The traditional culture of Chinese society is influenced by the traditional teachings of Confucianism. The success of the Hokkian ethnic Chinese trade business is inseparable from the application of business culture. The application of Hokkian ethnic Chinese business culture in Prabumulih City is inseparable from ancestral teachings, business principles, business systems. This research aims to examine or analyze business culture against the success of the Hokkian ethnic Chinese trade in Prabumulih City. This study uses descriptive qualitative research types and there are ten informants who are owners of trade businesses such as snack shops, grocery stores, building and plastic stores, car spare parts stores. Data collection uses observations, in-depth interviews and documentation. The data in the study was analyzed using Miles and Huberman's interactive model. The results of the analysis showed that ethnic Chinese Hokkians uphold a culture that is also applied to business practices, consisting of Guanxi and time management. The ancestral teachings that are still used today are feng shui. Ethnic Chinese business principles use Tao Zhu Gong principle, Hokkian ethnic Chinese business system consists of five systems. This cultural approach influences business decisions related to managerial as well as operational. ABSTRAK Budaya tradisional masyarakat Tionghoa dipengaruhi oleh ajaran tradisional konfusianisme. Keberhasilan usaha dagang etnis Tionghoa Hokkian tidak terlepas dari adanya penerapan budaya bisnis. Penerapan budaya bisnis etnis Tionghoa Hokkian di Kota Prabumulih tidak terlepas dari ajaran leluhur, prinsip bisnis, sistem bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau menganalisis budaya bisnis terhadap keberhasilan dagang etnis Tionghoa Hokkian di Kota Prabumulih. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan terdapat sepuluh informan yang merupakan pemilik dari usaha dagang seperti toko makanan ringan, toko kelontong, toko bangunan dan plastik, toko sparepart mobil. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Hasil analisis menunjukkan bahwa etnis Tionghoa Hokkian menjunjung tinggi budaya yang juga diterapkan pada praktek bisnis, terdiri dari Guanxi dan manajemen waktu. Ajaran leluhur yang masih digunakan hingga saat ini yaitu feng shui. Prinsip bisnis etnis Tionghoa menggunakan prinsip Tao Zhu Gong, Sistem bisnis etnis Tionghoa Hokkian terdiri dari lima sistem. Pendekatan budaya ini mempengaruhi keputusan bisnis yang berkaitan dengan manajerial dan juga operasional.