Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

NILAI TAMBAH EMPING MELINJO MELALUI TEKNOLOGI PRODUKSI KONVENSIONAL DI DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG Aliudin -; Dian Anggraeni
Agrika Vol 6, No 1: Mei 2012
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.109 KB) | DOI: 10.31328/ja.v6i1.129

Abstract

Agricutural adalah sektor penting dalam perekonomian Indonesia, karena sekitar 65,8 persen rumah tangga di Indonesia memiliki sektor pertanian. Strategi pengembangan di Indonesia harus untuk pembangunan yang mengurus terkait sektor pertanian dan industri melalui pengembangan agroindustri. Untuk pengembangan agroindustri diri pedesaan perlu lebih ditingkatkan karena daerah pedesaan sangat penting untuk persediaan makanan, bahan baku industri dan tenaga kerja. Melinjo Chip agroindustri rumah adalah industri yang penting bagi masyarakat pedesaan di Desa Menes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana teknologi dalam proses produksi chip melinjo di menes desa dan (2) nilai tambah berapa banyak diperoleh oleh produsen. Sebuah survei yang diterapkan dalam penelitian ini. Populasi terdiri dari produsen chip yang melinjo di menes. Sampel terdiri dari 32 produsen. Sehubungan dengan bahan baku yang digunakan, 11 menghasilkan lebih mirip dengan 15 kg dan yang lainnya, 21 produsen menghasilkan kurang dari 15 kg. Analisis deskriptif dan nilai tambah juga digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rumah agroindustri chip melinjo telah mampu memberikan nilai tambah. Dianjurkan bahwa agroindustri rumah chip melinjo harus dilakukan melalui integrasi vertikal dengan berada di bussines pertanian.
Karakteristik Produk Uli Khas Suku Badui dengan Penambahan Daging Ikan Bandeng (Chanos chanos): Characteristics of Uli as a Typical Product of the Badui Tribe with the Addition of Milkfish Meat (Chanos chanos) Fitria Riany Eris; Aris Munandar; Taufik Hidayat; Kartina AM; Meutia; Dian Anggraeni
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v23i3.33003

Abstract

Uli is a local food of the Badui tribe made from sticky rice. Uli has a high carbohydrate content but is low in other types of nutrients. Therefore, to increase the nutritional value, milkfish meat can be added to the Uli. This study was aimed to determine effect of addition of milkfish meat on the chemical, physical, and organoleptic characteristics of the uliThis research includesd the preparation of milkfish, uli production and product characterizationincluding chemical (moisture, ash, protein, and fat), physical (hardness), and organoleptic (taste, color, texture, and aroma). Three concentration of milkfish were added including 0%, 10%, 20%, and 30%. The lowest moisture content of the uli was found at 30% concentration of milkfish with a 49.44% value. The ash content ranged from 1.32 to 3.00%, and the lowest was at concentration of 20%. The highest protein content (9.15%) was found at 20% concentration with value, while the highest levels of fat (8.82%) were at concentration of 20% . The hardness value of uli decreased with the increase in milkfish concentration with values ranging 2,319.59-4,184.85 gf. The organoleptic test results showed that the parameters of taste, color, texture, and aroma were not significant affected, meaning that the addition of milkfish meat was still preferred. Thus, the optimum concentration of milkfish meat added in to the uli product was 20%.
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ADAPTASI LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP KINERJA PEMASARAN UKM KULINER BANTEN DI KOTA SERANG Sri Fitriyah; Meutia Meutia; Dian Anggraeni
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya kuliner asing yang bekembang sangat pesat menyebabkan tergesernya kuliner tradisional Banten. Salah satu yang terkena dampak yaitu UKM yang menjual makanan tradisional Banten. Selain bersaing dengan kuliner asing, UKM makanan tradisional juga harus bersaing dengan banyaknya restoran, kafe atau warung kaki lima yang menawarkan kuliner lainnya. Kewirausahaan memiliki peran dalam meningkatkan jumlah tenaga kerja. Penelitian dilakukan pada UKM kuliner Banten di Kota Serang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh orientasi kewirausahaan dan adaptasi lingkungan bisnis terhadap kinerja pemasaran melalui keunggulan bersaing sebagai variabel intervening. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survei, dengan responden sebanyak 34 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisa menggunakan model SEM-PLS yang diolah dengan aplikasi SmartPLS. Berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing. Tidak ada pengaruh adaptasi lingkungan bisnis terhadap keunggulan bersaing. Tidak ada pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran. Terdapat pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja pemasaran. Terdapat pengaruh adaptasi lingkungan bisnis berpengaruh kinerja pemasaran. Tidak ada mediasi keunggulan bersaing pada hubungan orientasi kewirausahaan dan adaptasi lingkungan bisnis terhadap kinerja pemasaran.
ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAN PENAWARAN BAWANG MERAH (KASUS DI DESA TOYOMERTO KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG) Shella Fajru Nailufar; Dian Anggraeni; Ratna Mega Sari
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.43 KB)

