Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KADAR HEMOGLOBIN, HITUNG JUMLAH ERITROSIT DAN NILAI HEMATOKRIT PADA PEKERJA PARKIRAN BASEMENT DI KOTA MAKASSAR Ulandhary Ulandhary; Nurlia Naim; Zulfikar Ali Hasan; Zulfian Armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v11i2.1783

Abstract

Basement biasanya digunakan sebagai area parkir, akan tetapi beberapa pembangunan basement kurang memperhatikan kecukupan ventilasinya. Akibatnya gas buang dari kendaraan dapat meningkatkan polusi udara dalam ruang. Gas karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna kendaraan bermotor memiliki afinitas lebih kuat terhadap hemoglobin dibandingkan oksigen. Tubuh akan mengimbangi kekurangan oksigen dengan memproduksi sel darah merah lebih banyak sehingga hematokrit meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb), hitung jumlah eritrosit dan nilai hematokrit (Ht) pada pekerja parkiran basement di kota Makassar. Penelitian ini bersifat observasi laboratorik dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan data primer. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 15 sampel. Hasil kadar hemoglobin menurun sebanyak 26,67% dengan kadar terendah adalah 12,9 mg/dL, kadar hemoglobin normal sebanyak 53,33% dan kadar hemoglobin meningkat sebanyak 20% dengan kadar tertinggi 16,7 mg/dL. Hitung jumlah eritrosit normal sebanyak 93,33% dan hitung jumlah eritrosit meningkat sebanyak 6,67% dengan jumlah eritrosit tertinggi 5,97 juta/µl,. Nilai hematokrit menurun sebanyak 26,67% dengan nilai terendah 37,6% dan nilai hematokrit normal sebanyak 73,33%. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar hemoglobin, hitung jumlah eritrosit, dan nilai hematokrit pada pekerja parkiran basement di Kota Makassar masih dalam batas normal.Kata kunci : Hitung Jumlah Eritrosit Kadar Hemoglobin (Hb), Nilai Hematokrit (Ht) Pekerja Basement
PROFIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR (BKPPM) Widarti Widarti; Zulfian Armah; Herman Herman; Sri Rahayu
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i1.2141

Abstract

Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman MTB (mycobacterium tuberculosis) yang selama ini diatasi dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik  dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping. Pemeriksaan sedimen  urine merupakan pemeriksaan yang penting untuk mengetahui adanya kelainan ginjal atau saluran kemih serta berat ringannya suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan sedimen urine pada pasien tuberculosis. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Makassar (BKPMM) pada bulan april 2020. Jenis penelitian adalah deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 sampel pasien tuberculosis, dengan menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan pasien. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan variasi yang representatif terhadap hasil pemeriksaan sedimen urine pasien tuberculosis dengan ditemukannya beberapa unsur sedimen dalam urine seperti unsur organik : eritrosit, leukosit, epitel dan unsur anorganik yakni Kristal oksalat dengan  rata-rata hasil pemeriksaan masih berada dalam status normal yang  merepresentasikan status klinis pasien. Untuk kasus tuberculosis sangat penting untuk memantau kondisi pasien dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau keberhasilan pengobatan.Kata Kunci : Tuberculosis, Antibiotik,  dan Sedimen urine
UJI SENSITIVITAS BERBAGAI JENIS ANTIBIOTIK TERHADAP SALMONELLA SP YANG DIISOLASI DARI PENDERITA DEMAM TYPHOID Artati Artati; Zulfian Armah; Aan Yulianingsih Anwar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i1.2142

