Abstrak Pergeseran teori akuntansi dari yang berlabel “normatif†menjadi berlabel “positif†tidak serta merta menjadikan teori akuntansi bebas dari kepentingan atau bebas nilai. Hal ini terjadi karena teori akuntansi positif tidak memiliki pijakan berpikir yang independen, kecuali mengawali riset empiris dengan tetap berpijak pada teori akuntansi normatif. Akibatnya, teori akuntansi positif justru berpartisipasi dalam melanggengkan mitos-mitos dalam akuntansi yang semula dibangun melalui teori akuntansi normatif. Mitos-mitos akuntansi tersebut adalah berupa asumsi dasar atau postulat yang meliputi economic entity, going concern (continuity), dan monetary units. Sebagai mitos, postulat-postulat akuntansi itu merupakan angan-angan sosial dan cita-cita kolektif yang dibangun oleh teoritisi akuntansi, untuk melayani kepentingan tertentu. Sebagai mitos pula, postulat-postulat akuntansi itu bukanlah sebuah kebenaran rasional, karena mitos semacam itu dibutuhkan semata-mata untuk memaksa manusia (akuntan atau pihak lainnya) agar menerima dan memahami akuntansi seperti apa adanya. Mitos-mitos tersebut selama ini menjadi dasar yang sangat dominan dalam pengkonstruksian teori akuntansi, baik normatif maupun positif. Dalam kedua teori tersebut, akuntansi didefinisikan sedemikian rupa, sehingga aktimtas akuntansi hanya (a) mengukur, mencatat, dan melaporkan transaksi ekonomik kuantitatif yang bersifat keuangan, (b) menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer kepada pemilik modal (investor dan kreditor), dan (c) memberikan informasi yang hanya berguna untuk pengambilan keputusan ekonomik. Karena akuntansi memiliki peran yang sangat besar secara sosial, maka upaya dan wacana untuk meredefinisi akuntansi konvensional merupakan suatu hal yang penting. Dengan melakukan redefinisi tersebut, akuntansi diharapkan tidak hanya terfokus pada angka-angka moneter, tidak hanya terfokus kepada kepentingan pemilik modal, dan informasi akuntansi tidak hanya tersedia bagi keputusan-keputusan ekonomik. Dengan melakukan redefinisi, akuntansi diharapkan mampu membantu menciptakan akuntabilitas entitas yang lebih luas. Kata-kata kunci: Teori Akuntansi, Teori Akuntansi normatif, Teori Akuntansi Positif, Redefinisi Akuntansi.