Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

DESAIN KAPASITAS DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL GUNA MENGURANGI RUGI DAYA DAN RUGI TEGANGAN Soedibyo, Soedibyo; Anam, Sjamsjul
JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.714 KB)

Abstract

Keandalan sistem tenaga listrik dan kualitas daya merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sistem tenaga. Kualitas daya listrik diartikan sebagai kualitas aliran daya pada suatu sistem. Untuk menentukan kualitas daya listrik terdapat beberapa parameter yang harus diperhatikan, diantaranya adalah nilai jatuh tegangan, nilai rugi - rugi daya,nilai harmonisa, kestabilan frekuensi dan kontinuitas penyaluran daya listrik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas daya adalah dengan penggunaan distributed generation atau DG pada sistem tenaga listrik. Penggunaandistributed generation dapat mengurangi nilai jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik sehingga nilai rugi – rugi daya juga akan menurun. Secara khusus, pada penelitian akan dibahas bagaimana mendesain kapasitas distributed generation yang sesuai kebutuhan sistem serta membahas mengenai pengaruh penempatan distributed generation terhadap rugi – rugi daya serta tegangan pada sistem distribusi radial. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis aliran daya (load flow). Setelah hal tersebut selesai maka akan  direncanakan penempatan distributed generation pada beberapa bus untuk membandingkan tingkat kualitas daya yang terbaik serta nilai amplitudo teganganpada sistem setelah terhubung dengan DG.
Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa Sudibyo, Sudibyo; Anam, Sjamsjul
JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.187 KB)

Abstract

Kualitas daya listrik merupakan hal penting untuk menjaga stabilitas sistem tenaga listrik. Suatu proses produksi pada bidang industri sangat bergantung kepada peralatan listrik untuk menjaga kelangsungan proses produksinya. Pada saat yang bersamaan, beban yang terdapat pada sebuah industri saat sekarang ini tergantung pada proses elektronika dan kontrol. PT Indopipe Polyplast yang memproduksi pipa jenis ekstrusi polietilena menggunakan motor DC sebagai penggerak utama (main drive) mempunyai permasalahan kualitas daya listrik yang meliputi; faktor daya, harmonisa dan tegangan kedip. Beban taklinier seperti variable speed drive, rectifier, inverter dan ups. membawa kerugian yaitu memberikan bentuk gelombang yang tidak sinusoidal. Gelombang tersebut terinterferensi dengan gelombang frekuensi tinggi (harmonisa) sehingga menyebabkan gangguan pada sistem tenaga listrik. Rancangan passive filter yang sesuai, berguna mengurangi distorsi harmonisa yang terdapat dalam sistem dan juga berfungsi sebagai kompensator daya reaktif. Sebelum melakukan simulasi maka system yang sudah ada (existing) harus terlebih dahulu direpresentasikan kedalam software ETAP untuk melihat THD tegangan dan THD arus pada kondisi awal. Untuk mencegah timbulnya harmonisa, yang perlu dilakukan rekonfigurasi dari; kapasitor bank, inductor dan resistor sebagai filter pasif.
Comparison of High Boost Ratio Hybrid Transformer DC-DC Converter with Multistage Converter Soedibyo, Soedibyo; Anam, Sjamsjul
JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.196 KB)

Abstract

Energy of Photovoltaic is one of energy resource that potential to be developed in Indonesia. Output power of Photovoltaic is changing according to changes of sunirradiance. Energy sources that produce DC low voltage require a step-up converter to increase the voltage before it is converted into AC voltage.To optimize the system, step-up converters must have a high voltage ratio and high efficiency at all of loading level and wide voltage input range. In this research will be compared betweem multistage converter and high voltage ratio boost converter that utilizes combination of pulsewidth modulation (PWM) operating mode and a resonant mode.This converter only requires one switch, so it’s easier in the controlling. This researh results showed with same duty cycle and voltage input, transformer hybrid method can produce power output greater than multistage. The voltage output of hybrid transformer can also achieve steady state faster than using a hybrid converter.So the hybrid converter transformer has the better ability than multistage converter and can be implemented in alternative energy resources that produce a low DC voltage such as photovoltaics.
Studi Regulasi Output Generator Induksi dengan Voltage Source Inverter Ardiansyah, Heri; Riawan, Dedet Candra; Anam, Sjamsjul
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.91

