Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS KOMPARASI DAYA SAING EKSPOR LADA INDONESIA TERHADAP VIETNAM DAN MALAYSIA DI PASAR ASEAN Yurike Ariesha; Zulkifli Alamsyah; adlaida Malik
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 22 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.669 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v22i1.8619

Abstract

This research is aimed to: 1) determine the development of pepper export from Indonesia, Vietnam, and Malaysia in ASEAN market from 2000-2015, 2) analyze export competitiveness of pepper from Indonesia, Vietnam, and Malaysia in ASEAN market from 2000-2015, 3) analyze the difference of pepper export competitiveness from Indonesia and Vietnam in ASEAN market from 2000-2015, and 4) analyze the difference of pepper export competitiveness from Indonesia and Malaysia in ASEAN market from 2000-2015. Type of research used is descriptive quantitative. The research data are total export value and pepper export value from world to ASEAN, pepper export and import value of Indonesia, Vietnam and Malaysia, and total export value of Indonesia, Vietnam, and Malaysia in 2000-2015. The data used are obtained from the official website of Food and Agriculture Organization, United Nations Commodity Trade, Central Statistics Agency, and Directorate General of Estate Crops. The results of the comparison competitiveness of Indonesia and Vietnam pepper exports showed that significant result from RCA (0.73), ECI (0.88), CMS (Commodity Composite Effect) (0.62), CMS (Market Distribution Effect) (0.55), and CMS (Competitiveness Effect) (0.59) is greater than the value of α (0.05). Based on these calculations, it can be seen that there is no difference in comparative competitiveness, competitive competitiveness, commodity composition effect, market distribution effect, and competitiveness effect between Indonesia and Vietnam. However, the significant result of ISP (0.02) is smaller than the value of α (0.05) which means that difference in the position of competitiveness from Indonesia greater than Vietnam. The same is true for the comparison competitiveness of Indonesia and Malaysia pepper exports, but the value of significant is different from the comparations of Indonesia and Vietnam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON AREAL KEDELAI DI PROVINSI JAMBI Gustiana Gustiana; Zulkifli Alamsyah; Dewi Sri Nurchaini
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.951 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i2.8609

Abstract

The harvest area of soybeans tends to fluctuate since 2000-2015. The decrease in soybean harvest area caused by competitiveness or soybean price that less profitable than other food commodities. It is caused by declining interest of farmers to plant soybeans, it can be seen from the decline in the number of harvest area that steadily decreasing from year to year (BPS Province of Jambi, 2015). This research aims to determine the factors that influence the soybean area response in the Province of Jambi and elasticity in the short term and long term. The data used in this research is secondary data time series for 16 years (2000-2015). The problems in this research were analyzed by quantitative descriptive method using multiple linear regression analysis model. Elasticity calculated in the long term and short term. Based on the results of this research has known factors that influence the harvest area, that is the price of soybean in the previous year, the price of rice in the previous year, the price of corn in the previous year and harvested area in the previous year. In the short term and long term the soybean acreage is quite responsive to price changes, although in the short term not more responsive than the long term. It shows that the effect of price changes more responded by farmers to expand the acreage (extensification) than by increasing productivity (intensification).
IMPELEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Trias Ningsih Sutrisno; Zulkifli Alamsyah; Arsyad Lubis
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.639 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i2.8603

