p-Index From 2019 - 2024
2.765
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Development of Cement-Coir Carbon Fiber Composites with Damage Self Detection Capability Ismail Budiman; Subyakto Subyakto; Akhiruddin Maddu; Gustan Pari
Wood Research Journal Vol 3, No 2 (2012): Wood Research Journal
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51850/wrj.2012.3.2.74-80

Abstract

Research on the manufacture of cement-carbon composite materials using carbon fiber from coconut coir fiber has been performed. Carbonization was carried out at two phases. First, it was carbonized at a temperature of 400°C for 300 min and continued by the second phase at a temperature of 800°C for 60 min. The structures of carbon fiber was measured using X-Ray Diffraction (XRD) while the sample surface analysis was carried out using Scanning Electron Microscope (SEM) and the electrical conductivity of samples was measured using LCR (Inductance Capasitance and Resistance) meter. Three carbon types (carbon without treatment, carbon soaked in 10% and 20% solution of potassium hydroxide (KOH)) were used to manufacture cement-carbon composites. Three levels of carbon content of 0.5, 0.75 and 1.0% by weight of cement were used. Results showed that the cement-carbon composite added with soaked carbon in 20% solution of KOH at 1.0% carbon content has the best properties of compressive strength (24.94 ± 1.24 MPa), modulus of rupture (MOR) (5.23 ± 0.47 MPa) and damage self-detection (load at the first crack = 21.04 N).
OPTIMASI EKSTRAKSI FLAVONOID TOTAL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Dodyk Pranowo; Erliza Noor; Liesbetini Haditjaroko; Akhiruddin Maddu
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 27, No 1 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v27n1.2016.37-46

Abstract

Tanaman gedi (Abelmoschus manihot) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber antioksidan. Selama ini, ekstraksi daun gedi dilakukan dengan teknik maserasi sederhana sehingga kondisi proses optimum untuk pengembangan skala industri belum diketahui. Tujuan penelitian adalah mendapatkan kondisi optimum proses ekstraksi dengan menggunakan teknik maserasi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Agro Kimia, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, sejak Januari 2014 sampai Desember 2014. Rancangan percobaan menggunakan Central Composite Design (CCD), terdiri atas 20 run percobaan dengan 6 ulangan pada titik pusat (centre point). Analisis regresi dan keragaman dilakukan dengan menggunakan Software Design Expert Ver. 9.0. Trial. Setiap respon dari proses ekstraksi digunakan untuk mengembangkan sebuah model matematis yang berkorelasi dengan flavonoid total menurut persamaan polinomial. Selanjutnya ditentukan flavonoid total ekstrak daun gedi dan diuji aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian menunjukkan kondisi proses optimum dengan menggunakan metode CCD diperoleh pada lama waktu ekstraksi 4,83 jam, suhu ekstraksi 34,33 oC dan kecepatan pengadukan 322 rpm dengan total flavonoid yang dihasilkan sebesar 55,41 mg g-1 serta aktivitas antioksidan dalam IC50 sebesar 383,49 ppm. Faktor paling berpengaruh pada proses ekstraksi daun gedi adalah waktu ekstraksi > kecepatan pengadukan > suhu ekstraksi.
THE USE OF POLYMER GEL ELECTROLYTE CONTAINING I-/I3- REDOX COUPLE TO ASSEMBLY A SOLID STATE DYE SENSITIZED TiO2 SOLAR CELL Akhiruddin Maddu; Irmansyah Irmansyah; Mahfuddin Zuhri
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 9, No 1: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.707 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.9.1.4826

Abstract

THE USE OF POLYMER GEL ELECTROLYTE CONTAINING I-/I3- REDOX COUPLE TO ASSEMBLY A SOLID STATE DYE SENSITIZED TiO2 SOLAR CELL. A solid state dye sensitized TiO2 nanocrystalline solar cells was assembled employing a polymer gel electrolyte contains of iodide/triiodide (I-/I3-) redox couple. The use of solid electrolyte based on polymer matrix for redox ‘couples is aimed to overcome several problems of liquid cell, such as leaks of electrolyte that result in degradation of solar cell. TiO2 nanocrystalline layer was grown on TCO glass substrate by doctor blade technique was stained by synthetic dye Ruthenium 535 for a day. To complete the cell, a polymer gel based on poly(ethylene glycol) (PEG) containing I-/I3- redox couple was sandwiched between a working electrode (nanoporous TiO2 layer on conductive glass substrate) and a counter electrode (graphite sheet). The solid-state cell does not need a clipp, so the gel polymer electrolyte also acts as a glue to join the electrodes. Two cells assembled with different amount of I-/I3- redox couple used in each cell, one of cell use 20 drops of Iodolyte (contains (I-/I3- redox couple) and another cell use 30 drops of Iodolyte solution (purchased fromSolaronix, SA). The cells were characterized their photovoltaic performances included: open-circuit voltage (Voc), short-circuit current (Isc),maximum power (Pmax), fill factor (FF) and energy conversion efficiency.
STRUKTUR DAN SIFAT OPTIK FILM ZnO HASIL DEPOSISI DENGAN TEKNIK SPIN-COATING MELALUI PROSES SOL-GEL Akhiruddin Maddu; Candra A. Basuki; Irmansyah Irmansyah; Sidikrubadi Pramudito
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 3: JUNI 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.191 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2006.7.3.4987

