Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME LALULINTAS DENGAN TARIF JALAN TOL Prasetyanto, Dwi; Akmalah, Emma
Jurnal Transportasi Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.92 KB)

Abstract

Indonesia has experienced increasing economic growth every year. This recent trend needs to be supported by adequate transportation infrastructures, especially roads. Since there is limited budget for infrastructure development, the government has invited private investors for toll road construction. Toll tariff and traffic volume are two main factors that affect toll road income and investment. A method based on financial approach needs to be developed to enhance the benefit cost analysis of toll road construction and furthermore to determine the toll tariff. Factors that affect toll tariff were analyzed based on vehicle number and vehicle growth rate. The elasticity theory was applied in this case study to identify the effects of toll tariff on traffic volume. A model of critical traffic volume was created based on the analysis of several factors such as construction cost, operation and maintenance cost, payback period, and internal rate of return. The results from Jia method and the Present Worth Factor (PWF) method show that the relationship between traffic volume and toll tariff is very sensitive, indicated by the elasticity value equal to 1. The difference between the two method is about 27% and is caused by the double counting on taxes on Jia method. 
MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME LALULINTAS DENGAN TARIF JALAN TOL Prasetyanto, Dwi; Akmalah, Emma
Jurnal Transportasi Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.92 KB) | DOI: 10.26593/jt.v13i3.1343.%p

Abstract

Indonesia has experienced increasing economic growth every year. This recent trend needs to be supported by adequate transportation infrastructures, especially roads. Since there is limited budget for infrastructure development, the government has invited private investors for toll road construction. Toll tariff and traffic volume are two main factors that affect toll road income and investment. A method based on financial approach needs to be developed to enhance the benefit cost analysis of toll road construction and furthermore to determine the toll tariff. Factors that affect toll tariff were analyzed based on vehicle number and vehicle growth rate. The elasticity theory was applied in this case study to identify the effects of toll tariff on traffic volume. A model of critical traffic volume was created based on the analysis of several factors such as construction cost, operation and maintenance cost, payback period, and internal rate of return. The results from Jia method and the Present Worth Factor (PWF) method show that the relationship between traffic volume and toll tariff is very sensitive, indicated by the elasticity value equal to 1. The difference between the two method is about 27% and is caused by the double counting on taxes on Jia method. 
KAJIAN KATEGORI TEPAT GUNA LAHAN DALAM PENERAPAN KONSEP GREEN BUILDING DI ITENAS Kandita, Kandita; Akmalah, Emma; Irawati, Ira
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 20, No 1 (2018): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi merupakan sektor penting yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan sosioekonomi suatu negara. Di sisi lain, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, kegiatankonstruksi juga berdampak besar terhadap kondisi lingkungan alami. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak negara telah menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dan green building. The Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan perangkat penilaiannya yang disebut dengan GREENSHIP, adalah badan utama di Indonesia yang bertugas untuk mempromosikan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan serta mengevaluasi rancangan dan konstruksi suatu bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi duagedung di Itenas sesuai dengan kategori tepat guna lahan pada GREENSHIP. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pengukuran dan wawancara. Selanjutnya dilakukan analisis komparatif, deskriptif, dan SWOT untuk menghasilkan strategi dan usulan kebijakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gedung lama memenuhi 50% dan gedung baru memenuhi 41,176% dari point penilaian GRRENSHI.
Kajian Kategori Education pada Pelaksanaan Green Campus di Itenas (Hal. 105-114) Shima, Ratih Dewi; Wimala, Mia; Akmalah, Emma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.686 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.105

