Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemanfaatan Tanaman Tradisional Sebagai Penunjang Kesehatan di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Perawati, Santi; Anggresani, Lia; Andriani, Yuni; Andriani, Lili; Hartesi, Barmi; Rahmadevi, Rahmadevi; Sagita, Desi; Sutrisno, Deny; Medina, Fhatia; Randa, Muhammad; Astridawati, Indah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.371

Abstract

Latar Belakang:Survei dan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman tradisional, penggunaan obat sintetis yang baik dan benar, bahaya kosmetik ilegal dan kanker serviks dilakukan atas dasar menyadarkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya pengobatan yang berasal dari alam, bahaya penggunaan kosmetik yang tidak terdaftar serta cara mendeteksi kanker serviks khususnya pada wanita. Penggunaan obat sintetis dipilih jika suatu penyakit tidak dapat diatasi oleh obat-obatan tradisional. Selain itu, perlu diimbau kembali kepada masyarakat khususnya para wanita agar mewaspadai kosmetik ilegal yang masih beredar karena bahaya yang ditimbulkan akan sangat serius di kemudian hari. Adapun pengenalan tentang kanker serviks dimana penyakit ini masih menjadi ancaman yang mematikan bagi kaum wanita dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi penyakit ini. Metode:Data survei dikumpulkan melalui pemberian kuesioner ke masing-masing rumah warga.Menindaklanjuti hasil survei, maka diadakan sosialisasi yang disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab seputar tema yang dibicarakan Hasil: Hasil survei didapatkan bahwa pertama, warga belum banyak mengetahui kegunaan atau cara memanfaatkan tanaman di sekitar rumah mereka untuk tujuan pengobatan. Kedua, warga sebagian besar tidak mengetahui cara membuang obat yang benar, ketiga para wanita atau ibu-ibu di RT.06 masih ada memakai kosmetik yang ternyata mengandung zat berbahaya dan keempat para wanita atau ibu di RT.06 belum mengetahui apa itu kanker serviks dan bagaimana cara mendeteksi penyakit ini. Kesimpulan:setelah diadakannya sosialisasi masyarakat telah mengetahui manfaat tanaman tradisional, informasi seputar penggunaan obat, bahaya kosmetik ilegal, dan cara mendeteksi sejak dini kanker serviks.
Etnofarmakognosi Pada Suku Anak Dalam Di Desa Hajran Kecamatan Bathin Xxiv Kabupaten Batanghari Siregar, M Ridho Afandy; Perawati, Santi; Andriani, Lili
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Anak Dalam (SAD) atau istilah yang sering disebut “orang rimba” merupakan sekelompok orang yang terpencil yang hidup dikawasan hutan.  Provinsi Jambi pmerupakan daerah yang memiliki populasi SAD yang cukup banyak,. SAD memiliki pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit yang diwariskan leluhur dengan memanfaatkan sumber bahan alam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sumber bahan alam yang berpotensi seabgai obat yang terdapat di wilayah SAD Desa Hajran. penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengambilan sampel snowball sampling dan melalui wawancara open-ended interview.Terdapat 17 jenis sumber bahan alam yang terdiri dari 10 spesies tumbuhan dan 7 spesies hewan yang digunakan SAD sebagai pengobatan. Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan adalah daun sedangkan pada hewan yaitu daging. dengan cara pengolahan sumber bahan alam seperti direbus, ditumbuk, dikunyah, dibakar, digoreng, serta cara pemakaian yaitu dikumur, dibalurkan, diminum, dimakan, dan ditelan. 
POTENSI SITOTOKSIK KOMBINASI EKSTRAK DAUN CAPO DAN DAUN SEMBUNG RAMBAT Andriani, Lili; Perawati, Santi; Wati, Dila
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.335 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1428

Abstract

Penggunaan obat-obat tradisional masih sangat diyakini oleh masyarakat SAD. Daun capo (Blumea balsamifera (L.)DC.) dan daun sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pengobatan, mengandung berbagai metabolit sekunder dan berpotensi sebagai sitotoksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak daun capo, ekstrak sembung rambat, serta kombinasi ekstrak capo dan sembung rambat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi daun capo dan daun sembung rambat dengan pelarut etanol 70%. Lalu ekstrak diuji potensi sitotoksiknya menggunakan larva Artemia salina Leach dengan metode BSLT. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai LC50 pada ekstrak sembung rambat sebesar 28,18 ppm dengan kategori sangat toksik, dan untuk capo sebesar 41,68 ppm dengan kategori kuat. Sedangkan ekstrak kombinasi capo dan sembung rambat didapatkan nilai LC50 sebesar 14,79 ppm dengan kategori sangat toksik. Jadi ekstrak daun sembung rambat dan kombinasi ekstrak memiliki nilai sitotoksik yang lebih tinggi.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth): Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Santi Perawati; Lili Andriani; Putri Pratiwi
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2018): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.375 KB) | DOI: 10.22437/chp.v3i2.5554