Abstract

Generator induksi banyak digunakan pada sistem pembangkit listrik tenaga air daya yang kecil (PLTMH). Kelebihan menggunakan generator induksi dalam sistem ini adalah lebih sederhana dan konstruksi yang lebih kuat dibanding generator sinkron. Tegangan dan frekuensi output generator induksi sangat sensitif terhadap perubahan beban. Perubahan beban akan menyebabkan tegangan dan frekuensi output generator induksi menjadi berfluktuatif. Oleh karena itu, diperlukan regulasi tegangan dan frekuensi output generator induksi agar tegangan dan frekuensi output generator induksi tidak berfluktuatif pada kondisi perubahan beban. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pemodelan generator induksi dengan pemasangan rangkaian voltage source inverter. Pada sisi dc rangkaian inverter dipasang dc chopper untuk menyerap daya output generator yang tidak dialirkan ke beban. Generator induksi disimulasikan beroperasi dengan beban konstan dan beban yang berubah. Hasil simulasi menunjukkan tegangan dan frekuensi output generator induksi tidak berfluktuatif pada kondisi beban yang berubah.
Desain Kontrol Aliran Daya PLTS Mandiri Menggunakan Mekanisme Penyimpanan Energi Water Pump Energy Storage Bismaka, Aldo Pradipta; Riawan, Dedet Candra; Anam, Sjamsjul
Elsains : Jurnal Elektro Vol 2 No 2 (2020): Elsains : Jurnal Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/elsains.v2i2.4771

Abstract

Photovoltaic (PV) menjadi pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan yang paling banyak digunakan karena biaya perawatan yang murah. Karakteristik yang dimiliki oleh pembangkit listrik ini ialah fluktuasi daya yang dihasilkan karena bergantung pada intensitas cahaya matahari. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menambahkan penyimpan energi (energy storage) ke dalam sistem pembangkit ini agar kebutuhan daya yang dikirim ke beban dapat dijaga. Energy storage yang biasa digunakan adalah baterai karena mudah dalam pemasangannya. Namun, kandungan baterai seperti timah dan bahan kimia menjadi sebuah kekurangan bagi lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dipilih penyimpanan energi dengan media energi air (Water Storage) karena sifatnya yang ramah lingkungan serta memiliki kapasitas lebih besar dari baterai. Prinsip kerja dari sistem ini adalah dengan menyimpan daya berlebih yang dihasilkan PV dalam bentuk energi air dan menyalurkan menjadi daya listrik ke beban. Namun, daya listrik yang mengalir ke beban tersebut belum memiliki tegangan dengan sesuai regulasi beban. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah kontrol aliran daya pada sistem water pumped storage sehingga sistem ini dapat memberikan daya yang memiliki tegangan sesuai regulasi beban. Berdasarkan hasil simulasi penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya controller aliran daya, daya yang memiliki tegangan sesuai dengan regulasi beban yaitu 220 Volt/ 50 Hz dapat disalurkan secara konstan meskipun kebutuhan daya beban bervariasi. Mekanisme kontrol ini juga dapat menciptakan keseimbangan daya pada sistem.
Evaluasi Koordinasi Proteksi Akibat Penambahan Pembangkit Dan Rekonfigurasi Jaringan di Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Tuban Achmad Marzuki; Margo Pujiantara; Sjamsjul Anam
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.98 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9734

Abstract

Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java adalah sebuah kerjasama dua perusahaan besar berskala internasional yang sedang melakukan eksplorasi di Indonesia Untuk meningkatkan produksi pada Central Processing Area (CPA) ditambahkan dua pembangkit dengan daya 4X600HP, 4.16kV. Dengan penambahan beban dan pembangkit muncul permasalahan pada sistem kelistrikannya, yaitu sering terjadi padam total (blackout) pada saat terjadi gangguan, sehingga kontinuitas daya terganggu. Melalui tugas akhir ini dilaksanakan evaluasi koordinasi proteksi pada Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java yang tepat dalam mendeteksi dan mengisolir gangguan sehingga tidak mengganggu sistem yang berjalan dan mencegah kerusakan peralatan listrik. Dari hasil plot koordinasi kurva arus waktu kondisi existing dapat diketahui bahwa terdapat misscoordination dan overlaping. Melalui hasil analisis dan perhitungan manual direkomendasikan penyetelan pick up rele arus lebih dan penyetelan grading time rele. Rele yang perlu disetel ulang adalah rele arus lebih gangguan fasa (overcurrent relay) dan rele arus lebih gangguan tanah (ground fault relay). Setting rele dengan penambahan pengaman pada rele 88. Dengan memakai konfigurasi stand alone harus ditambahkan trafo sebesar 4 MVA pada sisi outgoing generator centaur 2 sehingga dapat digunakan data Load Flow & Short Circuit
Penempatan dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator Menggunakan Artificial Bee Colony Ahmad Zakaria Hizbullah; Imam Robandi; Sjamsjul Anam
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.814 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.81

