Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

MODAL SOSIAL PADA USAHA BAGAN DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Fokatea, Fahmi; Andaki, Jardie A.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24399

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini, yaitu mengidentifikasi modal sosial yang berperan pada pengembangan usaha bagan di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah survei untuk data primer atau pengamatan secara langsung. Responden dalam penelitian ini ialah nelayan yang memiliki alat tangkap bagan, yaitu berjumlah 12 responden. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1) modal sosial yang ada pada kelompok nelayan bagan di Desa Tateli Weru, yaitu kepercayaan (trust), norma (norm), jaringan (network) dan kerjasama (coorperative), dan 2) kepercayaan (trust), norma (norm), jaringan (network) dan kerjasama (coorperative) bersinergi satu dengan lainnya dalam kelompok nelayan, membentuk suatu interaksi sosial simbiosis mutualis dalam pengembangan usaha perikanan tangkap bagan terkait akses sumberdaya modal, sumberdaya manusia dan penjualan hasil tangkapan.
DESKRIPSI KEADAAN SOSIAL NELAYAN SOMA PAJEKO STUDI KASUS DI KELURAHAN BEO KECAMATAN BEO KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Sendow, Olvie Erni; Aling, Djuwita R.R.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13322

Abstract

Abstract Indonesia have upper most resources that is human being resources, where more 220 million civil, there more 60 percent among others life and living in the coastal region. Thereby most among others drape its life to existence of natural resources of coastal area and sea, so that not surprise if everyday activity and activity always relate to existence of resources around. In general problems the lifted is how situation of fisherman social of soma pajeko in Sub-District Of Beo, District Of Beo, Sub-Province Archipelago of Talaud? As for target of research is first, to know and study generality in research area and second to know situation of fisherman social of soma pajeko in Sub-District Of Beo, District Of Beo, Sub-Province Archipelago of Talaud covering age size measure, education, religion, job experience, health, family size measure. Nature of this research is descriptive under colour of research of case study. Data collecting cover primary data and data collecting of secondary. Soma Pajeko represent circular net which included clasified of small purse seine addressed to catch fishs of pelagic which is life by ganging. Haul by using soma pajeko consist of fish of malalugis (Decapterus Sp), fish of tude (Selaroides Sp), fish of deho (Sardinella Sp) and fish of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis). Deskripsi situation of fisherman social of soma pajeko cover age, education, religion, job experience, health, family size measure, situation of house, entertainment amusement and facility had, organization, social stratification and social interaction. Keywords: purse seine, fisherman, social stratification, social interaction   Abstrak Indonesia memiliki sumberdaya yang menonjol yaitu sumberdaya manusia, dimana lebih kurang 220 juta jiwa penduduk, ada lebih kurang 60% diantaranya hidup dan bermukim di wilayah pesisir. Dengan demikian sebagian besar diantaranya menggantungkan kehidupannya kepada keberadaan sumberdaya alam pesisir dan laut, sehingga tidak mengherankan apabila kegiatan dan aktivitas sehari-hari selalu berkaitan dengan keberadaan sumberdaya di sekitarnya. Secara umum permasalahan yang diangkat adalah bagaimana keadaan sosial nelayan soma pajeko di Kelurahan Beo, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud? Adapun tujuan penelitian adalah pertama, untuk mengetahui dan mempelajari keadaan umum di daerah penelitian dan kedua, untuk mengetahui keadaan sosial nelayan soma pajeko di Kelurahan Beo, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud yang meliputi ukuran umur, pendidikan, agama, pengalaman kerja, kesehatan, ukuran keluarga. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengumpulan data meliputi data primer dan pengumpulan data sekunder. Soma pajeko merupakan jaring lingkar yang tergolong dalam klasifikasi mini purse seine yang ditujukan untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang hidup secara bergerombol. Hasil tangkapan dengan menggunakan soma pajeko terdiri dari ikan malalugis (Decapterus sp), ikan tude (Selaroides sp), ikan deho (Sardinella sp) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Deskripsi keadaan sosial nelayan soma pajeko meliputi umur, pendidikan, agama, pengalaman kerja, kesehatan, ukuran keluarga, keadaan rumah, fasilitas dan hiburan yang dimiliki, organisasi, stratifikasi sosial dan interaksi sosial. Kata Kunci : soma pajeko, nelayan, stratifikasi sosial, interaksi sosial
PERAN PEREMPUAN PENJUAL IKAN KELILING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Maradou, Polaria; Aling, Djuwita R.R.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 10 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.10.2017.18828

