Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

POLA USAHA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADA BERBAGAI TIPOLOGI LAHAN RAWA LEBAK Nasir Nasir; Imron Zahri; Andy Mulyana; Yunita Yunita
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 12 No. 3 (2015): Vol. 12 No. 3, November 2015
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644 KB) | DOI: 10.17358/jma.12.3.183

Abstract

The study aim to 1) Describing of business pattern developed farmer households in various typologies of lowland swamp land, and 2) Analyzing household income of farmers in various businesses developed in lowland swamp land. The sampling method used is a simple random sample with a total of  responden  as many as 222 farmers. The study used a survey method. The results showed that the business pattern of households at shallow swampy, ie: Horticulture: annual fruit, Livestock: chickens and goats, trade, household industry, transport services, Rice, fishing, horticulture: vegetables and fruits a season and crops: cassava and peanuts, Labour, fish farming. The business pattern of households at middle swamp, ie: horticulture: annual fruit, Livestock: ducks, trade, household industry, transport services, rice, fishing, horticulture: vegetables and fruits a season, Labor, fish farming. The business pattern of households at deep swampy, ie: Horticulture: annual fruit, Livestock: duck and buffalo, trade, household industry, transport services, rice, fishing, horticulture: vegetables and fruits a season, Labor, fishing, fish farming. Household income in each of the  swampy land, ie: household income  the shallow swampy amounted Rp19.525.400/year.  The household income  the middle swampy amounted Rp20.212.000/year.  The household income the deep swampy amounted Rp18.248.000/yearKeywords: pattern of business, income, household, lebak, surveyABSTRAKTujuan penelitian ini 1) mendeskripsikan pola usaha yang dikembangkan rumah tangga petani pada berbagai tipologi lahan rawa lebak, dan 2) menghitung pendapatan rumah tangga petani pada berbagai pola usaha yang dikembangkan pada lahan rawa lebak. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah sampel acak sederhana (random sampling) dengan jumlah total sebanyak 222 orang petani. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola usaha yang dikembangkan petani lahan rawa lebak pematang adalah: hortikultura:buah-buahan tahunan, Ternak: ayam dan kambing, dagang, industri rumah tangga, jasa angkutan, padi, penangkapan ikan, hortikultura: sayuran dan buah-buahan semusim dan palawija: ubi kayu dan kacang tanah, Buruh, budi daya ikan. Pola lebak tengahan: hortikultura:buah-buahan tahunan, Ternak: itik, dagang, industri rumah tangga, jasa angkutan, padi, penangkapan ikan, hortikultura: sayuran dan buah-buahan semusim, Buruh, budi daya ikan.  Pola usaha rumah tangga pada lebak dalam: hortikultura:buah-buahan tahunan, Ternak: itik dan kerbau, dagang, industri rumah tangga, jasa angkutan, padi, penangkapan ikan, hortikultura: sayuran dan buah-buahan semusim, Buruh, penangkapan ikan, budi daya ikan. Pendapatan rumah tangga yang mengusahakan lebak, yaitu lebak tengahan: Rp20.212.000/rumah tangga/tahun, lebak pematang Rp19.525.400/rumah tangga/tahun dan lebak dalam Rp18.248.000/rumah tangga/tahun. Kata kunci: pola usaha, pendapatan, rumah tangga, lebak, survei
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA, CITRA DESTINASI, KEPUASAN PENGUNJUNG DAN NIAT MENGUNJUNGI KEMBALI TAMAN WISATA AIR TERJUN DI BOGOR Andy Mulyana; Devi Ayuni
Jurnal Manajemen Indonesia Vol 16 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.745 KB) | DOI: 10.25124/jmi.v16i3.333