Abstract

Demam Enterik (Demam Typhoid) sindrom ini hanya ditimbulkan oleh beberapa jenis salmonella, yang terpenting adalah Salmonella Typhi (demam typhoid). Salmonella yang tertelan akan menscapai usus halus, dari usus halus Salmonella memasuki saluran limfatik dan kemudian masuk ke aliran darah. Terapi antimikroba untuk infeksi Salmonella invasif adalah dengan ampisilin, trimethoprim-sulfametoksazol, atau sefalosporin generasi ketiga. Resistensi terhadap terhadap berbagai obat yang di transmisikan secara genetik melalui plasmid diantara bakteri enterik merupakan masalah pada infeksi Salmonella. Tujuan penelitian untuk mengetahui sensitivitas beberapa antibiotik yang digunakan pada penderita demam typhoid. Metode isolasi menggunakan Bact/Alert dan identifikasi bakteri serta uji sensitivitas menggunakan vitek 2 compact. Hasil penelitian menunjukkan  uji sensitifitas terhadap salmonella sp untuk antibiotik amoxicillin dan ceftriaxone sensitif, ciprofloxacin intermediate, trimethoprim sensitif.Kata Kunci : Salmonella typhi,  Demam typhoid, Uji sensitivitas
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA SAMPEL YANG MENGALAMI VARIASI LAMA PENUNDAAN PEMISAHAN Novie Trisyani; Syahida Djasang; Zulfian Armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.707 KB) | DOI: 10.32382/mak.v11i1.1518

Abstract

Mutu hasil pemeriksaan laboratorium klinik yang dikeluarkan harus terjamin keandalan dan kualitasnya, baik kualitas produknya maupun kualitas pelayanannya sehingga memenuhi harapan atau kepuasan pasien atau dokter. Permasalahan yang sering terjadi di laboratorium adalah pengumpulan sampel yang tidak dikerjakan dengan pemeriksaan langsung. Sampel mengalami penundaan dengan alasan-alasan tertentu. Kadar glukosa darah dapat mengalami proses penguraian atau proses glikolisis. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan Kadar Glukosa pada sampel yang mengalami variasi lama penundaan pemisahan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan melakukan pemeriksaan glukosa darah, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cara simple random sampling didapatkan sebanyak 10 sampel pada tanggal 20 Februari - 6 maret 2019 di Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Kemenkes Manado. Berdasarkan hasil analisis Uji Anova diperoleh harga F hitung 7.130 dengan signifikansi (p) sebesar 0.003 < 0.05, yang artinya didapatkan hasil penurunan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kadar glukosa darah pada sampel yang mengalami variasi lama penundaan pemisahan. Diharapkan bagi para Ahli Tenaga Laboratorium Medik dapat memperhatikan tahapan pra analitik, agar sampel yang didapat segera diproses dan dipisahkan dari sel darah merah dan segera melakukan pemeriksaan Kata kunci : Glukosa Darah, Penundaan Pemisahan, Pra Analitik
TINGKAT POSITIFITAS Mycobacterium tuberculosis MENGGUNAKAN TCM DENGAN HASIL KONVERSI AWAL PENGOBATAN SHORT REGIMEN PASIEN TB MDR Syahida Djasang; Kalma Kalma; Ery Hikmawati; Zulfian Armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i1.2750

