Syaiful Amin
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEWARISAN NILAI SEJARAH LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH JALUR FORMAL DAN INFORMAL PADA SISWA SMA DI KUDUS KULON Amin, Syaiful
Paramita: Historical Studies Journal Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Paramita: Historical Studies Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is conducted in the community of Kudus Kulon and High Schools in Kudus. Data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and content analysis. Data validation is triangulation of data and triangulation of method. Analysis of data is done through an interactive analysis with the three stages of analysis, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusion that interact with the data collection cycle. The results showed that: (1) Teacher implemented inheritance of value through formal history learning, but the result shows it is no more optimal because of time allocation problem; (2) Inheritance of value in informal history learning occurs through folklore which is told in the family and society as a religious ritual events, (3) Continuity history learning through formal and informal channels occurs because of mutually reinforce relationship that makes the efforts of inheritance so the maximum value of local history   Key words: local history, inheritance of value, formal and informal education, kudus kulon  
MODEL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PADA MATERI KONTROVERSI (CONTROVERSY ISSUES) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KOTA SEMARANG Purnomo, Arif; Muntholib, Abdul; Amin, Syaiful
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 33, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v33i1.7661

Abstract

Social science subjects need to be constructed to shape the life of a democratic citizen. Organizing the material needed to form a controversy very intelligent character and critical learners. Organizing materials studied so interesting controversy will be able to develop a model that is capable of learning controversy develops the creativity of learners. The problems of this study are: (1) Which materials in IPS is controversial in the Junior High School?, (2) how teachers prepare and implement instructional materials IPS on the controversy?, and (3) how the teacher needs to be learning model on the IPS material controversy?.This study uses a design research and development (R & D), proceeded by a qualitative approach to determine the need for learning model IPS on the matter of controversy. Data collected through observation and interviews, and data analysis techniques used qualitative analysis.Based on the results of the study concluded that the learning material in the field of IPS controversy has not constructed well by the teacher. Teachers have not done the analysis of the material by separating the material which can be developed to foster critical thinking of students because it contains materials that controversy. Thus, the learning was done using a learning model that is not based matteri, because equating the controversy materials with other materials. This happens because the educational background of teachers who monodisiplin and analysis of materials that do not involve groups of teachers in the MGMP forum as well as a lack of understanding of the controversy in the learning material IPS. Based on the conclusions suggested: (1) teachers need to do the analysis of learning materials in MGMP so that the development of learning materials are made into more depth, and (2) there needs to be an understanding of the learning model that can be used by teachers to develop the material controversy in social studies.
Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Berbentuk Booklet Pada Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 Kertek Wonosobo Tahun Pelajaran 2016/2017 Ningrum, Anna Fitri; Jayusman, Jayusman; Amin, Syaiful
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 1 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) Menghasilkan dan menganalisis bahan ajar sejarah berbentuk booklet Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikembangkan di SMA N 1 Kertek. (2) Mengetahui dan menganalisis kelayakan bahan ajar sejarah berbentuk booklet Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilihat dari hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, praktisi, dan respon peserta didik. (3) Mendeskripsikan keefektifan penggunaan bahan ajar sejarah berbentuk booklet Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilihat dari rata-rata minat belajar pesertadidik di SMA N 1 Kertek. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan berbentuk quasi experimental yaitu nonequivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan bahan ajar sejarah berbentuk booklet Proklamasi Kemerdekaan Indonesia antara lain: (1) Pengembangan bahan ajar sejarah berbentuk booklet Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan 3 tahap utama, yakni tahap studi pendahuluan, pengembangan, dan evaluasi. (2) Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, booklet layak untuk digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. (3) Booklet Proklamasi Kemerdekaan Indonesia efektif untuk digunakan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA N 1 Kertek.
Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Handout Berbasis Sejarah Lokal dengan Materi Perjuangan Rakyat Banyumas Mempertahankan Kemerdekaan dalam Agresi Militer Belanda 1 Tahun 1947 Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Purwokerto Sunarjan, YYFR; Amin, Syaiful
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui pengembangan bahan ajar berbentuk handout materi ajar perjuangan rakyat Banyumas mempertahankan kemerdekaan dalam agresi militer Belanda 1 tahun 1947, (2) mengetahui kelayakan bahan ajar berbentuk handout materi ajar perjuangan rakyat Banyumas mempertahankan kemerdekaan dalam agresi militer Belanda 1 tahun 1947. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengembangan bahan ajar berbentuk handout berbasis sejarah lokal dengan materi perjuangan rakyat Banyumas mempertahankan kemerdekaan dalam agresi militer Belanda 1 tahun 1947 yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa maupun guru dan sumber-sumber yang relevan. (2) kelayakan pengembangan bahan ajar handout dilihat dari hasil validasi akhir oleh ahli materi 95,12% (kriteria baik sekali), validasi akhir oleh ahli media 84,60%  (kriteria baik sekali), tanggapan guru 92,31% (kriteria baik sekali), sedangkan tanggapan siswa 91,67% (kriteria baik sekali), sehingga dapat disimpulkan bahan ajar handout layak digunakan dalam pembelajaran sejarah.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Indonesia E- Learning Berbasis Quipper School Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK N 04 Kendal Tahun Pelajaran 2016/2017 Ratri, Sifi Dianing; Bain, Bain; Amin, Syaiful
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui minat dan hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMK N 04 Kendal sebelum menggunakan media pembelajaran sejarah e-learning berbasis quipper school; 2) untuk mengetahui perbedaan minat dan hasil belajar siswa yang menggunakan dan yang tidak menggunakan media e- learning berbasis quipper school; 3) untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran sejarah e- learning berbasis quipper school terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas X di SMK N 04 Kendal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif quasi eksperimental design dengan bentuk nonequivalent control group design dan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum menggunakan media e- learning berbasis quipper school skor rata- rata minat belajar siswa dikelas tersebut 67.83 dengan kategori cukup dan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media e- learning berbasis quipper school masih berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 25.97 untuk pretest kelas kontrol dan 37.36 untuk pretest kelas eksperimen. Hasil uji t minat belajar menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 6.587 >1.994 (t tabel), dan hasil uji t hasil belajar menunjukkan nilai t hitung sebesar 9.084 > 1.994 (t tabel), sehingga terdapat perbedaan minat dan hasil belajar siswa yang menggunakan dan yang tidak menggunakan media e-learning berbasis quipper school. Pengaruh penggunaan media e-learning berbasis quipper school terhadap minat belajar sebesar 40.3% dan pengaruhnya terhadap hasil belajar sebesar 27.5%, sehingga penggunaan media pembelajaran sejarah e- learning berbasis quipper school mempunyai pengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas X SMK N 04 Kendal.
PERCIKAN API REVOLUSI DI KAMPUNG TULUNG MAGELANG 1945 Amin, Syaiful; Kurniawan, Ganda Febri
Journal of Indonesian History Vol 7 No 1 (2018): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa kajian tentang Revolusi Indonesia masih terfokus pada wilayah administrasi yang luas, seperti Provinsi atau Kabupaten/Kota. Padahal, desa juga memiliki potensi untuk dikaji tentang keterlibatannya dalam proses perubahan cepat yang terjadi pasca kekalahan Jepang melawan Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya (PATR). Kampung Tulung di Kota Magelang merupakan contoh kasus, dimana desa ikut terlibat merasakan percikan api revolusi yang membakar semangat rakyat untuk merdeka. Kondisi Magelang yang darurat, kemudian disikapi oleh pemerintah pusat dengan menjadikan daerah Magelang sebagai daerah darurat militer. Saat Jepang melakukan pawai milter dari Semarang dan tiba di Kampung Tulung. Dalam waktu sangat singkat Tentara Kido Butai telah sampai di belakang Kelurahan, dan oleh para Pemuda yang berada di Kelurahan mengira bahwa itu adalah kawan sendiri yang berasal dari Tentara Keamana Rakyat (BKR). Para Pemuda sibuk menyiapkan makan siang bagi para pejuang, karena di Kelurahan itu adalah penyelenggara Dapur Umum. Kedatangan mendadak para Tentara Kido Butai menyerang para pemuda yang tidak bersenjata untuk melawan. Akibatnya, penduduk Kampung Tulung yang berada di sekitar dan dalam Kantor Kelurahan dibantai dengan kejam. Jumlah penduduk Kampung Tulung tewas yang berhasil teridentifikasi berjumlah 42 orang, pemuda 42 orang, 16 pejuang, dan 26 anggota TKR berasal dari Kelurahan Magelang. Penyerangan tersebut disinyalir dilatarbelakangi oleh faktor kebrutalan situasi perang. Jepang yang sudah terdesak oleh Sekutu dan Tentara Republik mencoba bertindak agresif, sehingga mereka tidak segan melakukan penjarahan bahkan pembunuhan.
WAYANG SULUH AS A LEARNING MEDIA IN TEACHING HISTORY IN HIGH SCHOOL Utomo, Cahyo Budi; Amin, Syaiful; Ria, Tiara Nove
Paramita: Historical Studies Journal Vol 28, No 1 (2018): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v28i1.13926

