Ulfah Amalia
Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

APLIKASI MESIN SPINNER BERKECEPATAN RENDAH UNTUK MENURUNKAN KADAR AIR DAN MINYAK KERIPIK IKAN UKURAN BESAR DI UKM BERKAH Rianingsih, Laras; Amalia, Ulfah; Wijayanti, Ima; Suharto, Slamet
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 11, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.222 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v11i2.29054

Abstract

Rawa pening is a water area located in the Banyubiru area of Semarang Regency. Aside from being usedas a place for fish farming, the area around Rawa Pening is used as a tourist spot for example “Bukit Cinta”.Around the location it will be easy to find entrepreneurs who provide souvenirs typical of these tourist locations.The typical Bukit Cinta souvenirs is a variety of chips, including fish chips. There are 2 fish chips in Bukit Cinta,small size chips and large size chips. The problem was the shelf life of large size chips is short because theycannot be spinered so that the oil content is still high and than pronoun to oxidation. Low speed spiner tools canbe a solution to overcome existing problems. The results of the spinner machine application are obtained lowermoisture content and lipid content than products without being spinnered. Moisture content after the spinningprocess using spiner machine, the wader chips was 3.25% and tilapia chips were 3.97%. While the wader chipslipid content was 31.16% (bk) and tilapia chips 3.97% (db).
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava) TERHADAP DAYA SIMPAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) PADA SUHU DINGIN Mulyanto, Sepka; Sumardianto, Sumardianto; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 4 (2017): Wisuda Periode Bulan Oktober 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.646 KB)

Abstract

Ikan nila merupakan produk pangan yang mudah rusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun jambu biji merah (Psidium guajava) terhadap daya simpan ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila merah segar dan ekstrak daun jambu biji merah. Metode penelitian yang bersifat experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split-plot in time 2 x 4 dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah ikan nila merah segar (kontrol) dan ikan nila merah segar dengan penambahan ekstrak daun jambu biji merah 8% disimpan selama 12 hari dengan interval analisa setiap 4 hari sekali). Parameter yang diamati adalah TPC, pH, TVB dan uji organoleptik. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa fitokimia yang terdapat pada ekstrak daun jambu biji merah adalah tanin, alkaloid dan flavonoid. Hasil parameter uji TPC dan Organoleptik pada perlakuan penambahan ekstrak daun jambu biji merah 8% masih sesuai SNI dan nilai TVB ikan nila merah masih layak konsumsi selama penyimpanan 12 hari. .
KARAKTERISTIK KEKIAN BERBAHAN BAKU SURIMI IKAN KURISI (Nemipterus nematophorus) DENGAN PENAMBAHAN DAGING IKAN YANG BERBEDA Wibowo, Tri Adi; Darmanto, YS; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.535 KB)

Abstract

 Kekian merupakan produk diversifikasi perikanan dimana tekstur menjadi salah satu parameter penting penentuan mutu produk. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kekian yang baik adalah surimi dari jenis daging ikan berwarna putih seperti ikan kurisi (Nemipterus nematophorus). Surimi merupakan produk setengah jadi yang memiliki daya guna tinggi dalam pengembangan produk olahan ikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan daging ikan segar berbeda yaitu nila merah (Oreochromis niloticus), kakap merah (Lutjanus sanguineus) dan belanak (Mugil cephalus) terhadap kekuatan gel. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan penambahan daging ikan yang berbeda serta kontrol dengan tanpa penambahan. Prosedur penelitian adalah membuat surimi dari ikan kurisi sebagai penelitian tahap I dan pembuatan kekian dengan surimi hasil penelitian tahap I dengan penambahan daging ikan segar berbeda sebagai penelitian tahap II. Hasil penelitian dengan penambahan daging ikan yang berbeda pada kekian berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kekuatan gel, uji gigit dan uji lipat. Kekian dengan penambahan daging kakap merah memiliki karakteristik paling baik antara lain nilai kekuatan gel sebesar 1525,54±40,56 g.cm, uji lipat 4,57±0,51, uji gigit 8,64±0,76, sensori 8,0 8,25, kadar protein 20,55% ± 0,98, kadar air 48,31% ± 0,15. Nilai kadar lemak tertinggi didapatkan pada kekian penambahan daging ikan belanak sebesar 3,90% ± 0,74. Kekian is one of fisheries diversification product which the texture becomes one of the important parameters in determination of product quality. The raw material used to make the best kekian are surimi from white fish meat such as threadfin breams (Nemipterus nematophorus). Surimi is an intermediate product which has a high efficiency in the development of processed fish products. The purpose of this study was to determine the effect of adding different fresh fish meat, namely red tilapia (Oreochromis niloticus), red snapper (Lutjanus sanguineus) and mullet (Mugil cephalus) upon the strength of the gel. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with three treatments of additional different fish meat and controls without additional. The  procedure of the research is to make surimi from threadfin breams as the first phase of research and manufacture of  kekian from surimi with the first phase of research results with the addition of different fresh fish meat as the second phase of research. The results of the research showed that the addition of different fish meat on kekian significantly influenced  (p <0.05)  the gel strength, teeth cutting test and folding test. Kekian with the addition of red snapper meat has the best characteristics, among others, the gel strength value of 1525.54 ± 40.56 g.cm, folding test of 4.57 ± 0.51, teeth cutting test of 8.64 ± 0.76, sensory 8,0 8,25, protein content 20.55% ± 0.98, moisture content 48,31% ± 0.15. The highest value of fat content was found in the kekian with mullet addition of 3.90% ± 0.74.
PENGARUH LAMA PENGUKUSAN ADONAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAN KIMIA KERUPUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Zulistyanto, Danis; Riyadi, Putut Har; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Periode Bulan Oktober 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.038 KB)