Abstract

AbstractWomen's involvement in economic activities should be recognized, although in reality there are differences between men and women in work activities. Working women can help the husband in supporting the family economy, the role of working women is needed especially in terms of helping to increase family income. Factors affecting women's involvement in the labor market are: external factors, internal factors, employment factors and economic needs fulfillment factors that enable women to work in the public sector.The research objectives are: 1) To know the general condition of women selling fish in Tumumpa Dua Village, Tuminting Sub-district, Manado City, and 2) To describe how the role of women selling fish in increasing income. The research method used descriptive method with the base of case study research with data retrieval method using purposive sampling method.The results showed that the role of women in the family fish seller is very important. Although the time spent on selling fish is only 2 hours - 3 hours but it is very influential in increasing family income.Keywords: Roles, women selling fish, income  AbstrakKeterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi harus diakui, walaupun pada kenyataanya ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan kerja. Perempuan yang bekerja dapat membantu suami dalam mendukung perekonomian keluarga, peran perempuan yang bekerja sangat dibutuhkan terutama dalam hal membantu menambah penghasilan keluarga.         Faktor yang mempengaruhi keterlibatan perempuan dalam pasar tenaga kerja yaitu : faktor ekternal, faktor internal, faktor kesempatan kerja dan faktor pemenuhan kebutuhan ekonomi  yang menghantar perempuan untuk bekerja di sektor publik.Tujuan penelitian : 1) Untuk menegtahui keadaan umum perempuan penjual ikan keliling di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado dan 2) Untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk peran perempuan penjual ikan keliling dalam meningkatkan pendapatan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus dengan metode pengambilan data menggunakan metode purposive sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa peran perempuan penjual ikan keliling dalam keluarga sangatlah penting. Meskipun waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan penjualan ikan hanya 2 jam – 3 jam tapi sangat berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan keluarga.Kata kunci : Peran, perempuan penjual ikan keliling, pendapatan
POLA PEMASARAN IKAN TUNA (Thunnus albacores) STUDI KASUS DI PASAR BERSEHATI, KELURAHAN CALACA, KOTA MANADO Pamikiran, Aprilia; Pontoh, Otniel; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13324

Abstract

Abstract The objectives of this research were to study on tuna (Thunnus albacores) marketing which included the marketing agencies and marketing channels and to study on how to minimized the risk due to a nonperishable characteristic of the product (tuna). The resarch was carry out during 3 months (October to December 2012) at Bersehati market, Manado City of North Sulawesi Province. This research was a descriptive with a study case. A purposive sampling methode was used to collect data from one person of fish traders who have been sell tuna in ten years. Production of tuna sold in the market of Bersehati has increased from year to year. Tuna catches not only from the city of Manado, but come from other regions, namely, Sangihe, Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Buton and Ternate. However, the important role of marketing agencies are wholesalers. Tuna prices vary according to the Grade A, B, C, D from the lowest to the highest Rp.27.500/Kg to Rp.42.500/Kg with price is always determined by fish wholesalers. Keywords: Marketing, Production, Tuna, Bersehati Market.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemasaran ikan tuna (Thunnus albacores) yang meliputi lembaga pemasaran dan saluran pemasaran dan, mempelajari bagaimana memperkecil resiko karena sifat produk hasil perikanan terutama ikan tuna (T. albacores) ini yang mudah busuk. Waktu penelitian ini adalah selama 3 bulan (Oktober - Desember 2012) berlokasi di Pasar Bersehati, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan bersifat deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengambilan data dilakukan secara non random sampling (tidak secara acak), dengan metode purposive sampling (sampling bertujuan atau sampling sengaja) yaitu diambil 1 orang pedagang ikan yang dalam 10 (sepuluh) tahun belakangan ini selalu berjualan ikan tuna (T. albacores). Produksi ikan tuna yang dipasarkan di pasar bersehati dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hasil tangkapan ikan tuna bukan hanya dari wilayah Kota Manado, tapi berasal dari wilayah lain yaitu, Sangihe, Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Buton dan Ternate. Lembaga pemasaran yang sangat berperan adalah pedagang besar. Harga ikan tuna bervariasi sesuai dengan Grade A,B,C,D dari yang terendah Rp.27.500/Kg sampai yang tertinggi Rp.42.500/Kg. Harga ikan ditentukan oleh pedagang besar. Kata Kunci : Pemasaran, Produksi, Tuna, Pasar Bersehati.
KARAKTERISTIK PEREMPUAN DAN KONTRIBUSI PADA PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN BATULUBANG KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Doelelia, Gloria M.S.; Andaki, Jardie A.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24419

