Claim Missing Document
Check
Articles

PEMURNIAN MINYAK IKAN HASIL SAMPING PENEPUNGAN IKAN LEMURU (SARDINELLA LONGICEPS) MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI Ahmadi, Kgs
REKAPANGAN Vol 3, No 2 (2009): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMURNIAN MINYAK IKAN HASIL SAMPING PENEPUNGAN IKAN LEMURU (SARDINELLA LONGICEPS) MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI
PEMBUATAN ABON IKAN LAYANG (Decapterus. sp) DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Nursyamsiyah, Anis; Ahmadi, KGS; Tantalu, Lorine
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the best proportion between flying fish and white oyster mushrooms for making abon and calculating the feasibility analysis of the business. Completely Randomized Design (CRD) was used as experimentd design with a single factor, the proportion of flying fish with white oyster mushrooms, following 100%: 0%, 90%: 10%, 80%: 20%, 70%: 30%. Each treatment was repeated 3 times. The best proportion was found in proportion of 70% flying fish and 30% white oyster mushroom, contain of 6.86% of moisture, 18.58% of protein, 16.85% of fiber, 1.4 x 10³ cfu / gram of TPC, aroma passion 3.1 (like), color 3,01 (like), taste 3,1 (like). HPP rised Rp. 20,329, - / packaging, following Rp. 24,394, - / packaging of selling price, and Rp. 121,974,- net profit per day. BEP was rised into RP.5,915,- packs / year, with BEP prices rised into Rp.127,550,866, - and RCR >1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi terbaik antara ikan layang dan jamur tiram putih dalam pembuatan abon serta menghitung analisa kelayakan usahanya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal, proporsi antara ikan layang dengan jamur tiram putih, sebagai berikut ; 100%:0%, 90%:10%, 80%:20%, 70% :30%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan proporsi terbaik terdapat pada proporsi ikan layang 70% dan jamur tiram putih 30%, dengan rata-rata kadar air 6,86%, kadar protein 18,58%, serat 16,85%, TPC 1,4 x 10³ cfu/gram, sementara uji kesukaan menunjukkan aroma 3,1 (suka), warna 3,01 (suka), rasa 3,1 (suka). HPP Rp. 20.329,-/kemasan, harga jual Rp. 24.394,-/kemasan ,keuntungan bersih perhari Rp. 121.974,-, BEP unit Rp.5.915 kemasan/tahun, BEP harga Rp.127.550.866,- dan RCR sebesar > 1.
IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN JAHE INSTAN SKALA INDUSTRI KECIL MENENGAH ; Ahmadi, Kgs; Harijono, Harijono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.094 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i2.1193

Abstract

Penjaminan mutu pada proses produksi pangan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh semua produsen. Banyak kendala yang dihadapi bagi industry kecil menengah (IKM) dalam penerapan penjaminan mutu. Salah satu IKM yang mengimplementasikan penjaminan mutu berbasis Hazard Analyziz and Critical Control Point adalah IKM DIA yang memproduksi minuman jahe instan. Jahe instan merupakan produk yang berisiko rendah ( low risk ) dari segi keamanan pangan, tetapi penjaminan mutu harus diterapakn untuk menghasilan produk yang aman dan layak dikonsumsi. Upaya untuk implementasi tersebut adalah melalui penerapan cara-cara pengolahan pangan yang baik (GMP, Good Manufacturing Practices ), dan penerapan HACCP. Implementasi dilakukan secara bertahap melalui pemenuhan 18 runga lingkup GMP. Hasil penilaian GMP menunjukkan bahwa IKM ini terkategori baik dengan beebrapa perbaikan harus dilakukan. Penerapan rencana HACCP sesuai 7 prinsip HACCP telah dilakukan. Hasil audit HACCP menunjukkan perlu adanya perbaikan minor meliputi perbaikan ruang produksi, peningkatan kelengkapan sanitasi pekerja, perbaikan sanitasi ruang produksi, dan perbaikan pelabelan.
SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG JAGUG PULUT DAN FORTIFIKASI DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU PADA PEMBUATAN COOKIES Togo, Ludwika Y; Ahmadi, KGS; Wirawan, Wirawan
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cookies are one of the favorite snack of Indonesian society, but cookies generally have only high energy advantages. So it takes other key ingredients that can increase the nutritional content of cookies. Such as protein, fiber and provitamin A. The purpose of this research is to know the substitution of wheat flour: corn flour and fortification of green beans to produce cookies with the best treatment. This study used a randomized block design with two factors, where firt factor was the addition of wheat flour with corn flour (0%), (15%), (30%), (45), and second was fortification of green bean flour (5%, 10%, 15%). thu combinations were repeated 3 times so that 36 samples of cookies were obtained. The results showed that the best treatment was found in 60% flour substitution with 30% corn flour maize and fortified green bean flour 15% with parameters of protein content 9.26, ash content of 1.28%, fracture 23.09 N, moisture content 6.42% and the development volume of 15.01 cm³. Cookies adalah salah satu makanan ringan yang digemari oleh masyarakat indonesia, tetapi pada umumnya cookies hanya mempunyai keunggulan tinggi energi karena mengandung protein, serat dan provitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan substitusi parsial tepung terigu dengan tepung jagung pulut dan fortifikasi tepung kacang hijau yang terbaik pada pembuatan cookies Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor, dimana faktor satu adalah penambahan tepung terigu dengan tepung jagung pulut (0%), (15%), (30%), (45), dan faktor dua adalah fortifikasi tepung kacang hijau (5%, 10%, 15%). Seluruh kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 sampel cookies. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada substitusi tepung terigu 60% dengan tepung jagung pulut 30% dan fortifikasi tepung kacang hijau 10% dengan parameter kadar protein 9,26, kadar abu 1,28%, daya patah 20 N, kadar air 6,42 % dan volume pengembangan 14,07 cm³.
Pengaruh Konsentrasi Gula dan Natrium Metabisulfit terhadap Mutu Manisan Nangka Kering(Artocarpus Heterophyllus) Kaka, Heleria Ambu; Ahmadi, KGS; Rozana, Rozana
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candied fruit is a products that is processed by adding sugar with the aim of giving it a sweet taste, and preventing the growth of microorganisms (fungi, yeasts, and bacteria), so that it can extend its storage time. The purpose of this study was to obtain the best concentration of sugar and sodium metabisulfite on the quality of candied dry jackfruit. This research used a Factorial Completely Randomized Design, the first factor was the concentration of sugar solution, with 3 levels, namely: 50%, 60%, and 70%. While the second factor was the concentration of sodium metabisulfite solution with 3 levels, namely: 100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm. The results showed that the best treatment (60% sugar and sodium metabisulfi 200 ppm) with physicochemical parameters of water content (0.2758%), sugar content (0.0548%), yield (0.1055%) while organoleptic tests were obtained taste (4,1), aroma (3,8), color (3,8), and texture (3,9). Manisan adalah produk yang diolah dengan menambah gula dengan tujuan untuk memberi rasa manis, dan mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, khamir, dan bakteri), sehingga dapat memperpanjang daya simpan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh konsentrasi gula dan natrium metabisulfit yang terbaik terhadap mutu manisan nangka kering. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, Faktor pertama konsentrasi larutan gula, dengan 3 taraf yaitu : 50%, 60%, dan 70%. Faktor kedua adalah konsentrasi larutan natrium metabisulfit dengan 3 taraf yaitu: 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik (gula 60 % dan natrium metabisulfi 200 ppm) dengan parameter fisiko kimia kadar air (0,2758 %), kadar gula (0,0548 %), rendemen (0,1055 %), sementara uji organoleptik diperoleh rasa (4,1), aroma (3,8), warna (3,8), dan tekstur (3,9).
