Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JIEET%20(Journal%20of%20Information%20Engineering%20and%20Educational%20Technology)

SIMULASI VIRTUAL LABORATORIUM UNTUK PENGAJARAN JARINGAN KOMPUTER Prapanca, Aditya; Suartana, I Made
JIEET (Journal of Information Engineering and Educational Technology) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jieet.v1n2.p89-93

Abstract

Jaringan komputer merupakan komponen infrastruktur penting di dunia saat ini. Masyarakat semakin bergantung pada komunikasi, informasi, dan layanan yang disampaikan melalui jaringan komputer terutama internet. Pada bidang pendidikan terutama bidang informatika jaringan komputer merupakan salah satu mata kuliah dasar. Konsep dan praktik Jaringan Komputer ini sangat penting karena teknologi internet didominasi oleh satu set protokol yaitu TCP/IP. Tanpa pengetahuan konsep TCP/IP, siswa akan sulit menerapkan konsep jaringan dalam industri.Pembelajaran jaringan komputer seringkali hanya dengan konsep teoritis, yang diilustrasikan dengan contoh-contoh dari jaringan yang nyata, dengan praktek nyata yang terbatas. Sedangkan tanpa pengalaman belajar praktis tentang jaringan komputer akan sulit memahami implementasi dari jaringan komputer. Karena kebutuhan untuk pengetahuan/pengalaman praktis tentang protokol dan sistem jaringan, diperlukan suatu laboratorium. Dalam pembelajaran jaringan komputer, pengalaman belajarpraktis (hand-on) dapatmenjadi suatu masalah atau tantangan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk memenuhin kemampuan belajar praktis sarana prasarana Jaringan yang dibutuhkan cukup banyak dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bagi beberapa kalangan pemenuhan sarana dan prasarana masih menjadi suatu masalah.Laboratorium khususnya laboratorium jaringan komputer pada umumnya terdiri dari hardware (perangkat jaringan) untuk latihan (hands-on), atau perangkat lunak untuk mensimulasikan jaringan. Dengan pendekatan kedua bisa dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan kurangnya fasilitas atau perangkat jaringan nyata. Laboratorium Virtual menjadi pilihan solusi untuk mengatasi keterbatasan dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
Simulasi Virtual Laboratorium untuk Pengajaran Jaringan Komputer Aditya Prapanca; I Made Suartana
JIEET (Journal of Information Engineering and Educational Technology) Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jieet.v1n2.p89-93

Abstract

Jaringan komputer merupakan komponen infrastruktur penting di dunia saat ini. Masyarakat semakin bergantung pada komunikasi, informasi, dan layanan yang disampaikan melalui jaringan komputer terutama internet. Pada bidang pendidikan terutama bidang informatika jaringan komputer merupakan salah satu mata kuliah dasar. Konsep dan praktik Jaringan Komputer ini sangat penting karena teknologi internet didominasi oleh satu set protokol yaitu TCP/IP. Tanpa pengetahuan konsep TCP/IP, siswa akan sulit menerapkan konsep jaringan dalam industri.Pembelajaran jaringan komputer seringkali hanya dengan konsep teoritis, yang diilustrasikan dengan contoh-contoh dari jaringan yang nyata, dengan praktek nyata yang terbatas. Sedangkan tanpa pengalaman belajar praktis tentang jaringan komputer akan sulit memahami implementasi dari jaringan komputer. Karena kebutuhan untuk pengetahuan/pengalaman praktis tentang protokol dan sistem jaringan, diperlukan suatu laboratorium. Dalam pembelajaran jaringan komputer, pengalaman belajarpraktis (hand-on) dapatmenjadi suatu masalah atau tantangan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk memenuhin kemampuan belajar praktis sarana prasarana Jaringan yang dibutuhkan cukup banyak dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bagi beberapa kalangan pemenuhan sarana dan prasarana masih menjadi suatu masalah.Laboratorium khususnya laboratorium jaringan komputer pada umumnya terdiri dari hardware (perangkat jaringan) untuk latihan (hands-on), atau perangkat lunak untuk mensimulasikan jaringan. Dengan pendekatan kedua bisa dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan kurangnya fasilitas atau perangkat jaringan nyata. Laboratorium Virtual menjadi pilihan solusi untuk mengatasi keterbatasan dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
Penyisipan Data Diagnosa Pasien Covid-19 Dalam Citra Medis Digital X-Ray Agus Prihanto; Aditya Prapanca; dedy rahman prehanto
JIEET (Journal of Information Engineering and Educational Technology) Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jieet.v4n2.p53-59

