi is one the companies that runs in machinery manufacturers, at this moment, the company is producing many types of machinery such as jig construction, tools, etc. The company obtain project in producing jig from automotive companies in Indonesia. It still has some problem with jig producing, such in processes, over due, and over budgeting. To avoid these problems, use the planning schedule and cost control in the manufacture of jigs locator side body, so that the company can produce according to the expected time and costs. Planning and controling methods that the company have been used are critical path method and variance analysis. Planning and control in the manufacture of jigs locator body side to see if there is a difference between the planning and realization of the schedule (time) activities and costs. Keywords: planning, controlling, project management
Penentuan Faktor yang Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Variabel Respon Bata Beton Pejal Abu Vulkanik Merapi Dengan Menggunakan Perancangan Eksperimen Faktorial 3f NOVITASARI, IRMA; Adianto, Hari; Fitria, Lisye
REKA INTEGRA Vol 2, No 2 (2014): Edisi Keenam
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.459 KB)

Abstract

Kualitas bata beton pejal abu vulkanik Merapi saat ini di B70 (rata-rata kuat tekan = 89,765 kg/cm2) yang berarti produk belum mencapai kualitas optimal B100 (kuat tekan ≥ 100 kg/cm2). Penelitian menggunakan desain faktorial 33 dan split split plot dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk menjadi B100. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor A (kadar air pembentukan), faktor B (komposisi bahan), faktor C (gradasi butir agregat), interaksi faktor AB, interaksi faktor BC, dan interaksi faktor ABC berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan. Kombinasi  faktor A level 2 (0,2), faktor B level 1 (1:5), dan faktor C level 1 (30% :30%:40%) meningkatkan kualitas produk menjadi B100 (rata-rata kuat tekan = 159 kg/cm2). Kata Kunci : Faktorial 33, split split plot, Bata Beton ABSTRACT Quality of solid concrete brick Merapi volcanic ash is in B70 (avarage of compressive strength = 89,765 kg/cm2) that means products haven`t reached the optimal quality B100 (compressive strength ≥ 100 kg/cm2). This research use 33 factorial design of experiments and split split plot to improve product quality into B100. The result of the research shows that A factor (water/cement ratio), B factor (material composition), C factor (gradation of aggregate), interaction of factor AB, interaction of factor BC, and interaction of factor ABC significantly affect to the compresissive strength. Combination A factor at level 2 (0,2), B factor at level 1 (1:5), and C factor at level 1 (30% :30%:40%) improve product quality into B100 (average of compressive strength = 159 kg/cm2). Keyword: 33 factorial, split split plot, compressive strength, concrete brick
USULAN UKURAN PEMESANAN OPTIMAL SUKU CADANGMESIN GRINDING BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN MENGGUNAKAN METODE Q (di Bengkel Pembuatan dan Service Turbin) Yunesa, M Randi; Adianto, Hari; Susanty, Susy
REKA INTEGRA Vol 4, No 1 (2016): Edisi Ketigabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.802 KB)

Abstract

Makalah ini memaparkan model persediaan Q pada sistem pengendalian persediaan komponen suku cadang dengan laju kerusakan tidak konstan untuk pemesanan multi item di bengkel pembuatan dan servis turbin. Perusahaan perlu menjaga kelancaran proses produksi dengan melakukan penanganan mesin yang baik. Agar mesin dapat beroperasi dengan semestinya, diperlukan sistem perawatan yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan mesin. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian persediaan komponen yang dapat menjamin agar komponen selalu tersedia. Penerapan model persediaan Q diperoleh jumlah pemesanan optimal dan reorder point komponen suku cadang.   Kata kunci:Persediaan, laju kerusakan, pemesenan optimal, reorder point ABSRTACT This paper describes the application of inventory models Q on inventory control system component parts with damage rate not constant for multi bookings item in workshop and service turbine. Companies need to maintain smooth production process by doing good handling machines. So that the engine can always operate properly, it needs a system of care that can minimize the possibility of damage to the machine. Engine maintenance activities include inspection and replacement of damaged components. From the results of the application of inventory models Q obtained optimal order quantity and reorder point value component parts. Keyword: Inventory, the rate of destruction, the optimal order, reorder point
Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) WULANDIARI, LAKSMI AMALIA; Adianto, Hari; Susanty, Susy
REKA INTEGRA Vol 2, No 2 (2014): Edisi Keenam
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.531 KB)