Abstract

ABSTRAKGreen campus merupakan salah satu terobosan green building dalam mengubah cara pandang dan gaya hidup warga kampus agar sadar akan pentingnya konsep ramah lingkungan. Di antara indikator-indikator pembentuk green campus, kategori education merupakan kategori yang membedakan green campus dengan green building. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan green campus di Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) berdasarkan kategori Education—Greenmetric UI. Data diperoleh dari hasil studi literatur dan wawancara dengan pihak Itenas dan Greenmetric UI, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis kesenjangan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan pelaksanaan pendidikan green campus Itenas (eksisting) dengan nilai rata-rata standar Greenmetric UI Global Ranking System (ideal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas memiliki nilai di bawah rata-rata standar Greenmetric UI Global Ranking System, terutama pada nilai kategori Sustainability Publication.Kata Kunci: green campus, Greenmetric UI, kategori education ABSTRACTGreen campus is a part of green building to change people’s perspective towards efficient lifestyle and eco-living concept. One category which emphasize green campus on green building is education category. This paper aims to provide the implementation of green campus in of the National Institute of Technology Bandung (Itenas), based on education category (Greenmetric UI). The data were obtained from literature study and interview with Itenas and Greenmetric UI staff. Gap analysis method is used to measure the implementation green campus in Itenas based on education category Greenmetric UI Global Ranking System 2015 average grades and to identify the gap between existing condition and Greemetric UI Standard. The results showed that Itenas has not fulfill the average value based on Greenmetric UI Global Ranking System, especially on Sustainability Publication indicator.Keywords: green campus, Greenmetric UI, education category
Pengembangan Indikator untuk Penilaian Kategori Edukasi Green Campus. (Hal. 70-81 Sita, Rininta Rolia; Akmalah, Emma; Ainun, Siti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 2: Juni 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.961 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i2.70

Abstract

ABSTRAKGreen campus  merupakan suatu konsep yang mengutamakan praktik dari upaya perlindungan, pengelolaan, dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan pada institusi-institusi pendidikan. Salah satu penilaian green campus adalah penilaian kategori edukasi berbasis sustainable development yang dapat mengarahkan civitas akademica dalam mendukung pembangunan ekonomi yang seimbang dengan faktor lingkungan dan sosial. Penilaian edukasi perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana pengetahuan dan penerapan konsep sustainable development dilakukan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengintegrasikan indikator-indikator penilaian kategori edukasi UI GreenMetric dan STARS, yang didukung dengan hasil observasi lapangan seluruh aspek edukasi di Itenas. Hasil pengembangan kategori edukasi ini adalah penentuan indikator, penentuan sub-indikator, dan bobot penilaian dari setiap indikator dan sub-indikator. Bobot tertinggi dari seluruh indikator edukasi adalah indikator academic courses dengan nilai bobot 25%.Kata kunci: green campus, edukasi, sustainable development ABSTRACTGreen campus is a concept that prioritizes the practice of sustainable environmental protection, management and preservation of educational institutions. One aspect of green campus is the assessment of education-based sustainable development category that can direct the academic community in supporting economic development that is balanced with the environment and social factors. Educational assessments should be conducted to assess the extent to which knowledge and application of sustainable development concepts are carried out. The methodology used in this research is integrations the assessment indicators of education category from UI GreenMetric and STARS, supported by field observation of all aspects of education in Itenas. The results of this education category development are the determination of indicators, the determination of the sub-indicators, and the weight of the assessment of each indicator and sub-indicators. The highest weight of all educational indicators is the indicator of academic courses with a weighted value of 25%.Keywords: green campus, education, sustainable development
Pengembangan Indikator Waste (Sampah) pada Penerapan Konsep Green Campus di Itenas (Hal. 122-132) Nugroho, Satrio Triadi Agung; Akmalah, Emma; Ainun, Siti
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 1: Maret 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.892 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i1.122

Abstract

ABSTRAKSampah merupakan salah satu faktor kerusakan lingkungan terutama di area kampus yang memiliki banyak timbulan sampah. Salah satu upaya untuk menyelamatkan lingkungan kampus adalah dengan menjalankan program green campus. Untuk menilai kegiatan green campus, Indonesia telah memiliki sistem penilaian yang dikeluarkan oleh Universitas Indonesia yaitu UI GreenMetric, dengan salah satu kategori yang dinilai adalah sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indikator pada kategori sampah pada kampus Itenas, Bandung. Data yang diperlukan diperoleh melalui observasi dan studi literatur dan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan metode pengembangan atau research and development. Hasil yang didapatkan adalah berupa perkembangan indikator dan sub-indikator yang dapat diterapkan di kampus Itenas yang juga dapat diterapkan di kampus lain.Kata kunci: sampah, green campus, Itenas, pengembangan indikator ABSTRACTWaste is one of the environmental damage factor, especially in campus areas that have a lot of waste generation. One of the efforts to save the campus environment is through the green campus program. To assess the green campus activities, Indonesia has a rating system issued by the University of Indonesia i.e UI GreenMetric, which has waste category. This study aims to develop indicators for waste category and applied at Itenas campus, Bandung. Data required for this research are obtained through observation and literature study and then processed and analyzed by research and development method. The results obtained are the development of indicators and sub-indicators that can be applied on the Itenas campus which can also be applied in other campuses. Keywords: waste, green campus, Itenas, indicators development.
Model Kelembagaan Pengelolaan Sistem Drainase Berkelanjutan Dalam Rangka Mitigasi Bencana Banjir (Hal. 51-60) Purwanti, Ika Widi; Akmalah, Emma; Nursetiawan, Nursetiawan
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.599 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.51