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pekerja perempuan dan kontribusi pada pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.Pengumpulan data dilakukan pada pekerja perempuan dan kontribusinya pendapatan keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dimaksud untuk memberikan bahasan atau penafsiran terhadap data-data untuk memperoleh kesimpulan. Analisis data deskriptif akan memberikan gambaran keterangan dengan kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan teori yang ada, melalui perhitungan sederhana seperti; penjumlahan, rata-rata dan persentase.Penelitian dan pembahsan dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1) katekteristik pekerja perempuan dalam hal ini istri nelayan, memilih bekerja karena untuk membantu menopang perekonomian keluarga. Pekerja perempuan atau istri nelayan kebanyakan bekerja pada kisaran umur 41-50 karena pada umur dewasa ini responden istri nelayan lebih bijak dalam mengambil inisiatif untuk melakukan suatu pekerjaan. Namun pendidikan tidak menjadi faktor utama untuk bekerja karena dalam pekerjaan yang dilakukan oleh responden hanya diperlukan sikap dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan responden istri nelayan; 2) kontribusi dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjann yang dilakukan istri nelayan yaitu sebesar 36,89% dari total pendapatan keluarga nelayan.
PERANAN PEREMPUAN DALAM USAHA PENGOLAHAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Tempomona, Daniel; Aling, Djuwita R.R.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16994

Abstract

AbstrakKota Bitung menjadi kawasan yang sangat potensi untuk dikembangkan usaha perikanan tangkap, atas dasar itu pula Kota Bitung dikenal sebagai Kota Cakalang. Besarnya potensi sumberdaya ikan cakalang di Kota Bitung menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk mengolah ikan, salah satunya pegolahan ikan cakalang asap atau yang dalam bahasa lokalnya dikenal dengan istilah cakalang fufu. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui keadaan kelompok usaha pengolahan ikan cakalang asap, Untuk mengetahui apa saja peran perempuan dalam usaha pengolahan ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Manfaat dari penelitian ini adalah Sebagai saran bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah melalui penelitian yang dilakukan langsung di lapangan. Tempat penelitian bertempat di Kampung Loyang, Rt 18, Lingkungan 06, Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Waktu penelitian kurang lebih 4 bulan yaitu dimulai dari bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Agustus 2017. Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara, dan Purposive Sampling yaitu kelompok usaha ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas berjumlah 16 orang perempuan.Hasil menunjukan bahwa Usaha ikan cakalang asap di Kampung Loyang, Kelurahan Girian Atas, Kota Bitung  masih dalam tahap “home industry” atau industri rumah tangga. Perempuan dalam kelompok usaha pengolahan ikan cakalang asap mempunyai peranan penting, mulai dari proses ketersediaan bahan baku, penyediaan peralatan dan bahan pengolahan, pencucian, pembelahan, pemasangan pada bambu (dijepit), proses pengasapan sampai, dan pemasaran hasil pengolahan ikan cakalang asap, melibatkan peran perempuan. Proses pengolahan ikan cakalang asap dilakukan 20 kali produksi dalam sebulan, dalam 1 x produksi apabila bahan baku ikan 80- 200 Kg, tenaga kerja yang dibutuhkan 2-4 orang. Apabila ikan sebanyak 100 ekor setelah diolah akan menjadi 200 jepit. Dari hasil wawancara, curahan waktu kerja perempuan di tempat pengolahan ikan cakalang asap 3-4 jam  berjumlah 3 orang, 5-6 jam berjumlah  8 orang dan >6 berjumlah 5 orang.  Pengupahan disesuaikan dengan tenaga kerja dalam sehari Rp. 100.000Kata kunci: ikan asap, pengolahan ikan, cakalang, peranan wanita
PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI MELALUI PENINGKATAN USAHA PROMOSI DI DESA BAHOI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Andaki, Jardie A.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 10 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.10.2017.18507