Abstract

Tuberkulosis Multidrug Resistant (TB MDR) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap antibiotik rifampisin dan isoniazid dengan atau tanpa obat anti tuberkulosis lainnya. Pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) dan konversi sputum BTA adalah dua pemeriksaan yang wajib dilakukan pasien TB MDR dalam menjalani pengobatan. Tingkat kepositifan TCM sebelum pengobatan merupakan metode penilaian secara langsung jumlah bakteri di dalam sputum dan menunjukan derajad keparahan yang akan mempengaruhi hasil konversi pengobatan. Penentuan hasil konversi dilakukan dengan pemeriksaan sputum BTA pada akhir tahap awal pengobatanan dan akhir tahap lanjutan pengobatan. Pada tahap awal pengobatan hasil konversi menunjukan prediksi keberhasilan pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat positifitas sebelum pengobatan dengan hasil konversi setelah pengobatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional laboratorik dengan pendekatan cross sectional dengan metode total sampling. Sampel dari pasien yang terdiagnosa TB MDR dengan TCM yang menjalani awal pengobatan short regimen di RSUP Dr Mohamad Hoesin Palembang tahun 2019 s.d April 2020 sebanyak 70 pasien. Hasil penelitian didapat dari 70 pasien ada  47(67%)  yang memiliki tingkat positif tinggi dan 23 (33%) memiliki tingkat positifitas rendah. 35(50%) yang memiliki positifitas tinggi mengalami konversi dan 12(17%) mengalami gagal konversi atau tidak konversi. Sedangkan 21(30%) yang memiliki tingkat positifitas rendah mengalami konversi dan 2(3%) tidak konversi. Dari uji statistik didapatkan P value 0,122 (>0,05) sehingga kesimpulannya tidak ada hubungan tingkat positifitas Mycobacterium tuberculosis menggunakan TCM dengan hasil Konversi awal pengobatan short regimen. Kata Kunci: Hasil Konversi, TB MDR, Tingkat Positifitas TCM
Identifikasi Jamur Penyebab Onychomycosis Pada Kerokan Kuku Pekerja Bangunan Di Desa Bontokassi Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Zulfikar Ali Hasan; Radiatul Adawiyah; Nurlia Naim; Zulfian Armah
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 3 No 1 (2022): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v3i1.272

Abstract

Onychomycosis is a disease caused by dermatophyte and non-dermatophyte fungi that can attack human nails. Work environment, personal hygiene of workers, age and length of work can increase the risk of Onychomycosis. This study aims to identify the fungi that cause Onychomycosis on the nails of construction workers. This research is descriptive observational and using purposive sampling technique. This study used 2 methods of examination, namely directly and indirectly using 20% KOH and planting on Sabouraud Dextrose Agar culture media. The results of the identification of 15 samples using 20% KOH, found 1 (6.67%) positive sample with the discovery of hyphae and spores while 14 (93.3%) other samples were negative. The results of the identification on Sabouraud Dextrose Agar media that had been incubated at 37 oC for 3-5 days, it was found that 15 (100%) samples were positive for fungal infection. The Non-Dermatophyte, namely the discovery of 6 samples (40%) of Aspergillus Sp fungi and 5 samples of Penicillium Sp fungi (33.33%) and the discovery of Dermatophyte fungi, namely Trichopyton sp fungi as many as 3 samples (20%) and Epidermophyton sp as much as 1 sample (6.67%).
WAKTU SIMPAN WHOLE BLOOD CELL (WBC) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT, ERITROSIT DAN TROMBOSIT Artati Artati; Nurlia Naim; Muh. Yusril; Zulfian Armah; Ridho Pratama
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3023

Abstract

Transfusi darah merupakan suatu rangkaian proses pemindahan darah dari seseorang donor kepada resipien. Darah disimpan di lemari es dengan suhu 2 - 6°C. Dalam proses penyimpanan darah akan mengalami perubahan – perubahan komponen darah seperti jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit. Tujuan penelitian Untukk mengetahuii pengaruhhwaktu simpan darah terhadap jumlahhleukosit, eritrosit, trombosit, pada whole blood darah donor sebelum dan sesudah disimpan selama 1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7 hari. Jenis penelitian ini adalah Experimen, dan analisis data yang di peroleh dari hasil pemeriksaan leukosit, eritrosit dan trombosit menggunakan uji Paired T test. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 4 golongan darah A, B, AB, O. sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh waktu simpan terhadap penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit dimana terjadinya penurunan jumlah leukosit dengan rata – rata penurunan sebesar 0,17 103/µl, kemudian jumlah eritrosit memiliki rata – rata penurunan sebesar 0,3 106/µl dan jumlah trombosit memiliki rata – rata penurunan sebesar 5,25 1010/µl. Dan untuk peneliti selanjutnya yang sama dimasa akan datang untuk menambah jumlah sampel atau melukukan pemeriksaan secara duplo agar mengetahui perbandingan yang lebih jelas terhadap jumlah komponen darah