Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Effektifitas Senam Rematik Terhadap Kemampuan Berjalan Dengan Nyeri Sendi Untuk Mencapai Hidup Yang Sehat Dan Sejahtera Pada Lanjut Usia Anik Suwarni; Idris Yani Pamungkas; Lilis Murtutik
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 1 April 2017
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia dengan nyeri sendi dapat ditingkatkan kemampuan berjalannya dengan mengurangi dan meringankan beban derita lansia.Pada lansia yang menderita nyeri sendi, maka dengan mengurangi nyerinya diharapkan dapat membantu lansia mudah untuk melakukan jalan.Dalam mengurangi rasa nyeri sendi, dapat digunakan metodegerak tubuh yang dikenal dengan senam rematik. Menurut Nuhonni (2010) secara umum gerakan-gerakan senam rematik dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan dan daya tahan otot, kapasitas aerobik, keseimbangan, biomedik sendi dan rasa posisi sendi.Senam ini konsentrasinya pada gerakan sendi sambilmeregangkan ototnya dan menguatkan ototnya, karena otot-otot inilah yang membantu sendi untuk menopang tubuh (Candra 2008). Kegiatan senam rematik diharapkanmeningkatkan kemampuan jalan lansia sehingga kualitas hidup lansia dapat meningkat pula dan lansia tidak menjadi beban bagi orang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2X2 tahapan analisis meliputi tahap persiapan, pengumpulan data baik melalui pustaka maupun di lapangan, analisis data, penarikan kesimpulan, dan penyusunan laporan. Pengembangan media pembelajaran ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam Peningkatan kemampuan berjalan pada lansia sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian pada lansia. Menjalani senam rematik mempunyai hubungan yang positif atau erat dengan kemampuan berjalan para lansia, yang mana dari hasil penelitian diperoleh nilai korelasisebesar 0,934 dengan probabilitas value 0,000 (<) 0,05. Dengan demikian berarti apabila senam rematik ditingkatkan maka kemampuan berjalan lansia juga kan meningkat.
Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Istri Dalam Hubungan Seksual Selama Kehamilan Trimester Iii Di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Daerah Sidolaju Ngawi Novita Febriyanti; Anik Suwarni; Lia Rahayu
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 1 April 2017
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil sampai menjelang masa persalinan selain karena faktor fisik dan psikologis juga kemungkinan disebabkan olehfaktor-faktor lain seperti faktor sosial. Faktor sosial yang dapat menyebabkan kecemasan tersebut seperti pengalaman melahirkan, dukungan sosial, hubungan suamiistri dan keluarganya.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pengetahuan dan tingkat kecemasan istri dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III di BPM Daerah Sidolaju Ngawi Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ibu yang hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Daerah Sidolaju Ngawi. Sampel penelitian diambil 20 ibu dengan teknik sampling purposive sampling.Analisis data menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Rank Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan istri tentang hubungan seksual selama kehamilan Trimester III termasuk cukup. Tingkat kecemasan dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III termasuk tidak cemas. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan istri dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III di BPM Daerah Sidolaju Ngawi ( value = 0,000).Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan istri dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III di BPMDaerah Sidolaju Ngawi
PENGARUH LATIHAN PASIF EXTREMITAS BAWAH TERHADAP PEMULIHAN KESADARAN PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI GENERAL DI RUANG PULIH SADAR RUMAH SAKIT TENTARA SLAMET RIYADI SURAKARTA Budi Setyono; Lilis Murtutik; Anik Suwarni
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 7 No. 2 Juli 2014
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Anestesi (pembiusan) secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Pasien perioperatif harus dilakukan pengajaran latihan-latihan yang meliputi latihan mobilisasi, latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif pada fase pre dan post operatif. Latihan-latihan tersebut digunakan untuk mengembalikan fungsi-fungsi fisiologis tubuh pasca tindakan anestesi terutama anestesi umum. Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh pengaruh latihan pasif extremitas bawah terhadap pemulihan kesadaran pada pasien post operasi dengan anestesi general di Ruang Pulih Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian comparatif experimental dengan desain case control. Uji statistik menggunakan uji t-test. Penelitian ini melibatkan 46 responden di RST Slamet Riyadi Surakarta dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok responden yang diberikan tindakan latihan pasif ekstremitas bawah dan kelompok kontrol. Hasil: Pada kelompok yang mendapatkan latihan pasif ekstremitas bawah dan 23 orang tidak mendapatkan pasif ekstremitas bawah. Pada kelompok yang mendapatkan pasif ekstremitas bawah, 11 orang pemulihan kesadarannya dalam waktu kurang dari 1 jam, 12 orang kembali sadar pada interval 1-2 jam dan tidak terdapat responden yang pemulihan kesadarannya lebih dari 2 jam. Pada kelompok yang tidak mendapatkan pasif ekstremitas bawah, 6 orang pulih sadar dalam waktu kurang dari 1 jam, 9 orang pulih sadar dalam waktu 1-2 jam dan 8 orang pulih sadar dalam waktu lebih dari 2 jam. Nilai t hitung adalah 14,289 > t tabel = 1,717. Simpulan: Terdapat pengaruh latihan pasif extremitas bawah terhadap pemulihan kesadaran pada pasien post operasi dengan anestesi general di Ruang Pulih Sadar Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi Surakarta.
HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERAWATAN PASCA HOSPITALISASI DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO Dina Risnawati; Idris Yani Pamungkas; Anik suwarni
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 7 No. 2 Juli 2014
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kesehatan jiwa seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari, dirumah, disekolah, dikampus, ditempat kerja dan lingkungan sosialnya. ( Hawari, 2001). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan peran serta keluarga pasien gangguan jiwa dengan perawatan pasca hospitaliasi di desa Gedangan Grogol Sukoharjo. Desain penelitian : Untuk mengetahui hubungan peran serta keluarga pasien gangguan jiwa dengan perawatan pasca hospitaliasi di desa Gedangan Grogol Sukoharjo. ). Rancangan penelitian ini cros sectional atau belah lintang yang artinya jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali (Sastroasmoro dan Ismail, 2002). Hasil penelitian : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara peran serta keluarga dengan perawatan pasca hospitalisasi pada pasien gangguan jiwa di desa Gedangan, Grogol, Sukoharjo (chi square = 6,791;sig. = 0,034). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada hubungan antara peran serta keluarga pasien gangguan jiwa dengan perawatan pasca hospitalisasi di Desa Gedangan, Grogol, Sukoharjo”, dapat diterima kebenarannya. Simpulan : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara peran serta keluarga dengan perawatan pasca hospitalisasi pada pasien gangguan jiwa di desa Gedangan, Grogol, Sukoharjo
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Zetik Undarti; Lilis Murtutik; Anik Suwarni
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1 No 1 Juli 2013
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia, program imunisasi telah dimulai sejak abad ke 19 untuk membasmi penyakit cacar di Pulau Jawa. Tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 mulai diperkenalkan imunisasi BCG, DPT dan TT untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC anak, difteri, pertusis dan tetanus neonatorum. Mulai tahun 1981 diperkenalkan antigen polio dan campak di 55 buah kecamatan Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Adanya balita yang mendapatkan imunisasi dasar tetapi tidak lengkap dapat mengindikasikan adanya ketidak patuhan orang tua terhadap jadual imunisasi dasar bagi anaknya dan menjadikan anak tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tetapi tidak efektif. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di puskesmas grogol Kabupaten Sukoharjo. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Uji statistik menggunakan Chi square test. Penelitian ini melibatkan 165 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil: Untuk pengetahuan ibu sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sejumlah 81 orang (49,1%). Responden pengetahuan rendah sejumlah 46 orang (27,9%). Sedangkan responden dengan pengetahuan tinggi sejumlah 38 orang (23%), sedangkan untuk kepatuhan pemberian imunisasi sebagian besar patuh terhadap program imunisasi kepada anak yaitu 103 orang (62,4%). Sedangkan responden yang masuk kategori tidak patuh sejumlah 62 orang (37,6%) dan hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar didapatkan hasil analisa dengan uji statistik Chi-kuadrat atau Chi-square χ2 hitung = 0,026, χ2 tabel = 0,05, ini berarti harga χ2 hitung χ2 tabel, jadi hipotesis diterima yaitu ada hubungan pengetahuan Ibu tentang Imunisasi dasar Kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi. Simpulan: yaitu ada hubungan pengetahuan Ibu tentang Imunisasi dasar Kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi.
HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. MOEWARDI Wahyuni .; Anik Suwarni; Lilis Murtutik
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1 No 1 Juli 2013
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Leukemia Limfositik Akut (ALL) adalah bentuk leukemia yang paling lazim dijumpai pada anak, insiden tertinggi terdapat pada usia 3-7 tahun. Hospitalisasi secara berulang yang dilakukan anak Leukemia limfositik akut agar perawatan dapat dilakukan dengan baik. Selama hospitalisasi berulang tersebut anak mengalami berbagai masalah baik penyesuaian lingkungan, kesempatan untuk beraktivitas sehari-hari. Tujuan: Mengetahui hubungan frekuensi hospitalisasi anak dengan Kemampuan perkembangan motorik kasar pada anak pre school penderita leukemia Di RSUD Dr. Moewardi. Metode : Jenis penelitian adalah penelitian adalah penelitian kuantatif, dengan metode penelitian deskriptif korelatif, rancangan penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien anak preschool yang menderita leukemia limfositik akut di RSUD Dr. Moewardi sebanyak 19 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Isntrumen penelitian menggunakan kuesioner frekuensi hospitalisasi dan dengan lembar DDST II. Alat analisis menggunakan uji Kendall Tau. Hasil : Hasil penlitian menunjukkan 5 responden (26,3%) dengan frekuensi hospitalisasi jarang, 11 responden (57,9%) dengan frekuensi sedang, dan 3 responden (15,8%) dengan frekuensi sering. Perkembangan motorik kasar diketahui 12 responden (63,2%) mempunyai motorik kasar kategori normal, 5 responden (26,3%) dengan kategori suspect dan 2 responden (10,5%) dengan kategori untestable. Hasil uji statistik Kendall Tau diperoleh nilai r= 0,457 p = 0,036 Simpulan: Terdapat hubungan frekuensi hospitalisasi anak dengan kemampuan perkembangan motorik kasar pada anak pre school penderita leukemia di RSUD Dr. Moewardi.
HUBUNGAN KADAR ALBUMIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA Marjiyanto .; Lilis Murtutik; Anik Suwarni
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1 No 1 Juli 2013
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Studi pendahuluan di RST Slamet Riyadi Surakarta diketahui data pasien post operasi laparatomy pada bulan Januari 2013 di ruang Mawar RS Slamet Riyadi ada 160 pasien, yang dilakukan operasi laparatomi ada 31 pasien (19,38%). Dijumpa juga pasien post operasi laparatomy eksplorasi di ruang Mawar RS Slamet Riyadi Surakarta sebagian besar mengalami nyeri yang tinggi setelah tindakan operasi, dan diantaranya menjalani perawatan lebih dari 7 hari hal ini terjadi karena belum menyatunya jaringan kulit sehingga diperlukan perawatan lebih lama. Tujuan : Mengetahui hubungan Kadar Albumin dengan penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomy di Ruang Mawar Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien post operasi laparatomy di Ruang Mawar RST Slamet Riyadi Surakarta yang berjumlah 31 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi laparatomy dengan teknik total sampling. Teknik analisis yang digunakan dengan analisis Chi-Square. Hasil: (1) Kadar albumin pasien yang mempunyai kadar albumin normal (antara 3,5 – 5,2 g/dl ada 12 orang (37,5%) dan tidak normal (< 3,5 g/dl yaitu ada 20 orang (62,5%); (2) Tingkat penyembuhan luka diketahui yang termasuk belum sembuh ada 6 orang (18,8%) dan yang sudah sembuh ada 26 orang (81,3%); (3) Ada hubungan yang signifikan antara kadar albumin dengan penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomy di ruang Mawar RS Slamet Riyadi Surakarta ( 2hit = 5,492 ; p = 0,013). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara kadar albumin dengan penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomy di ruang Mawar Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta.