Abstract

Perawatan yang dilakukan untuk Mesin Printing saat ini tidak terdapat jadwal perawatan untuk komponen pada Mesin Printing. Kebijakan ini mengakibatkan komponen mesin akan terus bekerja hingga rusak dan menyimpan komponen cadangan dalam jangka waktu yang tidak menentu. Selang waktu perawatan optimal dan jumlah komponen cadangan yang disiapkan dicari dengan menggunakan Metode Smith dan Dekker. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam model ini, dan pendekatan tiga memiliki ongkos minimum, yaitu sebesar Rp. 2.603.252 untuk Komponen Pin dengan 6 unit komponen cadangan, Rp. 1.756.024 untuk Komponen Journal Box dengan 4 unit komponen cadangan dan Rp. 1.374.565 untuk Komponen Roller dengan 5 unit komponen cadangan. Kata kunci: perawatan mesin, Smith dan Dekker, komponen cadangan optimal, selang waktu perawatan optimal, biaya minimum Abstract Maintenance procedure by PT. X for Printing Machine is currently with no preventive maintenance schedule for each components in Printing Machinery. This policy resulted that components will continue to work until finally broke down and store spare parts in a period of uncertainty. Optimal maintenance time interval and the amount of reserve componentwas prepared using a method developed by Smith MAJ and R. Dekker. There are three approaches that are used in this model, and the third approaches have minimum cost, which amounted to Rp. 2.603.252for Component Pin with 6 reserve component units, Rp. 1.756.024 for Component Journal Box with 4 reserve component units and Rp. 1.374.565 for Component Roller with 5 reserve component units. Kata kunci: maintenance, Smith and Dekker, reserve component, Optimal maintenance time interval, minimum cost
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN DIMENSI BANKING SERVICE QUALITY DENGAN METODE SERVICE QUALITY (Studi Kasus di Bank “X”) Harish, M Azka; Novirani, Dwi; Adianto, Hari
REKA INTEGRA Vol 2, No 4 (2014): Edisi Kedelapan
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.687 KB)

Abstract

Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus dapat memikirkan cara agar tidak kalah bersaing. Bank “X” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Adanya keluhan dari nasabah membuat perlu dilakukannya pengukuran tingkat pelayanan di Bank “X” dengan menggunakan dimensi Banking Service Quality (BSQ) dengan metode Service Quality (Servqual). BSQ merupakan metode khusus yang dikembangkan untuk mengukur kualitas pelayanan jasa perbankan yang terdiri dari enam dimensi, yaitu: keterwujudan, keefektifan dan jaminan, akses, harga, portofolio jasa, dan kehandalan. Servqual adalah ukuran tingkat kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan.   Kata kunci: Kualitas pelayanan, Banking Service Quality (BSQ), Service Quality (Servqual).   ABSTRACT The condition of tight competition makes companies must be able to think of a way to compete. Bank "X" is a company engaged in the field of banking and financial services. Complaints of the customers make the Bank needs to do a service level measurements using the dimensions Banking Service Quality (BSQ) by the method of Service Quality (Servqual). BSQ is a special method that was developed to measure the quality of banking services, consisting of six dimensions, namely: tangibles, effectiveness and assurance, access, price, service portfolio, and reliability. Servqual is a measure of the level of service quality can compatible with customer expectations. Keywords: Quality of service, Banking Service Quality (BSQ), Service Quality (Servqual).
Co-Authors Adhie Nurdiansyah Pamungkas Adriansyah Wijaya Putra Agung Yudistira Ahmad Fauzi Ramdhani Ali Djamhuri AMALIA NURULLAH Ambar Harsono Annisa Efmi, Annisa Arif Imran Attaya Risqa Muharrahmah, Attaya Risqa Bagus Dwicahyo Dewantoro Bonivasius Wenda Carles Sitompul CHAIRUL ABADI Cici Herawati, Cici Dedy Suryadi DERI HIDAYAT Diana Fitria Mayangsari, Diana Fitria Dicky Moriza, Dicky Dwi Novirani E, Ricky Januar Emsosfi Zaini Eri Nugraha, Eri FAKRY FIRDAUS TEJA KUSUMAH Febri Triyanto, Febri Fifi Herni Fifi Herni Mustofa Galih Eka Deyola Geri Ginanjar, Geri Ghea Manda Karenza, Ghea Manda GITA PERMATA LIANSARI Givo Vandiko Hamzah Asadullah Alkatiri, Hamzah Asadullah Handi Koswara, Handi Hendang Setyo Rukmi Hendro Prassetiyo Heru Chrystianto I.G.A. Happy Trindira Imam Cahyo Priyadi INDRA SIDIK KURNIAWAN IRMA NOVITASARI Irma Rizkia, Irma James Saprian Ladou, James Saprian Kyagus Abdul Wahid LAKSMI AMALIA WULANDIARI Lauditta Irianti Lisye Fitria Luky S Permata, Luky S M Azka Harish M Randi Yunesa, M Randi Manggala Purusotama Prasasta, Manggala Purusotama Martin Martin Melia Megawati, Melia Muhammad Dwi Yanuardi Muhammad Reza Utama Nadia Fatima Assarini NANDA SINIO Nia Dania Permanasari Nugraha, Andrian Oki Saleh Hafez, Oki Saleh R SASKIA MAYA Rachman, Ayunisa RIKEU RAMADANTI Rispianda Rispianda Rivan Saputra, Rivan Rizal Nugraha Sani Susanto Septia Derry Syaheri Chan Stephanie Purimas Susana Susana Susy Susanty Ulfi Nurfaizah YMK Aritonang Yoanita Yuniati Yodi Nurdiansyah Yuke Agustin