Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS STRATEGI PEMENANGAN PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PROBOLINGGO TAHUN 2018 Husni Mubaroq
Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Publicio
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.392 KB) | DOI: 10.51747/publicio.v2i1.523

Abstract

Perubahan dalam perpolitikan Indonesia berubah sejak jatuhnya rezim Soeharto telah memberikan ruang demokrasi yang sesungguhnya. Perubahan yang sangat signifikan terjadi juga pada perkembangan demokrasi di daerah, bahwa sesuai dengan tuntunan reformasi adalah pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung. Pemilihan kepala daerah (pilkada) juga dilakukan oleh Kota Probolinggo sejak ditetapkannya kebijakan tersebut. Pada Pilkada 2018, pasangan calon yang diwakili oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menuai keberhasilan, yaitu Habib Hadi Zainal Abidin dan Soufis Subri dengan nomor urut 4 (empat). Hal ini mengalahkan 3 (tiga) pasangan lainnya. Dengan semiki an, tentu ada strategi yang dilakukan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam memenangkan pemilihan kepada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis strategi pemenangan Partai Kebangkitan Bangsa dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data menurut Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pemenangan Partai Kebangkitan Bangsa dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo Tahun 2018 terdapat 3 (tiga) strategi, yaitu strategi penguatan, strategi rasionalisasi, strategi bujukan, dan strategi konfrontasi.
PENTINGNYA DANA DESA DORONG KONTRIBUSI PETANI PADA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA Husni Mubaroq; Febby Abdillah Rizky
Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Publicio
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.775 KB) | DOI: 10.51747/publicio.v2i1.524

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Banyaknya pekerja di pertanian membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah melalui Anggaran Dana Desa. Potensi ini, misalnya, saat ini meningkatkan harga komoditas pertanian seperti beras, jagung kedelai, dan sektor pertanian yang tidak mudah terpengaruh oleh krisis ekonomi dunia (Basalim, Alim, & Oesman, 2000). Oleh karena itu, pengembangan pertanian perlu ditingkatkan untuk mendapatkan produksi yang lebih efisien. Untuk pelaksanaan Alokasi Dana Desa di Desa Sumberkledung, lebih difokuskan pada pemeliharaan pertanian, mulai dari alat pertanian, sosialisasi pertanian, dan pengawasan. Beberapa peralatan pertanian telah disediakan untuk mendukung pertanian di Desa Sumberkledung seperti traktor, mesin panen padi, mesin pemotong rumput dll. Jadi masyarakat tidak perlu lagi menyewa peralatan pertanian karena telah disediakan oleh desa, dan ini sangat membantu masyarakat karena dengan bantuan mengurangi pengeluaran pertanian. Sosialisasi dilakukan oleh kelompok pemuda dan kelompok tani di Desa Sumberkledung mengenai pemberantasan hama, pengobatan yang baik untuk setiap jenis tanaman dan cara merawat tanaman. Untuk sosialisasi ini, diadakan sebulan sekali dengan adanya sosialisasi ini sangat membantu dan memudahkan masyarakat dalam menjawab semua masalah yang dihadapi di pabrik mereka. Setelah sosialisasi, akan ada pengawasan pada setiap petani oleh tim sosialisasi untuk melihat perkembangan pertanian, apakah ada kemajuan atau bahkan menurun. Di situlah sebenarnya fungsi sosialisasi dan pengawasan. Dengan kolaborasi antara kelompok pemuda, kelompok tani dan pemerintah desa akan membuat dampak yang baik pada kemajuan pertanian di Desa Sumberkledung.
Pemanfaatan Konsep Ekohidrologi (Penciptaan Air dan Sanitasi Bersih) Sebagai Upaya Mengatasi Stunting di Desa Bulang Husni Mubaroq
Abdi Panca Marga Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi November 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.449 KB) | DOI: 10.51747/abdipancamarga.v1i1.475

Abstract

Ecohydrology is an approach to integrated water resources management that offers a sustainable development approach in understanding the environment and water resources systems. In this case the conditions where clean water and food can be created to reduce the number of stunting in an area. The concept of ecohydrology can also prevent the spread of disease through water. The introduction of this concept is intended to reduce stunting and overcome the lack of clean water in the future. In this case the concept of Ecohydrology is offered with the existing water purification plan to produce clean water that is ready to use and utilizes materials that are easily available and have low prices. Keywords: Stunting, ecohydrology concept
Upaya Pencegahan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terdampak Covid-19 di Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo Husni Mubaroq; Nur Halima
Abdi Panca Marga Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi Mei 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.984 KB) | DOI: 10.51747/abdipancamara.v2i1.726