REBUSAN DAUN SIRIH MERAH BERPENGARUH PADA PENURUNAN GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II widiyono .; Anik Suwarni
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LatarBelakang: Kelebihan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II (DM) terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga tubuh tidak mampu menggunakannya secara efektif.Selain penggunaan insulin suntik dan obatpenurun gula darah, dewasa ini penderita DM juga menggunakan bahan herbal untuk mengatasi peningkatan glokusa dalam darah. Daun sirih merah merupakan tanaman herbal yang mengandung senyawa aktif flavonoid dan alkaloid yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun sirih terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pretest – posttest one group design. Populasi adalah penderita DM Tipe II di kelurahan Batupuro Sampang Madura per April 2018 sebanyak 18 pasien. Teknik sampling adalah saturated sampling dengan analisis data menggunakan Paired Sample T-Test. Hasil: Rata-rata kadar gula darah pasien diabetes mellitus sebelum diberikan rebusan daun sirih merah sebesar 244,56 sedangkan rata-rata kadar gula darah pasien diabetes mellitus sesudah diberikan rebusan daun sirih merah sebesar 231,17 sehingga pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah terhadap penurunan glokosa darah pada penderita DM tipe II (sig. = 0,000) Kesimpulan: Pemberian rebusan daun sirih merah berpengaruh pada penurunan glokosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di Kelurahan Batupuro Sampang Madura. Rebusan daun sirih merah sangat dianjurkan sebagai terapi pendukung bagi penderita DM tipe II.
EFFEKTIFITAS SENAM REMATIK TERHADAP KEMAMPUAN BERJALAN DENGAN NYERI SENDI UNTUK MENCAPAI HIDUP YANG SEHAT DAN SEJAHTERA PADA LANJUT USIA Anik Suwarni; Idris Yani Pamungkas; Lilis Murtutik
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9 No 1 aPRIL 2016
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia dengan nyeri sendi dapat ditingkatkan kemampuan berjalannya dengan mengurangi dan meringankan beban derita lansia.Pada lansia yang menderita nyeri sendi, maka dengan mengurangi nyerinya diharapkan dapat membantu lansia mudah untuk melakukan jalan.Dalam mengurangi rasa nyeri sendi, dapat digunakan metode gerak tubuh yang dikenal dengan senam rematik. Menurut Nuhonni (2010) secara umum gerakan-gerakan senam rematik dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan dan daya tahan otot, kapasitas aerobik, keseimbangan, biomedik sendi dan rasa posisi sendi.Senam ini konsentrasinya pada gerakan sendi sambil meregangkan ototnya dan menguatkan ototnya, karena otot-otot inilah yang membantu sendi untuk menopang tubuh (Candra 2008). Kegiatan senam rematik diharapkan meningkatkan kemampuan jalan lansia sehingga kualitas hidup lansia dapat meningkat pula dan lansia tidak menjadi beban bagi orang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2X2 tahapan analisis meliputi tahap persiapan, pengumpulan data baik melalui pustaka maupun di lapangan, analisis data, penarikan kesimpulan, dan penyusunan laporan. Pengembangan media pembelajaran ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam Peningkatan kemampuan berjalan pada lansia sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian pada lansia. Menjalani senam rematik mempunyai hubungan yang positif atau erat dengan kemampuan berjalan para lansia, yang mana dari hasil penelitian diperoleh nilai korelasi sebesar 0,934 dengan probabilitas value 0,000 (
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN ISTRI DALAM HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) DAERAH SIDOLAJU NGAWI Novita Febriyanti; Anik Suwarni; Lia Rahayu
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9 No 1 aPRIL 2016
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil sampai menjelang masa persalinan selain karena faktor fisik dan psikologis juga kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor sosial. Faktor sosial yang dapat menyebabkan kecemasan tersebut seperti pengalaman melahirkan, dukungan sosial, hubungan suami istri dan keluarganya. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pengetahuan dan tingkat kecemasan istri dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III di BPM Daerah Sidolaju Ngawi Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ibu yang hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Daerah Sidolaju Ngawi. Sampel penelitian diambil 20 ibu dengan teknik sampling purposive sampling.Analisis data menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Rank Spearman’s. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan istri tentang hubungan seksual selama kehamilan Trimester III termasuk cukup. Tingkat kecemasan dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III termasuk tidak cemas. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan istri dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III di BPM Daerah Sidolaju Ngawi ( value = 0,000). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan istri dalam hubungan seksual selama kehamilan Trimester III di BPM Daerah Sidolaju Ngawi