Abstract

Distributed Generator (DG) merupakan pembangkit berkapasitas kecil yang terletak pada sistem distribusi tenaga listrik dan biasanya ditempatkan pada bus-bus yang terhubung langsung ke beban. Parameter-parameter yang perlu diperhatikan dalam pemasangan DG antara lain level tegangan dan kerugian daya. Artificial Bee Colony (ABC) merupakan kecerdasan buatan yang menirukan perilaku sekumpulan lebah dalam mencari sari bunga (nectar). Pada tugas akhir ini dilakukan optimisasi penentuan letak dan kapasitas optimal DG dengan menggunakan algoritma ABC pada sistem distribusi radial IEEE 33 bus. Simulasi dilakukan menggunakan software MATLAB. Dari hasil simulasi yang diperoleh, pemasangan DG pada sistem distribusi dapat menaikkan level tegangan pada tiap bus dan mengurangi total kerugian daya pada sistem.
Studi Pemanfaatan Limbah Padat dari Perkebunan Kelapa Sawit pada PLTU 6 MW di Bangka Belitung Harris Harris; Sjamsjul Anam; Syarifuddin Mahmudsyah
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1486.876 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2202

Abstract

Limbah padat dari perkebunan kelapa sawit berupa cangkang dan fibre dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pada PLTU. Cangkang memiliki kandungan energi sebesar 4115 kkal/kg dan fibre sebesar 3500 kkal/kg. Cangkang dan fibre dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada PLTU 6 MW, yang digunakan untuk memanaskan air didalam boiler sehingga menghasilkan temperatur uap dan tekanan uap yang mampu memutar turbin uap. Turbin uap berfungsi sebagai prime mover untuk memutar generator sehingga menghasilkan output berupa daya listrik. Pada saat menggunakan bahan bakar cangkang PLTU 6 MW menghasilkan ouput rata – rata sebesar 4.8 MW/hr dan dalam 1 MW output membutuhkan 1.02 ton cangkang dan pada saat menggunakan bahan bakar fibre PLTU 6 MW menghasilkan output rata – rata 2.3 MW/hr dan dalam 1 MW output membutuhkan 1.83 ton fibre. Karena lebih optimal dalam pengoperasian serta maksimalnya output yang dihasilkan dari bahan bakar cangkang, maka efisiensinya pun lebih baik. Efisiensi PLTU 6 MW pada saat menggunakan bahan bakar cangkang sebesar 20.5 % dan efisiensi PLTU 6 MW dari bahan bakar fibre 13 %. Oleh karena itu bahan bakar cangkang merupakan bahan bakar utama yang digunakan pada PLTU 6 MW.
Analisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada Pemakaian Distribusi Daya Sendiri dari PLTU Rembang Yoyok Triyono; Ontoseno Penangsang; Sjamsjul Anam
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1198.618 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3394

Abstract

Proteksi terhadap sistem kelistrikan serta peralatannya adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam industri. Sistem proteksi berperan penting dalam mendeteksi adanya gangguan dan dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan gangguan. Koordinasi sistem proteksi yang baik akan mengisolasi daerah gangguan dan mencegah pemadaman di daerah lain. Hal ini dapat meningkatkan keandalan sistem dengan menjaga kontinuitas suplai pada beban. Untuk menjaga dan meningkatkan performa sistem proteksi perlu dilakukan suatu studi terhadap koordinasi rele pengaman yang terpasang. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menyajikan analisis terhadap koordinasi rele pengaman pada PLTU Rembang. Untuk membantu proses studi koordinasi rele-rele pengaman ini digunakan software pendukung yaitu ETAP 7.0. Dari tiga tipikal koordinasi yang dianalisis dapat diketahui bahwa ada beberapa kesalahan koordinasi pada setelan (setting) pick-up dan time delay. Dari hasil analisis dalam tugas akhir ini, direkomendasikan penyetelan ulang rele dan diberikan setelan dengan kurva normal inverse time.
DESIGN OF SPEED CONTROL BRUHLESS DC MOTOR BASED POWER FACTOR CORRECTION (PFC) USING SINGLE ENDED PRIMARY INDUCTANCE CONVERTER (SEPIC) Nanda Redha Arsya; Heri Suryoatmojo; Sjamsjul Anam
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.863 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16028

Abstract

Brushless DC motors have been applied extensively in household and industrial scale because of the advantages such as high efficiency and mechanical losses are low because it does not use the brush like a DC motor. Application of the brushless DC motors using 220 rms AC source is rectified to minimize battery usage. However, the use of brushless DC motors and rectifying circuit can cause poor power factor and harmonic value. Power factor value reaches 0,73 while the current THD at 74%. These values are outside the permitted tolerance limits. This study aims to improve the power factor and THD value of current caused by the operation of brushless DC motors using a SEPIC converter. Moreover, the purpose of this study is that the motor is able to operate at different levels of speed and load vary. Based on the results of the simulation from the design has been made, the motor can respond to variations in the speed reference given to well. The control circuit is also able to make the motor maintain its speed with changes in the load every time. Power factor observed in resources has increased to 0.999 at various speeds. In addition, the current THD has an average value of 2% at various speeds. Both of these parameters are within the tolerances allowed by the standard.