Abstract

Peningkatan jumlah destinasi wisata di Bogor telah mengakibatkan persaingan ketat pada industri pariwisata. Situasi ini mengakibatkan taman wisata air terjun untuk fokus pada pembangunan citra destinasi yang kuat dan pelayanan yang berkualitas agar memberikan kepuasan kepada pengunjung serta menimbulkan niat berkunjung kembali. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh kualitas jasa dan citra destinasi terhadap kepuasan niat berkunjung kembali pada taman rekreasi air terjun di Bogor. Populasi penelitian ini adalah pengunjung wisata air terjun akhir minggu di bulan September 2015 dengan ukuran sampel 114 responden. Metode nonprobability sampling dan teknik convenience sampling digunakan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan metode Structural Equation Modeling dengan Smart PLS 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas jasa dan citra destinasi masing-masing berpengaruh langsung terhadap kepuasan dan niat berkunjung kembali. Selain itu, kepuasan pengunjung berpengaruh langsung terhadap niat berkunjung kembali. Oleh karena itu, pengelolaan kepuasan pengunjung melalui penyediaan kualitas jasa dan citra destinasi yang tinggi merupakan faktor penting dalam mendapatkan niat berkunjung kembali.
INTERELASI DETERMINAN LOYALITAS PELANGGAN LAYANAN KARTU PRABAYAR GSM SIMPATI Devi Ayuni; Andy Mulyana
Jurnal Manajemen Indonesia Vol 16 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.193 KB) | DOI: 10.25124/jmi.v16i2.316

Abstract

Industri telekomunikasi telah berkembang dengan pesat dalam beberapa decade terakhir. Deregulasi pada sector telekomunikasi membuka peluang yang lebih besar bagi perusahaan perusahaan telekomunikasi untuk bersaing dalam penyediaan layanan seluler. Salah satu strategi untuk bertahan hidup yang ditempuh adalah dengan membangun kesetiaan pelanggan. Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis inter-relasi determinan-determinan dari kesetiaan yang terdiri atas kualitas jasa, nilai yang dipersepsikan, dan kepuasan pelanggan. Populasi yang digunakan dalam studi ini adalah pengguna kartu pra bayar GSM Simpati. Adapun pengolahan data dilakukan menggunakan SEM dengan bantuan perangkat lunak LISREL 8.7. Validitas dan reliabilitas diukur menggunakan confirmatory factor analysis (CFA). Dari enam hipotesis, lima di antaranya diterima sedangkan lainnya ditolak. Kualitas jasa memiliki pengaruh positif terhadap nilai yang dipersepsikan dan kepuasan pelanggan namun tidak memiliki pengaruh terhadap kesetiaan pelanggan. Pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan adalah lebih besar daripada pengaruh kualitas jasa terhadap nilai yang dipersepsikan. Kepuasan dan kesetiaan dipengaruhi oleh nilai yang dipersepsikan pelanggan. Pengaruh dari nilai yang dipersepsikan terhadap kesetiaan adalah lebih besar daripada terhadap kepuasan. Kesetiaan pelanggan mempengaruhi kepuasan pelanggan secara positif dan signifikan. Berdasarkan pada kontribusi dari indikator dari konstruk, untuk memperoleh kesetiaan pelanggan, Telkomsel perlu memelihara dan meningkatkan cakupan wilayah, kualitas suara, kualitas hubungan, dan kualitas sinyal dari Simpati. Dengan peningkatan dari kualitas, pelanggan akan merasakan nilai yang positif termasuk pengorbanan tenaga, upaya, dan waktu dari pelanggan. Sebagai tambahan, hal ini akan menciptakan kepuasan pelanggan yang menggunakan layanan kartu pra bayar GSM Simpati dan memberikan rekomendasi dan komunikasi mulut ke mulut yang positif.Kata Kunci: kualitas jasa, nilai yang dipersepsikan, kesetiaan, kartu pra bayar
KEPUTUSAN RUMAHTANGGA PETANI PADI MELAKUKAN ALIH FUNGSI LAHAN KE PERIKANAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS Fifian Fifian; Andy Mulyana; Najib Asmani; Yunita Yunita
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 1 No 1 (2017): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Decision of Farmer Households Doing Land Transfer Function To Fishery at Musi Rawas Regency. This study aimed to analyze the factors that influence the farmer households in the conversion of wetland into fisheries. Research has been conducted in the month of January to May 2015. The research location is determined by deliberate on the five villages in the district of Musi Rawas Regency (Sukamana, Sri Kemuning, Paduraksa, Air Deras, and Sukarame Village) with the consideration of the sample rice farmers who have done land conversion to the fishery, where there as many as 34 farmers who did land conversion to fisheries. The method used in this study is the survay method and sampling method used was multistage stratified random sampling, by counting areas or locations that the majority of farmers have switched from paddy farming. Data processed by logit analysis. Based on the analysis results obtained factors that influence the decision to switch to farmer households fishery is the income from fishery, number of family and the price of paddy at the farmer’s level.
Penyesuaian Krisis Global dengan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Petani Plasma PIR Kelapa Sawit Elisa Wildayana; Imron Zahri; Andy Mulyana; Laila Husin
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 5 No. 1 (2016): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.888 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.5.1.2016.202

