Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGATURAN PIDANA PENJARA DI MASA MENDATANG DILIHAT DARI ASPEK PERBAIKAN PELAKU AFRIANSYAH, AFRIANSYAH
Legal Opinion Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemidanaan adalah upaya untuk menyadarkan Narapidana atau Anak Pidana agar menyesali perbuatannya, dan mengembalikanya menjadi Warga Negara masyarakat yang baik, taat pada hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, sosial, dan agama, sehingga tercapai kehidupan masyarakat yang aman, damai dan tertib. Pelaksanaan pidana Penjara dengan sistem Pemasyarakatan di Indonesia mengacu pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, mengenai fungsi pemidanaanyang tidak bersifat atau sekedar pemenjaraan bagi narapidana tapi juga merupakan suatu usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan pemasyarakatan telah melahirkan suatu sistem pembinaan yang sejak kurang lebih tiga puluh tahun yang dikenal dengan nama Pemasyarakatan. walaupun telah diadakan berbagai perbaikan mengenai tatanan pemidanaan, seperti pranata pidana bersyarat (Pasal 14a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), pelepasan bersyarat (Pasal 15 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), dan pranata khusus penentuan serta hukuman terhadap anak (Pasal 45, 46, dan 47 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana). Namun pada prinsipnya sifat pemidanaan masih bersifat atau bertolak dari asas dan sistem pemenjaraan, sistem pemenjaraan lebih menekankan pada unsur balas dendam dan penjaraan, sehingga institusi yang dipergunakan sebagai tempat pembinaan bagi Narapidana adalah rumah penjara dan rumah pendidikan Negara bagi anak yang bersalah. Sistem dan sarana pemenjaraan ini berangsur-angsur dipandang tidak sejalan dengan konsep rehabilitasi dan reintegrasi sosial, agar Narapidana menyadari kesalahannya dan kemudian tidak akan mengulangi tindak pidana dan kembali menjadi Warga Negara yang bertanggung jawab bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya, maka sistem kepenjaraan diubah menjadi Pemasyarakatan. Institusi yang semula disebut rumah penjara dan rumah pendidika Negara berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan, sistem ini merupakan rangkaian dari penegakkan hukum pidana dan pelaksanaannya tidak lepas dari pengembangan konsepi umum mengenai pemidanaan. Kata Kunci : Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan, Perbaikan Pelaku
NILAI KEARIFAN LOKAL CANG-INCANG MASYARAKAT PEDAMARAN Afriansyah, Afriansyah
Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Vol 4 No 2 (2017): LOGAT: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas nilai kearifan lokal cang-incang masyarakat Pedamaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal cang-incang masyarakat Pedamaran. Untuk mendapatkan hasil tersebut, digunakan metode deskriprif analitif dan dianalisis dengan teori nilai-nilai kearifan lokal Sibarani. Sumber data diperoleh dari dua penutur asli Pedamaran yang masih hafal syair cang-incang. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil berupa nilai-nilai kearifan lokal dalam cang-incang Pedamaran, yaitu: nilai kearifan lokal kesejahteraan (kerukunan dan rasa syukur), nilai kearifan lokal kedamaian (pengelolaan gender dan kerja keras), dan nilai kearifan lokal tambahan/baru (kasih sayang, bertahan hidup, hidup sederhana, berdoa, berbakti pada suami,  jangan melanggar adat, anak kesayangan, ikhlas, dan beriman). Nilai kearifan lokal tersebut masih relevan dengan kehidupan masyakat Pedamaran, sehingga cang-incang mestinya dapat dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan kekinian masyarakat Pedamaran.  
REKONSTRUKSI REALITAS BERITA EKONOMI DALAM DETIKCOM DAN VIVA.CO.ID EDISI APRIL-MEI 2015 Afriansyah, Afriansyah; Ernalida, Ernalida; Heryana, Nandang
Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Vol 3 No 2 (2016): LOGAT: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara rekonstruksi realitas pada berita ekonomi dalam Detikcom dan Viva.co.id edisi April—Mei 2015 ke dalam wacana berita dilihat dari struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, digunakan metode linguistik deskriptif dengan menggunakan pendekatan konstruksionis dan dianalisis menggunakan analisis framing Pan dan Kosicki, serta digunakan triangulasi data untuk menguji keabsahannya. Sumber data dalam penelitian ini, yaitu dua puluh berita ekonomi dari masing-masing media massa dalam jaringan yang diterbitkan April—Mei 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari dua puluh berita ekonomi dalam Detikcom, terdapat sepuluh berita pro terhadap pemerintah, satu berita kontra pemerintah, satu berita kontra masyarakat, dua berita pro pemilik modal, dan enam berita dituliskan secara objektif. Sementara itu, Viva.co.id menuliskan delapan berita pro terhadap pemerintah, dua berita kontra pemerintah, tiga berita berpihak kepada pemilik modal, dan tujuh berita dituliskan secara objektif. Keberpihakan tersebut, dilakukan wartawan dengan cara memanfaatkan perangkat framing, yaitu melalui struktur sintaksis, struktur skrip, dan struktur retoris. Detikcom memberikan pencitraan positif terhadap Jokowi, namun bukan pelegitimasian yang menjatuhkan lawannya. Sementara Viva.co.id merekonstruksikan realitas ekonomi yang sama dengan kuantitas keberpihakan yang hampir sama seperti Detikcom, hanya saja Viva.co.id lebih memilih untuk menggunakan bahasa yang tidak menimbulkan pencitraan pada Jokowi.
PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SD, MTS, MA DI DESA SEMUNTUL, RANTAU BAYUR, BANYU ASIN Saripudin, Agus; Suhendi, Didi; Ernalida, Ernalida; Gafur, Abdul; Afriansyah, Afriansyah
Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Vol 3 No 1 (2016): LOGAT: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SD, SMP, SMA, MTs, MA di Desa Semuntul, Rantau Bayur, Banyu Asin menulis artikel ilmiah. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam menulis artikel ilmiah sebelum dan sesudah pelatihan diadakan tes awal dan tes akhir.Rata-rata hasil tes awal adalah 5.4  sementara rata-rata tes akhir yaitu 7.6 Hal ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif terdapat peningkatan kemampuan guru-guru dalam hal menulis artikel ilmiah  sebesar 2.2. Hasil analisis secara kualitatif juga menunjukan bahwa guru-guru sudah menunjukan kemampuan menulis artikel ilmiah terutama menulis latar belakang walaupun mereka masih lemah pada bagian pembahasan.Hal ini terbukti dari hasil artikel ilmiah yang ditulis sebagai produk dari pelatihan ini.Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah guru-guru SD, SMP, SMA, MTs, MA di Desa Semuntul, Rantau Bayur, Banyu Asin. Dengan demikian, model pelatihan ini dapat digunakan sebagai sarana bagi guru dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah.
PEMBELAJARAN SASTRA SEBAGAI MEDIA DERADIKALISASI: SEBUAH TINJAUAN PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI SASTRA Afriansyah, Afriansyah
Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Vol 5 No 2 (2018): LOGAT: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan bahwa pembelajaran sastra dapat dijadikan media deradikalisasi: ditinjau dari psikologi dan sosiologi sastra. Radikalisme dilakukan melalui berbagai cara dan menggunakan media, antara lain: penyebaran ideologi radikalisme melalui jaringan lama yang berafiliasi dengan jaringan internasional, pemanfaatan jejaring internet, dan pemanfaatan kondisi ekonomi dan pandangan politik. Penyebaran paham radikalisme ini dapat menjalar menjadi terorisme yang dampaknya dapatmengacamketentraman hidup, menghancurkan fasilitas, mengambinghitamkan agama, sampai dengan memecah belah bangsa. Dalam kondisi ini, harus adanya upaya deradikalisasi, salah satunya menggunakan media pembelajaran sastra. Dalam dunia pendidikan, pembelajaran sastra telah dirumuskan menjadi 32 Kompetensi Dasar (KD) yang harus diajarkan pada semua tingkat pendidikan. Dengan mempelajari sastra, diharapkan peserta didik dapat memiliki psikologi dan menuangkan psikologi toleransi, nasionalis, agamis, dan nilai-nilai lainnya ke dalam karya sastra. Melalui sastra pula lah, peserta didik dapat menjadikan kondisi sosial kehidupannya dituangkan ke dalam karya sastra dan memaknai sosiologi sastra untuk kehidupan sosialnya. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sastra dapat dijadikan sebagai media deradikalisasi.
