Maulidah, Salasatun
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Modal Sosial dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Diskriptif Kualitatif di Desa Pandansari Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang) Maulidah, Salasatun; Setiajid, Setiajid
Unnes Political Science Journal Vol 5 No 2 (2021): July
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/upsj.v5i2.48839

Abstract

MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA (STUDI DISKRIPTIF KUALITATIF DI DESA PANDANSARI KECAMATAN WARUNGASEM KABUPATEN BATANG)Salasatun Maulidah, Drs. Setiajid, M.SiProgram Studi Ilmu Politik (S-1), Jurusan Politik dan Kewarganegaran, Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri SemarangE-mail: salasatunmaulidah@gmail.com Abstrak: Terbentuknya desa wisata Pandansari bertujuan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki Desa Pandansari serta diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Keinginan masyarakat dalam membantu pengembangan pariwisata di desa wisata Pandansari tentunya tidak dapat terlepas dari modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat Desa Pandansari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan modal sosial dalam pengembangan desa wisata Pandansari Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan fokus penelitian modal sosial dalam pengembangan desa wisata Pandansari Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Sumber data diperoleh dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam unsur modal sosial di desa wisata Pandansari, yaitu: (1) jaringan digunakan untuk membangun hubungan yang baik dengan semua elemen masyarakat; (2) kepercayaan dibagun dengan mengadakan berbagai kegiatan yang memberikan dampak positif kepada masyarakat; (3) norma digunakan untuk mengatur kegiatan yang ada di desa wisata Pandansari; (4) nilai yang digunakan adalah nilai khas masyarakat yaitu nilai kedesaan berupa nilai paseduluran, dan gotong royong. (5) resiprocity diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan kegiatan sosial lainnya tidak membeda-bedakan, saling peduli, dan membantu; (6) proactive action berupa perilaku aktif, kreatif, dan inisiatif yang dituangkan oleh pengelola dalam bentuk program. Saran yang diberikan penulis adalah (1) pemerintah Desa Pandansari diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam mempromosikan desa wisata Pandansari; (2) pengelola desa wisata Pandansari diharapkan dapat membuat program dan kegiatan yang inovatif dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki Desa Pandansari; (3) masyarakat Desa Pandansari diharapkan dapat menyumbangkan ide/gagasannya terkait pengembangan desa wisata Pandansari.