Abstract

AbstractIbM activities in Bahoi Village have been implemented to promote the potential of marine ecotourism. The sustainability of coastal resources with 4 ecosystems (beaches, mangrove, seagrass, and coral reefs) is the spearhead of marine ecotourism promotion. The openness of the people of Bahoi Village to receive domestic and foreign guests as well as road infrastructure to the village also become a plus attraction in promotional activities.In addition to promotional enhancement, training activities are also carried out by the Team of Dikti Dikti Faculty of Fisheries and Marine Science UNSRAT. Training activities referred to, namely graphic photo training and image processing for the purpose of marine ecotourism promotion. Activities intended for the village community after completion of this activity, can up to date information about marine ecotourism, both information photo natural resources, as well as documentation of social and cultural activities that can attract tourists through promotional efforts. Promotion is also done through mass media (Our Newspapers, Posters, and Neon Box).The result of devotion has been done by IbM Team, it can be concluded: 1) The potential of marine ecotourism in Bahoi Village has not been maximally promoted, although there have been several visits from domestic and foreign tourists, 2) Completeness of tropical coastal ecosystem which is still preserved in Bahoi Village besides potential for maritime tourism, also highly compatible for research or educational purposes, 3) promotional activities through personal contacts, has resulted in visits from US tourists for snorkeling and German tourists for research purposes; and 4) results of the IbM Team's promotion to FPIK UNSRAT , has resulted in student visits doing practical activities, so that people's income can be increased through the provision of accommodation and consumption. Likewise, tourists who come for diving and snorkeling contribute not only accommodation and consumption, as well as diving equipment rental.The result of this activity requires several follow up actions: 1) the need for District level Government support for the regulation and sanction of coastal environment protection of Bahoi Village; and 2) The need for proposed research activities related to the capacity building of village communities in supporting marine ecotourism. Keywords: coastal ecosystem, ecotourism, promotion, income AbstrakKegiatan IbM di Desa Bahoi telah terlaksana untuk mempromosikan potensi ekowisata bahari. Kelestarian sumberdaya wilayah pesisir dengan 4 ekosistem (pantai, mangrove, lamun, dan terumbu karang) merupakan ujung tombak promosi ekowisata bahari. Keterbukaan masyarakat Desa Bahoi menerima tamu domestik dan manca negara serta infrastruktur jalan raya menuju desa turut menjadi daya tarik plus pada kegiatan promosi.Selain peningkatan promosi, kegiatan pelatihan juga dilaksanakan oleh Tim IbM Dikti Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan UNSRAT. Kegiatan pelatihan dimaksud, yaitu pelatihan foto grafi dan pengolahan gambar untuk tujuan promosi ekowisata bahari. Kegiatan dimaksudkan agar masyarakat desa setelah selesai kegiatan ini, dapat meng-up to date informasi tentang ekowisata bahari, baik informasi foto sumberdaya alam, maupun dokumentasi aktivitas sosial dan budaya yang dapat menarik wisatawan melalui usaha promosi. Promosi juga dilakukan melalui media massa (Koran SWARA Kita, Poster, dan Neon Box).Hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh Tim IbM, dapat disimpulkan : 1) Potensi ekowisata bahari di Desa Bahoi belum maksimal dipromosikan, walaupun sudah ada beberapa kunjungan dari wisatawan domestik dan manca negara, 2) Kelengkapan eksosistem pesisir tropis yang masih terpelihara di Desa Bahoi selain potensial untuk wisata bahari, juga sangat kompetibel untuk kepentingan penelitian atau wisata pendidikan, 3) Kegiatan peningkatan promosi melalui hubungan personal, telah menghasilkan kunjungan dari turis Amerika Serikat untuk tujuan snorkling dan turis Jerman untuk tujuan penelitian, dan 4) Hasil promosi Tim IbM ke FPIK UNSRAT, telah menghasilkan kunjungan mahasiswa melakukan kegiatan praktek, sehingga pendapatan masyarakat dapat meningkat melalui penyediaan akomodasi dan konsumsi. Demikian juga turis yang datang untuk penyelaman dan snorkling memberikan kontribusi bukan saja akomodasi dan konsumsi, juga penyewaan peralatan selam.Hasil kegiatan ini memerlukan beberapa tindak lanjut berupa : 1) perlu adanya dukungan Pemerintah setingkat Kabupaten untuk peraturan dan sanksi perlindungan lingkungan pesisir Desa Bahoi; dan 2) Perlunya usulan kegiatan penelitian terkait pengembangan kapasitas masyarakat desa dalam menunjang ekosiwisata bahari. Kata Kunci: ekosistem pesisir, ekowisata, promosi, pendapatan
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK PADA KELUARGA NELAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN MALALAYANG SATU TIMUR KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Tuwo, Avila C.; Rarung, Lexy K.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24404