PENGARUH MUHADHARAH TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK MAN INSAN CENDEKIA OKI Afriansyah, Afriansyah
Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Vol 6 No 1 (2019): LOGAT: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discusses about muhadharah effect to speaking skills in Indonesian language to students of MAN Insan Cendekia OKI. The aim of this research is to identify muhadharah effect to speaking skills in Indonesian language to students of MAN Insan Cendekia OKI. To get the result, the writer used descriptive analythical method and analyzed by the theory of speak skills factors of Arsjad G. Maidar. The data sources are obtained from observation, video of muhadharah, and muhadharah participant friends interview. After researcher did the research from 8 samples, the reasearcher found that muhadharah can improve speaking skill in Indonesian language to students of MAN Insan Cendekia OKI
KARAKTERISTIK PENGGUNAAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PEMBELAJARAN DI MADRASAH ALIYAH PUTRI AISYIYAH PALU Afriansyah, Afriansyah
BAHASANTODEA Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : BAHASANTODEA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.656 KB)

Abstract

This research aims at describing the characteristics of directive speech act usage cover (1) form, (2) function and (3) strategy of instructional at Madrasah Aliyah Putri Aisyiyah Palu. The data source was obtained from teacher and students’ speech act when learning process occurred. Approach used was pragmatic approach. Method employed was descriptive qualitative. Data were collected through two techniques, was namely (1) recording and (2) observation. The subjects were teacher and students of Madrasah Aliyah Putri Aisyiyah Palu.  Technique of data analysis was interactive model. Analysis of this research covered four stages, namely: (1) data collection, (2) data reduction, (3) data display and (4) verification/drawing conclusion. The research results reveal that learning process at Madrasah Aliyah Putri Aisyiyah Palu consists of (1) command form, (2) inviting form, (3) asking for form, (4) pleasing form, (5) prohibition form, (6) refusing form, (7) question form and (8) statement form. The function of directive speech act of the research consists of: (1) command function, (2) inviting function, (3) asking for function, (4) pleasing function, (5) prohibition function and (6) refusing function. Command function is for commanding, recommending, increasing concentration of the students, testing students’ understanding, (2) inviting function is for invitation, recommendation, increasing students’ concentration, (3) request function is for requesting, offering, conducive a situation, testing students’ understanding, (4) pleasing function is for pleasing, allowing, increasing students’ understanding, (5) prohibition function is for prohibition, prevention, conducive a situation and (6) refusing function is for refusing, limiting explanation, avoiding. Strategies used in directive speech act were direct and indirect strategy. The direct strategy comprised (1) direct command, (2) direct inviting, (3) direct requesting, (4) direct pleasing, (5) direct prohibition and (6) direct refusing. Meanwhile, indirect strategy comprised (1) indirect question and (2) indirect statement with various functions that referred behind the speech depend on the context. 
KEANEKARAGAMAN DAN KOMPOSISI KEONG AIR TAWAR (MOLLUSCA: GASTROPODA) DI BEBERAPA SITU KABUPATEN BOGOR DAN KABUPATEN SUKABUMI Mujiono, Nova; Afriansyah, Afriansyah; Putera, Alexander KS; Atmowidi, Tri; Priawandiputra, Windra
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 26, No 2 (2019)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many small lakes in Bogor and surrounding areas continue to shrink by silting and land conversion that will affect the diversity of aquatic fauna species, including freshwater snails. Research on the diversity and distribution of freshwater snails was conducted in Bogor Regency (Situ Cilalay, Situ Ciriung, Situ Kabantenan) and Sukabumi (Situ Gunung) in September-November 2017. This study identified freshwater snail species, analyzed the similarity of species composition and distribution, and analyzed the influencing environmental factors. Snail sampling from each lake was carried out at three stations using 5 x 1 m2 plots. A total of 936 individual specimens from 12 stations have been collected and identified, consisting of 7 families and 12 species of freshwater snails. Filopaludina javanica dominates the population in Situ Cilalay, Situ Ciriung, and Situ Kabantenan with the presence of 417 individuals (44.5%), while Melanoides tuberculata is the most widely distributed species found in 11 of 12 stations. The presence of two species, Clea sp. found in Situ Cilalay and Polypylis kennardi found in Situ Ciriung and Situ Kabantenan, has not been reported previously.