Abstract

Kerupuk ikan diolah dengan metode pengolahan suhu tinggi salah satunya tahap pengukusan adonan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi terbaik daging ikan lele pada pembuatan kerupuk ikan dan mengetahui pengaruh lama pengukusan adonan terhadap kualitas kerupuk ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Lele Dumbo. Metode penelitian yang digunakan bersifat experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah lama peangukusan adonan yang berbeda antara lain 45, 60, dan 90 menit. Parameter yang diamati adalah karakteristik kerupuk ikan baik fisik maupun kimia melalui pengujian organoleptik, uji kemekaran, kadar air, kadar abu, kadar protein dan asam amino lisin. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA) dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama pengukusan adonan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas fisik dan kimia. Kerupuk dengan lama pengukusan adonan selama 45 menit memiliki kualitas terbaik dengan kriteria: uji organoleptik 8.45 , daya kemekaran 39%, kadar air 7,98%, kadar abu 1,66%, kadar protein 11,88%, asam amino lisin 50,03 mg/g.
KARAKTERISTIK NASI ANALOG TEPUNG MOCAF DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa DAN TIGA JENIS KOLAGEN TULANG IKAN Spiraliga, Regina Religia; Darmanto, Y S; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Bulan Januari 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.391 KB)

Abstract

Nasi analog dengan penambahan tepung rumput laut untuk memperkaya serat telah benyak dilakukan dan mendapatkan hasil yang baik. Nasi analog rumput laut masih memiliki kekurangan, yaitu rendahnya kandungan protein sehingga belum mampu melebihi protein beras sosoh. Nasi analog formulasi tepung mocaf dengan penambahan tepung rumput laut dan kolagen tulang ikan diharapkan dapat menghasilkan nasi kaya serat, tinggi protein, dan rendah IG. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui: pengaruh penambahan kolagen terhadap komposisi proksimat nasi analog formulasi tepung mocaf dan rumput laut, nilai Indeks Glikemik (IG) dan Beban Glikemik (BG) dari nasi analog kolagen terbaik, dan jenis kolagen tulang ikan terbaik berdasarkan hasil uji. Materi penelitian adalah tepung mocaf, tepung tepung rumput laut Gracilaria verrucosa, dan Kolagen tulang ikan Nila, Bandeng, dan Hiu, dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data nonparametrik dianalisis dengan Kruskal-Wallis, sedangkan data parametrik dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasi analog rumput laut dengan penambahan kolagen tulang ikan Bandeng 5% (GKB) memiliki nilai hedonik terbaik (2,653 ≤ μ ≤ 3,047); kadar abu tertinggi (1,535 ± 0,189 %); kadar protein tertinggi (1,792±0,044 %); kadar lemak terendah (1,043 ± 0,019 %); dan kadar serat pangan tertinggi (5,356 ± 0,111 %), dengan IG 53,564 ± 21,495 yang termasuk kategori rendah dan memiliki beban glikemik (BG) 13,927 yang termasuk kategori sedang.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DALAM PEMBUATAN COOKIES KAYA KALSIUM Hapsoro, Mahadika Tjiptaning; Dewi, Eko Nurcahya; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 3 (2017): Periode Wisuda Bulan Agustus 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.48 KB)