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menelaah keadaan umum keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado, Selain itu juga untuk menelaah pola asuh orang tua terhadap anak pada keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Populasi dalam penelitian ini adalah 64 keluarga nelayan tradisional yang ada di Kelurahan Malalayang Satu Timur Lingkungan I dan Lingkungan II. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 keluarga nelayan (45% dari keselurahan populasi) yang mempunyai anak. Hasil penelitian pada pola asuh orang tua terhadap anak pada keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur didapatkan hasil: Pola asuh otoriter yaitu 80% dan 60% bentuk pola asuh anak harus tunduk dan patuh pada kehendak orang tua, selanjutnya 10% dan 35 % kontrol orang tua terhadap anak sangat ketat, 10% dan 5% orang tua tidak kompromi dengan anak (komunikasi 1 arah). Bentuk pola asuh permisif yakni sebanyak lebih dari setengah (60% dan 90% orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atau keinginannya sedangkan 40% dan 10% tidak pernah menghukum anak. Bentuk pola asuh demokratis yakni sebanyak 40 dan 45% orang tua memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk, sedangkan responsif terhadap kebutuhan anak, realistis terhadap kemampuan anak dan orang tua bersikap hangat dan berupaya membimbing anak.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI DESA TATELI DUA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Binei, Maria; Manoppo, Victoria E.N.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.13953

