Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE MOOD UNDERSTAND RECALL DIGEST EXPAND REVIEW (MURDER) PADA MATERI HUBUNGAN GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU Ariana, I Made; Hasbi, Muh; Sukayasa, Sukayasa
AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode mood understand recall digest expand review (MURDER) pada materi hubungan garis dan sudut untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 14 Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode MURDER dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengikuti fase-fase sebagai berikut: 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi serta melakukan relaksasi kepada siswa sehingga mood membaik, 2) menyajikan informasi, 3) mengorganisir siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar sehingga muncul understand, 4) membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar sehingga muncul recall, digest dan expand, 5) evaluasi sehingga muncul review dan 6) memberikan penghargaan.  Kata kunci: MURDER, hasil belajar, hubungan garis dan sudut.
Desain Propeller Kapal Selam 29 meter Dengan Menggunakan Propeller B-Series Kusuma, Cahya; Ariana, I Made
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.465 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2232

Abstract

Kapal selam mini 29 meter dengan diameter  hull 3 meter dan displacement 130T sangat cocok untuk perairan Indonesia barat yang dangkal karena memiliki beberapa kelebihan. Perhitungan powering terutama tahanan kapal dilakukan dengan menggunakan metode MIT dan metode kapal pembanding untuk mendapatkan koefisien Admiral. Berdasar dari hasil perhitungan kedua metode tersebut dilakukan perancangan propeller. Propeller didesain dengan menggunakan Propeller B series. Penggunaan propeller B-series lebih disebabkan karena kelengkapan data dan informasi performa serie tersebut bila dibandingkan dengan seri propeller lainnya.  Dari analisa kebutuhan thrust dan ketersediaan daya mesin, maka propeller B5-60 ternyata layak dipakai sebagai propulsor kapal selam mini 29 m.
DESAIN PROPELLER KAPAL SELAM 29 METER DENGAN MENGGUNAKAN PROPELLER B-SERIES Kusuma, Cahya; Ariana, I Made
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.465 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2232

Abstract

Kapal selam mini 29 meter dengan diameter  hull 3 meter dan displacement 130T sangat cocok untuk perairan Indonesia barat yang dangkal karena memiliki beberapa kelebihan. Perhitungan powering terutama tahanan kapal dilakukan dengan menggunakan metode MIT dan metode kapal pembanding untuk mendapatkan koefisien Admiral. Berdasar dari hasil perhitungan kedua metode tersebut dilakukan perancangan propeller. Propeller didesain dengan menggunakan Propeller B series. Penggunaan propeller B-series lebih disebabkan karena kelengkapan data dan informasi performa serie tersebut bila dibandingkan dengan seri propeller lainnya.  Dari analisa kebutuhan thrust dan ketersediaan daya mesin, maka propeller B5-60 ternyata layak dipakai sebagai propulsor kapal selam mini 29 m.
Analysis of Dynamic Inertia Forces at Main Bearing of Ship Reciprocating Engines Zubaydi, A. Zubaydi; Ariana, M. Ariana; Baliwangi, L. Baliwangi; Masroeri, A. A. Masroeri; Louhenapessy, F. Louhenapessy; Tukan, M. Tukan; Taribuka, S. M. Taribuka
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 21, No 4 (2010)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v21i4.50

Abstract

During operation, a ship reciprocating engine will vibrate due to the force resulting from the cycle movement of the dynamic components. Soon or later, the vibration will cause wear of engine components. Therefore, the cause of vibration should be early identified so that the propagation of wear can be anticipated. The study modeled the ship reciprocating engine as a two stroke engine, and analyzed one of the causes of the engine vibration, i.e. the force acting on main bearing, using a numerical simulation. An experimental study was also carried out for measuring the acceleration of vibration response due to the numerical dynamic inertia force. The results showed that the dynamic inertia force acting on the main bearing is the main cause of the vibration of engine.
Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan Imron Noor Ardiwijaya; Indrajaya Gerianto; I Made Ariana
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.88 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11906