Abstract

ABSTRAK Ruang terbuka hijau di Kota Bandung terus berkurang yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan perutukannya sehingga mengakibatkan banjir. Maka diperlukan metode enanganan banjir dengan metode penanganan air permukaan dengan sistem drainase berkelanjutan. Prinsip dari metode ini adalah mengendalikan air permukaan yang dapat digunakan sebagai sumber air baku. Selain masalah tersebut, penyebab terjadinya banjir terletak pada masalah sosial dan kelembagaan. Pengelolaan drainase di Kota Bandung belum efektif sehingga masalah banjir tidak tertangani dengan baik. Penelitian ini mempelajari model- model pengelolaan sistem drainase di beberapa negara maju seperti Inggris, Singapura dan Belanda. Dengan berpedoman pada sistem kelembagaan pemerintah di negara-negara tersebut, diharapkan Kota Bandung dapat mengelola sistem drainasenya dengan baik dan berkelanjutan. Pada penelitian ini diusulkan model baru agar sistem pengelolaan drainase di Kota Bandung dapat terorganisir lebih baik dan efektif.Kata Kunci: sistem drainase berkelanjutan, kelembagaan, banjir. ABSTRACTThe green open space in Bandung is decreasing due to rapid population growth and improper land use which lead to flooding. Therefore an appropriate method to control floods such as sustainable urban drainage system is needed. The principle of the method is to control excess surface water that can be used as raw water. In addition to the problem, floods occur because of social and institutional problems. Until now, the institutional drainage system management in Bandung is not performing well. This research studies various sustainable drainage system institutional management models from several developed countries such as United Kingdom, Singapore and Netherland as references. A new model is proposed in order to improve the institutional arrangement for drainage system management in Bandung.Keywords: sustainable drainage system, institutional management, flooding
Menuju Pembangunan Berkelanjutan: Tinjauan Terhadap Standar Green Building Di Indonesia Dan Malaysia (Hal. 119-130) Ruhendra, Heilia Nur; Akmalah, Emma; Sururi, Rangga
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 1: Maret 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.241 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i1.119

Abstract

ABSTRAK Dampak pemanasan global telah mendorong pergerakan ke arah pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan efisiensi ekonomi, perlindungan terhadap ekosistem, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan adalah proses konstruksi yang berkelanjutan. Bangunan memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, termasuk menghasilkan emisi karbon yang berbahaya. Hal tersebut telah mendorong dikembangkannya standar green building dan proses sertifikasinya untuk mengurangi dampak dari pembangunan terhadap lingkungan. Tulisan ini menyajikan sebuah tinjauan terhadap green building dan hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan, khususnya mengenai standar terkait efisiensi energi dan kualitas udara, serta proses sertifikasi green building di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan variabel dan parameter serta proses sertifikasi green building di kedua negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun dari segi variabel Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan tujuan, namun dari segi parameter memiliki perbedaan yang signifikan. Malaysia memiliki standar yang lebih terukur dan proses sertifikasi yang lebih baik.Kata kunci: pemanasan global, green building, standar, sertifikasi. ABSTRACT Global warming and its consequences are encouraging the movement towards a sustainable development, with its increasing economic efficiency, environmental protection, and human well-being improvement. One of the key aspects in sustainability development is sustainable construction. Buildings have extensive impacts on the environment, which includ producing potentially harmful carbon emissions. These facts have prompted the development of green building standards and certifications to mitigate the impacts of buildings on the environment. This paper provides an overview of how green building relates to sustainable development with respect to green building standards (i.e. energy efficiency and air quality) and certification in Indonesia and Malaysia. This research aims to compare the green building variables and parameters as well as the certification procedure between the two countries. The results show that despite having the same purpose in variables, the parameters have significant differences. Malaysia has more measurable standards and improved certification process compared to Indonesia.Keywords: global warming, green building, standards.
Kajian Kategori Engagement dalam Penerapan Konsep Green Campus di Institut Teknologi Nasional Bandung (Hal. 85-96) Ariyani, Dwi Retno; Akmalah, Emma; Irawati, Ira
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 3: September 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.671 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i3.85