Abstract

This study aims to: (1) Study PUAP program implementation by farmers in the Eastern District of Muara Sabak and (2) Analyzing socio-economic factors that influence the success of the PUAP program in East Muara Sabak. The data used are primary data obtained through interviews directly to related parties as well as questionnaires. PUAP Program implementation is presented descriptively quantitatively using statistical analysis techniques paired samples t test (paired sample t-test). Meanwhile, to analyze the socio-economic factors that influence the success of PUAP used multiple linear regression models. The results showed as much as 97.18% of farmers use PUAP funds for the purchase of fertilizers and pesticides in production activities. The remaining 2.8% of the funds used by farmers for consumption activities. Testing changes in farm incomes before and after the show PUAP t value of 8,574 with a significant level of 0.000. This shows there is a real and significant differences in farm income before and after the PUAP. While the test results PUAP factors that influence the success shows that a variable number of dependents, land and farming experience positive and significant impact on the success of PUAP. While the variables of age and education did not significantly influence the success of PUAP.
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM POLA MONOKULTUR DAN TUMPANG SARI DI KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Asih Wahyuni; Zulkifli Alamsyah; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.976 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i1.5094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis struktur biaya dan penerimaan usahatani kelapa dengan pola monokultur dan pola tumpangsari kelapa dengan pinang di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (2) Melihat besarnya perbedaan pendapatan usahatani kelapa dalam petani yang menggunakan pola monokultur dan petani yang menggunakan pola tumpangsari. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan lokasi penelitian merupakan daerah dengan luas tanam dan produksi terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian dilakukan dari tanggal 9 Januari 2014 sampai tanggal 9 Februari 2014 dengan metode simple random sampling. Daerah sampel penelitian yaitu Kelurahan Mendahara Ilir dan Desa Sungai Tawar dengan pertimbangan desa ini memiliki jumlah petani paling banyak dengan mengusahakan usahatani monokultur dan tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan antara petani yang menggunakan pola monokultur dan pola tumpangsari, baik dalam hal penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani. Penerimaan pada usahatani tumpangsari lebih besar dari penerimaan pada usahatani monokultur, begitu juga dalam hal biaya usahatani. Biaya usahatani pada tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani pada monokultur. Meskipun biaya yang dikeluarkan pada usahatani pola tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani yang dikeluarkan pada usahatani monokultur namun dengan adanya tambahan penerimaan dari usahatani pinang akan menyebabkan pendapatan pada usahatani tumpangsari juga lebih besar dari pendapatan usahatani monokultur. Kata Kunci : Monokultur, Tumpangsari, Kelapa Dalam
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAWI MANIS DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE, CONDUCT, AND PERFORMANCE (SCP) DI KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA JAMBI Tinur Sulastri Situmorang; Zulkifli Alamsyah; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.782 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i2.2830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui gambaran pemasaran sawi manis di Kecamatan Jambi Selatan, 2) Menghitung efisiensi pemasaran sawi manis dilihat dari analisis market structure, market conduct, dan market performance (SCP). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan structure, conduct, and performance of market (SCP). Berdasarkan penelitian, pemasaran sawi manis di Kecamatan Jambi Selatan terdiri dari lima pola saluran pemasaran, yaitu : 1) petani-konsumen ; 2) petani-pedagang pengumpul besar (PPB)-agen/pedagang pengecer-konsumen ; 3) petani-pedagang pengecer-konsumen; 4) petani-pedagang pengumpul kecil (PPK)-pedagang pengecer-konsumen; 5) petani-pasar modern-konsumen. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Dengan pendekatan market structure, pasar sawi manis di Jambi Selatan cenderung mengarah kepada persaingan oligopoli murni. Dilihat dari perilaku pasar, sistem pembayaran kemudian masih terjadi antara pedagang pengumpul dengan petani dan antara pedagang pengumpul dengan pedagang eceran. Sedangkan kinerja pasar menunjukkan bahwa penyebaran marjin, farmer’s share, dan rasio keuntungan tidak merata pada masing-masing lembaga pemasaran. Dari indikator SCP yang telah dijelaskan  di atas dapat diketahui bahwa pemasaran sawi manis di Jambi Selatan belum efisien. Berdasarkan kondisi saat ini dan hasil analisis yang telah dilakukan, saluran pemasaran IV (petani-pedagang pengumpul kecil (PPK)-pedagang pengecer-konsumen) merupakan alternatif saluran pemasaran yang efisien yang dapat dipilih oleh petani.   Kata Kunci : efisiensi, pemasaran, sawi manis, SCP (structure, conduct, and performance of market)
PENGARUH BIAYA BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN DODOL ROSELLA PADA AGROINDUSTRI XYZ Anzelina Anzelina; Zulkifli Alamsyah; Adlaida Malik
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 2 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.153 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i2.5059