Abstract

Tugboat Adalah Salah Satu Jenis Kapal Yang Berfungsi Untuk Membantu Menarik Kapal Besar Di Area Pelabuhan. Dalam Menjalankan Kerjanya, Tugboat Beroperasi Pada Mode Operasi Yang Berbeda – Beda. Mode Operasi Kerja Tugboat Tersebut Adalah Sebagai Berikut Mode Standby, Mode Cruising, Dan Mode Assisting. Mode Operasi Tugboat Yang Berbeda – Beda Mengakibatkan Konsumsi Bahan Bakar Tidak Optimal. Salah Satu Alternative Untuk Mengatasi Hal Tersebut Adalah Dengan Menggunakan System Tenaga Penggerak Hybrid Atau Hybrid Propulsion System. Hybrid Propulsion System Adalah Konfigurasi Permesinan Dengan Dua Sistem Tenaga Penggerak. Sistem Tenaga Penggerak Hybrid Bekerja Pada Setiap Mode Operasi Dari Tugboat Untuk Mengoptimalkan Kerja Dan Konsumsi Bahan Bakar Penggerak Utama. Hybrid Propulsion System Tersusun Dari 2 Mesin Diesel Dan 2 Motor Listrik. Dengan Menggunakan System Tenaga Penggerak Hybrid Dapat Menghemat Bahan Bakar Hingga 30 % Dari Permesinan Konvensional.
Implementasi Power Turbin pada Diesel Generator di Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam meningkatkan produksi energi listrik Aditya Wahyu Saputra; I Made Ariana
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.405 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18836

Abstract

Aplikasi Power Turbine merupakan salah satu aplikasi PTO (Power Take-Off) yang mampu meningkatkan produksi energi listrik dengan memanfaatkan aliran gas buang dari motor bakar (diesel maupun bensin) yang mengandung energi kalor (panas) yang digunakan untuk memutar turbin dan generator. Penelitian ini bertujuan mencari besar potensi daya listik yang bisa dihasilkan power turbine. Hal ini dicapai dengan cara menganalisa pengaruh pembebanan power turbine terhadap kinerja motor diesel sehingga kita dapat melihat seberapa jauh power turbine tersebut dapat diaplikasikan pada motor bakar. Dari hasil analisa dan perhitungan, didapat bahwa power turbine tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 250 kW pada continuous rating (93,23%).
Rancang Bangun Alat Pereduksi Particulate Matter (PM) Gas Buang Mesin Diesel Dengan Metode Cyclone Reza Revari; I Made Ariana
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.548 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.2001

Abstract

Gas buang dari hasil proses pembakaran berpengaruh terhadap pencemaran udara dan lingkungan khususnya motor diesel. Proses pembakaran bahan bakar pada motor bakar menghasilkan gas buang yang mengandung unsur Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SOx), Particulate Matter (PM), Karbon Monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC) yang bersifat mencemari udara. Agar motor diesel yang digunakan tidak mengakibatkan pencemaran udara berlebih, perlu dilakukan suatu penelitian menurunkan emisi gas buang motor diesel dengan pemilihan teknologi dan metode yang tepat. Penelitian cylone separator ini berdasarkan prinsip kerja separator yang memanfaatkan gaya sentrifugal dan perbedaan massa jenis. Karena massa jenis PM lebih besar dari pada massa jenis gas buang, PM akan terpisah dari gas buang karena gaya sentrifugal dan adanya perbedaan massa jenis. Pada tahap awal penelitian ini yaitu dibuat desain dan kemudian dilakukan CFD analisis untuk dicari yang paling efisien dari segi kecepatan dan jenis aliran. Pada hasil analisa CFD disimpulkan bahwa metode Perry lebih efisien dibanding 3 metode yang lain. Setelah didapat desain yang efisien maka dilanjutkan dengan pembuatan prototipe, untuk selanjutnya dilakukan uji ekperimen. Berdasar uji eksperimen, cyclone separator dapar mereduksi PM gas Buang motor diesel pada beban 2000 watt sebesar 8,71%. Sedangkan pada beban 2500 watt, cylone separator dapat mereduksi PM sebesar 34,49%.  
Penentuan Properties Bahan Bakar Batubara Cair untuk Bahan Bakar Marine Diesel Engine. Nanang Juhantoro; I Made Ariana; Semin Sanuri
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.828 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.2005

