Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROFIL KELEMBAGAAN, USAHA, KEUANGAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI KONSUMSI DI KABUPATEN CIAMIS DAN TASIKMALAYA JAWA BARAT Dawud Ardisela
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 3 No 1 (2002): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja koperasi konsumsi yang secara langsung melayani kebutuhan konsumen perlu ditingkatkan. Koperasi konsumsi terdiri dari koperasi kaiyawan yang melayani kebutuhan pegawai negeri, kaiyawan BUMN dan pekeija perusahaan swasta serta Koperasi Serba Usaha (SHU) yang melayani warga masyarakat. Penelitian ini untuk mengetahui kineija/profil empat koperasi konsumsi yaitu Kopkarka Banjar, KGB Ciamis, Kopegtel Tasikmalaya dan KSU Warga Setia Tasikmalaya Hasil Penelitian menunjukkan secara kelembagaan koperasi konsumsi di daerah penelitian pada umumnya cukup menggembirakan tapi dalam pelaksanaannya masih banyak teijadi kekurangan.Profil usaha umumnya kurang memanfaatkan potensi pasar. Profil keuangan belum maksimal memanfaatkan sumber sendiri dan luar serta laporan keuangan kurang akuntabel. Anggota kurang mempunyai rasa memiliki koperasi
PERGURUAN TINGGI: WAHANA PENGEMBANGAN POTENSI MAHASISWA MENJADI INDIVIDU PRODUKTIF DAN KOMPETEN Dawud Ardisela
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 6 No 2 (2005): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development arrow and strategy in many countries change from the concept of comparative advantage to Competitive advantage that based productifity and added value. Productifity effect to human resources quality and science/technology improvement. Education have important role in human resources quality. Alumni of university especially chemistry academy must be productif, proffesional, efftsien and competen people in global competition.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR NONMETRIK PETANI DAN MOTIVASI PERPINDAHANNYA KE SEKTOR INDUSTRI (Kasus Desa Pasir Gombong dan Jatireja Bekasi) Dawud Ardisela
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 4 No 1 (2003): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur perekonomian Indonesia sedang berubah dari struktur ekonomi yang berat ke agraris menuju ke arah membesarnya peranan industri. Perkembangan kawasan industri mempengaruhi alih fungsi lahan sehingga terjadi penyempitan lahan pertanian dan memaijinalkan kehidupan pelani berupa penurunan pendapatan dan kesempatan bekerja petani pemilik lahan apalagi buruh tani karena mereka tidak siap untuk akses ke sector industri yang padat modal dan padat teknologi akhirnya mereka masuk ke sektor-sektor informal atau paling jauh ke industri kecil. Penulis ingin mengcari hubungan antara faetor-faktor nonmetrik petani dan motivasi kepindahannya ke seetor industri. Penelitian bertempat di dua tipe desa yaitu Tipe I Desa Pasir Gombong dan Tipe II desa Jatireja Kecamatan Lemahabang. Waktu penelitian dari tanggal • September 1995 sampai dengan 29 Februari 1996. Metode penelitian adalah dengan metode survey dan teknik pengambilan sample responden dengar, cluster sampling dari 5 kelompok responden yaitu Retired Group, Fulltime Farming Group, Transferable Group, Parttime Farming Group dan Industry Group. Dari masing- masing kelompok diambil 15 sampel secara acak untuk kedua desa dengan mempertimbangkan representasi wilayah desa. Sehingga jumlah sampel seluruhnya acaiah 150 sampel responden. Data yang dinyatakan dengan sebaran frekwensi dianalisis dengan analisis deskriptif Teknik Persentase. Data tentang fenomena sosio cultural yang tidak bias dikuantinkasi dianalisis dengan analisis kualitatif. Tingkat motivasi diperoleh dengan merangking berupa jenis data ordinal dirubah ke bentuk data interval yaitu dengan successive interval scaling methode (SISM).