Abstract

STRUKTUR DAN SIFAT OPTIK FILM ZnO HASIL DEPOSISI DENGAN TEKNIK SPIN-COATING MELALUI PROSES SOL-GEL. Film ZnO telah dibuat pada substrat kaca dengan teknik deposisi spin coating melalui proses sol-gel. Pembuatan film ZnO dari prekursor zinc acetate dengan laju putaran 3.000 rpm selama 60 detik di atas pelat spin coater. Film yang diperoleh dikeringkan pada suhu ruang kemudian dilakukan annealing pada suhu 500 oC selama 3 jam. Hasil XRD menunjukkan bahwa film ZnO yang terbentuk adalah polikristal wurtzite heksagonal dengan nilai parameter kisi masing-masing adalah a = 3,290 Å dan c = 5,2531 Å. Ukuran kristal rata-rata ZnO adalah 29,554 nm. Berdasarkan morfologi permukaan hasil foto SEM menunjukkan film ZnO berbentuk lempengan-lempengan (disks) yang tidak seragamdan tidak beraturan. Karakterisasi spektroskopi UV-Vis menghasilkan karakteristik optik film ZnO, yaitu spektrum transmitansi optik dalam rentang panjang gelombang 370 nm sampai dengan 970 nm. Dari data spektrum UV-Vis tersebut ditentukan lebar celah energi ZnO sebesar 3,2 eV.
PENGGUNAAN POLIANILIN SEBAGAI CLADDING PENGGANTI PADA SERAT OPTIK UNTUK MENDETEKSI GAS AMONIA Akhiruddin Maddu; Hamdani Zain; La Ode Muliadi; Sar Sardy
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.345 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5072

Abstract

PENGGUNAAN POLIANILIN SEBAGAI CLADDING PENGGANTI PADA SERAT OPTIK UNTUK MENDETEKSI GAS AMONIA. Telah dilakukan studi penggunaan polianilin sebagai cladding pada serat optik untuk mendeteksi gas amonia. Film polianilin pada substrat kaca diuji respon optiknya terhadap gas amonia, selanjutnya diterapkan sebagai cladding pada serat optik untuk mendeteksi gas amonia. Respon optik lapisan polianilin memperlihatkan absorpsi optik spesifik polianilin berada pada pita spektrum merah dengan puncak sekitar 640 nm. Penerapan polianilin sebagai cladding sensitif amonia dilakukan dengan metode deposisi kimia pada inti (core) serat optik multimoda. Uji respon sensor serat optik menggunakan laser Helium-Neon 635 nm sebagai sumber cahaya yang dicoupling dengan lensa pada salah satu ujung serat optik. Intensitas laser yang sampai diujung lainnya diukur dengan power meter, pada kondisi tanpa amonia maupun dengan perlakuan gas amonia dengan konsentrasi berbeda. Hasil yang diperoleh memperlihatkan penurunan intensitas laser yang ditransmisikan melalui probe serat optik terhadap kenaikan konsentrasi gas amonia. Koefisian absorpsi cladding polianilin meningkat linier terhadap kenaikan konsentrasi gas amonia, seiring kenaikan indeks bias dan perubahan warnanya.
NANOSERAT POLIANILIN SEBAGAI CLADDING TERMODIFIKASI PADA SENSOR SERAT OPTIK UNTUK DETEKSI UAP ASETON Akhiruddin Maddu; Hamdani Zain; Ahmad Aminuddin; Setyanto Tri Wahyudi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 9, No 3: JUNI 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jsmi.2008.9.3.4701