Abstract

There is no doubt that in the process of learning history in schools, the role of the media is very important and strategic. Many media can be developed by utilizing what is already around the community, one of which is wayang suluh. Utilizing wayang suluh as historical learning media is expected to optimize the process and the learning result of history. It also can introduce their own culture that contains the value of wisdom in learners. Based on field studies, the need for alternative media learning history is quite high (87.5%). Most (75%) of the research respondents were very enthusiastic with the concept of learning media of wayang suluh. It is believed that the concept of wayang suluh makes learning more interactive because it involves all class participants to interact. Based on the results of the feasibility test (validation) by media and material experts, with the suggested improvements and additions, the puppet as a medium of learning history, declared good or feasible to be used as a medium of learning history in high school . Tidak ada keraguan bahwa dalam proses belajar sejarah di sekolah, peran media sangat penting dan strategis. Banyak media dapat dikembangkan dengan memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar masyarakat, salah satunya adalah wayang suluh. Pemanfaatan wayang suluh sebagai media pembelajaran sejarah diharapkan bisa mengoptimalkan proses dan hasil belajar sejarah. Ini juga bisa mengenalkan budaya mereka sendiri yang berisi nilai kebijaksanaan pada peserta didik. Berdasarkan studi lapangan, kebutuhan akan pembelajaran media pembelajaran alternatif cukup tinggi (87,5%). Sebagian besar (75%) responden penelitian sangat antusias dengan konsep media pembelajaran wayang suluh. Diyakini bahwa konsep wayang suluh membuat belajar lebih interaktif karena melibatkan semua peserta kelas untuk berinteraksi. Berdasarkan hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar media dan material, dengan saran perbaikan dan penambahan, wayang sebagai media pembelajaran sejarah, dinyatakan baik atau layak dijadikan media pembelajaran sejarah di SMA. 
Implementasi Pendidikan Multikultural pada Pembelajaran Sejarah Bermuatan Materi Sejarah Kontroversi di SMA Negeri 5 Semarang Kartikasari, Meilatia; Utomo, Cahyo Budi; Amin, Syaiful
Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 1 (2018): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan konten pendidikan multikultural pada materi sejarah kontroversi, (2) menjelaskan pelaksanaan pendidikan multikultural pada materi bermuatan sejarah kontroversi oleh guru mata pelajaran sejarah, (3) mendeskripsikan respon siswa terhadap pelaksanaan pendidikan multikultural pada mata pelajaran sejarah bermuatan isu kontroversi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi pada SMA Negeri 5 Semarang. Informan dalam penelitian ini adalah guru, waka kurikulum, dan siswa dari sekolah tersebut. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dan penyajian data yang digunakan merupakan analisis terstruktur dan spesifik. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru sejarah di SMA N 5 Semarang sudah mencantumkan mengenai pendidikan multikultural meskipun dalam kurikulum, belum dicantumkan secara tersurat. Siswa dan guru, mayoritas sudah memahami pentingnya pendidikan multikultural dan kaitannya dengan mata pelajaran sejarah bermuatan materi sejarah kontroversi. Kata kunci: pendidikan multikultural, isu kontroversial, pembelajaran sejarah
Sejarah dan Perkembangan Pondok Pesantren Girikusumo di Demak Tahun 1997-2008 Faiz, Mazdar; Sodiq, Ibnu; Amin, Syaiful
Journal of Indonesian History Vol 8 No 1 (2019): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v8i1.27972

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan bagaimana sejarah dan perkembangan pondok pesantren Girikusumo tahun 1997-2008; (2) Menjelaskan peran kyai dalam perkembangan pondok pesantren Girikusumo; dan (3) Menjelaskan pengaruh pondok pesantren Girikusumo bagi masyarakat Girikusumo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Girikusumo didirikan pada tahun 1868 oleh Muhammad Hadi. Pesantren Girikusumo merupakan pesantren yang selain memberikan pengajaran dan pendidikan juga sebagai pesantren yang terkenal sebagai pusat pengajaran Tarekat Naqsyabandiyah. Pada tahun 1997 pesantren Girikusumo mengalami perkembangan yang cukup pesat hingga saat ini. Sosok kyai yang kharismatik sangat berperan dalam perkembangan pondok pesantren Girikusumo. Adanya pondok pesantren Girikusumo sangat berpengaruh bagi masyarakat Girikusumo mulai dampak sosial, agama, pendidikan dan ekonomi. Kata Kunci: perkembangan, pesantren dan peran kyai
PEWARISAN NILAI SEJARAH LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH JALUR FORMAL DAN INFORMAL PADA SISWA SMA DI KUDUS KULON Amin, Syaiful
Paramita: Historical Studies Journal Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v21i1.1032

Abstract

This research is conducted in the community of Kudus Kulon and High Schools in Kudus. Data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and content analysis. Data validation is triangulation of data and triangulation of method. Analysis of data is done through an interactive analysis with the three stages of analysis, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusion that interact with the data collection cycle. The results showed that: (1) Teacher implemented inheritance of value through formal history learning, but the result shows it is no more optimal because of time allocation problem; (2) Inheritance of value in informal history learning occurs through folklore which is told in the family and society as a religious ritual events, (3) Continuity history learning through formal and informal channels occurs because of mutually reinforce relationship that makes the efforts of inheritance so the maximum value of local history   Key words: local history, inheritance of value, formal and informal education, kudus kulon ÂÂ