Abstract

ABSTRAK Daun sembung rambat secara tradisional digunakan sebagai obat luka.Oleh karena itu diduga tumbuhan tersebut berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daun sembung rambat sebagai antibakteri Staphylococcus aureus. Serbuk daun sembung rambat dimaserasi dengan etanol 70%, dilanjutkan dengan uji fitokimia. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus variasi konsentrasi 5%, 15%, dan 25%. Dari hasil maserasi didapatkan rendemen sebesar 9,37%. Uji fitokimia positif mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, dan steroid. Uji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus memiliki kategori daya hambat kuat pada semua konsentrasi. Ekstrak daun Sembung Rambat memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kata Kunci: Mikania micrantha Kunth; uji fitokimia; antibakteri; Staphylococcus aureus
Aktivitas koagulan ekstrak dan fraksi daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth.) Santi Perawati; Lili Andriani; Septa Pratama; Humayroh Humayroh
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 4 No. 1 (2019): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.712 KB) | DOI: 10.22437/chp.v4i1.6909

Abstract

ABSTRAK Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) merupakan tumbuhan yang tumbuh merambat mengandung zat aktif dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, tanin, terpenoid dan kaya akan senyawa fenolik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan ekstrak dan fraksi dari daun sembung rambat sebagai koagulan. Ekstraksi daun segar sembung rambat menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% , ekstrak etanol difraksinasi menggunakan metode ekstrak cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol. Aktivitas koagulan diukur dengan cara melihat waktu terbentuk benang fibrin dan waktu henti darah pada hewan uji Mencit Putih Galur (Deutschland, Denkenand and Yoken). Ekstrak dengan dosis 60mg/20g BB mencit menunjukkan hasil aktivitas koagulan yang terbaik dibandingkan dengan variasi dosis lain dengan waktu terbentuk benang fibrin (77 detik) dan waktu henti darah (86 detik). Pada fraksi etil asetat memiliki aktivitas koagulan terbaik dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi lain dengan waktu terbentuk benang fibrin (64 detik) dan waktu henti darah (86 detik). Ekstrak dan fraksi daun sembung rambat pada dosis 60mg/20g BB mencit memiliki aktivitas koagulan yang baik. Kata kunci: Koagulan, Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth.) ABSTRACT Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth.) Is a climbing plant containing alkaloids, saponins, flavonoids, steroids, tannins, terpenoids and rich in phenolic compounds. This aim was to determine the ability of extracts and fractions of sembung rambat leaves as coagulant. Extraction of fresh leaves of used maceration method with ethanol 96% as a solvent, ethanol extract fractionated used liquid-liquid extract method with n-hexane, ethyl acetate and n-butanol. Coagulant activity was measured by looking at the time of formation of fibrin yarn and the time of blood stops in theanimals test of White Mice (Deutschland, Denkenand and Yoken). Extracts with a dose of 60 mg / 20 g BB mice showed the best results of coagulant activity compared to other dose variations with the time of formation of fibrin yarn 77 seconds and blood stop time 86 seconds. The ethyl acetate fraction has the best coagulant activity compared to extracts and other fractions with fibrin yarn formed time 64 seconds and blood stop time 86 seconds. In conclusion, the extracts and fractions of sembung rambat have coagulant activity. Key words: Coagulant, Mikania micrantha Kunth
Studi Etnofarmasi Tumbuhan Jernang Pada Suku Anak Dalam Di Desa Muara Kilis Lili Andriani; Santi Perawati; Awaliatuwelda
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v8i1.5195