Abstract

NANOSERAT POLIANILIN SEBAGAI CLADDING TERMODIFIKASI PADA SENSOR SERAT OPTIK UNTUK DETEKSI UAP ASETON. Pada penelitian ini digunakan bahan nanoserat polianilin sebagai cladding termodifikasi pada sistem sensor serat optik untuk mendeteksi uap aseton. Sensor ini dirancang berdasarkan perubahan absorpsi medan evanescent pada bidang batas inti-cladding polianilin akibat perubahan sifat optiknya ketika diekspos dengan uap aseton. Nanoserat polianilin yang disintesis dengan metode polimerisasi interfasial, dilapiskan pada bagian inti serat optik yang telah dilepas cladding aslinya dan berfungsi sebagai bagian penginderaan (sensing element). Respon sensor serat optik diuji dengan mengukur intensitas transmisi cahaya yang melewati sistem sensor serat optik saat diekspos dengan uap aseton. Berdasarkan kurva respon sensor diperoleh waktu respon 30 detik dan waktu pemulihan (recovery) 10 detik. Sensor serat optik ini juga memperlihatkan kemampuan balik (reversibility) dan pengulangan (repeatability) yang cukup baik. Sensitivitas sensor terhadap tekanan uap aseton dihasilkan sebesar 1,25 %/mmHg, artinya besar perubahan intensitas transmisi untuk setiap perubahan 1 mmHg adalah 1,25 %.
PENUMBUHAN FILM CdO DENGAN METODE CHEMICAL BATH DEPOSITION (CBD) Akhiruddin Maddu; Johan D. Sirait; Setyanto Tri Wahyudi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 10, No 1: OKTOBER 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.749 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2008.10.1.4569

Abstract

PENUMBUHAN FILM CdO DENGAN METODE CHEMICAL BATH DEPOSITION (CBD). Film CdO ditumbuhkan pada supstrat kaca dalam dua tahap, yaitu deposisi dengan metode Chemical Bath Deposition (CBD) dan dilanjutkan dengan pemanasan pada 250 oC dan 400 oC. Morfologi film CdO memperlihatkan bentuk bongkahan berukuran sekitar 1 μm, sedangkan ketebalan filmsekitar 1 μm berdasarkan hasil SEM. Hasil analisis XRD memperlihatkan bahwa fasa kristal mengalami transformasi akibat pemanasan. Film yang dipanaskan pada 250 oC didominasi oleh fasa CdCO3 dan pemanasan lanjutan pada 400 oC berubah fasa CdCO3 menjadi fasa CdO. Fasa kristal CdO memiliki struktur FCC dengan nilai parameter kisi yang diperoleh sebesar 4,70 Å. Nilai celah pita energi (Eg) ditentukan berdasarkan spektrum transmisi film CdO,diperoleh nilai Eg sebesar 2,1 eV untuk kedua film.
Gambaran Leukosit Setelah Pemberian Nanoenkapsulasi Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) pada Burung Puyuh Pascainduksi Imunosupresan Deksametason Rasyida Ulfa; Akhiruddin Maddu; Huda Salahuddin Darusman; Koekoeh Santoso
Jurnal Veteriner Vol 21 No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.295 KB)

Abstract

The use of AGP (Antibiotic Growth Promoter) in animal has been banned because of the risk of antibiotic resistance. As an alternative for growth promoter. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) were used as feed additives. Andaliman is an herbal plant which proven has an immunomodulatory effect. However, herbal plants have low bioavailability in the body, so we need to increase its bioavaibility by reducing particle size using nanoparticle technology. The aim of our study was to determine the effects of three forms of andaliman as extracts, nanoparticles and nanoencapsulation on leukocyte differential, leukocyte count and Heterophil (H) / Lymphocyte.(L) ratio index. In this study we used 24 quails, which is divided into 4 groups, consist of.4 birds each. Group K was control group, birds were given dexamethasone (immunosuppressant), group P1 was given dexamethasone and andaliman extract, group P2 was given dexamethasone and andaliman nanoparticles, whilst group P3 was given dexamethasone and andaliman nanoencapsulation. The results showed that andaliman consumption had a significant effect (P <0.05) on differential leukocytes, number of leukocytes and H / L ratio after induction with immunosuppressants. Total leucocytes count based on the given treatment were K (8080 cell/mm3), P1 (20040 cell/mm3), P2 (20440 cell/mm3), and P3 (22040 cell/mm3). Each mean lymphocytes were K (44,6%), P1 (53,6%), P2(57,4%), and P3 (65,8%). Each mean heterophile were K (50,6%), P1 (41,8%), P2 (37,8%), and P3 (28,6%). Each mean monocytes were K (2,8%), P1 (4,6%), P2(4,8%), and P3 (5,0%). Each mean ratio index Heterophile (H) / Lymphocyte.(L) were K (1,1), P1 (0,7), P2(0,6), and P3 (0,5). It could be concluded that administration of Andaliman extract, Andaliman nanoparticles and Andaliman nanoencapsulation can increase the number of leukocytes, differential leukocytes and decrease the H / L ratio.
Sintesis dan Karakterisasi Silicon Carbide (SiC) dari Sekam Padi Menggunakan Metode Reduksi Magnesiotermik Ahmad Sofyan Sulaeman; Sugianto Arjo; Akhiruddin Maddu
Jurnal Fisika FLUX Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Fisika Flux Edisi Khusus Januari 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.202 KB) | DOI: 10.20527/flux.v1i1.6146