Abstract

Wildayana et al, 2016. Matching Global Crises with Application of Production Factors and Income of NES Oil Palm Plasma Farmers. JLSO 5(1):10-17.The research aimed to analyze the global crisis adjustment to the production factors and income of NES oil palm smallholder. The research location is located in swamp land Talang Sepucuk, OKI District (PIR Trans) and PIR Bun is sited in Betung Banyuasin, South Sumatra. The research method was a field survey using a questionnaire to smallholders. Collected data are statistically processed with SPSS version 21. The research concludes that the global crisis has led to a very significant reduction in the use of fertilizers and pesticides and the significant differences in the utilization of manpower. The use alsintan showed no significant difference. Very sharp reduction has occurred in PIR Bun compared to PIR Trans smallholder farmers. As a result of the global crisis, the PIR Trans smallholder incomes decreased by 25.76% and PIR Bun decreased by 36.95% and vary significantly due to the global crisis. But the distribution of smallholder incomes do not show the proportion of the difference.
Analisis Transmisi Harga Beras di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Endang Lastinawati; Andy Mulyana; Imron Zahri; Sriati Sriati
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 7 No. 1 (2018): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.988 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.7.1.2018.343

Abstract

Lastinawati et al, 2018. Price Transmission Analysis of Rice in Ogan Komering Ilir District, South Sumatra Province. JLSO 7(1):43-49. Price transmission is one indicator of whether or not a marketing system is efficient and also can explain the distribution of welfare between producers and consumers in the marketing channel. This study aimed to analyze the transmission of rice prices which are the basic needs of the Indonesian people, both the price transmission of consumer to farmers, and vice versa, with two groups of rice based on their quality, namely premium and medium rice. This research conducted at Ogan Komering Ilir District, South Sumatra Province. Price transmission was analyzed using price transmission elasticity, using weekly rice price series data from the second week of March 2016 to the second week of September 2018. The results showed that the transmission of consumer prices of premium and medium rice to the price of harvested dry grain at farmer level had an elasticity value not equal to one, and vice versa. This showed that the rice market in Ogan Komering Ilir Regency was in elastic and less efficient, because prices were transmitted asymmetrically.
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian dan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya ANDY MULYANA
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 8, No. 2 Juli 2008
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.406 KB)