PENAMBAHAN KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP MUTU DAN UMUR SIMPAN WINGKO Ahmadi, Mamad; Ahmadi, KGS; Tantalu, Lorine
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research objectives to get the best concentration of calcium propionate which can produce a longer for wingko shelf life and an analysis of the feasibility of making wingko with calcium propionate addition. Randomized completed design was with one factor, namely the concentration of calcium propionate (0.0%. 0.1%. 0.2%. 0.3%). The results showed that the longest shelf-life of wingko was found in the addition of 0.3% calcium propionate concentration, which is 10 days with the results of business feasibility analysis, namely: HPP value = Rp.2,361.94 / 20 gr, BEP (unit) = Rp. .13,860,693, HPP (20%) = Rp. 2,834.14 and RCR = 1.20 Tujuan penelitian untuk mendapatkan konsentrasi terbaik kalsium propionat yang dapat menghasilkan daya simpan wingko lebih lama dan analisis kelayakan usaha pembuatan wingko dengan penambahan kalsium propionat. Penelitian ini menggunakan perhitungan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi kalsium propionat (0,0%. 0,1%. 0,2%. 0,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur simpan wingko paling lama pada penambahan konsentrasi kalsium propionat 0,3% yaitu dengan daya simpan 10 hari dengan hasil analisis kelayakan usaha yaitu: nilai HPP = Rp.2.361,94/20 gr, BEP(unit) = Rp.13.860.693, HPP(20%) = Rp.2.834,14 dan RCR = 1.20
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI, PERBAIKAN KEMASAN, SERTA IMPLEMENTASI SISTEM MUTU DI USAHA KECIL MENENGAH MINUMAN HERBAL INSTAN UNTUK PERLUASAN PASAR EKSPOR Estiasih, Teti; Harijono, Harijono; Ahmadi, Kgs
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Abstrak Minuman herbal instan berupa jahe, kunyit, temulawak, jahe secang, jahe merah, lidahbuaya,kunyit asam, beras kencur dibuat melalui teknologi kristalisasi gula dengan bahan  baku sebagian besaradalah empon-empon.  Proses pengolahan meliputi ekstraksi, pengendapan, pencampuran dengan gula,kristalisasi melalui evaporasi, pengayakan, danpengemasan.  Minuman herbal instan ini potensial untukdiekspor karena merupakan produk yang unik dan berkhasiat bagi kesehatan.  Upaya untuk penjajagan pasar ekspor untuk minuman herbal instan yang diproduksi skala usaha kecil menengah (UKM) perludirumuskan.  Metode yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel satu UKM yang memproduksiminuman herbal instan yaitu UKM DIA di Kota Malang.  Observasi dilakukan di UKM tersebut untukmenganalisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam perluasan pasar ekspor.  Diskusi  dilakukandengan pemilik UKM, selain juga dipelajari berbagai aspek yang diperlukan dalam penjajagan pasarekspor.  Dari hasil kegiatan diketahui bahwa permasalahan yang harus diperbaiki untuk penjajagan pasarekspor adalah peningkatan kapasitas produksi, perbaikan kemasan, implementasi system jaminan mutu,dan perluasan pasar.  Peningkatan kapasitas produksi meliputi peningkatan kapasitas dan efisiensikristalisasi dan ekstraksi, danmekanisasi pencucian empon-empon.  Implementasi sistem jaminan mutumeliputi penyusunan dan implementasi standard operating procedure (SOP) setiap tahapan proses, GoodManufacturing Practices (GMP), sanitary standard operating procedure (SSOP), HACCP (HazardAnalysis and Critical Control Point) Plan, dan sertifikasi HACCP. Perbaikan kemasan produk meliputidesain label bilingual.  Perluasan pasar meliputi pembuatan websiteuntukpemasaranonline, pelatihanekspor, dan penjajagan pasar ekspor melalui Jatim Mart di Singapura.  Kata kunci: empon-empon, kapasitasproduksi, kemasan, sistemjaminanmutu
JENIS BIOAKTIVATOR DAN VARIASI WAKTU FERMENTASI LUMPUR SAWIT (Sludge) UNTUK MEDIA TANAM ALTERNATIF Aprianti, Elna; Ahmadi, Kgs; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oil sludge is waste oil palm fruit processing industry into Crude Palm oil (CPO), which until now has not been exploited to the maximum. The creation of sludge as the planting medium is its utility solution. This study used a Random Draft Nested two factors, namely the type of starter (yeast and EM4) and long Fermentation (24 hours, 48 hours and 72 hours). This research aims to get the best fermentation time by using two starter namely yeast and EM4 planting alternative media in the creation of the waste sludge oil palm as well as analysis of its business. The results showed that starter EM4 with 24 hour fermentation is the best treatment with nutrient characteristics of the pH, N, P, and K of 8.37, 1.36%, 1674.57 ppm and 17.55 me/100 g. Alternative planting media deserve to be organised as seen from the calculation of the HPP, BEP, NPV, B/C Ratio and IRR that respectively indicate the results of the HPP Rp. 1,200.00, BEP price amounting to Rp. 197,652,791.88,-, NPV is Rp. 350,270,740,-, B/C ratio of 1.47 and IRR of 47.04%. Lumpur sawit adalah limbah industri pengolahan buah kelapa sawit menjadi Crude Palm oil (CPO), yang sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan maksimal. Pembuatan sludge sebagai media tanam adalah salah solusi pemanfaatannya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Tersarang dua faktor yaitu jenis starter (Ragi dan EM4) dan Lama waktu Fermentasi (24 jam, 48 jam dan 72 jam). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu fermentasi terbaik dengan menggunakan dua starter yaitu ragi dan EM4 dalam pembuatan media tanam alternatif dari limbah lumpur kelapa sawit serta analisa usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa starter EM4 dengan fermentasi 24 jam merupakan perlakuan terbaik dengan hara karakteristik nilai pH, N, P, dan K sebesar 8,37, 1,36%, 1674,57 ppm dan 17,55 me/100g. Media tanam alternatif layak untuk diusahakan dilihat dari perhitungan HPP, BEP, NPV, B/C Ratio dan IRR yang masing – masing menunjukkan hasil HPP sebesar Rp. 1.200,00, BEP harga sebesar Rp. 197.652.791,88,-, NPV sebesar Rp. 350.270.740,-, B/C rasio sebesar 1,47 dan IRR sebesar 47,04%.
SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG UMBI KELADI (Colocasia Esculenta) PADA PEMBUATAN BROWNIES PANGGANG Jon, Patrisius Sunardi; Ahmadi, Kgs; Rozana, Rozana
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yam is a local food that has not been utilized optimally and can be used as raw material for flour substitution. The objective of this research is to obtain a partial substitution of flour with yam tuber flour which is appropriate for making baked brownies. This research used a completely randomized design with 5 treatment levels and 3 replications. The treatment applied in this researchis the partial substitution of flour with yam flour. The levels of partial substitution of yam tuber flour 0% (P0), yam tuber flour 15% (P1), yam tuber flour 30% (P2), flour tuber 45% (P3), yam tuber flour 60% (P4). The results research showed that the partial substitution of wheat flour with the best yam tuber flour was found in substitution 15%, characteristics are: water content (14.49%), ash content (0.32) protein content (5.09%), texture (628.17 g / mm2). Keladi merupakan bahan pangan lokal yang belum termanfaatkan secara optimal padahal dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk substitusi terigu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan subtitusi parsial tepung terigu dengan tepung umbi keladi yang tepat pada pembuatan brownies panggang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (Randomized complete Design)) dengan 5 taraf perlakuan dan 3kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu substiusi parsial tepung terigu dan tepung umbl keladi dengan taraf sebagai berikut subtitusi tepung umbi keladi 0%(P0), tepung umbi keladi 15%(P1), tepung umbi keladi 30%(P2), tepung umbi keladi 45%(P3), tepung umbi keladi 60%(P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi parsial tepung terigu dengan tepung umbi keladi terbaik, terdapat pada substitusi 15%, dengan karakteristik kadar air (14,49%), kadar abu (0,32) kadar protein (5,09%), tekstur (628,17g/mm2).
PROPORSI SLUDGE DAN KOTORAN KAMBING SERTA KONSENTRASI EM4 PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Gunawan, Wawan; Ahmadi, Kgs; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oil sludge is a waste palm oil processing industry that has not been widely used. One solution is the utilization of organic fertilizer. the Objective of this study to obtain a mixture of sludge and dirt proportion of goat and EM4 proper concentration and calculate the feasibility in the manufacture of organic fertilizers based on the best treatment. This study used a randomized block design with two factors, namely the composition of the mixture of sludge and goat manure (60:40, 70: 30.80: 20) as a factor of 1 and EM4 concentration (0.8%, 1%, 1.4%) as a factor of 2. The results of the research note that the given treatment produces no real influence against pH, content of N, P, and K fertilizers the organic value of pH average 9.03, N 0.85, P 1.15, and K 1.87. Results of feasibility analysis to calculate HPP, BEP, R / C ratio, NPV and IRR result HPP Rp. 800, -, BEP Rp. 109 832 727, -, R / C ratio of 1.15. NPV Rp. 2 35,446,417, - and an IRR of 34.34%. Lumpur sawit merupakan salah satu limbah industri pengolahan kelapa sawit yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu solusi pemanfaatannya adalah dengan pembuatan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran sludge dan kotoran kambing serta konsentrasi EM4 yang tepat dan menghitung kelayakan usaha pada pembuatan pupuk organik berdasarkan perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor, yaitu komposisi campuran sludge dan kotoran kambing (60:40, 70:30,80:20) sebagai faktor 1 dan konsentrasi EM4 (0,8%, 1%, 1,4%) sebagai faktor 2. Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan yang diberikan tidak menghasilkan pengaruh nyata terhadap kandungan pH, N, P, dan K pupuk organik dengan nilai rerata pH 9.03, N 0.85, P 1.15, dan K 1.87. Hasil analisis kelayakan usaha dengan menghitung HPP, BEP, R/C Rasio, NPV dan IRR diperoleh hasil HPP Rp. 800,-, BEP harga Rp. 109.832.727,-, R/C Rasio sebesar 1,15. NPV sebesar Rp. 235.446.417,- dan IRR sebesar 34,34%.