Abstract

Silicon Carbide (SiC) merupakan material keramik non-oksida yang memiliki tingkat kekerasan, titik leleh, dan konduktivitas termal yang tinggi. SiC dapat disintesis menggunakan prekursor silika (SiO2) dan karbon (C) dengan memanfaatkan SiO2 sebagai sumber silikon (Si). SiC telah disintesis dari sekam padimenggunakan prekursor SiO2 dan C dengan metode reduksi magnesiotermik. Sintesis SiC dilakukan dengan mencampurkan SiO2 dan C pada perbandingan rasio 1:3, kemudian diberi penambahan magnesium (Mg) dengan variasi massa dari 1,0 g, 1,5 g, dan 2,0 g. Selanjutnya, semua sampel dipanaskan dalam furnace pada temperatur 600 C selama 3 jam. Fase terbentuknya SiC diindikasikan dengan warna fisik pada setiap sampel yang berubah dari abu-abu menjadi putih kehijauan. Selanjutnya serbuk SiC dikarakterisasi menggunakan fourier transform infrared (FTIR) untuk mengetahui gugus fungsi dan X-Ray Diffractometer (XRD) untuk mengetahui derajat kristalinitas, sudut difraksi 2 , dan jarak antar kisi (d). Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan adanya ikatan Si–C pada bilangan gelombang  786,89 – 941,19 cm-1. SiC yang diperoleh pada semua sampel memiliki struktur kubik (β-phase) atau dapat disebut β–SiC dengan karakteristik dhkl (111) dan parameter kisi pada kisaran 0,43 nm berdasarkan analisa menggunakan XRD. Penambahan 1 g Mg menghasilkan SiC yang terbaik dengan puncak intensitas difraksi 54 a.u pada sudut 36,04 . Semakin tinggi penambahan Mg pada proses sintesis menyebabkan penurunan intensitas, derajat kristalinitas, dan memperbesar ukuran kristal β–SiC. β–SiC yang disintesis dari sekam padi dengan temperatur rendah ini dapat diaplikasikan sebagai material keramik. Namun, diperlukan karakterisasi lebih lanjut menggunakan thermogravimetrical analysis (TGA) untuk mengetahui titik leleh serbuk SiC.
Simulasi Distribusi Suhu pada Lubang Tanam Hidroponik Rakit Apung untuk Produksi Bawang Merah di Dataran Rendah Tropika Agus Ghautsun Niam; Herry Suhardiyanto; Kudang Boro Seminar; Akhiruddin Maddu
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2049.616 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.3.235-244