Abstract

The objective of the research is to find out the position of fresh fruit bunch (FFB) price of oil palmdetermined by regional government in a range of its price predicted by bilateral monopoly marketapproach, meaning that whether it have protected plasma farmers and reaching a price that reflectedbalance bargaining positions, or it tended to come close to a monopsonist price or to monopolist price.Three nucleus estate smallholders (NES) types was selected as samples to be examined their conditionand data (1998-2002) in this research, which were NES-Transmigration managed by private andpublic firms, and NES of small scale credit type. Single equations analyses of econometric modelwere used to estimate FFB price and volume in constructing demand and supply curves of thecommodity. The results show that the determined FFB price is proven to have protected farmers frommonopsonist price application without that intervention. However, the its level in bilateral monopolymarket perspective, in which KUD representing farmers as a monopolist, still closed to monopsonistprice. This also reflects stronger bargaining power of the nucleus firm than the plasma farmers, andthe status of FFB price as a derivation of world CPO price. More strong commitment and seriousattempt are needed from both sides to increase partnerships works in order to obtain fair FFB price inthe future.
IMPLEMENTASI PROGRAM CSR LINGKUNGAN PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Enda Kartika Sari; Andy Mulyana; Alfit Alfitri
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.239 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.42-52

Abstract

CSR (Corporate Social Responsibility) lingkungan merupakan tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Menurut Anatan (2008), CSR merupakan salah satu wujud partisipasi dunia usaha untuk mengembangkan program kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar melalui penciptaan dan pemeliharaan keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup. Penelitian ini  termasuk penelitian deskriptif dengan metode survey. Sampel penelitian berjumlah 382 Kepala Keluarga (KK) dengan teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Data disajikan dalam bentuk grafik serta narasi untuk menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skor jawaban responden implementasi program CSR lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yang selalu dan sering dilakukan di Kelurahan Sukajadi, Air Gading, Talang Jawa, Saung Naga, Tanjung Agung, Pusar dan Batu Kuning adalah pada indikator program pengembangan prasarana keagamaan dan fasilitas umum dan indikator program pemberian bantuan korban bencana alam. Dapat disimpulkan bahwa Implementasi program CSR Lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah ring I Kabupaten Ogan Komering Ulu. Saran penelitian adalah perlu dibuat strategi kebijakan pembuatan program CSR Lingkungan PT Semen Baturaja yang lebih memperhatikan nilai lokal masyarakat, agar efektifitas dan efisiensi program dapat dicapai
Model ARIMA untuk Peramalan Harga Beras di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Endang Lastinawati; Andy Mulyana; Imron Zahri; Sriati Sriati
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Smart Farming yang Berwawasan Lingkungan untuk Ke
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.022 KB)

Abstract

Lastinawati E, Mulyana A, Zahri I, Sriati S. 2019. ARIMA model for rice price forecasting in Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra Province. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019, Palembang 4-5 September 2019. pp. 192-200. Palembang: Unsri Press. The price of a commodity is a very important factor that influences the decisions of producers in production activities, and consumers in their consumption activities. This study aims to build an ARIMA model for forecasting rice prices based on the quality of premium and medium rice. The study was carried out in Ogan Komering Ilir Regency as the center of swamp rice production in the South Sumatra Province. The ARIMA model of rice price was built using the Box Jenkins method with sequential data on weekly rice prices since the second week of March 2016 to the second week of September 2018. The results showed that the best model for the retail price of premium rice was ARIMA (8,1,0), whereas for medium rice retail prices, ARIMA (4,1,1) is obtained. The forecasting results show that the price of premium and medium rice in OKI Regency until December 2020 continues to increase.Keywords: ARIMA model, premium and medium rice, retail price
The TGARCH Supply Chain Management Model of Rice Price Volatility in South Sumatra, Indonesia Endang Lastinawati; Andy Mulyana; Imron Zahri; Sriati Sriati
International Journal of Supply Chain Management Vol 9, No 5 (2020): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : International Journal of Supply Chain Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to build a price model for premium and medium rice in South Sumatra Province, being a major centre for production in Indonesia. This was estimated using the ARCH/GARCH model, based on the weekly data obtained between March 2016 and July 2019. The results showed the occurrence of price volatility for premium and medium variety, despite the polity implementation by government. Therefore, the best volatility model was identified, termed TGARCH (1,1), with a threshold of 1, characterized by futuristic price predictability. In addition, the estimations provide an overview, and also serve as a material for policy evaluation, in order to enhance effectivity and promote the actualization of goals.