Abstract

Jernang adalah salah satu hasil hutan pada Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Muara kilis, Kecamatan Tengah ilir, Kabupaten Tebo, Jambi yang bernilai ekonomis tinggi serta dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Salah satu cara pengembangan obat tradisional ini dengan melakukan etnofarmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek etnofarmasi jernang serta bagaimana cara pengolahannya sebagai obat tradisional. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap informan dengan pengambilan sampel berupa teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 spesies jernang di Desa Muara Kilis, yaitu jernang kuau (Daemonorops draco (Willd) Blume.) dan jernang kelukup (Daemonorops sp). Jernang tersebut memiliki khasiat yang sama dalam hal pengobatan tradisional pada bagian getahnya yaitu untuk pengobatan penyakit sakit perut, batuk berdarah, buang air besar berdarah, pendarahan pasca melahirkan dan luka, sedangkan fungsi ekologis dari buah jernang adalah sebagai pewarna pakaian alami. Proses pengolahan buah rotan jernang untuk mengobati berbagai penyakit dengan cara mengolahnya menjadi jus yang dicampur dengan kunyit. Selain itu untuk mengatasi luka buah rotan jernang dibuat menjadi serbuk dan dioleskan pada bagian kulit yang luka. Jadi jernang dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang menyembuhkan berbagai penyakit.
PENGARUH UPAH MINIMUM DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAMBI Sudirman Sudirman; Lili Andriani
Ekonomis: Journal of Economics and Business Vol 1, No 1 (2017): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.265 KB) | DOI: 10.33087/ekonomis.v1i1.15

Abstract

Determination of the Minimum wage is based on the necessities of life are worthy(KHL) with attention to productivity and economic growth, while inflation where a situation where price levels are continuously increasing. While the problem of povertyis a classic problem because all countries had a huge poor population. Therefore need to look for a solution to overcome the problem of poverty. This research aims to find out how inflation, the minimum wage can be explained against the poor population in the province of Jambi province Year 2001-2015. This research is quantitative research using time series data). Types of data used in this research is secondary data obtained from the Central Bureau of statistics (BPS) province of Jambi and journals as a supporter. Multiple linear regression analysis of that minimum wages have a negative relationship toward the poor population in the province of Jambi where if the minimum wage goes up 1% then the number of poor population will be down by0.410 and significantly on (a) 5%, and in variables Inflation positive relationship towards the Poor population of Jambi province, if inflation rises 1% then the number ofpoor population will rise of 0.011 and insignificant on a (a) 5%. As for the analysis of the test of the F and t tests can noted that the influence of the free variable (Minimum wage and inflation) against the number of poor population in the province of Jambi simultaneously or together (FR F) effect on the number of poor population. The value of Fhitung and Ftabel (51.194 > 3.89), with significant extent 0.000 < 0.05 then there are significant positive influence. for test t of a variable minimum wage in the get the value of Thitung with the Ttabel of 7.373 > 2.179.Keywords: minimum wage, inflation 
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI Lili Andriani
Eksis: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 8, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.637 KB) | DOI: 10.33087/eksis.v8i2.55

Abstract

Purpose of this study was to : (1) Determine the level of organization culture, leadership and performance of employees at Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, (2) Determine the effect of organization culture to the performance of employees at Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, (3) Determine the influence of leadershipon the performance of employees at Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, and (4) Determine effect simultaneously of organization culture, leadership and performance of employees at Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi. Organization culture is a system to believe and score amend in a organization to actuated employes behavior. (Soedjono, 2005:23). Leadership are “domination accessin potential individual to pushor invete the other people for do something strength of employes income, and has special capability in the rigt time and right place. (Kartono, 2003:1).Meanwhile, performance is what the employee do or not to do. (Mathis & Jackson,2001:78). This method study analysis is quantitative and descriptive. The population in this study is the Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provisi Jambi. Research sampling stratified sampling technique. The total sample in this study were 71 respondents. Data on the analysis using a 2 (two) ways, namely (1) Using multiple linear regression to determine the factors that affect the quality of employee by the t test and F test at the significance level (α = 0.05), (2) Using the coefficients determination to determine the factors that affect the quality of employee with the simultaneous value of the coefficient of determination (R2) and partial (r2). The results showed, mean class for the respondent rejoinder of organizational culture variable (X1) is 291,22% and mean class for the respondent rejoinder of leadership variable (X2) is 325,90%, this result show the biggest score of mean class for the respondent rejoinder are leadership variable (X2). The amount of variables influence the performance of organizational culture to the Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi amounted to 3.998%. The influence of variables on the performance of leadership of Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi amounted to 2.523%. The effect of variable organizational culture, leadershipto the performance simultaneous of an employee of Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi amounted to 3.086% (X1) and 2.866% (X2).Keyword: organizational culture, leadership
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM STBM PILAR PERTAMA STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI DESA AMPELU KABUPATEN BATANGHARI Mrs Entianopa; Rara Marisdayana; Lili Andriani; Vera Hendriani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.765 KB)