Abstract

Salah satu contoh penggunaan steganografi adalah untuk kepentingan medis yaitu penyisipan pesan diagnosa pasien kedalam citra digital hasil scan X-Ray. Kita ketahui bahwa saat ini sudah mulai banyak penggunaan citra digital karena kemudahan dalam pengelohaan data, penyimpanan dan pendistribusiannya. Untuk menjaga kerahasian hasil diagnosa pasien merupakan masalah tersendiri dalam rekam medis karena data tersebut tidak boleh diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan. Metode konvensional biasanya menggunakan map berkas rekam medis dan dituliskan kata rahasia. Metode ini sangat rawan sekali untuk masih dapat diketahui orang yang tidak berkepentingan sehingga diperlukan perbaikan pola penyimpanan data rekam medis tersebut. Penelitian ini berfokus pada penyembuyian dan kerahasian informasi diagnosa pasien Covid-19 pada citra medis dengan teknik steganografi PVD (Pixel Value Differencing) sehingga data rekam medis pasien tetap aman dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Ide dasar adalah citra akan diklasifikasikan dengan Tabel Contiues Range yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan nilai antara 2 pixel yang saling berdekatan. Dari nilai tersebut nantinya akan ditentukan seberapa banyak bit informasi yang akan disisipkan. Dengan semakin besar selisih nilai 2 pixel yang berdekatan maka peluang penyisipan informasi tersembuyi akan semakin besar. Untuk lokasi penyisipan akan menggunakan teknik yaitu horisontal scanning. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 1) Kapasitas metode PVD lebih besar jika dbandingkan dengan metode LSB 1 Bit dengan peningkatan rata-rata 311 % (3,11 kali), 2) Kualitas gambar stego hasil PVD dan LSB 1 Bit tergolong sangat baik dengan ditunjukkan nilai PSNR > 60%, 3) Hasil analisa histogram antara gambar asli, gambar stego PVD dan gambar stego LSB 1 Bit secara kasat mata memiliki kemiripan yang cukup tinggi dan 4) Hasil penyisipan pesan dengan kriptografi memberikan keamanan lebih jika dbandingkan dengan penyisipan tanpa kriptografi.
Smart Garden Automation Dengan Memanfaatkan Teknologi Berbasis Internet Of Things (IoT) Agus Prihanto; Naim Rachmawati; Aditya Prapanca
JIEET (Journal of Information Engineering and Educational Technology) Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jieet.v5n2.p55-60

Abstract

Sulitnya mendapatkan lahan tanah di kota menjadikan perumahan masa kini memiliki luasan yang sangat sempit. Keterbatasan lahan tersebut menyebabkan halaman rumah maupun kantor menjadi sangat sempit, namun dengan keterbatasan lahan ini tidak menurunkan minat warga kota untuk menampilkan taman sehingga suasana rumah/kantor lebih ‘hijau’ dan ‘dingin’. Salah satu konsep taman yang saat ini sedang marak dan menjadi perhatian masyarakat luas adalah penggunaan vertical garden. Vertikal garden ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah merupakan solusi penghijauan cukup efisien karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan media tanah yang sedikit, namun juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu perawatannya harus intens terutama dalam hal kecukupan air. Jika sampai telat dalam penyiraman air, maka akan menimbulkan tanaman yang rusak karena kekeringan, selain itu masyarakat di perkotaan umumnya banyak yang sibuk sehingga tidak jarang mereka sering lupa menyiram tanaman. Bagi para pekerja kantor yang harus berangkat pagi sebelum matahari terbit hingga pulang setelah matahari terbenam, tentunya sulit menyirami tanaman secara rutin. Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan melakukan automasi penyiraman air yang memanfaatkan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) sehingga menjadikan lebih smart. Dari hasil pengujian dan pembahasan diperoleh hasil bahwa metode penjadwalan Countdown memiliki hasil yang paling baik yaitu: a) sudah mendukung automasi, b) mendukung pengambilan keputusan, c) konfigurasi yang paling sederhana dibandingkan metode lain. Metode penjadwalan Countdown juga dapat melakukan aksi saklar otomatis menjadi Off setelah melakukan perhitungan mundur dari awal saklar On meskipun tidak ada koneksi internet. Hal ini penting agar ketika jadwal penyiraman telah dimulai, maka bisa dipastikan penyiraman juga dapat diakhiri meskipun dalam kondisi internet terputus setelah penyiram berhasil dimulai. Kata Kunci - Vertical Garden, IoT, Automasi, Smart, Countdown