Abstract

Rosella di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1992 sebagai tanaman hias yang tak dihiraukan, sekarang tanaman ini dikenal dengan banyak khasiat yang bermanfaat bagi manusia. Pengolahan kelopak bunga rosella menjadi dodol merupakan inovasi baru dalam agroindustri di Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi bauran pemasaran yang diterapkan oleh agroindustri XYZ dalam penjualan dodol rosella dan untuk mengetahui pengaruh biaya bauran pemasaran terhadap volume penjualan pada produk dodol rosella. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Lingkar Barat II Kelurahan Bagan Pete Kecamatan Kota Baru Jambi pada agroindustri dodol rosella XYZ. Pemilihan dan penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) didasarkan atas pertimbangan bahwa agroindustri tersebut merupakan produsen dodol rosella satu-satunya dan telah memasarkan produknya di sebagian besar supermarket di Kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan dari perhitungan statistik dengan menggunakan analisis regresi berganda diketahui biaya bauran pemasaran meliputi produk,harga, promosi dan distribusi terhadap volume penjualan Ŷ = - 273,371 + 0,001 X1 - 0,005 X2 + 0,004 X3 memiliki nilai R2 sebesar 0,934. Dengan menggunakan uji F diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 93,859 lebih besar dari F tabel 3,098. Dan didapatkan nilai signifikansi (P value) sebesar 0,000. Karena nilai P value kurang dari 0,05 ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak maka dapat disimpulkan bahwa biaya strategi produk, strategi promosi dan strategi distribusi secara bersama dapat mempengaruhi volume penjualan. Sedangkan pengaruh dominan diberikan oleh biaya strategi produk. Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Volume Penjualan, Dodol Rosella
ANALISIS INTEGRASI PASAR PINANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT . Asbiliyah; Zulkifli Alamsyah; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.859 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar pinang Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan pasar pinang Singapura. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan menggunakan metode error corection model yang meliputi uji Augmented Dickey Fuller (ADF), uji Johannsen, dan uji Kausalitas Granger untuk mengetahui hubungan kausalitas kedua pasar serta elastisitas transmisi harga antara pasar pinang Singapura dan pasar pinang Kuala Tungkal. Data yang digunakan adalah data time series. Software yang digunakan pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan program Eviews. Dari Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pasar pinang Singapura dan pasar pinang Kuala Tungkal terintegrasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek artinya perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal dipengaruhi oleh perubahan harga pinang di pasar Singapura. Perubahan 1% harga pinang di Singapura akan mempengaruhi perubahan harga pinang di pasar pinang Kuala Tungkal sebesar 0,38% dalam jangka pendek dan 1,67% dalam jangka panjang. Waktu penyesuaian perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal terhadap harga pinang di pasar Singapura ditunjukkan oleh koefisien λ yang bernilai 0,57, yang berarti perubahan harga pinang di pasar Singapura akan menyebabkan perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal dalam jangka panjang memerlukan waktu 15 hari. Di Singapura dan Kuala Tungkal, elastisitas transmisi harga pinang dalam jangka pendek bersifat inelastis dan dalam jangka panjang bersifat elastis. Kata Kunci : Integrasi Pasar, Pinang, Transmisi Harga
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR PENGOLAHAN KARET DI PROVINSI JAMBI Napitupulu, Dompak M. T.; Alamsyah, Zulkifli; Elwamendri, Elwamendri
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i2.160