Abstract

The covid-19 virus is a virus that spreads through droplets between humans and comes in direct contact with objects exposed to the virus. The increase in active cases of Covid-19 in Probolinggo City, especially Kademangan District, is because the community is still lacking information about the spread and prevention of Covid-19. As a result, many people have been affected economically due to the Covid-19 pandemic. The purpose of this community service is to prevent the spread of the Covid-19 virus, foster healthy living patterns, and empower the economy of people affected by Covid-19. Our service partners are the managers of the Bayuangga terminal and Bakpia Manalagi UMKM. Methods of community service in the form of education about 3M, and distribution of hand washing assistance at the Bayuangga Terminal, as well as empowering Bakpia Manalagi MSMEs by helping expand marketing with digital marketing methods. With community service that has been carried out, an understanding of the importance of doing 3M when activities outside the home and by expanding marketing using digital marketing is able to increase the demand for products which has an impact on the need for employees who can empower the surrounding community.Keywords : Covid-19, healthy lifestyles, digital marketing, Covid-19 prevention, Community empowerment
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH BINOR LESTARI DI DESA BINOR KECAMATAN PAITON KABUPATEN PROBOLINGGO Husni Mubaroq; Andini Kurdianingtiyas
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.6590

Abstract

Sampah merupakan masalah yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Bank sampah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dimana diharapkan dengan kehadiran bank sampah ini dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Bank sampah Binor Lestari berdiri tahun 2014 dan aktif berjalan sampai sekarang dnegan nasabah 700 KK. Diharapkan melalui Bank sampah ini masyarakat lebih berdaya dalam pengelolaan sampah dilingkungannya. Artikel ini berusaha untuk mendeskripsikan kemudian menganalisis segala fenomena yang berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah Binor Lestari di Desa Binor Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Huberman dimana terdapat 3 tahapan penting, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Binor Lestari di Desa Binor Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dilaksanakan melalui tiga proses tahapan pemberdayaan yang meliputi tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan dan tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan-keterampilan. Tahap penyadaran dilakukan melalui proses kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya keberadaan bank sampah. Tahap transformasi kemampuan dilaksanakan dengan diadakannya kegiatan pelatihan pembuatan kompos, pelatihan Kreasi Daur Ulang sampah dan program tabungan sampah. Tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan-keterampilan dilaksanakan melalui pembiasaan untuk mengarahkan masyarakat menuju berkemampuan mandiri dalam pengelolaan sampah. Pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah di Desa Binor ditemukan perbedaan kemampuan dan kesadaran masyrakat yang meningkat dari kebiasaan buang sampah sembarang ke kesadaran untuk mengelola serta mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat dan bersih untuk lingkungan. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu mengintensifkan kegiatan pelatihan Kreasi Daur Ulang sampah sehingga produk hasil olahan sampah yang dihasilkan lebih kreatif dan bernilai guna.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram Dan Facebook Dalam Pembentukan Budaya Alone Together Pada Kalangan Remaja Di Desa Ambulu Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Husni Mubaroq; Yulia Nurul Hidayati
POPULIKA Vol. 10 No. 2 (2022): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v10i2.497

Abstract

Penelitian ini akan membahas tentang penggunaan media sosial Instagram dan Facebook dalam pembentukan budaya Alone Together pada kalangan remaja di desa Ambulu kecamatan Sumberasih kabupaten Probolinggo. Penggunaan media sosial sering kali digunakan oleh setiap manusia sehingga di era modernisasi ini, baik dari kalangan anak-anak, remaja sampai dewasa, sudah menjadikan sebagai kebutuhan setiap harinya. Oleh karena itu media sosial dapat diartikan sebagai media komunikasi, jejaring sosial serta berpartisipasi dalam bentuk online. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial Instagram dan facebook dalam pembentukan budaya Alone together pada kalangan remaja. Budaya alone together adalah sendiri bersama atau bisa disebut dengan asyik bermain sendiri dengan media sosialnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi terhadap sejumlah remaja yang ada di desa Ambulu kecamatan Sumberasih kabupaten Probolinggo. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media sosial Instagram dan Facebook masih banyak yang mengunakan dan sering terjadi terganggunya dalam pembelajaran serta pergaulan antar remaja. Banyak perubahan yang terjadi dengan media sosial ini, dan juga berdampak positif dan negatifnya. Dengan adanya budaya Alone Together atau bisa disebut asyik bermain sendiri, kalangan remaja yang hanya asyik bermain sendiri tanpa memperdulikan terhadap orang di sekitarnya dan seringkali terdapat perkumpulan atau kelompok yang hanya bermain dengan medianya.
DESAIN DAN INSTRUMEN BEST PRACTICE PADA KOLABORASI SMART CITY DAN KAMPUNG TEMATIK DALAM PEMBANGUNAN DAERAH Husni Mubaroq; Nourma Ulva Kumala Dewi
Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Publicio
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/publicio.v4i2.1044

