Education in Indonesia has not really achieved the expected goals. Both in the affective, cognitive, and psychomotor domains. This paper describes the results of research related to the curriculum for ages 5 to 6 years which is applied in one of the institutions that still preserve Muhammad SAW-based education, namely Kuttab Al-Fatih Cileunyi, Bandung Regency. In historical records, kuttab as an education based on Muhammad SAW has proven successful in producing brilliant and accomplished figures at a young age such as Muhammad Al-Fatih and Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i. This research uses a case study method with a qualitative approach. While the data analysis uses the Miles and Huberman model. Based on the results of the research, the curriculum applied at Kuttab Al-Fatih Cileunyi is the Qur'an curriculum and the faith curriculum which is also known as the first century hijri curriculum or the prophet curriculum. Broadly speaking, the curriculum applies the concepts and stages of faith before the Qur'an and adab before science, with the Qur'an, sunnah and sirah as the main reference and foundation. No major obstacles were found in the implementation of the curriculum. It can even be said that there are very few obstacles.Pendidikan di Indonesia belum benar-benar mencapai tujuan yang diharapkan. Baik dalam ranah afektif, kognitif, maupun psikomotor. Tulisan ini memaparkan hasil penelitian terkait kurikulum untuk usia 5 sampai 6 tahun yang diterapkan di salah satu lembaga yang masih melestarikan pendidikan berbasis Muhammad SAW yakni Kuttab Al-Fatih Cileunyi Kabupaten Bandung. Dalam catatan sejarah, kuttab sebagai pendidikan berbasis Muhammad SAW terbukti berhasil mencetak tokoh-tokoh gemilang dan berprestasi di usia belia seperti Muhammad Al-Fatih dan Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan analisis datanya menggunakan model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, kurikulum yang diterapkan di Kuttab Al-Fatih Cileunyi adalah kurikulum Qur’an dan kurikulum iman yang disebut juga sebagai kurikulum abad I hijriah atau kurikulum nabi. Secara garis besar, kurikulum tersebut menerapkan konsep dan tahapan iman sebelum Qur’an dan adab sebelum ilmu, dengan Qur’an, sunnah serta sirah sebagai rujukan dan landasan utamanya. Tidak ditemukan ada kendala besar dalam penerapan kurikulum tersebut. Bahkan dapat dikatakan sangat minim hambatan.