Abstract

ABSTRAKKampus hijau merupakan suatu program yang dilaksanakan di institusi pendidikan yang memiliki sistem akademik, manajemen, tatanan wilayah, dan kualitas sumber daya yang tidak terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan. Campus engagement melakukan penilaian terhadap program-program berkelanjutan untuk para sivitas akademika. Penilaian indikator ini perlu dilakukan, mengingat program-program berkelanjutan dapat meningkatkan keinginan dan komitmen sivitas akademika dalam mengimplementasikan konsep green campus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji penerapan konsep berkelanjutan yang terdapat pada standar STARS. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara menentukan nilai poin untuk setiap indikator lalu dilakukan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini, Itenas mendapatkan 7,53 point dari point maksimum sebesar 21 point. Hal ini menunjukkan Itenas memiliki program yang masih kurang baik dalam mendukung para sivitas akademikanya untuk menerapkan green campus di Itenas.Kata kunci: kampus hijau, STARS AASHE, campus engagement ABSTRACTGreen campus is a program implemented in educational institutions that have academic system, management, regional order, and quality of resources that can not be separated dari the concept of sustainable development. Campus engagement assesses sustainable programs for academicians. Assessment of this indicator needs to be done, considering that sustainable programs can increase the desire and commitment of academicians in implementing green campus concept. This study was conducted by examining the implementation of sustainable concepts contained in the STARS standard. Data collection is conducted through interview and observation. Data processing is done by determining the value of points for each indicator and then by descriptive and SWOT analysis. The result of this research, Itenas get 7.53 point dari point maximum equal to 21 point, which indicated that Itenas still has a poor program in support of its academic civitas to implement green campus in Itenas.Keywords: green campus, STARS AASHE, campus engagement
Implementasi Konsep Green Campus di Kampus Itenas Bandung Berdasarkan Kategori Tata Letak dan Infrastruktur (Hal. 139-150) Santoso, Nur Diyanti; Akmalah, Emma; Irawati, Ira
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.541 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.139

Abstract

ABSTRAKGreen campus merupakan konsep yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan  lahir dari kesadaran manusia akan pentingnya berbagai kegiatan ramah lingkungan di lingkungan kampus. Kampus dinilai sebagai sarana yang tepat untuk mempromosikan konsep pembangunan yang berkelanjutan kepada civitas academica dan juga masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep green campus dalam kategori tata letak dan infrastruktur di kampus Itenas. Observasi, pengukuran, dan wawancara  dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan, sedangkan untuk pengolahan data digunakan  metode scoring dan mixed method research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas mendapatkan poin sebesar 730 poin dari poin maksimalnya yaitu 1500 poin. Secara keseluruhan, kekurangan yang Itenas miliki adalah lahan yang kurang untuk tanaman hutan, ruang terbuka yang kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan area yang tidak dapat diresapi air yang cukup besar. Kata kunci: green campus, tata letak dan infrastruktur, scoringABSTRACTGreen campus is a concept that support sustainable development and come from human awareness about the importance of varied eco-friendly activities in campus. Campus is considered to be a proper place to promote sustainable development concept  implementation to its community and surrounding society. This research aims to examine about the implementation of the green campus concept in the category of setting and infrastructure at the Itenas campus. Observation, measurement, and interview were conducted to gather required data, and scoring as well as mixed method were used for data processing and analysis. The results showed that  Itenas earned 730 points from its maximum points of 1500 points. In general, the shortcomings that Itenas has are inadequate area for forest vegetation, open space that can not be utilized optimally, and large area on campus covered in non retentive surface. Keywords: green campus, setting and infrastructure, scoring