Abstract

Karet alam telah diusahakan pada tingkat perkebunan karet rakyat di Provinsi Jambi sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Kontribusinya yang cukup besar terhadap perekonomian daerah menyebabkan karet alam dianggap sebagai salah satu komoditas unggulan Provinsi Jambi. Namun kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat  khususnya petani produsen belum terlihat nyata. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi persepsi petani karet rakyat terhadap pengembangan industri berbahan baku karet secara lokal dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi pengembangan industri hilir pengolahan karet alam di Provinsi Jambi.  Penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten sentra produksi karet alam di Provinsi Jambi yakni di Kabupaten Muaro Jambi, Bungo dan Sarolangun. Data dihimpun dengan metode survei dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Strategi pengembangan usaha didekati dengan metode analisis SWOT, sementara kelayakan pengembangan usaha dianalisis dengan menggunakan analisis arus dana (cash flow). Hasil analisis menunjukkan bahwa upaya pengembangan industri hilir berbahan baku karet alam direspons dengan sangat baik oleh petani karet rakyat. Pada umumnya (78,33%) responden setuju jika industri hilir pengolahan karet alam dikembangkan di lokasi penelitian. Hasil analisis lingkungan strategis menunjukkan terdapat dua faktor kekuatan, tiga faktor kelemahan, tiga faktor peluang dan dua faktor ancaman yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan industri pengolahan lateks pekat di lokasi penelitian. Diterima : 27 November 2013; Direvisi : 20 Februari 2014; Disetujui : 20 Mei 2014  How to Cite : Napitupulu, D., Alamsyah, Z., & Elwamendri. (2014). Prospek pengembangan industri hilir pengolahan karet di Provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 139-147. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/160
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM POLA MONOKULTUR DAN TUMPANG SARI DI KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Asih Wahyuni; Zulkifli Alamsyah; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 19 No. 2 (2016): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.013 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i2.5025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis struktur biaya dan penerimaan usahatani kelapa dengan pola monokultur dan pola tumpangsari kelapa dengan pinang di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (2) Melihat besarnya perbedaan pendapatan usahatani kelapa dalam petani yang menggunakan pola monokultur dan petani yang menggunakan pola tumpangsari. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan lokasi penelitian merupakan daerah dengan luas tanam dan produksi terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian dilakukan dari tanggal 9 Januari 2014 sampai tanggal 9 Februari 2014 dengan metode simple random sampling. Daerah sampel penelitian yaitu Kelurahan Mendahara Ilir dan Desa Sungai Tawar dengan pertimbangan desa ini memiliki jumlah petani paling banyak dengan mengusahakan usahatani monokultur dan tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan antara petani yang menggunakan pola monokultur dan pola tumpangsari, baik dalam hal penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani. Penerimaan pada usahatani tumpangsari lebih besar dari penerimaan pada usahatani monokultur, begitu juga dalam hal biaya usahatani. Biaya usahatani pada tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani pada monokultur. Meskipun biaya yang dikeluarkan pada usahatani pola tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani yang dikeluarkan pada usahatani monokultur namun dengan adanya tambahan penerimaan dari usahatani pinang akan menyebabkan pendapatan pada usahatani tumpangsari juga lebih besar dari pendapatan usahatani monokultur. Kata Kunci : Monokultur, Tumpangsari, Kelapa Dalam
DINAMIKA HARGA MINYAK GORENG SAWIT ( MGS ) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA Novalina Sinurat; Zulkifli Alamsyah; Elwamendri Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 19 No. 1 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.502 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i1.4956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dinamika harga Minyak Goreng Sawit (MGS) dan menganalisis dampak dari dinamika harga minyak goreng sawit terhadap perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang dilihat dari perkembangan luas areal dan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah metode pendekatan model ekonometrika persamaan simultan dengan metode 2SLS, melalui program aplikasi SAS versi 9.1.3. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari instansi-instansi terkait selama 23 tahun yaitu periode 1990-2012. Dinamika harga minyak goreng sawit di Indonesia secara dominan dipengaruhi oleh permintaan, penawaran dan harga CPO. Dari sisi supply dipengaruhi signifikan dan sesuai teori ekonomi oleh produksi MGS, stok MGS, kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Dari sisi demand dipengaruhi signifikan oleh lag satu tahun demand MGS. Namun demikian perubahan dari faktor-faktor kebijakan pada sisi supply dan demand dapat berdampak terhadap kinerja pada subsektor perkebunan kelapa sawit melalui respon luas areal dan respon produktivitas kelapa sawit. Simulasi penurunan stok minyak goreng sawit sebesar 5% akan direspon positif oleh luas areal dan produktivitas kelapa sawit masing-masing sebesar 1,42% dan 0,15%, demikian juga simulasi peningkatan pendapatan perkapita masyarakat sebesar 15% akan merespon peningkatan luas areal dan produktivitas kelapa sawit masing-masing sebesar 0,035% dan 0,05% dan simulasi peningkatan harga minyak goreng kelapa sebesar 10% akan merespon peningkatan luas areal dan produktivitas kelapa sawit masing-masing sebesar 0,16% dan 0,02%. Kata kunci : Harga, Minyak Goreng sawit , Kelapa Sawit