Abstract

Coal water mixture (CWM) adalah bahan bakar campuran antara batubara dan air dengan peambahan zat aditif yang dapat membentuk suspensi cairan homogen dan stabil selama penyimpanan, pengangkutan, dan pembakaran. Tahap pertama pembuatan bahan bakar batubara cair adalah dengan teknologi Upgrading Brown Coal (UBC). Pada proses upgrading ini digunakan larutan kerosen dan aspal sebagai media upgradingnya, sedangkan rasio antara larutan kerosen-aspal dengan batubara adalah 1,25. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan slurry bahan bakar batubara cair dengan teknologi Coal Water Mixtures (CWM). Pada proses CWM ini diameter batubara maximum 38 um. Komposisi antara batubara dengan air adalah 40% : 60%. Untuk menstabilkan CWM digunakan  bahan aditif berupa CarboMextyl Cellulose (CMC) dan sebagai dipersant digunakan Alkyl Benzene Sulfonic  (ABS).  Perbandingan masing-masing aditif pada  komposisi campuran adalah 0.01% CMC dan 0.07% ABS. Dalam penelitian ini dilakukan variasi temperatur pemanasan untuk mengetahui hasil fisik maupun karakteristik bahan bakar batubara cair. Dari hasil fisik dan karakteristik diperoleh keadaan batubara cair memiliki kemiripan dengan Heavy Fuel Oil (HFO) pada temperatur pemanasan 15 0C dan 50 0C.
Studi Experimental Penggunaan Venturi Scrubber dan Cyclonic Separator Untuk Meningkatkan Kinerja pada Sistem Exhaust Gas Recirculation (EGR) dalam Menurunkan NOX pada Motor Diesel Samsu Dlukha N; I Made Ariana; Aguk Z. M. Fathallah
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.111 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.2010

Abstract

Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi NOX adalah dengan menggunakan metode Exhaust Gas Recirculation (EGR). Dengan metode EGR, oksigen yang masuk ke ruang bakar akan berkurang sehingga NOX dapat diturunkan dengan signifikan, akan tetapi power dari mesin tersebut juga akan berkurang dan Particulate Matter (PM) akan naik secara signifikan. Dalam penelitian ini dibahas penggunaan EGR yang telah di optimalkan dengan penambahan venturi scrubber dan cyclonic separator, tujuannya mengurangi NOX tanpa meningkatkan PM. Hasil pengujian menunjukkan NOX turun sebesar 48.89% dan PM turun dari 69,87%  menjadi 9.87%.
Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar Nur Salim Salim Aris; Indrajaya Gerianto Gerianto Gerianto; I Made Ariana
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.189 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i3.5239

Abstract

Trim merupakan salah satu kondisi pada kapal dimana terdapat perbedaan draft pada bagian haluan dan buritan. Kapal bergerak dengan kecepatan dinasnya (Vs) pada kondisi normal continuous rating.Pada tahap pendesainan kapal tahanan total kapal (Rt) didapatkan pada kondisi kapal even keel. Namun pada pengoperasianya kapal jarang berada pada kondisi even keel tapi berada pada kondisi trim, baik trim by stern ataupun trim by bow. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan tahanan total yang minimum dengan variasi trim yang dibuat pada kondisi displasemen 100%, 95%, 90%, 75% dan 55%. Dan juga berapa konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan. Untuk dapat melakukan penelitian ini diperlukan pembuatan trim diagram untuk mengetahui variasi trim yang menghasilkan displasemen yang sama. Dan juga dibutuhkan software MAXSURF 11.12 untuk menganalisa tahanan dari variasi trim yang dibuat. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variasi trim yang menghasilkan tahanan total paling minimal adalah trim by stern, namun terdapat satu kondisi dimana tahan total yang paling minimum adalah trim by bow yaitu pada saat kondisi 100% displasemen. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut area transom pada kapal ketika trim by stern banyak tercelup di dalam air, sedangkan ketika trim by bow hanya sedikit area transom yang tercelup di dalam air. Sehingga menyebabkan tambahan tahanan total pada saat trim by stern. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan berbanding lurus dengan besarnya daya yang dibutuhkan.