Abstract

Abstract This paper discusses the cooling effect of the root zone (the root zone cooling) at a floating hydroponic for the shallot production in tropical lowland by cooling the nutrient bath. The study was conducted at three different temperatures, i.e. low temperatures (8-10OC), medium temperature (13-15OC), and control (23-26OC) with variable responses that include wet weight, dry weight, number of bulbs and weight per bulb. Plant growth responses were analyzed using statistical methods Fisher's least significant difference (LSD), while the temperature distribution on a floating hydroponic was analyzed by computational fluid dynamics (CFD) simulation approach. CFD simulation approach was able to describe the temperature distribution on a floating hydroponic well, where the coefficients of determination (R2) for each treatment of low temperature, medium and controls are 0.983, 0.980 and 0.862 respectively. The results showed that the number of bulbs was the most responsive variable, where the induction of bulb formation at low temperature is more than 200% of the control temperature and more than 60% of the medium temperature.Abstrak Makalah ini membahas tentang efek pendinginan daerah perakaran (root zone cooling) pada hidroponik rakit apung untuk produksi bawang merah di dataran rendah tropika dengan pendinginan pada bak nutrient.Penelitian dilakukan dengan 3 suhu berbeda, yaitu pada suhu rendah (8-10OC), suhu sedang (13-15OC), dan kontrol (23-26OC) dengan variabel respon pertumbuhan tanaman bawang merah meliputi bobot basah, bobot kering, jumlah umbi dan bobot per umbi. Respon pertumbuhan tanaman dianalisis menggunakan metoda statistik Fisher's least significant difference (LSD), sedangkan distribusi suhu pada hidroponik rakit apung dianalisis melalui pendekatan simulasi computational fluid dynamics (CFD). Pendekatan simulasi CFD mampu menggambarkan sebaran suhu pada hidroponik rakit apung dengan baik dimana koefisien determinasi (R2) untuk masing-masing perlakuan dari suhu rendah, sedang dan kontrol berturut-turut sebesar 0.983, 0.980 dan 0.862. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah umbi merupakan variable yang paling responsif, dimana pada suhu rendah induksi pembentukan umbi bawang merah mencapai 200% lebih banyak dari pada suhu kontrol dan 60% lebih banyak dari suhu sedang.
Co-Authors - - Nurrahman . Sugianto Abdulloh Rifai Agus Ghautsun Niam Ahmad Aminuddin Ahmad S. Sulaeman Andhika Prima Prasetyo Anita Firmanti Bagus MARTIANTO Bambang - Riyanto Bambang Herawan Bambang Herawan, Bambang Bambang Riyanto Bambang Sugeng Bonny Poernomo Wahyu Soekarno Candra A. Basuki Dede Hermawan Deni Shidqi Khaerudini Dimas Ramadhan Putra Dimas Ramadhan Putra Djoko Pujiarto Dodyk Pranowo Dyah Iswantini Erliza Noor Esa Ghanim Fadhallah Esa Ghanim Fadhallah Faozan Ahmad Farly Reynol Tumimomor Fayakun, Kun Fitriani Indahsari Gareso, Paulus P. Gareso, Paulus P. Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Hamdani Zain Hamdani Zain Hamdani Zain Hamdani Zain Hans Baihaqi Harry Ramza Harry Ramza Hendradi Hardhienata HENNY PURWANINGSIH HERA MAHESHWARI HERRY SUHARDIYANTO Horasdia Saragih Huda Salahuddin Darusman ikhwan wirahadikesuma Ikhwan Wirahadikesuma Inda Setyawati, Inda Ira Ukhtiningsih Ira Ukhtiningsih, Ira Irmansyah . Irmansyah Irmansyah Irmansyah Irmansyah Irmansyah Irmansyah Irzaman, Irzaman Ismail Budiman Ismail Budiman Isnaeni Isnaeni Isnaeni Isnaeni Isnaeni Jhav Sund Oktoricoento Johan D. Sirait Jufra Jufra Jumardin Jumardin Jumardin Jumardin Jumardin Kadapi, Muhamar Koekoeh Santoso Kudang Boro Seminar Kun Fayakun Kun Modjahidin Kun Modjahidin, Kun La Ode Muliadi LAKSMI AMBARSARI Liesbetini Haditjaroko Lina Karlinasari M. Farouq Iksan Mahfuddin Zuhri Mersi Kurniati Moehamad Barmawi Mohamad Rahmad Suhartanto Mohammad Mujirudin Muhammad F Ikhsan Muhammad Ramdani Mujirudin, Mohammad Novik Nurhidayat Nurfina Yudasari Nurul Rostami Dewi Nurul Rostami Dewi Oktarina Heriyani Oktarina Heriyani Oktoricoento, Jhav Sund Paulus P Gareso, Paulus P Pepen Arifin Permono Adi Putro Pramudito, Sidikrubadi Rahman, Mohammad Syuhaimi Ab Rahmaniah Nalwi Ramdani, Muhammad Ramza, Harry Rasyida Ulfa Ratna Sari Dewi Rini Kurniasih Rinto Paputungan Riza Riano Safaruddin A Prasad Sahrudin Sahrudin Sahrudin, Sahrudin Sar Sardy Sar Sardy Sar Sardy Setyanto Tri Wahyudi Siti Nikmatin Sofian, Irmansyah Sri Sugiarti Subyakto Subyakto SUBYAKTO SUBYAKTO Sugianto Arjo Sugianto, . Sugianto, . Sugianto, Sugianto Sulaeman, Ahmad Sofyan Sulistioso Giat Sukaryo Sultan, Syamsu Supian, Latifah Sarah Supriyanto . Tarcisius Rio Mardikanto Yayan Firmansyah Yessie Widya Sari Yogi Waldingga Hasnedi Yulia Irdawati Yulia Sani Yulia Sani, Yulia