Abstract

Salah satu pemanfaatan cangkang rajungan adalah dengan mengolahnya menjadi tepung cangkang rajungan. Tepung cangkang rajungan mengandung kalsium dalam jumlah tinggi. Cookies merupakan jenis makanan ringan yang digemari oleh masyarakat, baik dewasa maupun anak-anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang rajungan dengan konsentrasi yang berbeda pada mutu cookies dan mengetahui konsentrasi terbaik tepung cangkang rajungan terhadap karakteristik cookies khususnya kandungan kalsium. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor konsentrasi tepung cangkang rajungan antara lain : 0%, 2.5%, 5% dan 7.5%. Data non parametrik (tingkat kesukaan panelis) dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Data parametrik (kekerasan, kadar air, kadar protein, kadar kalsium dan kadar fosfor) dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut BNJ yang terdapat perbedaan antara sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies dengan penambahan tepung cangkang rajungan memberikan pengaruh pada mutu cookies dan hasil semua perlakuan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan SNI tentang cookies yaitu kadar air maksimal 5% dan kadar protein minimal 9%. Konsentrasi 5% menghasilkan kadar kalsium terbaik karena dapat terserap baik bagi tubuh yaitu perbandingan kalsium:fosfor tidak melebihi 3 : 1. Konsentrasi 7.5% memiliki nilai kekerasan tertinggi (2,099 gf), kadar air terendah (3.70%), kadar protein terendah (9.65%), kadar kalsium tertinggi (3.31%), dan kadar fosfor tertinggi (1.08%).  
APLIKASI EDIBLE COATING SEMI REFINED KARAGINAN TERHADAP DAYA SIMPAN SOSIS IKAN KURISI (Nemipterus nematophorus) PADA PENYIMPANAN SUHU DINGIN Utami, Rizki; Agustini, Tri Winarni; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 2 (2017): Periode Wisuda Bulan April 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.973 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan edible coating semi refined karaginan dibandingkan dengan non coating terhadap daya simpan sosis ikan kurisi pada penyimpanan suhu dingin. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 × 4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama (perbedaan konsentrasi) yang terdiri dari 2 taraf, yaitu konsentrasi 0% dan 2,5%; dan faktor kedua (lama penyimpanan) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 7, 14 dan 21 hari. Data yang bersifat parametrik dianalisis menggunakan uji ANOVA, sedangkan data non parametrik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sosis ikan kurisi coating semi refined karaginan 2,5% berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai TPC serta dapat memperpanjang masa simpan sosis hingga hari ke-21. Sosis ikan kurisi tanpa aplikasi edible coating semi refined karaginan memiliki nilai TPC 7,88 × 105 koloni/g; TVBN sebesar 0,91 mgN/100g; kadar air sebesar 35,19%; kadar protein sebesar 11,27%; Aw sebesar 0,919; pH sebesar 5,61 dan nilai organoleptik sebesar 6,34 ≤ µ ≤ 6,43. Sosis ikan kurisi dengan aplikasi edible coating semi refined karaginan memiliki nilai TPC 1,04104 koloni/g; TVBN sebesar 0,70 mgN/100g; kadar air sebesar 34,70%; kadar protein sebesar 28,48%; Aw sebesar 0,912; pH sebesar 5,69 nilai organoleptik sebesar 7,21 ≤ µ ≤ 7,32.
KARAKTERISTIK LEM DARI TULANG IKAN DENGAN HABITAT YANG BERBEDA (PAYAU, TAWAR, LAUT) Rohmah, Dinar Yuliati Nur; Darmanto, YS; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.106 KB)