PROFIL KELEMBAGAAN, USAHA, KEUANGAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI KONSUMSI DI KABUPATEN CIAMIS DAN TASIKMALAYA JAWA BARAT Dawud Ardisela
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 3 No 1 (2002): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja koperasi konsumsi yang secara langsung melayani kebutuhan konsumen perlu ditingkatkan. Koperasi konsumsi terdiri dari koperasi kaiyawan yang melayani kebutuhan pegawai negeri, kaiyawan BUMN dan pekeija perusahaan swasta serta Koperasi Serba Usaha (SHU) yang melayani warga masyarakat. Penelitian ini untuk mengetahui kineija/profil empat koperasi konsumsi yaitu Kopkarka Banjar, KGB Ciamis, Kopegtel Tasikmalaya dan KSU Warga Setia Tasikmalaya Hasil Penelitian menunjukkan secara kelembagaan koperasi konsumsi di daerah penelitian pada umumnya cukup menggembirakan tapi dalam pelaksanaannya masih banyak teijadi kekurangan.Profil usaha umumnya kurang memanfaatkan potensi pasar. Profil keuangan belum maksimal memanfaatkan sumber sendiri dan luar serta laporan keuangan kurang akuntabel. Anggota kurang mempunyai rasa memiliki koperasi
PERGURUAN TINGGI: WAHANA PENGEMBANGAN POTENSI MAHASISWA MENJADI INDIVIDU PRODUKTIF DAN KOMPETEN Dawud Ardisela
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 6 No 2 (2005): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development arrow and strategy in many countries change from the concept of comparative advantage to Competitive advantage that based productifity and added value. Productifity effect to human resources quality and science/technology improvement. Education have important role in human resources quality. Alumni of university especially chemistry academy must be productif, proffesional, efftsien and competen people in global competition.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR NONMETRIK PETANI DAN MOTIVASI PERPINDAHANNYA KE SEKTOR INDUSTRI (Kasus Desa Pasir Gombong dan Jatireja Bekasi) Dawud Ardisela
PARADIGMA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN AGAMA, DAN BUDAYA Vol 4 No 1 (2003): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur perekonomian Indonesia sedang berubah dari struktur ekonomi yang berat ke agraris menuju ke arah membesarnya peranan industri. Perkembangan kawasan industri mempengaruhi alih fungsi lahan sehingga terjadi penyempitan lahan pertanian dan memaijinalkan kehidupan pelani berupa penurunan pendapatan dan kesempatan bekerja petani pemilik lahan apalagi buruh tani karena mereka tidak siap untuk akses ke sector industri yang padat modal dan padat teknologi akhirnya mereka masuk ke sektor-sektor informal atau paling jauh ke industri kecil. Penulis ingin mengcari hubungan antara faetor-faktor nonmetrik petani dan motivasi kepindahannya ke seetor industri. Penelitian bertempat di dua tipe desa yaitu Tipe I Desa Pasir Gombong dan Tipe II desa Jatireja Kecamatan Lemahabang. Waktu penelitian dari tanggal • September 1995 sampai dengan 29 Februari 1996. Metode penelitian adalah dengan metode survey dan teknik pengambilan sample responden dengar, cluster sampling dari 5 kelompok responden yaitu Retired Group, Fulltime Farming Group, Transferable Group, Parttime Farming Group dan Industry Group. Dari masing- masing kelompok diambil 15 sampel secara acak untuk kedua desa dengan mempertimbangkan representasi wilayah desa. Sehingga jumlah sampel seluruhnya acaiah 150 sampel responden. Data yang dinyatakan dengan sebaran frekwensi dianalisis dengan analisis deskriptif Teknik Persentase. Data tentang fenomena sosio cultural yang tidak bias dikuantinkasi dianalisis dengan analisis kualitatif. Tingkat motivasi diperoleh dengan merangking berupa jenis data ordinal dirubah ke bentuk data interval yaitu dengan successive interval scaling methode (SISM).