I Wayan Arsana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V YANG MEMILIKI KECERDASAN EMOSIONAL DAN GAYA BELAJAR YANG BERBEDA DI KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM, BALI: instructional strategy, emotional intelligence, learning style, learning achievement I Wayan Arsana
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.853 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol7.no13.a1198

Abstract

Teaching paradigm followed by teachers is reflected on their teaching strategy used. The teaching strategy is the way that containts the steps or procedures which are used in certain condition to reach the desired learning result achievement. One of teaching strategies that needs to be tested for the effectiveness is called teaching strategy of Cooperative STAD (Student Teams-Achievement Divisions). The essence is the learners work in heterogeneous groups that emphasize more cooperative process in their heterogeneous group either in their capability, sexes, races and so on, and evaluation can be done by individual or group assessment. To know the effectiveness of teaching cooperative STAD in teaching Civics Education to the fifth grade of elementary school, as comparation, the Expository teaching strategy is used, this strategy is very commonly used by teachers. The aim of this research is to ditermine to test the influence of teaching strategy (cooperative STAD and expository), emotional intelligence and learning style toward learning result of Civics Education (PKn). This toward research is quasi experimental research using factorial design of nonequivalent control group design. The data then was processed by using inferencial statistic with analytic technique of factorial varian (anava) 2 x 2 x 2. The calculation result of descriptive statistic indicated the aplication of teaching strategy of Cooperative STAD mean 65,32 gave better influence on the learning result than the application of Expository teaching strategy mean 56,79.
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN BELAJAR MATA KULIAH PPKn ANGKATAN 2018 UNIPA SURABAYA i wayan arsana
WAHANA Vol 71 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v71i2.2097

Abstract

Proses pembelajaran pada program studi PPKn mengahadapi banyak persoalan, berdasarkanpengamatan secara terbatas mahasiswa cenderug pasif kurang menekankan aspek penalaransehingga menyebabkan rendahnya minat belajar mahasiswa. Temuan mengenai aktivitas belajarmahasiswa PPKn angkatan 2018 pada siklus I menunjukkan aktivitas pembelajaran seperti:mendengarkan penjelasan dosen, menjawab pertanyaan dosen, aktivitas mahasiswa selamadiskusi, mendengarkan sajian presentasi, laporan kelompok, sikap dalam berdiskusi termasukkatagori baik. sedangkan mengemukakan pendapat, bekerja sama, mendengarkan penjelasandosen, bertanya kepada dosen termasuk katagori cukup. mengajukan pertanyaan maupunsanggahan termasuk kata gori kurang. Pada siklus II aktivitas pembelajaran seperti aktivitasdiskusi dan sikap dalam berdiskusi termasuk katagori sangat baik, sedangkan mendengarkanpenjelasan dosenbertanya kepada dosen menjawab pertanyaan dosen, mendengarkan sajianpresentasi, mengajukan pertanyaan dan sanggahan serta pembuatan laporan kelompoktermasuk dalam katagori baik, Sedangkan bekerja sama, mengemukakan pendapat termasukkatagori cukup. Mengenai perolehan belajar siklus I menunjukkan dari 29 orang mahasiswa,hanya 20 mahasiswa atau sebesar 69% mencapai ketuntasan belajar sedangkan 9 orang siswaatau sebesar 31% belum mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus II dari 29mahasiswa sebayak 26 orang atau sebesar 89,7% mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 3orang mahasiswa atau sebesar 10,3% belum mencapai ketuntasan belajar.
Pemanfaatan Sumber Belajar Non Teks di Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik: I Wayan Arsana; Hartono; Dyah Ayu Anggraini
WAHANA Vol 72 No 2 (2020): Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v72i2.2923

Abstract

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu penelitan yang dilakukan pada objek alamiah yaitu objek yang berkembang secara apa adanya. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai pemanfaatan sumber belajar non teks oleh pebelajar kelas V di Sekolah Dasar. Hasil dari peneltian ini yaitu: 1) Sebagian besar pemanfaatan sumber belajar non teks di sekolah sudah memadai tetapi ada beberapa sumber belajar non teks yang belum tersedia seperti laboratorium, ruangan komputer 2) Sebagian besar jenis sumber belajar non teks yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran yaitu peta dan buku teks 3) Sebagian besar tidak ada kendala yang terkait dengan ketersedian sumber belajar non teks, kemapuan atau keterampilan guru dalam menggunakan sumber belajar dan kondisi sosial yang mempengaruhi pemanfaatan sumber belajar 4) Upaya dalam mengatasi kendala-kendala dalam pemanfaatan sumber belajar non teks di sebagian sekolah sudah memadai dan ketersedian sumber belajar yang belum tersedia biasa guru menggunakan alat seadanya 5) Sebagian besar menyatakan pemanfaatan sumber belajar non teks di sekolah sudah dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan disesuaikan dengan tema-tema pembelajaran 6) Sebagian besar sekolah menyatakan melakukan perawatan secara berkala agar sumber belajar terawat dengan baik 7) Sebagian besar sekolah menyatakan bahwa pengadaan sumber belajar non teks di sekolah dilakukan dengan baik dan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan staf TU 8) Semua guru menyatakan pendapatnya tentang pemanfaatan sumber belajar non teks di sekolah sangat bermanfaat bagi guru dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar peserta didik tidak bosan dan peserta didik lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan guru.