Abstract

Limbah tulang ikan dalam industri perikanan saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan limbah sisa olahan ikan tersebut perlu dikembangkan sehingga tidak menjadi sumber pencemaran lingkungan. Salah satu inovasi pemanfaatan limbah tulang ikan yaitu dapat dijadikan lem ikan. Lem ikan adalah bahan perekat yang berasal dari bagian ikan seperti kulit atau tulang, dan merupakan hasil ekstraksi kolagen dengan menggunakan pelarut bersifat asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis tulang ikan yang digunakan terhadap karakteristik dan mutu lem ikan yang dihasilkan.  Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang ikan bandeng, nila dan manyung yang masing-masing didapatkan dari sentra pengolahan Bandeng Semarang Indah, PT Aquafarm Nusantara Semarang, dan sentra pengasapan Bandarharjo. Pada penelitian ini tulang ikan diekstraksi menggunakan larutan asam asetat 5% selama 4 jam dengan suhu 65 – 70°C. Parameter pengujian dalam penelitian ini adalah keteguhan rekat, kerusakan kayu, viskositas, derajat keasaman (pH), dan kadar air. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan laboratoris menggunakan rancangan dasar acak lengkap dengan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tulang ikan manyung sebagai bahan baku pembuatan lem ikan merupakan perlakuan terbaik karena karakteristik lem ikan yang dihasilkan memenuhi SNI 06-6049-1999 tentang Polivinil Asetat untuk Pengerjaan Kayu dengan hasil: kerusakan kayu 68.13%, viskositas 6.14 poise, pH 4.45, dan kadar air 54.84%. Nowadays, fishbone waste in fisheries industries are not yet used optimally. Waste utilization from fish processing need to be developed so that it won’t become environmental contamination. An innovation to utilize fishbone waste is to make it to be fish glue. Fish glue is an adhesive from parts of fish such as skin and fishbone and is the result from collagen extraction process by using acidic solvent. The main purpose of this research is to find out the effect of different types of fishbone toward the fish glue’s characteristic and quality. The used materials in this research are milkfish bones, tilapia bones, and seawater catfish bones which obtained from Semarang Indah Milkfish processing center, PT Aquafarm Nusantara Semarang, and Bandarharjo smoked fish center. In this research fishbones were extracted using acetic acid 5% for 4 hours in 65 – 70°C. The testing parameters in this research are bonding strength, timber damage, viscosity, pH, and water content. This research was conducted with a laboratory experiment using a completely basic randomized design with three replications. The result of this research showed that by using seawater catfish bones as the glue’s raw material, it shows the best result and the characteristic meet Indonesia’s National Standart (SNI) 06-6049-1999 about Polivinyl Acetat for Wood Processing which are: timber damage 68.13%, viscosity 6.14 poise, pH 4.45, and water content 54.84%.
Efektivitas Serbuk Simplisia Biji Pepaya sebagai Antibakteri pada Udang Putih (Penaeus merguensis) Selama Penyimpanan Dingin Ahmad Niam Salim; Sumardianto Sumardianto; Ulfah Amalia
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.778 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i2.22836

Abstract

Udang putih (Penaeus merguensis) merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki sifat mudah busuk (highly perishable). Serbuk simplisia biji pepaya (C. papaya L.) mengandung senyawa aktif flavonoid, fenol, tanin dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas serbuk simplisia biji pepaya terhadap masa simpan udang putih selama penyimpanan dingin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF)dengan 2 faktor yaitu konsentrasi serbuk simplisia biji pepaya (0% dan 4%) dan lama penyimpanan (0, 4, 8 dan 12 hari). Data terdiri dari analisis fitokimia dan rendemen serbuk simplisia biji pepaya, Total Plate Count (TPC), Total Volatile Base Nitrogen (TVBN), organoleptik dan pH udang putih hasil penelitian. Rendemen serbuk simplisia biji pepaya sebesar 40,67% dengan kandungan flavonoid 0,12%, saponin 0,24%, fenol 0,67%, dan tanin 0,72%. Udang putih segar yang disimpan dengan serbuk simplisia biji pepaya konsentrasi 4% mampu bertahan hingga hari ke-12 dibandingkan dengan udang putih segar tanpa serbuk simplisia (kontrol) yang hanya bertahan hingga hari ke-8. Perbedaan konsentrasi serbuk simplisia biji pepaya dan lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata (p<5%) terhadap nilai TPC, pH serta organoleptik. Nilai TPC udang putih yaitu 7,1x105 CFU/gram, TVBN 33,60 mgN/100g, nilai pH 7,26 dannilai organoleptik 6,7.
Karakteristik Fisikokimia Kalsium dari Tulang Nila (Oreochromis Niloticus) dengan Perendaman Belimbing Wuluh Ima Wijayanti; Laras Rianingsih; Ulfah Amalia
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.662 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i2.23089

Abstract

Kandungan asam yang tinggi pada belimbing wuluh diduga dapat menjadi alternatif pengganti asampada proses ekstraksi kalsium. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh konsentrasi dan lamaperendaman terhadap karakteristik kimia dan fisika kalsium dari tulang ikan nila. Penelitian menggunakanrancangan faktorial dengan faktor konsentrasi blimbing wuluh (40%, 60% dan 80%) dan lama perendaman(24 jam dan 48 jam). Parameter uji yang digunakan terdiri dari analisis kadar kalsium, ukuran partikel,kadar air, protein, lemak, abu dan SEM. Interaksi konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh nyataterhadap kadar kalsium, ukuran partikel, rendemen, kadar abu namun tidak berpengaruh nyata pada kadarair, protein dan lemak. Perlakuan terbaik dengan kadar kalsium yang memenuhi standar dengan ukuranpartikel yang relative kecil adalah konsentrasi 40% dengan lama perendaman 48 jam.