Abstract

Pembangunan Daerah juga dilandasi kebijakan otonomi daerah dan kebijakan desentralisasi fiskal, yang diatur Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan juga Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 dan telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Perencanaa seperti ini diperlukan agar pembangunan daerah tidak hanya membangun lingkup pusat Kota dan Kabupaten. Akan tetapi menyeluruh hingga ke setiap wilayah ditingkat kecamatan dan kelurahan. Setiap kecamatan bahkan setiap kelurahan memiliki keunggulan dan potensi wilayah masing-masing yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Berdasarkan kriteria Best Practice yang disesuaikan dengan arah pembangunan pusat kota/kabupaten dan pembangunan disetiap kecamatan dan kelurahan. Maka dapat mengkolaborasikan konsep Smart City dan Desa/Kampung Tematik. Sehingga disetiap wilayah di Indonesia dapat menerapkan kolaborasi konsep smart city dan konsep desa tematik pada pembangunan. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif. Riset dengan menggunakan latar alamiah (natural setting), dengan mengartikan peristiwa yang terjadi dan mengkaitkan berbagai metode yang ada. Berdasarkan kriteria Best Practice yang disesuaikan dengan arah pembangunan pusat kota/kabupaten dan pembangunan disetiap kecamatan dan kelurahan. Maka dapat mengkolaborasikan konsep Smart City dan Desa/Kampung Tematik. Pembangunan Daerah dapat diterapkan dengan program kolaborasi smart city dan Kampung/desa tematik.
IMPLEMENTASI PROGRAM PRO-HADI (PROBOLINGGO SAHABAT DISABILITAS) DI SETIAP SEKTOR PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN WARGA DISABILITAS Husni Mubaroq; Andhi Nur Rahmadi; Supriyanto Supriyanto
Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Publicio
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/publicio.v4i2.1045

Abstract

Dalam mewujudkan Kota Probolinggo yang ramah terhadap kalangan disabilitas, Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan gerakan PRO-HADI. PRO-HADI memiliki artian, Probolinggo SaHAbat Disabilitas. Gerakan ini sebagai bentuk perhatian, sekaligus melindungi hak-hak masyarakat inklusi yang diharapkan, mampu mewujudkan kebijakan tepat dan dirasakan manfaatnya oleh penyandang disabilitas. Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan sosialisasi Gerakan PRO-HADI. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus memformulasikan tata kelola dan perspektif kebijakan daerah yang ramah disabilitas melalui kolaborasi peran pemerintah, para penyandang dan seluruh stakeholder yang ada di Kota Probolinggo dan kegiatan ini memiliki maksud bahwa pembangunan di Kota Probolinggo dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat dan semuanya memiliki hak yang sama dalam memperoleh pelayanan tanpa terkecuali penyandang disabilitas. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan telaah studi pustaka atau studi kepustakaan.
Pemberdayaan Komunitas Ibu Rumah Tangga dalam meningkatkan UMKM melalui Pelatihan pembuatan Kue Rumahan Husni Mubaroq; Rangga Dzulkarnain
POPULIKA Vol. 11 No. 1 (2023): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v11i1.558

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan membantu permasalahan UMKM yang ada di Kelurahan Pilang Kota Pobolinggo. Terutama untuk ibu rumah tangga yang mencoba dan ada keinginan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan Kinerja dan Keefektivitasan dalam bidang Usaha Rumahan Terutama dalam bidang pembuatan kue yang merupakan topik dan tema penelitian yang peneliti kerjakan.banyak potensi yang dimiliki para ibu rumah tangga yang akan malang jika tak digunakan dan dikembangkan, apalagi dengan adanya Covid 19 saat ini yang beanar benar merusak perekonomian masyarakat Terutama masyarakat kalangan bawah dan menengah. Komunitas Pembuatan kue rumahan ini merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh Bu Siti Sumiati terhadap kondisi situasi di kelurahan pilang Terutama bagi ibu rumah tangga agar dapat memanfaatkan waktu dan situasi seperti apapun menjadi lahan uang dan pendapatan. Melalui komunitas ini, para mitra usaha Mikro dilatih dalam hal branding, marketing dan edukasi dalam meningkatkan usaha mereka dalam bidang kue rumahan
Perbaikan Fasilitas Dan Sosialisasi Sadar Wisata Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Bohay Di Desa Binor Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Husni Mubaroq; Nourma Ulva Kumala Devi; Evi Wulandari Wahyuningsasi; Moh. Taufik Khoiril Ikhsan
Abdi Panca Marga Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi Mei 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i1.1135

Abstract

Tourism development is important as a source of income for the government and the community, with community tourism development can open up business opportunities that improve welfare. This study aims to analyze the efforts of the local government in developing the Bohay Beach Tourism Object in Paiton District, Probolinggo Regency. Empirically this natural tourist attraction has not received attention from the Probolinggo Regency government. In theory, this research uses development theory, namely a theory consisting of attractions, accessibility, public facilities, and inhibiting and supporting factors. This research method is carried out using qualitative research methods, data collection techniques are carried out by observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that there is no government effort in the development carried out by the Probolinggo Regency government of the Bohay Beach tourist attraction and the obstacles to this research indicate that the local community does not want this tourist attraction to be managed by the government because this will reduce the income for the local community and there is no government policy that used as a legal basis for developing tourism objects. The conclusion of this study shows that the Probolinggo Regency government has not carried out a strategy for developing Bohay Beach tourism objects.