Abstract

ABSTRAKDesa Ampelu merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan program STBM. Masalah yang dihadapimasyarakat yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi. Sebagian masyarakat masih menggunakan jamban cemplung yang berada di pinggir sungai Batang Hari dan Buang Air Besar Sembarangan. Pelaksanaanprogram sudah berjalan satu tahun namun berdasarkan data Dinas Kesehatan pada tahun 2014-2016 belummengalami peningkatan pencapaian program STBM Stop BABS.Tujuan penelitian adalah untukmenganalisis pelaksanaa program STBM pilar pertama stop BABS. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif bersifat deskriptif  mendapatkan informasi secara akurat dan mendalam dari 9 sumber yangdianggap kompeten dengan menggunakan melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasisehingga dapat diperoleh informasi tentang pelaksanaan program STBM. Penelitian ini dilakuan di Desa Ampelu. Hasil penelitian ini menunjukan pada pelaksanaan program STBM di Desa Ampelu terdapatbeberapa faktor yang menghambat pelaksanaan program STBM Pilar pertama Stop BABS. Faktor tersebutyaitu buruknya akses jalan menuju desa, letak geografis, tingkat pendapatan masyarakat, tingkat pendidikan, pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang buang air besar sembarangan. Pelaksanaan Program SanitasiTotal Berbasis Masyarakat di Desa Ampelu, wilayah kerja Puskesmas Muara Tembesi sudah berjalan namunbelum optimal. Masih banyak kekurangan seperti misalnya tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya,sarana serta prasarana. Kata Kunci : Pelaksanaan Program STBM, Stop BABS ABSTRACTAmpelu village is one of the villages where STBM (Community-Based Total Sanitation Program) programhas been implemented. The problem faced by the community is the provision of clean water and sanitation,some people still use  toilets on the edge of the river Batang Hari and defecate indiscriminately. Although the program has been implemented for one year, based on data from the Department of Health in 2014 -2016,the achievement of STBM Stop BABS program has not been increased. This research is a descriptivequalitative research by obtaining accurate and in-depth information from 9 key informants by using in-depthinterviews, document review in regards to the implementation of STBM program. This research wasconducted in Ampelu Village. The results of this study indicate that there are several factors that impede theimplementation of the first STBM Pillar Stop BABS program in Ampelu village. The factor is poor roadaccess to the village, its human resources, geographical location, the level of community income, the level of knowledge and behavioral education the community about defecate and in the river.The implementation of the STBM Program in Ampelu Village, within the catchement area of Muara Tembesi Health Center has been implemented but not yet optimal, there are still many deficiencies such as Health Manpower, Facili tiesand Infrastructure, so that there are still many people who defecate in rivers and do not have latrines. Keywords: Implementation of STBM Program, Stop BABS
Modifikasi pati kentang secara pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1: 1,25) Barmi Hartesi; Lili Andriani; Lia Anggresani; Mahadma Bhima Whinata; Haflin Haflin
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.063 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.431

Abstract

Latar Belakang : Kentang (Sollanum tuberosum L.) merupakan suatu tumbuhan yang menghasilkan pati. Bahan yang banyak digunakan di industri makanan dan farmasi salah satunya adalah pati, yang digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pengahcur (desintegran) dan pengikat (binder) dalam pembuatan tablet, pil dan kapsul. Pati sebagai bahan tambahan sangat luas pemakaiannya karena bersifat inert dan dapat dicampur dengan hampir semua obat tanpa menimbulkan reaksi kimia. Namun pati alami yang digunakan masih banyak kekurangan terutama sifat alir yang jelek. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakterisitik dari pati kentang pregelatinasi yang baik. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di lbaoratorium dengan membuat 9 formula pati pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1:1,25) serta variasi suhu (45,50 dan 55oC) dan rpm (200,250 dan 300) Hasil : Pati alami yang didaptkan dilakukan standariasi agar mendapatkan kualitas pati yang baik sesuai persyaratan, kemudian evaluasi pati pregelatinasi dibandingkan dengan avicel dan starch RX. Hasil standariasi pati alami kentang didapatkan hasil yang baik terkecuali pada cemaran logam berat timbal (Pb) yaitu 2,0mg/kg sedangkan syaratnya yaitu 1,0 mg/kg. Pada pati pregelatinasi mendapatkan hasil karakteristik yang baik setiap formulanya. Pati alami yang awalnya tidak mengalir setelah dibuat pregelatinasi semua formula dapat mengalir dan memperbaiki sudut istirhat serta nilai kompresibilitasnya. Kesimpulan : pati pregelatinasi didapatkan hasil yang baik pada semua formula dan dengan meningkatanya suhu dan rpm akan memperbaiki karaktersistiknya. F9 adalah formula yang terbaik dengan menggunakan suhu 55oC dan 300 rpm. Kata kunci : Kentang, pregelatinasi, suhu dan rpm.