Kangkung air (Ipomoea aquatica) banyak dimanfaatkan oleh orang Indonesia untuk keperluansayuran. Beberapa orang yang telah mengkonsumsi sayuran kangkung mengaku merasakan kantuk.Kangkung air berpotensi sebagai penenang (sedative) dan dapat mengatasi gangguan tidur. Penelitianini bertujuan untuk menguji efek sedatif pada ekstrak kangkung air. Penelitian ini bersifat trueeksperimental dengan rancangan posttest only control group design, menggunakan 25 ekor mencit(Mus musculus) sehat, berat 20 – 25 gram. Mencit kemudian dibagi ke dalam 5 kelompok secara acak,masing – masing kelompok terdiri atas 5 ekor mencit, yaitu kelompok I (kontrol positif), kelompok II(kontrol negatif), kelompok III (ekstrak kangkung 1 mg/20grBB), kelompok IV (ekstrak kangkung 2mg/20grBB), kelompok V (ekstrak kangkung 4 mg/20grBB). Masing–masing kelompok dicatat onsetdan durasi sedasi. Penurunan aktivitas sistem saraf pusat (SSP) diamati dengan passivity, sedangkandurasi diamati dengan righting reflex. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan Kruskall-Wallisdilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa onset tercepat terjadi padakelompok I yaitu 10 menit dan onset terlama terjadi pada kelompok III yaitu 31 menit sedangkan untukdurasi tercepat terjadi pada kelompok IV selama 11 menit 20 detik dan durasi terlama terjadi padakelompok I selama 21 menit. Ekstrak kangkung air memiliki efek sedasi terhadap mencit dengan dosisefektif 4 mg/20grBB. Efek sedasi ekstrak kangkung air 4 mg/20grBB secara statistik tidak berbedadengan efek sedasi yang ditimbulkan oleh diazepam 0,018 mg/20grBB pada mencit.