PERANCANGAN SISTEM E-VOTING UNTUK PEMILIHAN KETUA OSIS SMP NEGERI 10 PEKANBARU Syam, Febrizal Alfarasy; Darmayunata, Yuvi; Afriansyah, Afriansyah
ZONAsi: Jurnal Sistem Informasi Vol 1 No 2 (2019): Publikasi Artikel ZONAsi : Jurnal Sistem Informasi, September 2019
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/zn.v1i2.2809

Abstract

SMP Negeri 10 Pekanbaru setiap tahunnya melakukan pemilihan Ketua OSIS. Proses pemilihan Ketua OSIS SMP Negeri 10 Pekanbaru dilakukan dengan cara voting oleh seluruh siswa secara langsung. Namun voting yang dilakukan masih secara konvensional yaitu pemilihan masih menggunakan kertas sebagai sarana untuk pemilih menentukan pilihannya dan dalam perhitungan suara hasil pemilihan juga dilakukan secara manual, sehingga akan memerlukan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya. Pemanfaatan sistem e-voting, merupakan solusi yang diberikan penulis untuk meyelesaikan masalah tersebut. Pada tahap analisa dan perancangan penulis menggunakan metode pendekatan Object Oriented  Analysis  and  Design (OOAD). Sedangkan pemodelan sistem menggunakan pendekatan UML (Unified Modelling Language). Hasil dari penelitian ini diharapankan dapat menyelesaikan masalah-masalah tentang proses pemilihan Ketua OSIS SMP Negeri 10 Pekanbaru sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, cepat dan transparan
Perbandingan Penggunaan Panel Surya dan Turbin Angin dalam Implementasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Lingkungan Universitas Pertamina Fadillah, Riestiya Zain; Mahendra, Adhytia Ihza; Pangestu, Muhamad Benando; Afriansyah, Afriansyah; Rahman, Ahmad Fauzan; Muhasabah, Alzahid; Susanty, Meredita; Setiawan, Erwin
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.693 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.3247

Abstract

ABSTRACT Health risk characteristics expressed as a Risk Quotient (RQ) can be carried out through an environmental health risk analysis (ARKL) approach. This approach can estimate the public health risk caused by the concentration of risk agents of particulates consisting of PM2.5, PM10, and TSP. The research on the fluctuation of ambient air particulate pollutant and its risk to public health was conducted in each sub-district of Bogor City. Author identified a total of 360 respondents to determine the community anthropometric variable of exposures for time, frequency, and duration. There are several steps that need to be carried out to obtain the RQ value, namely identification of hazards from particulate risk agents, analysis of the dose-response in the form of Reference Concentration (RFC), analysis of the exposure obtained based on anthropometric variables, and the concentration of risk agents as well as characteristics of risk levels. The risk level characteristic shows that the RQ value of TSP is always the highest one, followed by PM10 and PM2.5. The respective RQ values of TSP for male and female residents are 1.85 and 1.53. Cumulatively, the male and female population in Tanah Sareal produced the highest RQ values. Those are 4.44 and 3.36, respectively. At the same time, the lowest cumulative RQ was obtained for male and female residents in East Bogor with RQ values of 2.96 and 2.54. The RQ value of each risk agent or the cumulative RQ that is more than 1 (RQ> 1) is stated to have or has a health risk, so it needs to be controlled, while the RQ value which is less than one (1) is displayed not to need to be controlled but needs to be maintained. Keywords: particulate, risk level, exposure assessment, anthropometric characteristic, environmental health risk assessment   ABSTRAK Karakteristik risiko kesehatan yang dinyatakan sebagai Risk Quotient (RQ) dapat dilakukan melalui pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Pendekatan ini dapat mengestimasi risiko kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh konsentrasi agen risiko yaitu PM2,5, PM10, dan TSP di tiap-tiap kecamatan di Kota Bogor. Penulis mengidentifikasi sebanyak 360 responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan untuk menentukan variabel antropometri masyarakat di Kota Bogor, waktu paparan, frekuensi paparan, serta durasi paparan. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk memperoleh nilai RQ, yaitu identifikasi bahaya dari agen risiko partikulat, analisis dosis-respon berupa Reference Concentration (RfC), analisis pajanan yang diperoleh berdasarkan variabel antropometri dan konsentrasi agen risiko serta karakteristik tingkat risiko. Karakteristik tingkat risiko menunjukkan nilai RQ TSP selalu paling tinggi diikuti PM10, dan terendah adalah RQ PM2,5 dengan nilai tertinggi TSP untuk penduduk laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 1,85 dan 1,53. Secara kumulatif, penduduk laki-laki dan perempuan di Tanah Sareal menghasilkan nilai RQ tertinggi masing-masing sebesar 4,44 dan 3,36. Sedangkan RQ kumulatif terendah diperoleh untuk penduduk laki-laki dan perempuan di Bogor Timur dengan nilai RQ 2,96 dan 2,54. Nilai RQ tiap agen risiko ataupun RQ kumulatif yang lebih dari 1 (RQ>1) dinyatakan memiliki atau terdapat risiko kesehatan sehingga perlu dikendalikan, sementara nilai RQ yang masing kurang dari satu dinyatakan tidak perlu dikendalikan tetapi perlu dipertahankan. Kata kunci: partikulat, tingkat risiko, analisis pajanan, karakteristik antropometri, analisis risiko kesehatan lingkungan