Abstract

Komoditas bawang merah termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubtitusi. Tingginya permintaanmasyarakat terhadap bawang merah tersebut, tidak diikuti dengan penawaran bawang merah yang beradadipasar. Hal itu dikarenakan adanya kelangkaan produksi bawang merah. Permasalahan pada aspekproduksi dapat memberikan gambaran terhadap kemungkinan adanya risiko produksi dan tingkatpenawaran bawang merah akan dipengaruhi oleh jumlah komoditas yang diproduksinya. Sehinggapenelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko produksi bawang merah dan menganalisis faktor-faktoryang mempengaruhi penawaran bawang merah di Desa Toyomerto Kecamatan Kramatwatu KabupatenSerang. Analisis ini menggunakan model Regresi linear berganda double log. Berdasarkan hasil analisistingkat risiko bawang merah yang dihadapi petani di Desa Toyomerto tergolong tinggi serta risiko terbesarbersumber dari serangan hama dan penyakit. Terdapat empat faktor yang berpengaruh nyata terhadappenawaran bawang merah di Desa Toyomerto yaitu variabel harga bibit, harga NPK, biaya obat-obatan danbiaya tenaga kerja.
ELASTISITAS PRODUKSI DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADI SAWAH PADA BERBAGAI TINGKAT LUAS LAHAN GARAPAN DI KABUPATEN TANGERANG Lidia Sinabang; Dian Anggraeni; Aliudin Aliudin
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas padi sawah di Kabupaten Tangerang masih tergolong rendah maka penelitian ini penting dilakukan agar dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi produksi berdasarkan luas garapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elastisitas produksi dari berbagai input yang digunakan petani dan untuk menganalisis efisiensi input yang digunakan petani pada berbagai tingkat luas lahan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Sampel yang ditentukan sebagai responden sebanyak 77 petani berdasarkan luas lahan garapan yang diusahakan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa nilai elastisitas lahan sempit (kurang dari 0,5 ha) input benih, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk SP 36 dan tenaga kerja lebih besar dari nol namun lebih kecil dari 1 (0<Ep<1), sedangkan input pupuk kandang nilai elastisitas bernilai negatif (Ep<1). Selanjutnya pada kelompok lahan luas (lebih besar dan sama dengan 0,5 ha) input produksi benih, pupuk kandang dan pupuk urea nilai elastisitas bernilai negatif (Ep<1), sedangkan input pupuk NPK, pupuk SP 36 dan tenaga kerja nilai elastisitasnya lebih besar dari nol namun lebih kecil dari 1 (0<Ep<1). Berdasarkan hasil analisis efisiensi ekonomi pada lahan sempit (kurang dari 0,5 ha) penggunaan input benih, pupuk urea, pupuk NPK dan tenaga kerja belum efisien, sedangkan input produksi pupuk kandang dan pupuk SP 36 tidak efisien. Selanjutnya pada lahan luas (lebih besar dan sama dengan 0,5 ha) penggunaan input benih, pupuk kandang dan pupuk SP 36 tidak efisien, sedangkan penggunaan input pupuk NPK dan tenaga kerja belum efisien.
EFISIENSI PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA BENIH UMUM 2 DI PROVINSI BANTEN Taufik Hidayat; Aliudin Aliudin; Dian Anggraeni
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh penggunaan input pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK, tenaga kerja dan populasi tanaman terhadap produksi jagung, dan menganalisis efisiensi produksi benih Jagung Hibrida Umum 2 di Provinsi Banten. Responden merupakan petani yang menggunakan benih Jagung Hibrida Umum 2 (varietas Bisi 18 dan NK 212). Penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling, terhadap 40 orang petani. Penelitian dilakukan di wilayah penghasil jagung meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak. Analisis dilakukan Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik (X1), pupuk urea (X2), pupuk NPK (X3), tenaga kerja (X4) dan populasi tanaman (X5), baik secara parsial maupun simultan, berpengaruh terhadap produksi jagung pipil kering. (2) Efisiensi ekonomi benih jagung hibrida umum 2 untuk keseluruhan input produksi, tidak efisien, hal ini diakibatkan penggunaan input produksi melebihi optimal sehingga perlu dikurangi.
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) IN SMALL ENTERPRISE OF MILKFISH SATAY Zulfatun Najah; Gita Dwi Lestari; Ahmad Mujaki Diwan; Muhammad Dhabit Dzikribillah; Muhammad Rizal Febriansah; Rita Purnamasari; Dian Anggraeni
Food ScienTech Journal Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/fsj.v2i2.10398

