Tujuan – Mewaspadai perubahan mental anak di masa Pandemi Covid-19 menjadikan orang tua semakin berperan penting dalam menyikapi psikologis awal anak-anaknya. Desain/metodologi/pendekatan – Tujuan dari artikel ini adalah untuk menarik perhatian orang tua dari anak-anak dengan adanya perubahan mental melalui keinginan tentang kemungkinan stresor tambahan yang muncul selama coronavirus pandemi di Indonesia. Dalam sudut pandang penulisan artikel ini, ada empat sumber dikonsultasikan: dokumen resmi negara, komunikasi dengan profesional (misalnya guru dan terapis) dan kelompok dukungan online untuk orang tua dari anak-anak dengan perubahan mental. Kemampuan anak dan orang tua untuk beradaptasi dalam kegiatan belajar di rumah. Temuan – Tindakan pembatasan selama pembatasan secara besar-besaran (PSBB) menyebabkan kurangnya dukungan formal dan informal untuk orang tua dari anak-anak dengan perubahan mental. Selain itu, kemungkinan penyebab tingkat ketakutan yang lebih tinggi di antara orang tua; anak-anak dengan perubahan mentalnya juga mengalami masalah dalam mengatasi tindakan dan tuntutan pembelajaran jarak jauh. Implikasi praktis – Artikel ini dapat menjadi titik awal yang baik bagi pemerintah dan LSM, ketika membahas dan merencanakan kemajuan lebih lanjut dalam kualitas respon terhadap pandemi COVID-19 dan respon ''pemulihan'' setelah krisis. Keputusan ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang konsekuensi terkait COVID19 di antara orang tua dari anak-anak dengan perubahan mentalnya, yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas tindakan di masa depan. Orisinalitas/nilai – Meskipun beberapa dampak negatif pandemi pada anak-anak telah terjadi dibahas oleh beberapa penulis, hanya sedikit perhatian yang diberikan kepada orang tua, dan terlebih lagi kepada orang tua dari anak-anak dengan permasalahan perubahan mentalnya. Artikel ini bahkan dapat mewakili karya perintis dalam mengeksplorasi konsekuensi dari Pandemi COVID-19 pada kelompok populasi ini.