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kelayakan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara dari aspek finansialnya dan Untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang turut mempengaruhi dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Desa Tateli Dua tersebut sangat layak dijalankan karena semua nilai Operating Profit positif , Profit Rate dari usaha tersebut mencapai 31%, nilai BCR > 1, usaha tersebut termasuk kategori sangat baik karena mempunyai nilai rentabilitas >100%, BEP atau titik impas tidak sama yaitu BEP penjualan Rp. 8.607.285, BEP satuan 8.197 ekor. tingkat pengembalian investasi dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang tersebut sangat layak dijalankan karena dapat mengembalikan investasi kurang dari 1 tahun, yaitu 0,5 tahun. Kata Kunci : Analisis Finansial, Usaha, Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang, Kecamatan Mandolang Abstrack This study aims to determine the feasibility of hatchery fish catfish (Clarias gariepinus) in the village of Tateli Two sub district Mandolang Minahasa North Sulawesi province of aspects of financial and To describe what factors are also influencing the business hatchery fish catfish (Clarias gariepinus) Village Tateli Two subdistrict Mandolang Minahasa North Sulawesi Province. Based on the analysis in the financial, business hatchery fish catfish in the village Tateli Two is very viable for all grades Operating Profit positive, Profit Rate of the effort reaches 31%, the value of BCR> 1, these efforts included the very good category because it has the value of earnings > 100%, BEP or break-even point at which the sale of BEP Rp. 8,607,285, 8,197 units BEP tail. the return on investment of catfish fish hatchery operations is very viable because it can recover the investment of less than one year, which is 0.5 years. Keywords: Financial Analysis, Business, Catfish Hatchery Sangkuriang, District Mandolang
PERAN PEREMPUAN PADA PEMASARAN IKAN MUJAIR DI PASAR RAKYAT KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Kambolan, Yuriske; Pangemanan, Jeannette F.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28148

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine the economic aspects of women fish traders, the general condition of women fish traders in the Remboken People's Market, access and control of assets and resources and the decision-making power of women fish traders, knowing to analyze the role of women fish traders in the marketing of tilapia fish. The method used in this research is survey. Data collection uses primary data and secondary data and then analyzed and discussed descriptively qualitative and quantitative descriptive. The role of women in tilapia fish marketing is supported by several factors, namely productive age, sufficient work experience, adequate level of education, good social interaction. The first activity for women tilapia fish traders is to buy Mujair fish from fishermen in the morning, then directly sell it to the Remboken People's Market. The sale of tilapia fish is carried out in the morning from 07:00 Wita-12: 30 Wita until the fish are sold out if there is anything left, it will be stored again in the frizer and will be sold again the next day. The economic aspect consists of initial capital used by women fish traders, namely, around Rp. 150,000 up to Rp. 500,000. In terms of family welfare, the condition of the house of fish traders mostly has a semi-permanent type of house, most of the women who sell fish brokers have TV and cellphones, refrigerators as ice cube storage areas, from 10 respondents only 1 person has a motorbike.Keywords: Role of Women, Marketing, Remboken People's Market AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek ekonomi perempuan pedagang ikan, keadaan umum perempuan pedagang ikan di Pasar Rakyat Remboken, akses dan kontrol atas aset dan sumberdaya dan kekuatan pengambilan keputusan perempuan pedagang ikan, mengetahui menganalisis peran perempuan pedagang ikan pada pemasaran ikan mujair. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder dan kemudian dianalisis serta dibahas secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Peran perempuan pada pemasaran ikan mujair didukung oleh beberapa faktor, yaitu usia yang produktif, pengalaman kerja yang cukup, tingkat pendidikan yang memadai, interaksi sosial yang baik. Aktivitas pertama perempuan pedagang ikan mujair yaitu membeli ikan Mujair dari nelayan pada pagi hari, kemudian langsung menjualnya ke Pasar Rakyat Remboken. Penjualan ikan mujair dilakukan pada pagi hari dari jam 07:00 Wita-12:30 Wita sampai ikan terjual habis jika masih ada yang tersisa maka akan di simpan lagi di frizer dan akan dijual lagi keesokan harinya. Aspek ekonomi terdiri dari modal awal yang digunakan oleh perempuan pedagang ikan berbeda-beda yaitu, sekitar Rp. 150.000,- sampai Rp. 500.000,-. Aspek kesejahteraan keluarga, kondisi rumah perempuan pedagang ikan sebagian besar memiliki jenis rumah semi permanen, sebagian besar perempuan pedagang ikan suda memiliki TV dan handphone, kulkas sebagai tempat penyimpanan es batu, dari 10 responden hanya 1 orang yang pempunyai motor.Kata kunci : Peran Perempuan, Pemasaran, Pasar Rakyat Romboken