Abstract

Milkfish satay is indigenous food product from Banten Province. Quality assurance in the milkfish satay production need tobe improved, especially in the sanitation and food safety. Basic eligibility Program in the fish industry is needed to ensure food safety, namely sanitation standard operating procedures (Sanitation Standard Operating Procedures/SSOP) and the good food production (Good Manufacturing Practices / GMP. Good manufacturing practices (GMP) is a guideline for the food industry to produce food and beverages that are safe, have a high quality, and feasible for consumption. The purpose of this study was to examine the implementation of GMP on milkfish satay production. This study is conducted by doing interview with owner followed by observation and documentation of all activities related to the production process in order to examine the GMP applied. The result showed that the production activity of Milkfish Satay used traditional method. The small enterprise has to improve the GMP practices in the criteria of building and facilities, equipment, hygiene and sanitation facities, activities, health and workers hygiene, label, process control, recording and documentation.
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN ANTARA USAHATANI JAGUNG PANEN MUDA DAN PANEN PIPILAN DI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN Dian Anggraeni
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.733 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i2.51

Abstract

Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui besarnya biaya antara usahatani jagung panen muda dengan panen pipilan (2). Mengetahui pendapatan usahatani jagung panen muda dan panen pipilan, (3) mengetahui kelayakan usahatani jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Metode penentuan sampel dengan cara multistage random sampling dengan total sampel sebanyak 101 petani jagung. Data dianalisis dengan cara tabulasi dan menggunakan rumus biaya, pendapatan usahatani dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Rata-rata besarnya biaya usahatani jagung panen muda per hektar per musim tanam Rp 5.343.950,00 sedangkan biaya usahatani jagung panen pipilan sebesar Rp 5.762.211,00 per hektar per musim tanam; 2) Rata-rata besarnya pendapatan usahatani jagung panen muda sebesar Rp. 10.217.411,00 per hektar per musim tanam. Sedangkan pendapatan dari usahatani jagung panen pipilan sebesar Rp 10.668.564,00 per hektar per musim tanam; 3) R-C ratio untuk usahatani jagung panen muda 2,91 sedangkan besarnya R/C untuk usahatani jagung panen pipilan 2,85. Dengan demikian, usahatani jagung baik yang menggunakan sistim panen muda atau panen pipilan di Kabupaten Serang layak untuk dikembangkan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMILIH WAKTU PANEN JAGUNG (Kasus Pada Petani Jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten) Dian Anggraeni
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 1 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.809 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i1.29

Abstract

Jagung merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak.  Kebutuhan jagung akan terus meningkat dari tahun ke tahun, sejalan dengan peningkatan taraf hidup ekonomi masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak.  Kasryno (2006), mengemukakan bahwa jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan dan bahan baku industri. Tingginya permintaan untuk jagung tua (pipilan) di daerah Banten, tidak secara langsung mendorong petani untuk melakukan pemanenan jagung tua (pipilan).  Fenomena menunjukan masih banyak petani yang melakukan pemanenan jagung muda. Dalam memutuskan untuk memilih waktu panen, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut diantaranya umur, pendidikan, pengalaman usahatani, permodalan, luas lahan yang dimiliki petani, faktor harga, serta berkaitan dengan kemudahan uang tunai yang akan diperoleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam memilih waktu panen jagung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode penentuan sampel menggunakan simplerandom sampling dengan total sampel sebanyak 101 petani jagung. Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah  secara simultan faktor umur, pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan, modal, harga dan kemudahan mendapatkan uang tunai berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan petani dalam memilih waktu panen jagung. Secara parsial, faktor pengalaman (X3), luas lahan usahatani (X4), modal (X5), harga(X6) dan kemudahan mendapatkan uang tunai(D), berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam memilih waktu panen jagung, sedangkan faktor umu(X1) dan faktor pendidikan (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan petani dalam memilih waktu panen jagung.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERAS MEREK CIBERANG DI KABUPATEN LEBAK Robby Mubarok; Suherna Suherna; Dian Anggraeni
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras adalah salah satu komoditi yang menjadi bahan pangan pokok di Indonesia. Beras merek Ciberang adalah salah satu beras berkualitas di Kabupaten Lebak. Jumlah perusahaan beras yang semakin meningkat menciptakan tingkat persaingan bisnis pemasaran beras antar perusahaan menjadi ketat. Hal tersebut membuat produsen beras merek Ciberang perlu melakukan strategi pengembangan pemasaran yang tepat agar dapat maju dan bertahan. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal serta melakukan perumusan strategi alternatif pengembangan pemasaran. Perumusan strategi diperoleh dengan alat bantu analisis berupa matriks Internal Faktor Evaluation (IFE), External Faktor Evaluation (EFE), Internal External (IE), Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), dan Grand Strategy Matrix. Hasil analisis SWOT menunjukkan dua belas alternatif strategi, sedangkan hasil dari metode Grand Strategy Matrix menunjukkan pengembangan pasar dan produk merupakan prioritas.